Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

GAMBARAN KETUBAN PECAH DINI, WARNA KETUBAN JELEK DAN INFEKSI IBU DENGAN KEJADIAN INFEKSI PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA Rizkiannur Putri, Amalia; Sukartini; Fitriany, Evi
Jurnal Kebidanan Mutiara Mahakam Vol 8 No 1 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mutiara Mahakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36998/jkmm.v8i1.65

Abstract

The early 28 days of life called the neonatal period is the most vulnerable period for infants. The infants face the highest risk of death in the first month after birth. The most common cause of infant death is asphyxia, prematurity, and infection. Infection in newborns is defined as a condition where the newborns have a disease caused by microorganisms. One of the risk factors causing infection in newborns includes factors from the mother, such as premature rupture of membranes, green or meconium and smelly amniotic fluid, maternal infection, and others. The main objective of this research was to describe the risk factors of incidence of infection in newborns at RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. This research uses a retrospective descriptive method with the cross-sectional approach. Sampling was done by taking data on medical records of patients at the RSUD Abdul Wahab Sjahranie Medical Record Installation using total sampling technique. The results obtained were 99 samples that met the inclusion and exclusion criteria with details of patients who experienced premature rupture of membranes by 18 people (18,2%), poor amniotic color by 62 people (62,6%), mothers who had leukocytosis by 15 people (15,2%), and the incidence of infection in newborns by 2 people (2%). the collected data were tabulated bu frequency and percentage and displayed in tables
HUBUNGAN FAKTOR RISIKO MENCUCI TANGAN SEBELUM MAKAN, SARANA AIR BERSIH, RIWAYAT TIFOID KELUARGA, KEBIASAAN JAJAN DILUAR RUMAH DENGAN KEJADIAN TIFOID DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PALARAN SAMARINDA Rahmat Bakhtiar; Aris Novianto; Muhammad Gazali Hafid; Jafar Sidiq; Effi Setyoadi; Evi Fitriany
Jurnal Kedokteran Mulawarman Vol 7, No 1 (2020): Jurnal Kedokteran Mulawarman
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/j.ked.mulawarman.v7i1.3704

Abstract

Tifoid merupakan penyebab utama penyakit pencernaan  di  negara Afrika, Amerika Latin dan Asia. Indonesia merupakan daerah endemik, dengan angka kejadian 800 kasus per 100.000 penduduk. Makanan yang bersih dan kebersihan pribadi memainkan peran penting dalam proses penularan S. typhi dan menurunkan kejadian tifoid. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor risiko kebiasaan mencuci tangan sebelum makan, fasilitas air bersih, riwayat keluarga yang menderita tifoid dan kebiasaan membeli makanan di jalan. Penelitian ini menggunakan pendekatan case-control. Populasi kasus penelitian ini adalah semua pasien tifoid yang berkunjung ke Puskesmas Palaran pada Januari-Desember 2018, sedangkan untuk kontrol adalah pasien yang bukan tifoid berdasarkan catatan medis di Puskesmas. Sampel penelitian sebanyak 113 kasus dan 113 kontrol (1: 1). Instrumen penelitian adalah kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan Chi-square dan Odd Ratio ( OR). Faktor  risiko yang berhubungan dengan kejadian tifoid adalah perilaku mencuci tangan sebelum makan OR=6,69 (3,74 <OR <11,97), kebiasaan membeli dan mengkonsumsi makanan di jalan dengan  OR=3,92 (2,25 <OR <6,83). Meningkatkan promosi kesehatan terkait dengan pentingnya mencuci tangan sebelum makan dan menghentikan kebiasaan membeli makanan diluar rumah dapat mengurangi kejadian tifoid di Puskesmas Palaran Samarinda. 
Comparison of Adherence to the Use of Herbal Medicine with Conventional Medicine in Hypertensive Patients at Lempake Public Health Center, Samarinda City Swandari Paramita; Evi Fitriany; M. Surya Tiyantara; Aditiya Setyorini; Trikortea E. Cahyasit
Health Science Journal of Indonesia Vol 9 No 2 (2018)
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/hsji.v9i2.1080

