Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Analisis Tindak Tutur Ekspresif pada Film Dancing In The Rain Sutradara Rudi Aryanto dan Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya di Kelas XI SMA Sefy Selma Anggraini; Bagiya Bagiya; Joko Purwanto
SURYA BAHTERA Vol 9, No 2 (2021): Jurrnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) bentuk tindak tutur ekspresif dan (2) Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya di kelas XI SMA. Objek penelitian ini berupa tindak tutur ekspresif. Teknik SBLC dan teknik catat merupakan teknik yang digunakan dalam pengumpulan data. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) bentuk tindak tutur ekspresif dalam film Dancing In The Rain  sutradara Rudi Aryanto terdiri dari: (a) memaafkan berjumlah 3 data, (b) memuji berjumlah 11 data, (c) mengucapkan terima kasih berjumlah 16 data, (d) mengkritik berjumlah 5 data, (e) mengeluh berjumlah 10 data, (f) menyalahkan berjumlah 22 data, (g) mengucapkan selamat berjumlah 2 data, dan (h) menyanjung berjumlah 4 data; 2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disesuaikan pada KD 3.19 Menganalisis isi dan kebahasaan pada film atau drama yang dibaca atau ditonton diterapkan di kelas XI SMA dengan menggunakan model NHT (Number Head Together). Kegiatan pembelajarannya meliputi: (a) pendidik membagi kelompok dan memberi nomor 1-5, (b) pendidik bertanya tentang suatu masalah yang berkaitan dengan film maupun tindak tutur, (c) peserta didik berdiskusi dan berpikir bersama, dan (d) pendidik memanggil satu nomor dan peserta didik yang nomornya sesuai segera menjawab pertanyaan pendidik.Kata Kunci : tindak tutur ekspresif, film, rencana pelaksanaan pembelajaranAbstract: This study aims to describe: (1) the form of expressive speech acts and (2) the lesson plan in class XI SMA. The object of the research is expressive speech acts. SBLC technique and note-taking technique are techniques used to collecting the data. The results of the study concluded that: 1) the form of expressive speech acts in the film Dancing In The Rain by director Rudi Aryanto consists of: (a) fogiving 3 data, (b) praising 11 data, (c) saying to thank you 16 data, (d) criticizing 5 data, (e) complaining of 10 data, (f) blaming 22 data, (g) congratulating 2 data, and (h) flattering 4 data; 2) The lesson plan adjusted to KD 3.19 Analyzing the content ang language of the film or drama who read or watched applied in class XI SMA using the NHT (Number Head Together) model. Learning activities include: (a) educators divide groups and give numbers 1-5, (b) educators ask questions about a problem relate to films and speech act, (c) student discuss and think together, and (d) educators call one numbers and student whose numbers match immediately answer educator questions.Keywoards: expressive speech acts, film, lessons plans
NILAI PENDIDIKAN NOVEL BINTANG PUN BERTASBIH KARYA EKO HARTONO DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA Bangun Wicaksono; Bagiya Bagiya; Joko Purwanto
SURYA BAHTERA Vol 5, No 46 (2017): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.726 KB)

Abstract

