Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Optimized steps in determination of malondialdehyde (MDA) standards on diagnostic of lipid peroxidation Fauziah, Prima Nanda; Maskoen, Ani Melani; Yuliati, Tri; Widiarsih, Erlina
Padjadjaran Journal of Dentistry Vol 30, No 2 (2018): July
Publisher : Faculty of Dentistry Universitas Padjadjaran, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.348 KB) | DOI: 10.24198/pjd.vol30no2.18329

Abstract

Introduction: Lipid peroxidation, one of the known indices of oxidative stress, is documented in various diseases. Secondary oxidation products such as malondialdehyde (MDA) is commonly measured to observe lipid peroxidation. In this study, a spectrophotometric method was evaluated to measure thiobarbituric acid reactive substances (TBARS) with high sensitivity. This study was aimed to optimisation standard of MDA using tetraethoxypropane (TEP) 97% (FW=220.3). Methods: The method is based upon the reaction of malondialdehyde (MDA) and TBA in the glacial acetic acid medium. MDA is a known biomarker of oxidative status in a biological system. This research consists of two phases: first, making a stock of TEP, and the second phase was testing the concentration of TEP for finding the standard curve of MDA before used in diagnostic of lipid peroxidation. Results: Result showed the concentration 1,875-60 uM of TEP could form a precise standard curve. Conclusion: This concentration of TEP can be used as a reference as the standard of control in diagnostic of lipid peroxidation using TBARS method.
Daya Antibakteri Filtrat Asam Laktat dan Bakteriosin Lactobacillus bulgaricus KS1 dalam Menghambat Pertumbuhan Klebsiella pneumoniae Strain ATCC 700603, CT1538, dan S941 Fauziah, Prima Nanda; Nurhajati, Jetty; Chrysanti, -
Majalah Kedokteran Bandung Vol 47, No 1 (2015)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.559 KB)

Abstract

Lactobacillus bulgaricus menghasilkan asam laktat dan bakteriosin yang memiliki efek farmakologik, di antaranya sebagai antibakteri. Klebsiella pneumoniae penyebab pneumonia masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara tropis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya antibakteri asam laktat dan bakteriosin L. bulgaricus terhadap berbagai strain K. pneumoniae secara in vitro dengan menggunakan teknik agar tuang dan difusi cakram, selanjutnya data dianalisis dengan ANAVA yang dilanjutkan dengan uji Duncan’s multiple range test (DMRT). Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran, Bandung pada bulan Agustus­–Oktober 2012. Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi 30% filtrat asam laktat dan 20% filtrat bakteriosin L. bulgaricus bersifat bakterisidal terhadap berbagai strain K. pneumoniae. Semakin besar konsentrasi filtrat asam laktat dan bakteriosin L. bulgaricus menunjukkan pengaruh peningkatan daerah hambat berbagai strain K. pneumoniae. Analisis data dengan ANAVA yang dilanjutkan dengan uji Duncan’s multiple range test (DMRT) menunjukkan bahwa pengaruh konsentrasi filtrat terbesar terhadap daerah hambat K. pneumoniae diperoleh pada perlakuan konsentrasi 90% filtrat asam laktat L. bulgaricus, sedangkan daerah hambat terbesar diperoleh K. pneumoniae strain ATCC 700603 pada konsentrasi 90% filtrat bakteriosin sebesar 16,667 mm. Simpulan, filtrat asam laktat dan bakteriosin L. bulgaricus memiliki daya antibakteri terhadap pertumbuhan K. pneumoniae. Besar daya antibakteri L. bulgaricus  terhadap pertumbuhan K. pneumoniae dipengaruhi oleh jenis filtrat, konsentrasi filtrat L. bulgaricus, dan strain bakteri K. pneumoniae. [MKB. 2015;47(1):35–41]Kata kunci: Antibakteri, asam laktat, bakteriosin, Klebsiella pneumoniae, Lactobacillus bulgaricusAntibacterial Effect of Lactic Acid Filtrate and Bacteriocins of Lactobacillus bulgaricus KS1 on Inhibiting the Growth of Klebsiella pneumoniae ATCC 700603, CT1538, and S941 StrainsLactobacillus bulgaricus produces lactic acid and bacteriocin which have been reported to have various pharmacologic properties, including their role  an antibacterial agent. Klebsiella pneumoniae, as an agent of pneumonia, remains a public health problem in tropical countries. This study was aimed to observe the antibacterial activities of lactic acid filtrate and bacteriocins of L. bulgaricus toward againsts K. pneumoniae strains by in vitro experiment. The experiment took place in Microbiology Laboratory, Teaching Hospital, Padjadjaran University, Bandung, August–October 2012. In vitro laboratory analytic study has been conducted on lactic acid filtrate and bacteriocins of L. bulgaricus against the K. pneumoniae strains. The study used agar pour plate and agar disk diffusion method and analyzed by ANAVA followed by Duncan’s multiple range test (DMRT). The 30% lactic acid filtrate and 20% bacteriocins filtrate concentrations of L. bulgaricus showed bactericidal characteristics againts the growth of K. pneumoniae strains. Greater concentration of lactic acid filtrate and bacteriocins of L. bulgaricus led toincreasing effect of growth inhibition zones of K. pneumoniae strains. Statistical analysis of variance (ANOVA) showed that the greatest concentration effect of L. bulgaricus filtratefor inhibiting K. pneumoniae strains was achieved in 90% lactic acid filtrate concentration treatment, whereas the greatest inhibition zones for K. pneumoniae ATCC 700603 was obtaubed in 90% bacteriocins filtrate concentration, amounting 16.667 mm. In conclusion, lactic acid filtrate and bacteriocins L. bulgaricus have antibacterial effects on K. pneumoniae. The level of antibacterial effect of L. bulgaricus against the growth of K. pneumoniae strains depends on the type of  filtrate, L. bulgaricus filtrate concentration, and K. pneumoniae strain. [MKB. 2015;47(1):35–41]Key words: Antibacterial, bacteriocins, Klebsiella pneumoniae, lactic acid, Lactobacillus bulgaricus DOI: 10.15395/mkb.v47n1.395   
Efektivitas Filtrat Utuh Lactobacillus Bulgaricus Ks1 dalam Soyghurt Menurut Konsentrasi Terhadap Besar Daerah Hambat Korespondensi: Pertumbuhan Berbagai Strain Klebsiella Pneumoniae Prima Nanda Fauziah; Jetty Nurhajati; Chrysanti Chrysanti
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 11, No 2 (2013): BIOTIKA DESEMBER 2013
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bjib.v11i2.10054

