Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Algoritma Genetika Dalam Pemilihan Spesifikasi Komputer Aghus Sofwan; Eko Handoyo; Ramadhony WD
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2008
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Algoritma genetika merupakan evolusi atau perkembangan dunia komputer  dalam bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence). Algoritma ini memanfaatkan proses seleksi alamiah yang dikenal dengan proses evolusi. Dalam proses evolusi, individu secara terus-menerus mengalami perubahan gen untuk menyesuaikan dengan lingkungan hidupnya. Proses seleksi alamiah ini melibatkan perubahan gen yang terjadi pada individu melalui proses perkembangbiakan.  Sementara itu dewasa ini perkembangan perangkat keras komputer sangatlah cepat. Dulu orang hanya mengenal prosesor dengan satu inti didalamnya, sekarang sudah banyak dijual di pasaran prosesor dengan dua inti, bahkan empat inti sekaligus. Keadaan yang sama terjadi dengan periferal lainnya. Belum lagi persaingan produsen penghasil perangkat keras komputer dalam meluncurkan produk terbarunya, maka akan semakin banyak jenis perangkat keras komputer yang beredar di pasaran.  Hal ini tentunya membingungkan pengguna dalam memilih spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Tidak jarang komputer yang dibeli memiliki spesifikasi yang tidak memenuhi kebutuhan atau malah melebihi dari kebutuhannya. Hal yang terjadi kemudian adalah komputer yang dibeli menjadi tidak optimal penggunaannya. Dengan dukungan algoritma genetika ini diharapkan mampu memberikan solusi atas masalah ini..
UNDANG-UNDANG OTONOMI DAERAH DAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH Yulia Devi Ristanti; Eko Handoyo
Riset Akuntansi Keuangan Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Riset Akuntansi Keuangan
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/rak.v2i2.220

Abstract

Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pelaksanaan otonomi daerah selain berlandaskan pada acuan hukum, juga sebagai implementasi tuntutan globalisasi yang harus diberdayakan dengan cara memberikan daerah kewenangan yang lebih luas, lebih nyata dan bertanggung jawab, terutama dalam mengatur, memanfaatkan dan menggali sumber-sumber potensi yang ada di daerah masing-masing.Peraturan-peraturan yang di wewenangkan pada pemerintah daerah juga mengenai peraturan perekonomian. Perekonomian pemerintah daerah bisahasilkan melalui potensi daerah masingmasing. Otonomi daerah ini juga sudah diatur dalam undang-undang negara republik indonesia no 32 tahun 2004 dan no 23 tahun 2014.Kata kunci: Otonomi Daerah, undang-undang otonomi daerah, perekonomiandaerah
STRATEGY FOR STRENGTHENING CHARACTER EDUCATION THROUGH THE VALUE OF COMMUNITY SOCIAL WISDOM Melly Agustina Permatasari; Eko Handoyo
JURNAL SOCIUS Vol 10, No 2 (2021): JURNAL SOCIUS
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jurnalsocius.v10i2.10877

Abstract

Character is a way of thinking and behaving that characterizes each individual. Character education is a program that educates people to become moral or noble. Through character education, it is hoped that everyone will be able to implement character values and noble character in social life. The research objective is to formulate a strategy for strengthening character education through the value of social wisdom in the city of Banjarmasin. This research is descriptive analytical, namely a description of strengthening character education through the value of social wisdom in the city of Banjarmasin. The data used is secondary data, namely data obtained through library materials. All data collected were analyzed qualitatively. The results of the study show that the community has social wisdom values such as the life philosophy of the Banjar ethnic group. The value of social wisdom is used as the basis for strengthening character education which is implemented in the family environment, school environment, and community environment so that the role of local wisdom for strengthening character education will take root in the people of Banjarmasin City.
PENANAMAN NILAI-NILAI KEJUJURAN MELALUI PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DI SMA 6 KOTA SEMARANG Eko Handoyo; Subagyo Subagyo; Martien Herna Susanti; Andi Suhardiyanto
Jurnal Abdimas Vol 14, No 2 (2010): December 2010
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/abdimas.v14i2.24

