Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

HUBUNGAN KONSUMSI GARAM DAN TEKANAN DARAH PADA WANITA DI DESA BATUR JAWA TENGAH Rosiana Eva Rayanti; R. L. N. K.Retno Triandhini; Debby Helda Sentia
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 8 No 3 (2019): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/mik.v8i3.497

Abstract

Background: Excessive salt consumption is a factor that can contribute to the incidence of hypertension and trigger coronary heart disease and stroke Objective: to determine the level of salt consumption, nutritional status, clinical examination, and the relationship between salt consumption and blood pressure in women in Batur Village Method: Quantitative descriptive with design cross-sectional for 106 women aged 35-55 years. The research instrument is Recall 1x24 hours, Body Mass Index (BMI), Mid-Upper Arm Circumference (MUAC), waist-hip circumference ratio, blood pressure, uric acid test, Blood Sugar Level (BSL) and Fasting Glucose (FG). Results: The average salt consumption of respondents is 4.5 grams’/day shows that it does not exceed the recommended limit of Regulation of Minister of Health No. 30 of 2013 (5 grams/day). The majority of BMI is level 1 obesity (39.6%), MUAC (93%) has a normal category. BMI and Waist-Hip Circumference Ratio (WHCR) (65.1%) has a risk category. Blood pressure with the highest criteria (47% systolic; 35% diastolic) has a pre-hypertensive category. Uric acid level, BSL and FG are normal. There is no significant relationship between salt consumption and systolic blood pressure (p =0.373), and there is a significant relationship between salt consumption and diastolic blood pressure (p = 0.002; r = 0.471) Conclusion: the salt consumption of respondents is normal below the recommended limit, the nutritional status of most respondents has a level 1 obesity category and there is a significant relationship between salt consumption and diastolic blood pressure in women in Batur Village
THE EFFECT OF EGRANG TRADITIONAL GAME TOWARD THE IMPROVEMENT OF PHYSICAL ACTIVITIES FOR THE 10-12 YEAR CHILDREN Dhanang Puspita; Rosiana Eva Rayanti; Galih Wibisono
Journal Physical Education, Health and Recreation Vol 4, No 1 (2019): Oktober
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/pjkr.v4i1.14496

Abstract

The current problem was that children are lazy to move / sedentary due to technological development and the direct impact was decreased ability, delay in development and growth of children. One of the recommended physical activities was with stilts as a traditional Game. The purpose of this study was to determine the effect of engrang traditional games on increasing physical activity of children aged 10-12 years. This research was quantitative descriptive with a population of 40 children, aged 10-12 years, male sex. The parameters measured are; strength, balance, coordination, endurance, and agility. The results showed a significant increase in physical activity for coordination, while strength, endurance, and balance were not so significant and agility actually decreased. It was concluded that play engrang could improve children's coordination.
Remembering the Disaster: Isra Miraj Commemoration at the Telomoyo Slope Inscription Site during COVID-19 Pandemic Galuh Ambar Sasi; Rosiana Eva Rayanti
Islah: Journal of Islamic Literature and History Vol 3, No 1 (2022): June 2022
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18326/islah.v3i1.1-16

Abstract

Isra Miraj is a commemoration of the amazing journey of the Prophet Muhammad PBUH to the seventh heaven in one night. In Indonesia, this day is celebrated by various traditions, including rejeban in Java. Some activities such as bersih desa (cleaning the village) ceremony, eating together in haunted or ancestral burial places, and performing various artistic performances are held in rejeban. By applying oral tradition methodology suggested by Jan Vansina (1964), this paper aims to propose that rejeban on the Telomoyo slope is more than a commemoration of Isra Miraj resulted from Islamic-Javanese acculturation. This tradition is a medium inheriting the collective memory of natural disasters in the XIX century. In the context of the Covid-19 pandemic, rejeban is a reminder of local disasters occurred globally.
Dukungan Anggota Keluarga dan Activity Of Daily Living (ADL) pada Penderita Post Stroke di Klinik Utama Graha Medika Salatiga Rosiana Eva Rayanti; Kukuh Pambuka Putra; Meldy Enggelina Nenobanu - UKSW Salatiga
Indonesian Journal on Medical Science Vol 5 No 1 (2018): IJMS 2018
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Bhakti Mulial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.635 KB)

