Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PROFIL PEMECAHAN MASALAH ETNOMATEMATIKA PADA MATERI GEOMETRI BAGI SISWA BERKEMAMPUAN MATEMATIKA TINGGI Mini Tika Selviani; Rasiman Rasiman; Agnita Siska Pramasdyahsari
Prismatika: Jurnal Pendidikan dan Riset Matematika Vol 3 No 2 (2021): Prismatika: Jurnal Pendidikan dan Riset Matematika
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/prismatika.v3i2.1269

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pemecahan masalah etnomatematika pada materi geometri ditinjau dari kemampuan matematika siswa. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek yang di ambil adalah 3 siswa kelas VIII di SMP Purnama 3 Semarang semester genap tahun ajaran 2020/2021 yang masing – masing mempunyai kemampuan matematika tingi, kemampuan matematika sedang, dan kemampuan matematika rendah. Pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan tes kemampuan matematika, tes pemecahan masalah etnomatematia, dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan 3 tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi metode yaitu membandingkan hasil tes pemecahan masalah etnomatematika dengan hasil wawancara. Analisis dikembangkan berdasarkan indikator kemampuan pemecahan masalah dengan memperhatikan kemampuan matematika siswa. Berdasarkan hasil analisis, etnomatematika dapat meningkatkan kemampuan matematika yang berdampak pada meningkatnya kemampuan pemecahan masalah yang dimiliki siswa. Hal ini dibuktikan bahwa subjek dengan kemampuan matematika tinggi juga memiliki kemampuan pemecahan masalah etnomatematika tinggi.
Peningkatan Kualitas dan Kemasan pada Kelompok Usaha Kerupuk Ikan di Desa Bendar Kecamatan Juwana Kabupaten Pati Dina Prasetyowati; Rasiman Rasiman; Ipah Budi Minarti; David Firna Setiawan
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 2 No 2 (2020): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v2i2.68

Abstract

Bendar Village is known as a Fisherman Village because the majority of the population of Bendar Village are fishermen with a total of 55.7% or 880 people. The root of the problem faced by Bendar Village, Juwana District, Pati Regency is the large number of fish catches by fishermen and human resources that have not been maximally empowered, so that they have not been able to improve the welfare of the community both as groups and individually in Bendar Village. Partners in this service are Mina Melati's Joint Business Group (KUB). In running its business, KUB Kerupuk Ikan Mina Melati still applies traditional management. The lack of knowledge of the members of the Mina Melati Fish Crackers KUB is one of the reasons, especially in terms of good cracker production and processing and business management. The activities carried out by this service were Seminar on Procedures for Obtaining PIRT and Proper Hygiene Certification, Lab Testing of Cracker Food Content, PIRT Licensing for Mina Melati Fish Crack KUB, Cracker Packaging Label Design Training, Packaging Training. With this service program, it is hoped that KUB Mina Melati can produce fish crackers that are hygienic and have a high selling value. If the selling value of the results of fish cracker processing is high, the income of the residents will increase, and in turn will have an impact on improving the welfare of the Bendar Village community and making Bendar Village a Fish Crackers Center.
Pembelajaran E-Learning menggunakan Moodle pada matakuliah Metode Numerik Agung Handayanto; Rasiman Rasiman; Supandi Supandi; Lilik Ariyanto
Jurnal Informatika Upgris Vol 1, No 1 Juni: (2015)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiu.v1i1 Juni.808

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan dan memanfaatkan e-learning menggunakan moodle untuk pembelajaran . Pengembangan dalam penelitian ini adalah desain dan perangkat e-learning. Penelitian ini mendeskripsikan penyusunan desain e-learning dengan tahapan sebagai berikut: (1) tahap pendefinisian dengan mencermati perangkat pembelajaran matematika, (2) tahap pengembangan melalui pengujian validitas perangkat berdasarkan keterangan ahli. Kata Kunci : Moodle, e-learning, pembelajaran matematika.
PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP BERBASIS KURIKULUM K-13 Rasiman Rasiman; Kartinah Kartinah; Dina Prasetyowati
Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran Vol 10, No 2 (2016)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.592 KB) | DOI: 10.26877/mpp.v10i2.2111