Abstract

Pengaruh Likopen terhadap Kadar Soluble FMS-Like Tyrosine Kinase 1 pada Preeklamsi Vaulinne Basyir; Prima Nanda Fauziah; Akhmad Yogi Pramatirta; Yanwirasti Yanwirasti; Johanes C. Mose; Fadil Oenzil
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 9, No 4 (2020): Online December 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v9i4.1513

Abstract

Preeklamsi merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas baik maternal maupun perinatal. Tujuan: Menganalisis pengaruh pemberian likopen terhadap kadar sFlt-1 secara in vitro pada sel trofoblas model preeklamsi. Metode: Penelitian ini dilakukan secara eksperimental di Laboratorium Genetika Molekuler dan Kultur Sel Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran selama periode 2017-2018. Sampel serum diperoleh dari RS. Dr. Hasan Sadikin Bandung, sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi adalah pasien yang telah didiagnosis preeklamsi berdasarkan pemeriksaan tekanan darah dan protein urin, dan kriteria eksklusi adalag pasien yang tidak datang kontrol atau tidak bisa dihubungi. Penelitian ini terdiri dari dua tahap, pertama ditentukan nilai LD50 likopen terhadap sel trofoblas kemudian dijadikan dasar nilai konsentrasi yang akan digunakan, selanjutnya dilakukan pemeriksaan sFlt-1 menggunakan metode Elisa pada kultur sel trofoblas kondisi normal dan preeklamsi dengan analisa data menggunakan analisis varians (Anova) dan uji Duncan untuk mengetahui perbedaan antar variabel. Hasil: Nilai LD50 adalah 250 ug/ml dan serial konsentrasi yang digunakan mulai dari 1,953 sampai dengan 125 ug/ml. Didapatkan kadar sFlt-1 menurun secara signifikan (p0,05) dari 39,5445 menjadi 31,1342 pg/ml pada sel trofoblas yang diinduksi dengan serum preeklamsi setelah pemberian konsentrasi likopen sebesar 15,625-31,25 ug/ml yang nilainya mendekati keadaan pada sel trofoblas yang diinduksi serum kehamilan normal. Pemberian likopen dapat menurunkan kadar sFlt-1 pada sel trofoblas preeklamsi. Simpulan: Likopen dapat merubah kadar sFlt-1 dan perubahannya dipengaruhi oleh konsentrasi dan jenis serum.Kata kunci: likopen, preeklampsi, sFlt-1 
Correlation between fms-Like Tyrosine Kinase-1 (sFlt-1) Cell-Free Messenger RNA Expression and fms-Like Tyrosine Kinase-1 (sFlt-1) Protein Level in Severe Preeclampsia and Normal Pregnancy Jeffry Iman Gurnadi; Johanes Cornelius Mose; Budi Handono; Prima Nanda Fauziah; Akhmad Yogi Pramatirta
International Journal of Integrated Health Sciences Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3043.857 KB)