ABSTRAK : Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan:(1) unsur intrinsik novel Bintang Pun Bertasbih karya Eko Hartono; (2) nilai pendidikan novel Bintang Pun Bertasbih karya Eko Hartono; dan (3) rencana pelaksanaan pembelajarannya di kelas XII SMA.Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi, teknik pustaka, dan teknik catat. Instrumen penelitiannya adalah penulis sendiri sebagai peneliti.Teknik analisis data dilakukan dengan teknik analisis isi.Dalam penyajian hasil analisis digunakan teknik penyajian informal.Hasil penelitian disimpulkan bahwa: (1) unsur intrinsik novel Bintang Pun Bertasbih karya Eko Hartono meliputi: (a) tema: perjuangan sebuah organisasi di sekolah; (b) tokoh: Azizah (jujur dan baik); Rifky (tegas dan bijaksana); Asti (baik dan homoris); (c) alur: maju, karena diceritakan dari rencana kegiatan sampai dengan selesai kegiatan dengan berbagai rintangan; (d) latar:tempat: kampung banaran; waktu:siang hari; sosial: keadaan tempat tinggal memperlihatkan golongan sosial kelas ekonomi ke bawah;(e) sudut pandang: Orang pertama tunggal dan orang pertama jamak; (f) amanat:jangan pernah menyerah walau banyak cobaan. (2) nilai pendidikan novel Bintang Pun Bertasbih karya Eko Hartono mencakup tiga aspek, yaitu:(a) nilai pendidikan agama:mengaji, bersyukur, bertausiyah, dan tawakal; (b) nilai pendidikan moral:kreatif, rajin belajar, tanggung jawab, dan kerja keras; dan  (c) nilai pendidikan sosial: musyawarah, tolong menolong, memberi semangat, berbakti kepada orang tua, dan rela berkorban. (3) Rencana pelaksanaan pembelajarannya di kelas XII SMA berdasarkan kompetensi dasar 3.9 menganalisis isi novel dan kebahasaan dengan menggunakan metode kuantum langkah TANDUR.   Kata kunci: nilai pendidikan, novel, rencana pelaksanaan pembelajarannya
PENGARUH PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA PADA SISWA KELAS VIII SMP NURUL MUTTAQIN KEMIRI Fajar Purnama Adji; Khabib Sholeh; Joko Purwanto
SURYA BAHTERA Vol 5, No 47 (2017): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.521 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh media audio visual terhadap aktivitas belajar siswa kelas VIII SMP Nurul Muttaqin Kemiri dalam menulis teks berita; (2) pengaruh penerapan media audio visual terhadap kemampuan menulis teks berita pada siswa kelas VIII SMP Nurul Muttaqin Kemiri; (3) perbandingan kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Nurul Muttaqin Kemiri yang diajar dengan menggunakan media audio visual dengan siswa yang diajar dengan media berbasis cetakan. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa mengalami perubahan yang positif setelah mendapat perlakuan dengan menggunakan media audio visual. Hal tersebut ditunjukkan dengan meningkatnya aktivitas memperhatikan pembelajaran sebesar 12,8%, bertanya dan menanggapi dalam proses pembelajaran meningkat sebesar 11,07%, mengerjakan tugas meningkat sebesar 16,66%, dan sikap dalam pembelajaran meningkat sebesar 3,34%. Selain itu, hasil uji hipotesis dengan uji t dua pihak pada signifikansi a = 0,05 diperoleh nilai thitung = -8.745, nilai ttabel = 1,70 dan Sig. (0,000) < a (0,05). Hal ini menunjukkan adanya pengaruh media audio visual pada kelas eksperimen. Kemudian, perhitungan uji statistik menggunakan Independet Samples Test diperoleh thitung = -2.294 dan ttabel = 1,70. Nilai thitung jauh pada penerimaan ttabel yakni thitung (2.294) > ttabel (1.70) atau thitung (-2.294) < -ttabel (-1.70) sehingga thitung berada pada daerah penolakan Ho. Oleh karena itu, dapat dikemukakan bahwa kemampuan menulis teks berita yang diajar dengan menggunakan media audio visual lebih baik daripada yang diajar menggunakan media berbasis cetakan. Kata kunci: media audio visual, aktivitas belajar siswa, kemampuan menulis teks berita. 