Abstract

Abstract: Indonesia Basic Health Research Data shows that the number of stroke patients diagnosed by health care practitioner increased from 8.3/1000 (2007) to 12.1/1000 (2013). After the stroke, the patient experiences physical, psychological, and social weakness in a long-term recovery process. As a result, the patient becomes partially or even completely dependent on others in performing daily activities. The member of family would accompany and care for the patient during their recovery period. This study aims to identify the relationship between family support and activity of daily living (ADL) in post-stroke patients at Graha Medika Salatiga Clinic. Correlation bivariate quantitative with random sampling technique is used in this research. The sample size was determined by the slovin formula. Data were analyzed using Spearman Rank correlation test. The results showed that family support (0.005) and ADL (0.009) normality test was significant. Majority of family members' support (53.28%) and ADL post-stroke patients (67.21%) were quite good. The relationship between the two variables above is strong with a correlation value of 0.730 and the correlation coefficient interval rs value 0.60-0.80 (strong relationship). The higher the support of family members, the more fulfilled the needs of ADL in patients with post-stroke.Keywords: Activity of Daily Living (ADL), Family Membership Support, Post-Stroke Patient Abstrak: Data Riset Kesehatan Dasar menunjukkan jumlah penderita stroke yang pernah di diagnosis oleh layanan kesehatan dan gejala meningkat dari 8,3 per1000 (2007) menjadi 12,1 per1000 (2013). Setelah mengalami stroke, penderita mengalami kelemahan fisik, psikis, dan sosial dengan proses pemulihan yang membutuhkan waktu panjang. Akibatnya, penderita menjadi sebagian atau bahkan sepenuhnya ketergantungan pada orang lain dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Keluarga adalah orang yang mendampingi dan merawat penderita selama masa pemulihan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan antara dukungan keluarga dengan activity of daily living (ADL) pada penderita paska stroke di Klinik Utama Graha Medika Salatiga. Metode yang digunakan ialah kuantitaf  bivariat  kolerasi dengan teknik random sampling. Sampel ditentukan dengan rumus slovin. Data dianalisa dengan uji korelasi Spearman Rank. Hasil menunjukkan uji normalitas dukungan keluarga (0,005)  dan ADL (0,009) adalah signifikan. Mayoritas dukungan anggota keluarga (53,28%) dan ADL penderita paska stroke ialah (67,21%) adalah cukup baik. Hubungan antara kedua variabel di atas ialah kuat dengan nilai korelasi 0,730 dengan interval koofisien korelasi nilai rs 0,60-0,80 (hubungan kuat). Semakin tinggi dukungan anggota keluarga, maka semakin terpenuhi kebutuhan ADL pada penderita paska stroke.Kata kunci : Dukungan Anggota Keluarga,  Activity of Daily Living (ADL), Penderita Paska Stroke
Studi epidemiologi penyakit metabolik di kota Tomohon Mayang Januarti Permatasari; Ferry Fredy Karwur; Retno Triandhini; Rosiana Eva Rayanti; Rully Toar Tumanduk
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 34, No 11 (2018): Proceedings of the 4th UGM Public Health Symposium
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.311 KB) | DOI: 10.22146/bkm.40475

