Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN PACLOBUTRAZOL TERHADAP INTENSITAS SERANGAN PENGGEREK BUAH KAKAO Amanda Patappari Firmansyah; Sitti Arwati
JURNAL GALUNG TROPIKA Vol 6 No 3 (2017)
Publisher : Fapetrik-UMPAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.853 KB) | DOI: 10.31850/jgt.v6i3.231

Abstract

Potensi Cendawan Endofit Padi Lokal Sulawesi Selatan Sebagai Penghasil Siderefor S Syamsia; Abubakar Idhan; Amanda Patappari Firmansyah; N Noerfitryani
JURNAL GALUNG TROPIKA Vol 9 No 2 (2020)
Publisher : Fapetrik-UMPAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/jgt.v9i2.659

Abstract

Siderophore is an iron-chelating agent produced by plants and microorganisms under iron deficiency conditions. One of the microorganisms that ability produce siderophore is a fungus. This study aimed to determine the potential of endophytic fungi in creating siderophore. The ability of fungi to produce siderophore, especially Salicylate and Catechol using Potato Dextrose Broth (PDB) liquid media and Hathway Reagent. Eight isolates of endophytic fungi from local rice South Sulawesi have tested their ability to produce siderophore. Eight isolates of endophytic fungi before being tested were rejuvenated by growing on Potato Dextrose Agar (PDA) medium for seven days. Each isolate was grown on a PDB medium before being tested. The absorbance is measured using a spectrophotometer at a wavelength of 560 nm with Na. Salicylate 700 nm with 2.3 DHBA as standard. The results showed that the isolates of E4 and E8 had the capability to produce siderophores. The results provide the latest information regarding endophytic fungi' potential from local rice in South Sulawesi as a siderophore producer.
PENGUJIAN EFEK RACUN PERUT EKSTRAK BABADOTAN (Ageratum conyzoides L.) TERHADAP ULAT GRAYAK (Spodoptera litura F) Amanda Patappari Firmansyah; Siti Arwati; Dewi Sartika
Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan Vol 10 No 2 (2021): Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian da
Publisher : Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/agro.v10i2.304

Abstract

Ekstrak daun babadotan (Ageratum conyzoides L.) mengandung beberapa senyawa kimia alami seperti alkaloid, saponin, polifenol, tannin dan minyak atsiri yang berguna sebagai zat pengendali hama tanaman. Ulat grayak (Spodoptera litura F.) adalah salah satu hama polifag yang menyerang banyak tanaman dengan kerugian mencapai 40-90%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek racun perut ekstrak daun babadotan terhadap ulat grayak. Sebanyak 250gr daun babadotan dimaserasi dengan pelarut methanol 70% selama 24jam, lalu disaring dan ekstrak diuapkan dengan waterbath hingga diperoleh esktrak dasar yang kemudian dibuat menjadi konsentrasi 0%, 3%, 6% dan 9%. Pakan ulat berupa daun kubis kemudian direndam selama 5menit ke dalam masing-masing konsentrasi esktrak. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan ekstrak babadotan 6% dan 9% pada pengamatan 24 jam menghasilkan rata-rata jumlah ulat terbanyak yaitu (1.0 ekor), dan berbeda nyata dengan perlakuan lainya. sedangkan yang terendah yaitu (0 ekor ) pada kontrol. Namun setelah pengamatan 72jam, rata-rata mortalitas tertinggi ada pada konsentrasi 9% yaitu (5 ekor) Ekstrak juga menyebabkan kegagalan dalam siklus metamorfosis pada Spodoptera litura F. Kata kunci : babadotan, ekstrak, serangan hama, Spodoptera litura, mortalitas.
Membangun Motivasi dan Kreatifitas Milenial melalui Talkshow Millenial for Entrepreneur Dewi Sartika; Asriyanti Syarif; Amanda Patappari Firmansyah
PATIKALA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 4 (2022): Terbitan Keempat
Publisher : Education and Talent Development Center of Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/patikala.v1i4.428

Abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah sebagai upaya penguatan karakter entrepreneur kreatif pada generasi milenial muda. Kegiatan talkshow menghadirkan pemateri yang kompoten, merupakan millennial enterpreneur yang telah berhasil dibidangnya. Materi disajikan secara atraktif akan membuka pandangan para milenial untuk dapat memasuki dan menguasai simpul-simpul bisnis yang dapat mengantarkan menjadi entrepreneur kreatif dan inovatif. Adapun topik talkshow yang akan disajikan yaitu: Millenial for Entrepreneur (Start your Creativity Start your Own Business). Kegiatan Talkshow diikuti oleh 156 peserta, sebagai tahap awal pelaksanaan pengabdian, pengetahuan dasar mengenai tahapan dalam membangun pola pikir untuk lebih berkembang. Dalam materi talkshow diberikan gambaran cerita orang-orang sukses dunia dengan berbagai proses dan usaha yang ditekuni, gambaran mengenai bagaimana memotivasi diri dan menumbuhkan semangat dalam mencari pengalaman dan pengetahuan baru dalam pengembangan diri menjadi entrepreneur kreatif. Target pada kegiatan talkshow PKM ini tercapai dengan sangat baik, Ketertarikan peserta terhadap penyajian materi ditunjukkan melalui proses diskusi yang atraktif. Pemenuhan target secara keseluruhan dapat dilihat dari hasil survey kepuasan peserta yang menunjukkan bahwa topik yang disajikan menarik dan bermanfaat bagi para peserta sebanyak 70% peserta merespon sangat menarik dan sangat bermanfaat dan 20% merespon menarik dan bermanfaat. Setelah mengikuti talkshow sekitar 80% peserta termotivasi untuk mempersiapkan diri menjadi entrepreneur muda.
PERTUMBUHAN BIBIT KOPI BERDASARKAN TINGKAT KEMATANGAN BUAH DAN APLIKASI CENDAWAN ENDOFIT I Irma; S Syamsia; Abubakar Idhan; Amanda Patappari Firmansyah
JURNAL GALUNG TROPIKA Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : Fapetrik-UMPAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/jgt.v11i1.941

Abstract

One of the efforts to accelerate the seeds' dormancy period is to use physiologically mature seeds and applicant of endophytic fungi. This study aims to determine the level of fruit maturity and the type of fungus that can accelerate germination and growth. This research was arranged with a Randomized Block Design with 2 treatments, namely the level of fruit maturity (based on the color) and the type of endophytic fungus. The maturity level of coffee cherries (coffee fruit skin color) consists of 4 levels, namely: brown, red, orange, and yellow. The second factor is the type of endophytic fungus with 2 levels, namely: isolate CE-1, isolate CE-5, and as control without endophytic fungi. The parameters observed were the percentage of germination (%), cotyledon rupture (days), fully open Institute leaves (days), the emergence of the first leaf (days), seedling height (cm), number of leaves (strands), root length (cm), weight plant fresh weight (gr), root fresh weight (gr), leaf root weight (gr), plant dry weight (gr), root dry weight (gr), leaf dry weight (gr). The results showed that the maturity level of coffee cherries significantly affected the percentage of germination, emergence of the first leaves, and plant fresh weight. The best fruit maturity level for the percentage of germination was red with 98.5% germination percentage, first leaf appearance (44 days), and plant fresh weight (0.25 g). The type of endophytic fungus isolate had a significant effect on the percentage of germination, fully open Institute leaves, and the emergence of the first leaves. The endophytic fungus CE-5 showed the best results in the percentage of germination parameters (93.06%), fully open institutional leaves (28 days), and first leaf emergence (46 days). The use of red coffee cherries with the application of endophytic fungi can be used to germinate and growth of coffee seedlings.
Pemanfaatan Eceng Gondok di Kawasan Keramba Jaring Apung (KJA) Sebagai Pupuk Organik Cair di Kelurahan Tanjung Merdeka Kota Makassar Andi Chadijah; Amanda Patappari Firmansyah; Nur Insana Salam; Rahmi Rahmi
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 3 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tomaega.v6i3.1756

