Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Manajemen Pendidikan (JMP)

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN JEPARA Sulastri Sulastri; Nurkolis Nurkolis; Rasiman Rasiman
Jurnal Manajemen Pendidikan (JMP) Vol 5, No 3 (2016): DESEMBER
Publisher : Magister Manajemen Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jmp.v5i3.1984

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap mutu sekolah dasar (2)  untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi kerja guru terhadap mutu sekolah dasar (3) untuk mengetahui seberapa besar pengaruh secara bersama-sama kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru terhadap mutu sekolah dasar di Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara.Populasi penelitian ini guru SD Negeri di Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara yang berjumlah 301 orang. Sampel sebanyak 75 orang dengan menggunakan teknik proportional random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode kuesioner. Analisis data deskriptif, uji prasyarat dan uji hipotesis yang meliputi analisis regresi linier sederhana dan regresi ganda menggunakan program SPSS for Window Release 16.Hasil penelitian untuk variabel kepemimpinan kepala sekolah diperoleh: rata-rata = 109,93, untuk  variabel motivasi kerja guru diperoleh: rata-rata = 113,83, sedangkan untuk variabel mutu sekolah diperoleh: rata-rata = 116,75. Untuk uji hipotesis diperoleh: (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan kepala sekolah terhadap mutu sekolah yang dinyatakan dengan persamaanY = 40,406 + 0,694 X1, kekuatan korelasi sebesar 0,872 dengan kontribusi sebesar 0,761 atau 76,1%, (2) terdapat pengaruh  positif dan signifikan motivasi kerja guru terhadap mutu sekolah yang dinyatakan dengan persamaan Y = 52,072+ 0,568 X2 kekuatan korelasi sebesar 0,723 dengan kontribusi sebesar 0,523 atau 52,3%, dan (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru secara bersama-sama terhadap mutu sekolah yang dinyatakan dengan persamaan Y= 27,777 + 0,544 X1 + 0,257 X2, kekuatan korelasi sebesar 0,912 dengan kontribusi sebesar 0,832 atau 83,2%.
HUBUNGAN PERAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH DENGAN PROFESIONALIME GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KABUPATEN JEPARA Agus Triyono; Nurkolis Nurkolis; Rasiman Rasiman
Jurnal Manajemen Pendidikan (JMP) Vol 6, No 1 (2017): APRIL
Publisher : Magister Manajemen Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jmp.v6i1.1989

Abstract

Tujuan penelitian ini: 1) mengetahui ada hubungan yang signifikan antara Peran Kepala Sekolah dengan profesionalitas guru di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Jepara, 2) mengetahui ada hubungan yang signifikan antara iklim sekolah dengan profesionalitas guru di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Jepara, 3) mengetahui ada hubungan yang signifikan secara bersama – sama antara peran kepala sekolah dan iklim sekolah dengan profesionalitas guru pada Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Jepara.Popu;lasi penelitian adalah 220 guru Sekolah Dasar Negeri yang tersebar di Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara . Sampel sebanyak 146 guru ditetapkan dengan rumus Slovin dan dipilih dengan teknik proporsional random sampling. Uji validitas, reliabilitas data, dan uji regersi menguunakan SPSS.Hasil penelitian ini adalah: 1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara peran kepala sekolah dengan profesionalisme guru dengan konstribusi sebesar 51%, 2) terdapat hubungan positif dan signifikan antara iklim sekolah dengan profesionalisme guru dengan konstribusi  sebesar  56,9%, 3) terdapat hubungan positif dan signifikan secara bersama-sama antara peran kepala sekolah dengan profesionalisme guru sebesar 63,2%.Berdasarkan hasil uji hipotesis dan analisis data, disimpulkan bahwa peran kepala sekolah dan iklim sekolah secara parsial maupun bersama-sama terdapat hubungan secara positif dan signifikan dengan profesionalitas guru.
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA SEMARANG Ulfah Husnul K; Yovitha Yuliejantiningsih; Rasiman Rasiman
Jurnal Manajemen Pendidikan (JMP) Vol 5, No 1 (2016): APRIL
Publisher : Magister Manajemen Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jmp.v5i1.1920