Abstract

Latar belakang: Riskesdas 2007, 2013 dan 2018 menunjukkan Penyakit Tidak Menular di Sulawesi Utara menduduki peringkat 10 besar di tingkat nasional. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan tingginya Penyakit Tidak Menular di Sulawesi Utara, maka diperlukan studi jangka panjang tentang prevalensi, dan komorbiditas penyakit metabolik dengan lebih rinci. Penelitian ini bertujuan untuk melihat prevalensi dan komorbiditas penyakit tidak menular di kota Tomohon. Metode: Kami menggunakan data dari Dinas Kesehatan kota Tomohon dalam kurun waktu sembilan tahun terakhir untuk melihat pola perubahan penyakit selama periode tersebut. Kami juga mencari data dari dua Rumah Sakit di kota Tomohon dan salah satu Puskesmas di Tomohon untuk melihat apakah ada persamaan pola kejadian penyakit. Untuk membandingkan data sekunder, kami melakukan survei prevalensi penyakit tidak menular secara langsung ke 630 orang dengan rentang usia antara 17-91 tahun yang mewakili 25% populasi masyarakat tersebut. Hasil: Dari penelitian ini kami menemukan (1) Hipertensi, arthritis dan penyakit sendi, dan diabetes mellitus konsisten menjadi penyakit metabolik utama selama 9 tahun terakhir. (II) Pola yang sama juga terlihat pada laporan Rumah Sakit dengan tambahan penyakit yang berhubungan dengan jantung, stroke dan penyakit ginjal. (III) Data dari puskesmas juga menunjukkan hipertensi, diabetes mellitus dan arthritis menjadi penyakit metabolik utama dengan tambahan hiperurisemia. (IV) Survei secara langsung menunjukkan hiperurisemia, hipertensi, hiperkolesterolmia, gout arthritis dan diabetes mellitus merupakan 5 penyakit metabolik terbanyak pada populasi tersebut. Selain itu, kami juga menemukan komorbiditas penyakit metabolik dari data Puskesmas dan survei secara langsung. (I) Puskesmas menunjukkan hipertensi dan kormobiditasnya menempati posisi pertama komorbiditas penyakit metabolik. (II) Data survei secara langsung juga menunjukkan pola yang sama dengan data Puskesmas. Simpulan: Menurut data keempat sumber data yang kami kumpulkan, tiga penyakit metabolik utama kota Tomohon adalah hipertensi, diabetes mellitus dan penyakit persendian.
Motivasi dan Respon Emosional Pada Penderita Stroke Suku Minahasa dalam Pengobatan Militia Christi Gloria Maindoka; Desi Desi; Rosiana Eva Rayanti
The Indonesian Journal of Health Science Vol 14, No 2 (2022): The Indonesian Journal of Health Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/ijhs.v14i2.8881

Abstract

Perjalanan dari pengobatan penyakit  stroke bisa memakan waktu yang cukup lama sejalan dengan proses terbentuknya penyakit stroke sehingga para penderita stroke sendiri membutuhkan kesabaran dalam menjalani pengobatan. Dari  lamanya pengobatan yang dijalani, kebanyakan penderita stroke merasa ingin menyerah sehingga  tidak melanjutkan pengobatan stroke. Masyarakat suku Minahasa yang menderita stroke memiliki kemauan dan pengharapan untuk sembuh dari penyakit stroke. Mereka meyakini bahwa dengan adanya mukjizat dari Tuhan, maka mereka akan sembuh dari stroke dan bisa kembali bekerja. Para penderita stroke dan masyarakat juga masih mempercayai kebiasaan pengobatan tradisional yang dipercaya dapat memberikan perubahan terhadap fisik mereka. Penelitian ini mendeskripsikan motivasi dan respon emosional pada  penderita Stroke yang menjalani pengobatan dalam konteks masyarakat Minahasa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, menggunakan desain penelitian pendekatan etnografi, ini dilakukan untuk mengeksplorasi pengalaman partisipan dalam menggunakan pengobatan dan perawatan sesuai dengan budaya Minahasa. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi kepada lima partisipan penderita stroke. Pengambilan data dilakukan pada bulan Januari hingga Juli 2022. Hasil penelitian mendapatkan tiga tema yakni: (1) motivasi kesembuhan, (2) upaya pengobatan, dan (3) perubahan pasca stroke.
Berbagi dengan Panti Wreda: Pemeriksaan Kesehatan untuk Menilik Kondisi Kesehatan Lansia Theresia Pratiwi Elingsetyo Sanubari; Rosiana Evarayanti Saragih
Magistrorum et Scholarium: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.987 KB) | DOI: 10.24246/jms.v1i22020p269-277