Abstract

Objective: Preeclampsia is still a problem in Indonesia due to the high maternal and neonatal morbidity and mortality. Placental soluble fms-like tyrosine kinase-1 (sFlt-1), an antagonist of vascular endothelial growth factor (VEGF), and placental growth factor (PIGF), is considered as one of the etiology factors that cause endothelial damage in preeclampsia due to increased sFlt-1 level modulating vascular endothelial integrity. This study aims to analyze sFlt-1 and sFlt-1 mRNA levels in severe preeclampsia and normal pregnancy, and the correlation between both in occurrence of severe preeclampsia.Methods: This is a cross-sectional analytic observational study involving 18 subjects with severe preeclampsia and 19 subjects with normal pregnancy as controls who met inclusion and exclusion criteria. Levels of sFlt-1 and sFlt-1 mRNA were measured with ELISA and RT PCR. Statistical analysis was performed with Chi square test, Fisher’s exact test, T-test, Mann-Whitney test, and Spearman’s rank correlation test.Results: This study showed no significant difference (p>0.05) in characteristics of maternal age, gestational age, and parity in both study groups. Mean level of sFlt-1 mRNA in severe preeclampsia was higher (6.3404 pg/mL) compared to its level in normal pregnancy (5.9701 pg/mL). There is a not significant (p>0.05) positive correlation between sFlt-1 mRNA with sFlt-1 level in normal pregnancy, and a not significant (p>0.05) negative correlation between both level in severe preeclampsia.Conclusions: sFlt-1 mRNA levels in severe preeclampsia are higher than its level in normal pregnancy. There is no correlation between sFlt-1 mRNA level and sFLt-1 protein level in severe preeclampsia. There is a not significant positive correlation between sFlt-1 mRNA with sFlt-1 level in normal pregnancy, and a not significant negative correlation between both in severe preeclampsia.Keywords: Normal pregnancy, severe preeclampsia, sFlt-1 mRNA DOI: 10.15850/ijihs.v3n2.586
Optimized steps in determination of malondialdehyde (MDA) standards on diagnostic of lipid peroxidation Prima Nanda Fauziah; Ani Melani Maskoen; Tri Yuliati; Erlina Widiarsih
Padjadjaran Journal of Dentistry Vol 30, No 2 (2018): July 2018
Publisher : Faculty of Dentistry Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.348 KB) | DOI: 10.24198/pjd.vol30no2.18329

Abstract

Introduction: Lipid peroxidation, one of the known indices of oxidative stress, is documented in various diseases. Secondary oxidation products such as malondialdehyde (MDA) is commonly measured to observe lipid peroxidation. In this study, a spectrophotometric method was evaluated to measure thiobarbituric acid reactive substances (TBARS) with high sensitivity. This study was aimed to optimisation standard of MDA using tetraethoxypropane (TEP) 97% (FW=220.3). Methods: The method is based upon the reaction of malondialdehyde (MDA) and TBA in the glacial acetic acid medium. MDA is a known biomarker of oxidative status in a biological system. This research consists of two phases: first, making a stock of TEP, and the second phase was testing the concentration of TEP for finding the standard curve of MDA before used in diagnostic of lipid peroxidation. Results: Result showed the concentration 1,875-60 uM of TEP could form a precise standard curve. Conclusion: This concentration of TEP can be used as a reference as the standard of control in diagnostic of lipid peroxidation using TBARS method.
Waist circumference and waist-hip ratio as screening tools for hypertension in children aged 6–11 years Esti Istiqomah; Dida A. Gurnida; Dany Hilmanto; Dzulfikar Djalil Lukmanul Hakim; Prima Nanda Fauziah
Paediatrica Indonesiana Vol 59 No 5 (2019): September 2019
Publisher : Indonesian Pediatric Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.952 KB) | DOI: 10.14238/pi59.5.2019.265-70