Abstract

The purpose of this study is to describe the preparation of media such as video mathematics teaching junior high school students of class IX-based K-13 curriculum. This research includes R & D (research and development) or the type of research development. Development undertaken is the development of mathematical learning media in the form of video lessons for junior high school students of class IX. Product generated in this study are instructional videos on material congruency. In this study using ADDIE development model, namely Analysis (Analysis), Design (Design), Development (development), Implementation (Implementation), and Evaluation (Evaluation). In this research phase is done only at the stage Development (Development). Based on the assessment of media experts that the two professors and one teacher from the aspect of media, presenting aspects of learning, language aspects of feasibility, and feasibility aspects kegrafikan percentage of feasibility study media at 91.82%. Once converted to a percentage scale conversion tables 91.82% level of achievement that are in very good criteria so that it can be concluded that the instructional video on congruency decent material applied in learning.Subsequently validated by subject matter experts. Researchers validate by two professors and one teacher from the aspect of media, aspects of material substance, and the design aspects of learning have a percentage of 85.93%. Once converted to a percentage scale conversion tables 85.93% level of achievement that are in very good criteria so that it can be concluded that the similarity decent video learning material applied to research by improving the delivery of content in the form of a sequence. Keywords: Development, Video Learning, Curriculum K-13 AbstrakTujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penyusunan media pembelajaran matematika berupa video pembelajaran siswa SMP kelas IX berbasis Kurikulum K-13. Penelitian ini termasuk jenis R & D (research  and  development) atau jenis penelitian pengembangan. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran matematika berupa video pembelajaran untuk siswa SMP kelas IX.Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah video pembelajaran pada materi kesebangunan.Pada penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE, yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan), Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), dan Evaluation (Evaluasi).Dalam penelitian ini tahap yang dilakukan hanya sampai pada tahap Development (Pengembangan).Berdasarkan penilaian para ahli media yaitu dua dosen dan satu guru yang ditinjau dari aspek media, aspek penyajian pembelajaran, aspek kelayakan bahasa, dan aspek kelayakan kegrafikan memiliki persentase kelayakan media pembelajaran sebesar 91,82%. Setelah dikonversikan dengan tabel konversi skala persentase tingkat pencapaian 91,82% berada pada kriteria sangat baik sehingga dapat disimpulkan bahwa video pembelajaran pada materi kesebangunan layak diaplikasikan dalam pembelajaran. Selanjutnya dilakukan validasi oleh ahli materi. Peneliti melakukan validasi oleh dua dosen dan satu guru yang ditinjau dari aspek media, aspek substansi materi, dan aspek desain pembelajaran memiliki persentase 85,93%. Setelah dikonversikan dengan tabel konversi skala persentase tingkat pencapaian 85,93%berada pada kriteria sangat baik sehingga dapat disimpulkan bahwa video pembelajaran materi kesebangunan layak diaplikasikan pada penelitian dengan melakukan perbaikan berupa urutan penyampaian materi. Kata kunci: Pengembangan, Video Pembelajaran, Kurikulum K-13
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN JEPARA Sulastri Sulastri; Nurkolis Nurkolis; Rasiman Rasiman
Jurnal Manajemen Pendidikan (JMP) Vol 5, No 3 (2016): DESEMBER
Publisher : Magister Manajemen Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jmp.v5i3.1984

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap mutu sekolah dasar (2)  untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi kerja guru terhadap mutu sekolah dasar (3) untuk mengetahui seberapa besar pengaruh secara bersama-sama kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru terhadap mutu sekolah dasar di Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara.Populasi penelitian ini guru SD Negeri di Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara yang berjumlah 301 orang. Sampel sebanyak 75 orang dengan menggunakan teknik proportional random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode kuesioner. Analisis data deskriptif, uji prasyarat dan uji hipotesis yang meliputi analisis regresi linier sederhana dan regresi ganda menggunakan program SPSS for Window Release 16.Hasil penelitian untuk variabel kepemimpinan kepala sekolah diperoleh: rata-rata = 109,93, untuk  variabel motivasi kerja guru diperoleh: rata-rata = 113,83, sedangkan untuk variabel mutu sekolah diperoleh: rata-rata = 116,75. Untuk uji hipotesis diperoleh: (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan kepala sekolah terhadap mutu sekolah yang dinyatakan dengan persamaanY = 40,406 + 0,694 X1, kekuatan korelasi sebesar 0,872 dengan kontribusi sebesar 0,761 atau 76,1%, (2) terdapat pengaruh  positif dan signifikan motivasi kerja guru terhadap mutu sekolah yang dinyatakan dengan persamaan Y = 52,072+ 0,568 X2 kekuatan korelasi sebesar 0,723 dengan kontribusi sebesar 0,523 atau 52,3%, dan (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru secara bersama-sama terhadap mutu sekolah yang dinyatakan dengan persamaan Y= 27,777 + 0,544 X1 + 0,257 X2, kekuatan korelasi sebesar 0,912 dengan kontribusi sebesar 0,832 atau 83,2%.
HUBUNGAN PERAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH DENGAN PROFESIONALIME GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KABUPATEN JEPARA Agus Triyono; Nurkolis Nurkolis; Rasiman Rasiman
Jurnal Manajemen Pendidikan (JMP) Vol 6, No 1 (2017): APRIL
Publisher : Magister Manajemen Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jmp.v6i1.1989