Abstract

Tujuan penelitian yaitu: (1) mengetahui pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai, (2) mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai, (3) mengetahui pengaruh lingkungan kinerja terhadap kinerja pegawai, (4) mengetahui pengaruh kecerdasan emosional, motivasi kerja, dan lingkungan kerja secara bersama – sama terhadap kinerja pegawai.Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai kantor Dinas Pendidikan kota Semarang berjumlah 120 orang, dan sampel yang dipilih menggunakan teknik random sampling sebanyak 89 orang. Analisis data menggunakan uji validitas, reliabilitas, analisis korelasi produk moment dan analisis regresi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata–rata kinerja pegawai adalah 122,25 termasuk kategori sedang; rata–rata skor kecerdasan emosional 118,08 termasuk kategori tinggi; rata–rata skor motivasi kerja 115,97 termasuk kategori sedang; dan rata–rata skor lingkungan kerja 114,03 termasuk kategori sedang.Hasil uji hipotesis menynjukkan bahwa: (1) kecerdasan emosional berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai sebesar 50,2%. (2) motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai sebesar 70,1%. (3) lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai sebesar 78,2%. (4) kecerdasan emosional, motivasi kerja, dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan secara bersama – sama terhadap kinerja pegawai dengan nilai F sebesar 32,927 dengan kontribusi sebesar 70,1%. Dan dapat disinpulkan pula, dari ketiga variabel independen tersebut yang pengaruhnya paling signifikan adalah lingkungan kerja.Berdasarkan temuan penelitian, disarankan : (1) untuk meningkatkan kinerja pegawai perlu diadakan kegiatan – kegiatan pelatihan, (2) adanya reward bagi pegawai yang berprestasi, (3) dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. 
MINAT GURU MENJADI KEPALA SEKOLAH DI KABUPATEN KUDUS Fatah Hidayat; Nurkolis Nurkolis; Rasiman Rasiman
Jurnal Manajemen Pendidikan (JMP) Vol 5, No 3 (2016): DESEMBER
Publisher : Magister Manajemen Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jmp.v5i3.1941

Abstract

The purpose of this study is to describe and explain: (1) the teacher’s interest become principals in  Kudus, (2 recruitment system of principals in Kudus; (3) the factors that cause interest and disinterest of teachers to become principals in Kudus; (4) the problems in the recruitment of principal at Kudus, and (5) the best solution in order to have an interest in becoming the principal at Kudus. This research was conducted in the UPT Pendidikan Kaliwungu Kudus with the  respondent principals, teachers, and Kasie PTK Dikpora Kudus. The type and the approach that is used in this study is a qualitative descriptive approach. Data collection methods which is used is interviews and documentation. The analysis of the data used is descriptive analysis.The results of this study indicate that: (1) the majority of primary school teachers in the Kaliwungu Kudus don’t have interest in becoming principals because teachers feel comfortable and satisfied with his position as a teacher. Next, it is because of the burden and the task of the school head is heavier. Salaries and benefits received by teachers is more than enough also be because teachers do not intend to participate in the selection of the school head; (2) principal recruitment system in Kaliwungu Kudus covers the administration and academic selection. The recruitment model that is used is external recruitment. The recruitment procedures begin with data collection and mapping the number of principal empty formations. Then the official quotas applicants and make a selection announcement through a circular letter to all educational units. Applicants are asked to collect file administrative requirements. For those who pass the selection and administration will follow an academic test followed by interview and presentation.; (3) there are no factors that cause the interest of teachers to become principals. While the factors that cause the teachers are not interested in being the principal is the workload is too high when compared with teachers, compensation that is not balanced with the workload and physical readiness, mental and financial; (4) the obstacles in the recruitment principal at Kaliwungu Kudus covers compensation benefits to the principal are not balanced and the requirements of physical readiness, mental and materail; and (5) the best solution so that teachers have an interest in becoming the head of the school is to implement personnel management, especially in the provision of compensation should be reviewed and adjusted to the principal heavy duties. The amount of compensation should be added.