Abstract

Background Hypertension in children is associated with obesity. 7 The renin-angiotensin-aldosterone system has been associated with intra-abdominal fat tissue. Anthropometric parameters for determining nutritional status include waist circumference and waist-hip ratio. Many studies have shown that waist circumference and waist-hip ratio are more precise to determine overweight or obese. Objective To determine the usefulness of waist circumference and waist-hip ratio as hypertensive screening tools for children aged 6-11 years. Methods This analytical study with cross-sectional design and multistage cluster sampling method was conducted in August-September 2017 at a primary school in Bandung, West Java, Indonesia. Subjects underwent height, weight, waist circumference, hip circumference, and blood pressure measurements. Receiver operating characteristic (ROC) curve analysis was done to obtain the area under curve (AUC), cut-off point, sensitivity, specificity, and prevalence ratio. Results Subjects were 325 children consisting of 187 males and 138 females. Hypertension was diagnosed in 47 children (37 males and 10 females). Mean waist circumference and waist-hip circumference ratio were significantly higher in the hypertensive group than in the normotensive group. The hypertensive group had a mean waist circumference of 72.6 (SD 12.8) cm, AUC 0.779 (95%CI 0.730 to 0.823; P<0.001), cut-off point >65 cm, sensitivity 66.0%, specificity 76.3%, and prevalence ratio 4.55. This group had mean waist-hip ratio of 0.94 (SD 0.10), AUC 0.724 (95%CI 0.672 to 0.772; P<0.001), waist-hip ratio cut-off >0.91, sensitivity 59.6%, specificity 77.0%, and prevalence ratio 3.73. Conclusion Waist circumference >65 cm or waist-hip ratio >0.91 can be used to screen for hypertension in children aged 6-11 years with negative predictive values of 92.0% and 91.8%, respectively.
Aktivitas Antimikroba Lactobacillus sp. yang Diisolasi dari Feses Bayi Terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella typhi Dian Firmansyah; Iis Herawati; Prima Nanda Fauziah
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 7, No 1 (2021): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v7i1.494

Abstract

Bakteri asam laktat telah digunakan sebagai pengawet makanan, kultur fermentasi dan pangan probiotik karena mempunyai aktivitas yang berlawanan dengan mikroorganisme patogen. Lactobacillus merupakan salah satu genus bakteri asam laktat dan dapat dijumpai pada saluran gastro-intestinal pada manusia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahu Aktivitas Antimikroba Lactobacillus dari feses Bayi terhadap Bakteri patogen. Metode penelitian ini bersifat deskriptif. Biakan Lactobacillus sp. dari feses bayi diisolasi dan diidentifikasi kemudian dilakukan uji aktivitas antimikroba dari filtrat Lactobacillus sp. terhadap Salmonella typhi. Metode uji antibakteri yang digunakan adalah metode sumuran dengan melihat zona hambat pertumbuhan bakteri di sekitar sumuran. Hasil penelitian ini memperlihatkan adanya zona bening pada sampel yang positif Lactobacillus sp dengan dibuat konsentrasi filtrat 50%, 75%, dan 100% pada pertumbuhan Salmonella typhi dengan diameter zona hambat yang terbentuk pada sampel N9 pada pengenceran 50% (9 mm), 75% (12 mm), 100% (13 mm). Lalu pada sampel C9 pengenceran 50% 12 mm, 75% 14 mm, dan 100% (15 mm). Sedangkan pada sampel N10 pengenceran 50% (0,7 mm), 75% (13 mm), dan 100% (14 mm). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan Bakteri Lactobacillus spyang diisolasi dari feses bayi dapat menghasilkan antimikroba yang dapat menghambat pertumbuhan Salmonella thypi sebagai bakteri patogen.  Kata kunci        : Bakteri asam laktat, Lactobacillus, Antimikroba, Salmonella typhi 
Efek Antibakteri Infusum Bunga Rosella Terhadap Staphylococcus saprophyticus Penyebab Infeksi Saluran Kemih Prima Nanda Fauziah; Imas Latifah; Masdianto Masdianto; Despiagia Pitaloka; Fakhrizal Hariyanto Wahdi
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 8, No 1 (2022): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v8i1.868