Abstract

Tujuan penelitian ini: 1) mengetahui ada hubungan yang signifikan antara Peran Kepala Sekolah dengan profesionalitas guru di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Jepara, 2) mengetahui ada hubungan yang signifikan antara iklim sekolah dengan profesionalitas guru di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Jepara, 3) mengetahui ada hubungan yang signifikan secara bersama – sama antara peran kepala sekolah dan iklim sekolah dengan profesionalitas guru pada Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Jepara.Popu;lasi penelitian adalah 220 guru Sekolah Dasar Negeri yang tersebar di Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara . Sampel sebanyak 146 guru ditetapkan dengan rumus Slovin dan dipilih dengan teknik proporsional random sampling. Uji validitas, reliabilitas data, dan uji regersi menguunakan SPSS.Hasil penelitian ini adalah: 1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara peran kepala sekolah dengan profesionalisme guru dengan konstribusi sebesar 51%, 2) terdapat hubungan positif dan signifikan antara iklim sekolah dengan profesionalisme guru dengan konstribusi  sebesar  56,9%, 3) terdapat hubungan positif dan signifikan secara bersama-sama antara peran kepala sekolah dengan profesionalisme guru sebesar 63,2%.Berdasarkan hasil uji hipotesis dan analisis data, disimpulkan bahwa peran kepala sekolah dan iklim sekolah secara parsial maupun bersama-sama terdapat hubungan secara positif dan signifikan dengan profesionalitas guru.
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA SEMARANG Ulfah Husnul K; Yovitha Yuliejantiningsih; Rasiman Rasiman
Jurnal Manajemen Pendidikan (JMP) Vol 5, No 1 (2016): APRIL
Publisher : Magister Manajemen Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jmp.v5i1.1920

Abstract

Tujuan penelitian yaitu: (1) mengetahui pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai, (2) mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai, (3) mengetahui pengaruh lingkungan kinerja terhadap kinerja pegawai, (4) mengetahui pengaruh kecerdasan emosional, motivasi kerja, dan lingkungan kerja secara bersama – sama terhadap kinerja pegawai.Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai kantor Dinas Pendidikan kota Semarang berjumlah 120 orang, dan sampel yang dipilih menggunakan teknik random sampling sebanyak 89 orang. Analisis data menggunakan uji validitas, reliabilitas, analisis korelasi produk moment dan analisis regresi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata–rata kinerja pegawai adalah 122,25 termasuk kategori sedang; rata–rata skor kecerdasan emosional 118,08 termasuk kategori tinggi; rata–rata skor motivasi kerja 115,97 termasuk kategori sedang; dan rata–rata skor lingkungan kerja 114,03 termasuk kategori sedang.Hasil uji hipotesis menynjukkan bahwa: (1) kecerdasan emosional berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai sebesar 50,2%. (2) motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai sebesar 70,1%. (3) lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai sebesar 78,2%. (4) kecerdasan emosional, motivasi kerja, dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan secara bersama – sama terhadap kinerja pegawai dengan nilai F sebesar 32,927 dengan kontribusi sebesar 70,1%. Dan dapat disinpulkan pula, dari ketiga variabel independen tersebut yang pengaruhnya paling signifikan adalah lingkungan kerja.Berdasarkan temuan penelitian, disarankan : (1) untuk meningkatkan kinerja pegawai perlu diadakan kegiatan – kegiatan pelatihan, (2) adanya reward bagi pegawai yang berprestasi, (3) dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. 
MINAT GURU MENJADI KEPALA SEKOLAH DI KABUPATEN KUDUS Fatah Hidayat; Nurkolis Nurkolis; Rasiman Rasiman
Jurnal Manajemen Pendidikan (JMP) Vol 5, No 3 (2016): DESEMBER
Publisher : Magister Manajemen Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jmp.v5i3.1941