PENGARUH PENERAPAN MEDIA FILM PENDEK TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KLIRONG Nurul Fauziah; Khabib Sholeh; Joko Purwanto
SURYA BAHTERA Vol 5, No 47 (2017): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.692 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsi: (1) pengaruh penerapan media film pendek terhadap aktivitas belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Klirong; (2) pengaruh penerapan media film pendek terhadap kemampuan menulis naskah drama pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Klirong; (3) perbandingan kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI SMA Negeri 1 Klirong yang diajar dengan media film pendek dan yang diajar dengan media berbasis cetakan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa meningkat setelah mendapat perlakuan dengan media film pendek. Siswa lebih aktif dalam belajar yang ditunjukkan dengan aktivitas memperhatikan pembelajaran meningkat sebesar 16,37%, bertanya dan menanggapi meningkat sebesar 11,96%, mengerjakan tugas meningkat sebesar 17,56%, dan sikap dalam pembelajaran meningkat sebesar 1,34%. Selain itu, hasil uji hipotesis dengan uji t dua pihak pada signifikansi a = 0,05 diperoleh nilai thitung = -9,461, nilai ttabel = 1,70 dan Sig. (0,000) < a (0,05). Dengan demikian, pengujian hipotesis membuktikan bahwa terdapat pengaruh penerapan media film pendek terhadap kemampuan siswa dalam menulis naskah drama. Kemudian, perhitungan uji statistik menggunakan Independet Samples Test diperoleh thitung = -3,154 dan ttabel =  1,70. Nilai thitung jauh pada penerimaan ttabel yakni thitung (3,154) > ttabel (1,70) atau thitung (-3,154) < -ttabel (-1,70) sehingga thitung berada pada daerah penolakan Ho. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa perbandingan kemampuan menulis naskah drama siswa yang diajar dengan media film pendek lebih baik daripada kemampuan menulis siswa yang diajar dengan media berbasis cetakan. Kata Kunci: media film pendek, aktivitas belajar siswa, kemampuan menulis   drama
ANALISIS SASTRA FEMINIS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL AKULAH ISTRI TERORIS KARYA ABIDAH EL KHALIEQY DAN RENCANA PEMBELAJARANNYA DI SMA Wiwit Apriliani Sholekhah; Sukirno Sukirno; Joko Purwanto
SURYA BAHTERA Vol 5, No 49 (2017): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.8 KB)

Abstract

Abstrak: Tujuan untuk mendeskripsikan; (1) unsur intrinsik,  (2) analisis sastra feminis tokoh utama, (3) rencana pembelajaran novel. Fokus penelitian ini, yaitu: unsur intrinsik (tema, tokoH, penokohan, latar, alur,dan amanat), analisis sastra feminis tokoh utama berupa analisi feminis marxis, dan rencana pembelajarannya di kelas XII SMA. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pustaka, baca, dan catat.Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa: (1) unsur intrinsik novel meliputi (a) tema: wanita yang tertindas; (b) tokoh dan penokohan, tokoh utama: Ayu(sabar); tokoh tambahan: Ardianto (alim), Bahrul (ramah); (c) latar: waktu:pagi, sore, malam, tempat: masjid, TK, rumah, sosial:islam, tradisi seratus hari, bersikap baik; (d)alur:maju, alur menurut urutan peristiwa:penyituasian, pemunculan konflik, peningkatan konflik, klimaks, penyelesaian, alur menurut cara mengakhiri cerita: terbuka; (e) amanat: bersikap terbuka,menerima kritikan, perangi orang kafir dengan ilmu, terapkan sopan santun dimana pun; (2) analisis sastra feminis tokoh utama berupa:di sebut sebagai istri teroris, penampilan Ayu yang bercadar, difitnah memiliki hubungan gelap dengan Bahrul, dituduh sebagai dalang kematian suaminya; dan (3) rencana pelaksanaan pembelajarannya di kelas XII SMA digunakan metode diskusi, tanya jawab, dan penugasan. Evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran ini yaitu tertulis dengan menggunakan tes esai dan lisan.   Kata kunci: unsur intrinsik, feminis sastra, dan novel Akulah Istri Teroris.
ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL MISTERI PATUNG GARAM KARYA RUWI MEITA DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA Kurnia Eka Saputri; Bagiya Bagiya; Joko Purwanto
SURYA BAHTERA Vol 6, No 50 (2018): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.388 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) jenis-jenis tuturan dari bentuk tindak tutur direktif dalam novel Misteri Patung Garam karya Ruwi Meita, dan (2) rencana pembelajaran pada novel Misteri Patung Garam karya Ruwi Meita. Pengumpulan data penelitian ini digunakan teknik simak dan teknik catat. Dalam analisis data penelitian ini digunakan metode padan. Teknik yang digunakan peneliti untuk  menyajikan hasil  analisis adalah teknik penyajian informal. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa: 1) bentuk tindak tutur direktif dalam novel Misteri Patung Garam karya Ruwi Meita terdapat enam bentuk tuturan, yaitu (a) perintah, terdapat 24 tuturan, (b) permintaan,  terdapat 7 tuturan, (c) ajakan, terdapat 10 tuturan, ( d) nasihat, terdapat 7 tuturan, (e) kritikan, terdapat 5 tuturan dan, (f) larangan, hanya terdapat satu tuturan; 2) rencana pelaksanaan pembelajaran novel Misteri Patung Garam karya Ruwi Meita dilaksanakan di kelas XII SMA didasarkan pada KD 1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui teks cerita sejarah, berita, iklan, editorial/opini, dan novel. Model pembelajaran yang digunakan adalah model Think Talk Write (TTW). Langkah-langkah pembelajaran model TTW terdiri dari, (a) siswa membaca novel Misteri Patung Garam karya Ruwi Meita dan membuat catatan mengenai unsur intrinsik novel secara individual (think), untuk di bawa ke forum diskusi, (b) siswa berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman satu kelompok untuk membahas isi catatan  (talk), (c) siswa mengonstruksi sendiri pengetahuan yang memuat pemahaman dan komunikasi dari hasil diskusi dalam bentuk tulisan (write), dan (d) kegiatan akhir pembelajaran adalah memuat refleksi dan kesimpulan atas materi yang dipelajari.   Kata kunci: tindak tutur direktif, novel, dan model think talk write.
ANALISIS MASKULINITAS TOKOH UTAMA DALAM NASKAH DRAMA MALAM JAHANAM KARYA MOTINGGO BOESJE DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Dino Budiyanto; Kadaryati Kadaryati; Joko Purwanto
SURYA BAHTERA Vol 9, No 2 (2021): Jurrnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK:   Tujuan penelitian ini mendeskripsikan: (1) unsur intrinsik; (2) maskulinitas; (3) rencana pelaksanaan pembelajaran naskah drama Malam Jahanam karya Motinggo Boesje di kelas XI SMA. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Objek penelitian berupa ciri kapribadian maskulinitas tokoh Mat Kontan dalam naskah drama Malam Jahanam karya Motinggo Boesje. Teknik pengumpulan data berupa teknik pustaka dan teknik catat. Sumber data penelitian ini adalah naskah drama Malam Jahanam karya Motinggo Boesje. Teknik analisis data berupa analisis isi.Berdasarkan penelitian, dapat diperoleh bahwa: (1) tidak terdapat unsur intrinsik naskah drama Malam Jahanam karya Motinggo Boesje mencakup enam unsur, yaitu (a) tema: pada bagian yang terdapat tema walikota yang berisikan lika-liku kehidupan rumah tangga dan tema minor yang berisikan masalah perselingkuhan, kesombongan dan masalah penyesalan; (b) alur: alur maju; (c) tokoh dan perwatakan: tokoh protagonis: Mat Kontan memiliki watak sombong, penakut, emosional, sok tahu dan tokoh Paijah memiliki watak pencemas dan tidak setia; tokoh antagonis: soleman memiliki watak penakut, pembual, perhatian kepada paijah dan tokoh utai memiliki watak penurut dan jahil; tokoh triagonis: tukang pijat memiliki watak selalu ingin tahu sesuatu permasalahan;(d) digolongkan menjadi tiga, latar tempat: di pekarangan rumah dan di dalam rumah; latar waktu: malam hari; latar suasana: sunyi, menakutkan, sedih, dan tegang (menegangkan); (e) dialog : Dialog pada naskah dramaMalam Jahanamberisikan dialog-dialog yang menggambarkan sifat para tokoh, menampilkan hingga alur, menciptakan konflik antartokoh, fakta yang dibutuhkan untuk membangun drama maupun interaksi antartokoh, serta sebagai penghubung antara satu adegan dengan adegan lain; (f) amanat: kita harus orang yang jujur karena apabila kita berbohong dapat merugikan diri sendiri dan janganlah kita menyembunyikannya karena cepat atau lambat itu akan terbongkar juga; (2) maskulinitas: tokoh Mat Kontan memiliki Sembilan ciri kepribadian maskulinitas yaitu: (a) memiliki prinsip kuat (b) perhatian kepada keluarga (c) percaya diri, (d) tidak putus asa, (e) memiliki bini atau istri (e) temperamen, (f) realistis, (g) tegas, dan (h) tegas;cooperative learningKata kunci: maskulinitas, naskah drama dan rencana pembelajaranABSTRACT: The purpose of this research  is to describe: (1) intrinsic elements; (2) masculinity; (3) the implementation plan for learning the content of the play script Malam Jahanam by Motinggo Boesje in class XI SMA. This research is a qualitative descriptive research. The object of the research is the masculinity of Mat Kontan's character in the drama script Malam Jahanam by Motinggo Boesje. Data collection techniques are library techniques and note-taking techniques. The data source of this research is the script of the drama Malam Jahanam by Motinggo Boesje. The data analysis technique is in the form of content analysis. Based on the results of the research, it can be concluded that: (1) the intrinsic elements of the drama script Malam Jahanam by Motinggo Boesje include six elements, namely (a) the theme: in the theme section there is a major theme which contains the twists and turns of domestic life and a minor theme which contains infidelity problems, pride problems and regret problems; (b) plot: forward plot; (c) characters and characterization: protagonist: Mat Kontan is an arrogant, timid, emotional, knowing character and Paijah's character has an anxious and disloyal character; antagonist character: soleman has a cowardly character, boasts, cares for paijah and the character utai has an obedient and ignorant character; triagonist character: masseurs have the character of always wanting to know something about a problem; (d) the setting is classified into three, the setting of the place: in the yard of the house and inside the house; time setting: night; setting: silent, scary, sad, and tense (stressing); (e) dialogue: Dialogue in the drama script Malam Jahanam contains dialogues that describe the character's traits, displays and enriches the plot, creates conflict between characters, presents facts needed to build drama and interactions between characters, and acts as a liaison between one scene and another. ; (f) message: we must be honest people because if we lie it can harm ourselves and others and we must not hide the lie because sooner or later the lie will be exposed too; (2) masculinity: Mat Kontan's character has nine personality traits of masculinity, namely: (a) having strong principles (b) caring for family (c) self-confidence, (d) not giving up. (e) have a wife or wife (e) temperament, (f) realistic, (g) ambitious, and (h) assertive; (3) the implementation plan of learning the script for the drama Malam Jahanam by Motinggo Boesje using the cooperative learning methodKata kunci : maskulinitas, naskah drama dan RPP
PENGARUH MODEL CONCEPT SENTENCE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH SALAMAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Wahyu Nur Fitasari; Khabib Sholeh; Joko Purwanto
SURYA BAHTERA Vol 6, No 56 (2018): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.44 KB)

Abstract