Abstract

Abstrak. Korupsi di Indonesia bagaikan suatu “penyakit” yang sukar disembuhkan dan merupakan suatu fenomena yang kompleks. Untuk memberantas korupsi di Indonesia tidak cukup hanya dengan melakukan suatu tindakan represif, namun yang lebih mendasar lagi adalah melakukan tindakan preventif atau pencegahan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan melalui tindakan preventif ini adalah dengan menumbuhkan kepedulian untuk melawan berbagai tindakan korupsi, dan sekaligus juga mendidik generasi muda dengan menanamkan nilai-nilai etika dan moral yang diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat. Banyak hal yang dapat dilakukan, misalnya melalui kampanye publik, maupun melalui penanaman nilai-nilai moral dan etika yang dapat dimasukkan dalam kurikulum pada berbagai level terutama pada level pendidikan awal seperti SD, SMP dan SMA. Dengan upaya ini diharapkan mereka dapat tumbuh menjadi generasi yang “bersih” dan “anti korupsi” sekaligus menjadi contoh bagi generasi sesudahnya dan sebelumnya. Kesadaran dan kepedulian masyarakat perlu ditumbuhkan melalui berbagai cara, antara lain dengan mencanangkan ”Gerakan Anti Korupsi”, yang menandai komitmen berbagai elemen masyarakat dalam memberantas korupsi. Kata kunci: korupsi, penanaman nilai, pendidikan anti korupsi
PELATIHAN BETTER TEACHER AND LEARNING BAGI GURU IPS SMP DAN MTS SWASTA DI KECAMATAN GENUK KOTA SEMARANG Eko Handoyo; Muh Sholeh
Jurnal Abdimas Vol 15, No 1 (2011): June 2011
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/abdimas.v15i1.1212

Abstract

Tujuan kegiatan ini adalah a) meningkatkan keterampilan guru dalam memetakan kurikulum, b) meningkatkan keterampilan guru dalam menyusun lembar kerja, c) meningkatkan keterampilan guru dalam memanfaatkan media pembelajaran, d) meningkatkan keterampilan guru dalam menyusun rubrik penilaian, dan e) meningkatkan keterampilan guru dalam menyusun jurnal refleksi. Pelatihan Better Teacher and Learning Bagi Guru Mata Pelajaran IPS SMP dan MTs Swasta di Kecamatan Genuk Kota Semarang mempunyai manfaat bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang berkualitas. Melalui kegiatan tersebut, guru dapat memdapatkan manfaat berupa peningkatan keterampilan dalam memetakan kurikulum, peningkatan keterampilan dalam menyusun lembar kerja, peningkatan keterampilan dalam memanfaatkan media pembelajaran, peningkatan keterampilan dalam menyusun rubrik penilaian, dan peningkatan keterampilan dalam menyusun jurnal refleksi. Kata Kunci: Pengajaran Profesional, Pembelajaran Bermakna, Better Teacher and Learning
Pendidikan Nonformal Dalam Keberlangsungan Kampung Wisata Batik Pesindon Pasca Pandemi Covid 19 Dian Kusumawati; Rusdarti Rusdarti; Dewi Liesnoor Setyowati; Eko Handoyo
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 3 No. 1 (2020)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Covid 19 menyebabkan dilema yang sangat besar dalam kehidupan. Berbagai sektor terpengaruhidengan adanya covid 19 termasuk dampak yang sangat terasa yaitu pada sektor ekonomi. Hal tersebuttentu akan mempengaruhi keberadaan kampung wisata batik Pesindon yang merupakan destinasi wisatabelanja. Pendidikan nonformal menjadi jembatan yang dapat ditempuh untuk menjaga keberlangsungankampung wisata batik Pesindon. Metode kualitatif digunakan dengan melibatkan informan sebagaisumber informasi serta dokumentasi berupa arsip, dokumen dan fenomenologi sebagai bahan tambahandari dokumen-dokumen yang terkait dengan studi. Hasil studi menunjukkan keberlangsungan kampungwisata batik Pesindon di Kota Pekalongan tidak dapat terlepas dari peran pendidikan nonformal.Pendidikan nonformal menjaga keberlangsungan Pesindon sebagai kampung wisata batik untukmengatasi permasalahan yang ada dan dilakukan dengan berbagai kegiatan pelatihan yang beragam.Temuan studi menunjukkan pendidikan nonformal sangat berkontribusi dalam keberlangsunganKampung Pesindon sebagai kampung wisata batik dimana pelatihan yang diberikan dapat dijadikansebagai salah satu alternative dalam menjaga keberlangsungan kampung wisata batik dalam halpemasaran, promosi maupun edukasi. Simpulan, eksistensi Kampung Pesindon sebagai kampung wisatabatik sebagai destinasi wisata memerlukan dukungan pendidikan nonformal dalam menjagakeberlangsungannya.
Kewenangan Supervisi Akademik Dalam Perbaikan Pembelajaran Berkelanjutan Kamaludin Kamaludin; Joko Widodo; Eko Handoyo; Ali Masyhar
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 3 No. 1 (2020)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh hipotesis terhadap pelaksanaan wewenang supervisordalam rangka supervisi akademik dalam perbaikan pembelajaran berkelanjutan di sekolah dasar.Berdasarkan tujuan dan permasalahan yang diteliti, metode yang digunakan dalam penelitian iniadalah metode penelitian kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai denganAgustus 2020, dengan tempat penelitian di Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah. Fokus dalampenelitian ini adalah mendeskripsikan kewenangan supervisoi akademik dalam perbaikanpembelajaran berkelanjutan melalui analisa kesenjangan/gap yang terjadi untuk dicari akarpermasalahannya dan kemudian ditarik kesimpulannya. Teknik observasi, teknik wawancara, danteknik dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini. Hasilpenelitian ini berupa hipotesis bahwa komitmen terhadap tanggungjawab dalam wewenang yangmelekat pada diri supervisor melalui bimbingan berkelanjutan, penjadwalan, dan motivasi denganpendekatan yang berbasis kombinasi antara pendekatan behaviouristik, kognitifistik, sertahumanistik menjadi hal mendasar dan berpengaruh terhadap terciptanya peningkatan kualitaspembelajaran secara berkelanjutan di sekolah dasar demi tercapainya output pembelajaran sesuaidengan standar kompetensi lulusan.
Penilaian risiko keamanan siber kampus menggunakan framework cybersecurity NIST 1.1 Eko Handoyo; Izza Eka Nigrum
Computer Science and Information Technology Vol 4 No 3 (2023): Jurnal Computer Science and Information Technology (CoSciTech)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/coscitech.v4i3.5628