Abstract

The purpose of this study is to describe and explain: (1) the teacher’s interest become principals in  Kudus, (2 recruitment system of principals in Kudus; (3) the factors that cause interest and disinterest of teachers to become principals in Kudus; (4) the problems in the recruitment of principal at Kudus, and (5) the best solution in order to have an interest in becoming the principal at Kudus. This research was conducted in the UPT Pendidikan Kaliwungu Kudus with the  respondent principals, teachers, and Kasie PTK Dikpora Kudus. The type and the approach that is used in this study is a qualitative descriptive approach. Data collection methods which is used is interviews and documentation. The analysis of the data used is descriptive analysis.The results of this study indicate that: (1) the majority of primary school teachers in the Kaliwungu Kudus don’t have interest in becoming principals because teachers feel comfortable and satisfied with his position as a teacher. Next, it is because of the burden and the task of the school head is heavier. Salaries and benefits received by teachers is more than enough also be because teachers do not intend to participate in the selection of the school head; (2) principal recruitment system in Kaliwungu Kudus covers the administration and academic selection. The recruitment model that is used is external recruitment. The recruitment procedures begin with data collection and mapping the number of principal empty formations. Then the official quotas applicants and make a selection announcement through a circular letter to all educational units. Applicants are asked to collect file administrative requirements. For those who pass the selection and administration will follow an academic test followed by interview and presentation.; (3) there are no factors that cause the interest of teachers to become principals. While the factors that cause the teachers are not interested in being the principal is the workload is too high when compared with teachers, compensation that is not balanced with the workload and physical readiness, mental and financial; (4) the obstacles in the recruitment principal at Kaliwungu Kudus covers compensation benefits to the principal are not balanced and the requirements of physical readiness, mental and materail; and (5) the best solution so that teachers have an interest in becoming the head of the school is to implement personnel management, especially in the provision of compensation should be reviewed and adjusted to the principal heavy duties. The amount of compensation should be added.
PELATIHAN PENGEMASAN PRODUK PANGAN OLAHAN JAGUNG DAN JAHE DI DESA NGOMBAK DAN KALIMARO KECAMATAN KEDUNGJATI GROBOGAN Umar Hafidz Asy’ari Hasbullah; Rasiman Rasiman; Dwi Prasetyo Hadi; Adhy Purnomo
Jurnal Kewirausahaan dan Bisnis Vol 23, No 11 (2018): June
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.609 KB) | DOI: 10.20961/jkb.v22i12.27342

Abstract

Product packaging has an important role in determining consumer acceptance and maintaining product quality. Therefore the packaging training was carried out on women farmer groups (KWT) in Ngombak Village and Kalimaro, Kedungjati District, Grobogan. The implementation of the activity consists of five stages, namely: pretest, delivery of material, practice, discussion and question and answer, and posttest. The results of the activity indicate the success of the transfer of knowledge, and skills to the participants. This can be seen in the increase in the pretest score, where more than 80% of the participants did not know and could not be 100% aware and could do the packaging on the posttest results. The enthusiasm of the participants was very high during the training which was reflected in the atmosphere of interactive and active discussion in practice. Participants have been able to package processed ginger and corn with bottles, aluminum foil and plastic according to the characteristics of the product.Keywords: Packaging of Food, Corn, Ginger, Community Empowerment
Pengembangan Media Lamat (Laci Matematika) Baby Shark dengan menggunakan Problem Based Learning pada Berhitung Siswa Erwanti Wahyu; Rasiman Rasiman; Diana Endah
Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar Vol 2 No 4 (2018): November 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jisd.v2i4.16169

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana mengembangkan media laci matematika yang valid dan mengetahui keberterimaan kepraktisan dalam penggunaan media LAMAT (Laci Matematika) Baby Shark dengan Menggunakan Problem Based Learning Pada Berhitung Siswa Kelas 1 SD bagi Siswa Kelas 1 SDN Karanganyar Gunung 02 Semarang. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian Research and Development (R&D) dengan langkah pencarian potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, dan uji coba produk. Rata-rata hasil belajar siswa SDN Karanganyar Gunung 02 Semarang saat pertemuan pertama sebesar 81,53 dan pada saat pertemuan kedua sebesar 73,84. Hasil tanggapan pada analisis ahli media 97,6% sangat baik, ahli materi 91,4% sangat baik, angket keberterimaan siswa terhadap media laci matematika baby shark 97,6% sangat baik. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa media laci matematika baby shark efektif digunakan dalam pembelajaran matematika karena sudah mencapai hasil belajar saat pertemuan pertama sebesar 81,53 dan pada saat pertemuan kedua sebesar 73,84