Abstrak: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan: (1) pengaruh penerapan model pembelajaran concept sentence terhadap motivasi belajar siswa kelas X SMK Muhammadiyah Salaman tahun pelajaran 2017/2018; (2) pengaruh model pembelajaran concept sentence terhadap keterampilan menulis puisi pada siswa kelas X SMK Muhammadiyah Salaman tahun pelajaran 2017/2018; (3) perbandingan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis puisi pada kelas X SMK Muhammadiyah Salaman tahun pelajaran 2017/2108 yang diajar dengan model pembelajaran concept sentence dengan siswa yang tidak diajar dengan model pembelajaran concept sentence. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X AP 3 sebagai kelompok eksperimen yang berjumlah 32 dan siswa kelas X AP 2 sebagai kelompok kontrol yang berjumlah 32. Data penelitian diperoleh melalui tes dan nontes. Pengumpulan data didapat dari tes (pretes dan pascates) dan nontes (angket dan wawancara). Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: (1) hasil angket prates kelompok eskperimen sebelum menggunakan model concept sentence menyatakan bahwa siswa ragu-ragu, sedangkan sesudah menggunakan model concept sentence menyatakan setuju. Peningkatan motivasi berdasarkan segi orientasi keberhasilan meningkat 12,53%, antisipasi kegagalan meningkat 7,19%, inovasi meningkat 10,83%, dan tanggungjawab meningkat 8,7%. (2) nilai yang didapat prates dan pascates kelompok ekperimen (0,183 dan 0,090) dan prates dan pascates kelompok kontrol (0,118 dan 0,062) berdistribusi normal. Hasil thitung (-7,362) < -ttabel (-1,693) menunjukkan bahwa model concept sentence berpengaruh terhadap keterampilan menulis puisi pada siswa kelas eksperimen; (3) Hasil thitung (2,549)>ttabel atau thitung (-2,549) >ttabel (1,695) membuktikan bahwa nilai keterampilan menulis puisi siswa yang diajar dengan model concept sentence lebih baik daripada siswa yang diajar dengan model konvensional. Kata kunci: concept sentence, menulis puisi
STRUKTUR DAN NILAI PENDIDIKAN NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO DAN RELEVANSINYA SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA Teguh Irianto; Bagiya Bagiya; Joko Purwanto
SURYA BAHTERA Vol 5, No 48 (2017): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.209 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) unsur intrinsik yang terdapat dalam novel 5 Cm karya Donny Dhirgantoro; (2) nilai pendidikan yang terdapat dalam novel 5 Cm karya Donny Dhirgantoro; dan (3) Relevansi novel 5 Cm karya Donny Dhirgantoro sebagai materi ajar apresiasi sastra di SMA. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah novel 5 Cm karya Donny Dhirgantoro. Data penelitian ini berupa kutipan-kutipan dari novel 5 Cm karya Donny Dhirgantoro. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pustaka dan teknik simak dan catat. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri dibantu kartu pencacat data, bolpoin, pensil dan buku-buku yang relevan yang mendukung sebagai acuan. Teknik analisis data menggunakan “content analysis” atau analisis isi. Penyajian hasil analisis menggunakan metode informal. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) unsur intrinsik novel 5 Cm karya Donny Dhirgantoro terdiri dari: (a) tema dalam novel 5 Cm karya Donny Dhirgantoro adalah persahabatan, (b) Tokoh utama Arial memiliki karakter sederhana, menarik, periang, tenang, murah senyum, kurang perhatian dan tidak sombong; tokoh tambahannya yaitu Riani memiliki karakter cerdas, pandai, berkarisma, sederhana dan pandai; Zafran memiliki karakter pandai, tidak berpendirian, jujur dan kocak; Ian memiliki karakter suka tantangan, penggila bola, suka film porno, suka makan; Genta memiliki karakter baik, berjiwa pemimpin, berjiwa sosial, cerdas dan pandai. (c) Alur yang digunakan adalah alur maju.