Abstract

Revulusi Industri 4.0 memaksa institusi dan perusahanan untuk mulai berbenaha dalam impelmentasi teknologi informasi untuk mampu bersaing dengan baik. Kampus menjadi salah satu sektor yang paling masif dalam pengembangan dan implentasi teknologi informasi. Karena banyak sekali layanan dan proses bisnis yang ada dalam sistem kampus.Sistem bisnis kampus yang komples dan memiliki banyak data di informasi tentu menimbulkan ancaman dalam sektor keamanan teknolgi infomasi. Keamanan teknolgi tentu harus menjamin kerahasiaannya, keutuhannya dan ketersediaannya.Penaggulangan terkait ancaman cyberscurity dapat dengan melakukan penilaian resiko cyberscurity. Standar untuk melakakukan penilaian cyberscurity sepeti COBIT 5, NIST, dan ISO 20071. Setiap standar memiliki modul-modul audit yang bertujuan untuk membuat instusi menjadi good gaverment.NIST Cybersecurity Framework 1.1 merupakan standar yang digunakan untuk mengarahkan organisasi pada aktivitas keamanan siber dan mempertimbangkan risiko keamanan siber sebagai bagian dari proses manajemennya.Tujuan penelitian ini menghasilkan penilaian Risiko keamanan siber kampus dengan menggunakan NIST cybersecurity framework 1.1 sebagai acuan standar. Hasil penelitian keseluruhan yaitu menghasilkan adalah pemeringkatan (level) penilaian resiko siber kampus. Penilaian resiko keamanan siber kampus ini didapatkan hasil nilai 1,20 sehingga menempatkan instistusi kampus berada pada kondisi keamanan siber “Partial Implemented” dimana kampus melaksanakan kontrol pada framework seperlunya saja dan belum terdokumentasidan sehingga perlu ditingkatkan terkait kontrol dan pendokumntasian dengan baik untuk mengkatkan keamanan siber yang lebih baik.