Abstract

Staphylococcus saprophyticus merupakan salah satu bakteri penyebab infeksi saluran kemih (ISK). Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering menyerang pria dan wanita dari segala usia dengan berbagai gambaran klinis dan episode yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri. Kelopak bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.) merupakan salah satu tanaman yang dapat dijadikan alternatif sebagai obat tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antibakteri ekstrak infusum kelopak bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.) dalam menghambat pertumbuhan dan Staphylococcus saprophyticus ATCC15305 dengan metode MIC dan difusi sumuran. Metode: Penelitian ini menggunakan metode experimental di Laboratorium Mikrobiologi Prodi Analis Kesehatan Universitas MH Thamrin dengan konsentrasi infusum yang digunakan adalah  100%, 90%, 80%, 70%, 60%, 50%, 40%, 30%, 20%, dan 10% serta kontrol positif Amoxicillin. Hasil penelitian menjukkan bahwa konsentrasi 100%, 80%, 70%, 60%, 50%, 40%, dan 30% memiliki perbedaan signifikan yang diperoleh untuk bakteri  ialah Staphylococcus saprophyticus ATCC15305 0.0000 (p 0.05) yang berarti hipotesis diterima (terdapat perbedaan bermakna). Infusum kelopak bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.) mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus saprophyticus ATCC15305. Kata Kunci         : Antibakteri, Hibiscus sabdariffa L., ISK, Staphylococcus saprophyticus
Gambaran Hasil Pemeriksaan Skrining RPR- TP rapid, Anti-HIV dan HBsAg Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Kecamatan Ciracas Retno Martini Widhyasih; Lenggo Geni; Prima Nanda Fauziah; Vira Amalia
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 6, No 1 (2020): Anakes :Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v6i1.359

Abstract

Infeksi menular seperti HIV (Human Immunodeficiency Virus), Sifilis dan Hepatitis B merupakan penyakit menular langsung yang dapat menginfeksi ibu dan ditularkan ke bayi sejak dalam kandungan, persalinan maupun menyusui memiliki cara penularan yang hampir sama, infeksi ini akan menimbulkan resiko penularan yang akan terjadi pada bayi lahirdengan infeksi kongenital, premature, keguguran (abortus)bahkan kematian. Sehingga menurut permenkes no. 52 tahun 2017 perlu dilakukan pemeriksaan skrining menggunakan HIV rapid test, RPR (Rapid Plasma Reagin)-Tp rapid(Treponema pallidum rapid)dan HBsAg (Hepatitis B surfaceAntigen) rapid test pada ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan skrining RPR-Treponema pallidumrapid, anti-HIV dan HBsAg pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Ciracas periode Januari-April 2019 dengan menggunakan metode deskriptif. Setelah dilakukan penelitian terhadap 951 ibu hamil, didapatkan data ibu hamil yang melakukan pemeriksaan skrining terbanyak pada trimester ke 2 sebanyak 427 orang ibu hamil (44,90%) dengan hasil reaktif sebanyak 3 orang ibu hamil (0,32%) pada pemeriksaan RPR-TP rapid, pada pemeriksaan anti-HIV didapata hasil reaktif 1 orang ibu hamil (0,11%) serta hasil reaktif 5 orang ibu hamil (0,53%) pada pemeriksaan HBsAg.Pemeriksaan skrining bagi ibu hamil sangat penting untuk membantu menekan angka prevalensi bayi lahir dengan terinfeksi sifilis, HIV dan hepatitis B. Semakin cepat diketahui maka semakin baik pengobatan yang diberikan untuk ibu dan janin. Sehingga program tripleeliminasi HIV(Human Immunodeficiency Virus), Sifilis dan Hepatitis B dapat tercapai. Kata Kunci         : Anti-HIV, HBsAg, RPR-Tp rapid, Ibu Hamil