Abstract

Latar belakang: Hipertensi adalah masalah kesehatan utama di dunia, termasuk Indonesia. Penggunaan obat bahan alam untuk hipertensi telah meningkat dalam dekade terakhir. Biaya penggunaan obat bahan alam dianggap lebih murah dengan efek samping yang lebih sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat kepatuhan penggunaan obat pada pasien hipertensi yang berobat ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Metode: Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Lempake Kota Samarinda pada bulan Juli hingga Agustus 2017.Responden penelitian adalah 63 pasien hipertensi yang datang berobat dan memenuhi kriteria penelitian. Pasien hipertensi selanjutnya diwawancarai menggunakan kuesioner MMAS (Morisky Medication Adherence Scale). Hasil: Sebanyak 56% pasien hipertensi juga menggunakan obat bahan alam selain obat konvensional untukhipertensi. Daun sirsak (Annona muricata), daun salam (Syzygium polyanthum), dan buah mentimun (Cucumissativus) adalah bahan alam yang paling banyak digunakan oleh pasien hipertensi. Rerata tekanan darah sistolik(p=0,004; 95% CI -19,8 – -3,8) dan diastolik (p=0,038; 95% CI -9,6 – -0,29) untuk pengguna bahan alam lebihrendah jika dibandingkan dengan pengguna obat konvensional. Rerata MMAS untuk pengguna bahan alam lebih tinggi jika dibandingkan dengan pengguna obat konvensional (p=0,004; 95% CI 0,31 – 1,6). Hal ini menunjukkan bahwa pasien lebih patuh menggunakan obat bahan alam dibandingkan obat konvensional untuk hipertensi. Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan perlunya edukasi pengobatan hipertensi ke komunitas, baik itu obat bahan alam maupun konvensional. Hasil penelitian juga menunjukkan kepatuhan yang lebih baik pada penggunaan obat bahan alam dibandingkan obat konvensional untuk hipertensi. Hal ini menunjukkan potensi menjanjikan penggunaan obat bahan alam untuk hipertensi di masa depan. (Health Science Journal of Indonesia 2018;9(2):82-6) Kata kunci: Kepatuhan, obat bahan alam, hipertensi, Puskesmas Lempake Kota Samarinda Abstract Background: Hypertension is major health problem worldwide, including Indonesia. The use of herbal medicines for hypertension has increased in the past decade. The price of herbal medicines considered cheaper with fewer side effects. This study tried to see the level of adherence to the use of medicine by hypertensive patients in community health center at Samarinda City, East Kalimantan. Methods: This study conducted at Lempake Community Health Center in Samarinda City from July until August2017. The subjects of this study are 63 hypertensive patients and meet the sample criteria set by the researchers. The study interviewing hypertensive patients with MMAS (Morisky Medication Adherence Scale) questionnaire. Results: The results showed 56% of hypertensive patients also use herbal other than conventional medicine. Soursop (Annona muricata) leaves, salam (Syzygium polyanthum) leaves, and cucumber (Cucumis sativus) fruit were the most frequent herbal medicines used by hypertensive patients. The mean blood pressure of herbal medicine users was significantly lower when compared with conventional medicine users for systolic (p=0.004; 95% CI -19.8 – -3.8) and diastolic blood pressure (p=0.038; 95% CI -9.6 – -0.29). The mean score of MMAS in herbal medicine users was significantly higher when compared with conventional medicine users (p=0.004; 95% CI 0.31 – 1.6). This suggests that patients are more adherent in using herbal than the conventional medicine for hypertension. Conclusion: The result of the study shows the need for herbal and conventional medicine education forhypertension in the community. The result also shows better patient adherence to herbal medicine compared to conventional medicine, as the promising future of herbal medicine for hypertension. (Health Science Journal of Indonesia 2018;9(2):82-6) Keywords: Adherence, herbal medicine, hypertension, Lempake Public Health Center Samarinda City
HUBUNGAN FUNGSI SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN SKIZOFRENIA RAWAT JALAN DI RSJD ATMA HUSADA MAHAKAM SAMARINDA Nur Annisa Farizah; Evi Fitriany; Eka Yuni Nugrahayu
MOTIVA: JURNAL PSIKOLOGI Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : LPPM University 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.801 KB) | DOI: 10.31293/mv.v2i2.4436