Abstract

Danau Tanjung Merdeka dijadikan masyarakat sebagai kawasan budidaya keramba jaring apung. Namun di danau ini banyak ditumbuh eceng gendok yang ketika melimpah dapat menutupi area permukaan danau. Sehingga berdampak negatif terhadap kegiatan budidaya. Melimpahnya tanaman eceng gondok dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan cara mengubah tanaman hama tersebut menjadi produk yang bernilai ekonomi dan sehingga menambah pendapatan. Salah satu salah satu pemanfaatan tanaman tersebut yaitu mengubahnya menjadi pupuk organic cair. Akan tetapi kurangnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat setempat sehingga tanaman ini tidak dimanfaatkan. Oleh karena itu, pelatihan pembuatan pupuk organik dengan bahan dasar eceng gondok perlu dilakukan. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan metode demonstrasi dan interaktif. Kegiatan Pengabdian Masyarakat berjalan dengan lancar yang diterima secara antuasis oleh masyarakat. Pembuatan pupuk organik cair yang tidak sulit dan bahan yang dibutuhkan juga cukup mudah untuk didapatkan. Kegiatan ini mampu menambah keterampilan masyarakat khususnya mitra dalam mengolah limbah eceng gondok menjadi produk yang lebih bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi.
Karakterisasi Morfologi Padi Lokal Merauke Hoeng Nurhaya Jahidin Panga; Rangga Kusumah; Rosmala Widijastuti; Amanda Patappari Firmansyah
AGRICOLA Vol 11 No 2 (2021): AGRICOLA
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/ag.v11i2.3297

Abstract

Karakterisasi morfologi perlu dilakukan sebagai langkah awal untuk memanfaatkan jenis padi lokal, khususnya terkait upaya pemuliaan tanaman padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi morfologi Padi Hoeng, yang merupakan padi lokal Kabupaten Merauke. Bahan penelitian adalah aksesi Padi Hoeng yang ditemukan di Distrik Kurik dan Distrik Tanah Miring, jumlah sampel yang digunakan adalah lima tanaman untuk masing-masing aksesi. Karakterisasi dilakukan berdasarkan Panduan Sistem Karakterisasi dan Evaluasi Tanaman Padi. Data yang diambil adalah karakter morfologi vegetatif dan malai padi, data ditabulasi dan dianalisis dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan mencolok pada karakter kuantitatif seperti tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, panjang lidah daun, panjang daun bendera, dan jumlah anakan. Untuk karakter tinggi tanaman, jenis padi Hoeng Kurik termasuk kategori pendek (<110 cm), sedangkan padi Hoeng Tanah Miring termasuk kategori tinggi (>130 cm). Pada variable panjang daun, padi Hoeng Kurik termasuk dalam kategori pendek (21-40 cm), sedangkan padi Hoeng Tanah Miring termasuk dalam kategori panjang (61-80 cm). Hasil pengamatan karakter kualitatif, seperti permukaan daun, sudut daun, warna leher dan telinga daun, bentuk ligula dan sudut daun bendera, baik pada padi Hoeng Kurik maupun Hoeng Tanah Miring menunjukkan tidak ada keragaman. Untuk karakter morfologi malai, Padi Hoeng yang ditemukan di Distrik Kurik dan Tanah Miring memiliki tipe malai antara kompak dan sedang, bulu ujung gabah yang panjang dan semuanya berbulu, bulu ujung gabah dan ujung gabah berwarna ungu, serta cabang malai sekunder yang sedikit. Kelebihan Padi Hoeng adalah rasa beras yang pulen, namun dari sisi produksi, hasilnya masih minim. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat sifat-sifat ketahanan padi ini terhadap cekaman biotik dan abiotik.