(d) Latar yang terdapat dalam novel 5 Cm karya Donny Dhirgantoro: latar tempat meliputi: rumah Arial, Jakarta, Bogor, SMA, Cirebon, Ranu Pane, Ranu Kumbolo, dan Puncak Mahameru;  latar waktu terjadi tahun 1998 sampai dengan 2012 ketika zaman reformasi; dan latar sosial terjadi pada masyarakat modern yang telah terpengaruh oleh budaya konsumerisme dan budaya Individualitas, karena interaksi dengan masyarakat yang kurang. (e) Sudut pandang yang digunakan adalah orang ketiga “dia” serba tahu. (2) nilai-nilai pendidikan yaitu nilai pendidikan sosial meliputi keadilan, toleransi, tolong menolong, demokratis dan menghormati orang tua; nilai pendidikan moral meliputi tanggung jawab, jujur, bijaksana, disiplin, sabar, pekerja keras; pendidikan religius meliputi bersyukur, percaya adanya Tuhan, dan berdoa; nilai pendidikan estetika meliputi memberikan gagasan, mendidik, mengajak, menyampaikan pesan, dan memahami orang lain. (3) Relevansi novel 5 Cm karya Donny Dhirgantoro sebagai materi ajar apresiasi sastra di SMA pada standar kompetensi menyimak  dan pada kompetensi dasar membaca untuk memahami makna kata, bentuk kata, ungkapan, dan kalimat dalam konteks bekerja masih sangat relevan. Dengan melihat kenyataan dan keadaan tentang kegunaan serta manfaat keempat nilai pendidikan yang terdapat dalam novel untuk pembentukan sikap dan karakter anak didik di SMA.   Kata Kunci : nilai pendidikan, novel 5 Cm, relevansi pembelajaran sastra  
PENGARUH MODEL VISUAL, AUDITORY, KINESTETHIC (VAK) TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS ANEKDOT PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PEJAGOAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Femelia Arlin Fianti; Khabib Sholeh; Joko Purwanto
SURYA BAHTERA Vol 6, No 51 (2018): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.924 KB)

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) pengaruh model Visual, Auditory, Kinestethic (VAK) terhadap aktivitas siswa dalam menulis teks anekdot pada kelas X SMA Negeri 1 Pejagoan tahun pelajaran 2017/2018; (2) pengaruh model Visual, Auditory, Kinestethic (VAK) terhadap keterampilan menulis teks anekdot pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Pejagoan tahun pelajaran 2017/2018; (3) perbandingan keterampilan siswa dalam menulis teks anekdot yang diajar dengan model Visual, Auditory, Kinestethic (VAK) dengan siswa yang diajar dengan model konvensional. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu (quasi experimental research). Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Group Pretest Posttest Design. Subjek penelitiannnya adalah kelas X IPS 4 sebagai kelompok kontrol yang berjumlah 32 siswa dan kelas X IPS 5 sebagai kelompok eksperimen yang berjumlah 30 siswa. Penyajian data menggunakan teknik informal. Pengumpulan data didapat dari tes (tes awal dan tes akhir) dan nontes (kuesioner dan wawancara). Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: (1) hasil kuesioner menunjukkan bahwa presentase aktivitas belajar siswa meningkat setelah mendapat perlakuan menggunakan model Visual, Auditory, Kinestethic (VAK), yaitu dengan presentase: (a) motivasi sebesar 14,56%, (b) perhatian sebesar 6%, (c) keaktifan sebesar 17,22% dan, (d) keberanian sebesar 12,89%, (e) kemandirian sebesar 13,33%, (f) apersepsi sebesar 14,66%; (2) nilai yang didapat tes awal dan tes akhir kelompok eksperimen (0,473 dan 0,220) dan tes awal dan akhir kelompok kontrol (0,903 dan 0,544). Berdistribusi normal. Hasil thitung (-22.501) < ttabel (-1,697) menunjukkan bahwa model Visual, Auditory, Kinestethic (VAK) berpengaruh terhadap keterampilan menulis siswa kelompok eksperimen; (3) hasil thitung (-3,916) > ttabel (1,697) membuktikan bahwa nilai keterampilan menulis  teks anekdot siswa yang diajar dengan model Visual, Auditory, Kinestethic (VAK) lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan model konvensional. Kata kunci: Visual, Auditory, Kinestethic (VAK), keterampilan menulis, teks anekdot.