Abstract

Skizofrenia adalah gangguan jiwa yang ditandai adanya ketidakselarasan antara proses berpikir, perasaan dan perbuatan. Lebih dari 21 juta orang menderita skizofrenia di seluruh dunia. Mayoritas pasien skizofrenia (>80%) akan mengalami masalah fungsi sosial. Berbagai masalah baik fisik, psikologis maupun sosial yang dialami penderita akan mempengaruhi kualitas hidup penderita skizofrenia. Pengukuran kualitas hidup skizofrenia ini penting dalam membantu penderita skizofrenia lebih produktif dalam hidupnya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan metode cross-sectional. Responden penelitian adalah pasien skizofrenia rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Atma Husada Mahakam Samarinda dengan menggunakan teknik Purposive sampling. Hasil dari 38 responden didapatkan sebanyak 12 responden (85,7%) memiliki hasil fungsi sosial buruk dengan kualitas hidup yang rendah dan 11 responden (45,8%) memiliki hasil fungsi sosial buruk dengan kualitas hidup yang tinggi. Terdapat 2 responden (14,3%) memiliki hasil fungsi sosial baik dengan kualitas hidup yang rendah dan 13 responden (54,2%) memiliki fungsi sosial baik dengan kualitas hidup yang tinggi. Hasil analisis statistik dengan uji Chi-Square didapatkan p = 0,015 (p<0,05). Kesimpulannya terdapat hubungan antara fungsi sosial dengan kualitas hidup pada pasien skizofrenia.
NILAI SENSITIVITAS, SPESIFISITAS, POSITIVE PREDICTIVE VALUE (PPV), DAN NEGATIVE PREDICTIVE VALUE (NPV) RAPID DIAGNOSTIC TEST (RDT) ANTIGEN PADA SKRINING PASIEN CORONA VIRUS DISEASE-19 (COVID-19) DI POLIKLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MULAWARMAN, SAMARINDA Sepriani Indriati Azis; Marina Tandarto; Inna Adilah; Ruth Putri Elizabeth Sagala; Evi Fitriany; Rahmat Bakhtiar
Jurnal Kedokteran Mulawarman Vol 9, No 1 (2022): Jurnal Kedokteran Mulawarman
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkm.v9i1.7072

Abstract

Coronavirus disease (covid-19) merupakan masalah kesehatan yang mendunia. Dikarenakan manifestasi klinis nya yang dapat mengancam jiwa, maka diperlukan diagnosa yang cepat dan tepat agar pasien segera mendapatkan penanganan yang sesuai. Pemeriksaan laboratorium terbaik saat ini untuk mendeteksi virus SARS-CoV-2 adalah pemeriksaan PCR, akan tetapi dikarenakan harganya yang relatif mahal bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, maka di perlukan suatu tes yang lebih terjangkau dan dapat dijadikan sebagai alternatif, yaitu pemeriksaan Rapid Diagnostic Test Antigen (Ag-RDT). Angka sensitivitas, spesifisitas, positive predictive value (PPV), dan negative predictive value (NPV) merupakan hal yang penting dalam mempertimbangkan kemampuan suatu alat diagnostik yang baru. Peneltian ini merupakan uji diagnostik dengan pendekatan cross-sectional untuk mengetahui angka sensitivitas, spesifisitas, positive predictive value (PPV), dan negative predictive value (NPV) Ag-RDT di Poliklinik Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman Samarinda. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi adalah 100 sampel dengan teknik consecutive sampling. Hasil penelitian ini didapatkan sensitivitas 54,54%, spesifisitas 100%, positive predictive value (PPV) 100%, dan negative predictive value (NPV) 81,7%, sehingga dapat disimpulkan bahwa RDT-Antigen dapat digunakan sebagai alat diagnostik terutama bagi pasien bergejala, namun perlu di perhatikan bahwa RDT-Antigen bisa memberikan false negative, sehingga pasien bergejala dengan hasil antigen negatif disarankan untuk mengulangi pemeriksaan dengan alat yang lebih sensitif seperti PCR.
Aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun Karamunting (Melastoma malabathricum L.) Terhadap Bakteri Penyebab Diare Nataniel Tandirogang; Swandari Paramita; Yadi Yasir; Yuniati Yuniati; Meiliati Aminyoto; Evi Fitriany
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 1 No. 7 (2017): Jurnal Sains dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.522 KB) | DOI: 10.25026/jsk.v1i7.54

