Anemia defisiensi besi masih merupakan salah satu permasalahan pada ibu hamil di Indonesia dan merupakan salah satu faktor dari tingginya angka kematian ibu dan bayi. Kasus anemia defisiensi besi di Indonesia mencapai 63,5%. Berdasarkan data Survei Kesehatan Nasional 2010, angka anemia pada ibu hamil sebesar 40,1 %. Anemia pada ibu hamil meningkatkan resiko kelahiran bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), perdarahan sebelum dan saat persalinan, bahkan dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah dengan komplikasi ibu bersalin dan neonatus. Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan pendekatan kohort retrospektif. Responden penelitian adalah ibu bersalin di Puskesmas Palaran yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 56 responden yang diambil secara purposive sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistik fisher. Hasil tabulasi silang kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) dengan komplikasi ibu didapatkan nilai p sebesar 0,387 (p > 0,05), sedangkan hubungan kepatuhan konsumsi TTD dengan komplikasi neonatus didapatkan nilai p sebesar 0,681 (p > 0,05). Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara kepatuhan konsumsi tablet tambah darah dengan komplikasi ibu dan komplikasi neonatus.