Abstract

Diare hingga kini masih merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia. Pemberian antibiotik merupakan salah satu upaya penatalaksanaan diare, namun belakangan terkendala masalah adanya resistensi terhadap antibiotik. Berdasarkan hal tersebut, maka upaya pencarian sumber antimikroba baru berbasis tumbuhan obat perlu dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk menguji potensi ekstrak daun karamunting (Melastoma malabathricum L.) yang secara tradisional digunakan etnis Dayak sebagai obat diare. Aktivitas antimikroba ekstrak tumbuhan diuji terhadap 5 bakteri standar; Escherichia coli ATCC 35128, Shigella sonnei ATCC 25931, Campylobacter jejuni ATCC 33291, Pseudomonas aeruginosa ATCC 15442, dan Enterobacter cloacae ATCC13047. Pengukuran aktivitas antimikroba dilakukan dengan disc diffusion method (Kirby-Bauer) dan pengukuran minimum inhibitory concentration (MIC). Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun M. malabathricum dapat menghambat pertumbuhan seluruh bakteri uji, dengan diameter zona hambat sebesar 12,3-16 mm dan MIC sebesar 2,3-13,3 mg/ml. Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak daun M. malabathricum berpotensi sebagai antidiare berdasarkan aktivitas antimikrobanya.
Hubungan Indeks Massa Tubuh dan Lingkar Pinggang dengan Kualitas Tidur Mahasiswa Preklinik Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman: Relationship between Body Mass Index and Waist Circumference with Sleep Quality of Pre-clinical Students in Medical Study Program, Faculty of Medicine, Mulawarman University Rohmi Pawitra Sari; Denny Jeffry Rotinsulu; Evi Fitriany
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 3 No. 3 (2021): Jurnal Sains dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.289 KB) | DOI: 10.25026/jsk.v3i3.327

Abstract

Sleep is defined as unconsciousness from which the person can be aroused by sensory or other stimuli. Long-term consequences of sleep deprivation increased the risk of hypertension, diabetes mellitus, obesity, heart failure, stroke, memory impairment as well as depression. Obesity is one of the factors that affect sleep quality. Obesity is associated with sleep quality through its effect of causing obstructive sleep apneu (OSA), increased proinflammatory cytokins and gastrointestinal disorders. This study aims to analyze the correlation between body mass index and waist circumference with the quality of sleep of the pre-clinical students of the Mulawarman University, Faculty of Medicine. This research is an observational analytic study with a cross-sectional approach. Sleep quality data were collected using the PSQI questionare while body mass index and waist circumference data were collected by measuring body height using microtoise, body weight using a weighing scale and waist circumference using an anthropometric band. The result showed that 81.2% of respondents had poor sleep quality, 28.2% of respondents with obesity category and 35.9% of respondents who had central obesity. The result of hypothesis testing using chi square showed that both body mass index and waist curcumference had a significant relationship with sleep quality (p=0.046 and p=0.027).
Hubungan Usia Menarche, Status Gizi, Stres dan Kadar Hemoglobin Terhadap Kejadian Dismenorea Primer pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman: Relationship between Menarche Age, Nutritional Status, Stress, and Hemoglobin Levels on the Incidence of Primary Dysmenorrhea in Students of Faculty of Medicine, University of Mulawarman Safira Nuraini; Yasmin Sabina Sa'diah; Evi Fitriany
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 3 No. 3 (2021): Jurnal Sains dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.737 KB) | DOI: 10.25026/jsk.v3i3.398

Abstract

ABSTRACT Primary dysmenorrhea is a condition of cramping pain in the lower abdomen which could affect the back or inner thigh occuring just before or during menstruation without any gynaecological problems. The study was conducted to find out the assosiation between age at menarche, nutritional status, stress, hemoglobin level and primary dysmenorrhea. Analytical observational study with cross sectional design was used. The population were female students of the Medical Faculty of Mulawarman University. A total of 87 samples was took with purposive sampling technique. The data collection was carried out using WaLIDD score questionnaire, DASS 42 questionnaire, direct measurement of body weight, height, and hemoglobin level. The data was analysed with univariate and bivariate analysis by Pearson Chi-Square and Fisher’s Exact Test. The result showed that most of the respondents had moderate primary dysmenorrhea (51,7%), normal age at menarche (47,1%), overweight nutritional status (35,6%), moderate stress (35,6%) and normal hemoglobin level (66,7%). It was concluded that there was a relationship between primary dysmenorrhea with menarche (p=0,016), nutritional status (p=0,042) and stress (p=0,035), but there was no relationship with hemoglobin level (p=0,055). Keywords: Primary dysmenorrhea, menarche, nutritional status, stress, hemoglobin level ABSTRAK Dismenorea primer adalah kondisi nyeri atau kram perut bagian bawah tanpa adanya masalah ginekologi yang dapat menjalar ke punggung atau paha bagian dalam dan terjadi sebelum atau selama menstruasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan usia menarche, status gizi, stres dan kadar hemoglobin terhadap kejadian dismenorea primer. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman angkatan 2018-2019, didapatkan sampel sebanyak 87 orang menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan cara pengisian kuesioner WaLIDD score, Depression Anxiety Stress Scale (DASS) 42, pengukuran langsung berat badan, tinggi badan dan kadar hemoglobin. Analisis data dilakukan univariat dan bivariat menggunakan uji Pearson Chi-Square dan Fisher’s Exact Test. Hasil penelitian didapatkan responden paling banyak mengalami dismenorea primer sedang (51,7%), usia menarche kategori normal (47,1%), status gizi overweight (35,6%), stres tingkat sedang (35,6%) dan kadar hemoglobin (Hb) normal (66,7%). Ada hubungan antara usia menarche (p=0,016), status gizi (p=0,042) dan stres (p=0,035), tetapi tidak ada hubungan kadar Hb (p=0,055) dengan kejadian dismenorea primer. Kata kunci: Dismenorea primer, usia menarche, status gizi, stres, kadar hemoglobin
Kepatuhan Minum Obat dan Indeks Massa Tubuh (IMT) berhubungan dengan Tekanan Darah Pasien Hipertensi Prolanis di Puskesmas Segiri Kota Samarinda Nurul Fadhila Lestari; Endang Sawitri; Evi Fitriany
Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 7 No 1 (2022): JURNAL MEDIKA KARYA ILMIAH KESEHATAN
Publisher : ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.835 KB) | DOI: 10.35728/jmkik.v7i1.1008

Abstract

Hipertensi merupakan suatu kondisi peningkatan tekanan darah ≥140/90 mmHg secara menetap. Salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi adalah faktor berat badan (Indeks Massa Tubuh = IMT). Hipertensi dapat dikendalikan dengan menjaga kepatuhan meminum obat. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan adalah mengikuti Program Pengelolahan Penyakit Kronis (Prolanis). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepatuhan minum obat dan IMT dengan tekanan darah pasien hipertensi Prolanis di Puskesmas Segiri. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 60 sampel yang diambil dengan teknik Non Probability Sampling dengan jenis Accidental Sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner Modifed Morisky Adherence Scale (MMAS-8), alat sfigmomanometer dan catatan rekam medik Prolanis pasien. Data dianalisis menggunakan Pearson Chi-square dengan tingkat kemaknaan p < 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan, rentang usia 51-60 tahun, pendidikan terakhir SMA, wiraswasta dan rentang lama menderita hipertensi 1-5 tahun. Sebagian besar responden memiliki kepatuhan sedang dalam meminum obat (55%), IMT dalam kategori obesitas (45%) dan memiliki tekanan darah yang terkontrol (68,3%). Hubungan kepatuhan minum obat menunjukkan p = 0,000 dan IMT p = 0,045. Disimpulkan bahwa kepatuhan minum obat dan IMT berhubungan dengan tekanan darah pasien hipertensi Prolanis di Puskemas Segiri Kota Samarinda.
PENGARUH STATUS GIZI TERHADAP KUALITAS HIDUP LANSIA DI PUSKESMAS SEGIRI KOTA SAMARINDA Cindy Lidya; Evi Fitriany; Abdillah Iskandar
Jurnal Kedokteran Mulawarman Vol 9, No 2 (2022): Jurnal Kedokteran Mulawarman
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkm.v9i2.6772

Abstract

Peningkatan usia harapan hidup dan jumlah lansia di Indonesia sebanding dengan peningkatan jumlah angka kesakitan yang menyebabkan menurunnya kualitas hidup lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah status gizi merupakan faktor risiko terhadap kualitas hidup lansia. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain potong lintang yang dilakukan pada bulan Agustus-September 2021. Responden penelitian ini adalah 94 orang lansia yang diambil dengan teknik purposive sampling di Puskesmas Segiri Samarinda. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner MNA (Mini Nutritional Status) untuk menilai status gizi lansia dan kuesioner WHOQOL-BREF (WHO Quality of Life-BREF)  untuk mengukur kualitas hidup lansia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden berjenis kelamin perempuan, pendidikan tinggi, dan pensiun. Sebagian besar responden yang memiliki kualitas hidup baik lebih banyak pada kelompok yang memiliki status gizi normal dibandingkan dengan kelompok yang memiliki status gizi beresiko malnutrisi (56,4% : 16% dengan p=0,000 ; p<0,05). Hasil ini didapatkan dengan menggunakan uji statistik chi-square. Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat terdapat pengaruh status gizi terhadap kualitas hidup lansia di Puskesmas Segiri.