Abstract

Perubahan proporsi jumlah penduduk Indonesia ke lansia mendorong pemerintah memberikan kebijakan berupa panti wreda. Sayangnya, layanan yang disediakan sering tidak berjalan secara integratif. Pengabdian masyarakat yang dilakukan bertujuan untuk membangun bentuk integrasi di panti wreda. Langkah pertama yang dilakukan adalah pemetaan terhadap kondisi lansia terkait dengan kesehatan dan penyelenggaraan pangannya melalui pemeriksaan kesehatan. Rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan di Panti Wreda Salib Putih, Kopeng dengan 2 kegiatan utama, yaitu pemeriksaan kesehatan dan penyuluhan kebutuhan gizi lansia. Kegiatan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan menemukan bahwa mayoritas lansia memiliki penyakit hipertensi, kadar gula darah normal, gangguan kognitif ringan, dan intensitas aktivitas fisik yang sedang. Kondisi-kondisi tersebut mendorong adanya pelayanan lansia terintegratif yang tidak hanya dilakukan oleh panti wreda tetapi harus memunculkan kerjasama dengan institusi lain. Selain itu, temuan dari pengabdian masyarakat juga menunjukkan adanya peluang untuk adanya pendampingan ke panti wreda, khususnya dalam hal pengaturan menu sesuai kebutuhan lansia dan pemeriksaan kesehatan berkala
The Alteration of Herbal Medicine Consumption During the Covid-19 Pandemic Among Women Vinda Natalia; Theresia Pratiwi Elingsetyo Sanubari; Rosiana Eva Rayanti
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIKA) Vol. 4 No. 3 (2022): Volume 4 Nomor 3 Desember 2022
Publisher : Sarana Ilmu Indonesia (salnesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36590/jika.v4i3.363

Abstract

The Covid-19 pandemic has an impact on society, including the health care sector. Moreover, health services only accept health alternatives through traditional medicine. The research aimed to explore the alteration of herbal consumption during the Covid-19 pandemic, especially in women who had a role in providing food security in the Temanggung area's families. The study used a qualitative method with a narrative approach; data collection was carried out by means of direct in-depth interviews to explore information about the experiences of participants regarding the shift in the meaning of herbal medicine consumption during the Covid-19 pandemic among women in Dusun Dongkelan. The results of this study indicated that the habit of consuming herbal medicine was passed down from generation to generation and the belief in the benefits of herbal medicine was very attached to the participants. During the Covid-19 pandemic, the consumption of herbal medicine was still carried out because they believed that herbal medicine could maintain a healthy body and increase immunity. Even though the price of herbal medicine rose during the Covid-19 pandemic, they still consumed herbal medicine because they believed that the herbs they had consumed from the past until then could help maintain their body's health during this Covid-19 pandemic.
Comfort Food pada Lansia di Panti Werdha Salatiga Rosiana Eva Rayanti; Stephanie Martha Silahoy; Catherine Natawirarindry
Jurnal Keperawatan Vol 8 No 1 (2023): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32668/jkep.v8i1.1194

Abstract

Background: Comfort food is a food that is directly selected by the elderly on the basis that the food is delicious, pleasant texture, like crispy and the aroma of food is more sweet or salty than sour and bitter. One way to increase appetite and enjoyment when consuming food, through a Comfort food approach. Research Objective: Describe Comfort food for the elderly in Salatiga Nursing Home. Research Method: This study uses descriptive qualitative research methods, the criteria for participants are elderly women over the age of 60 years who live in nursing homes and are still able to communicate. The number of study participants was 12 elderly people at Merbabu Nursing Home, White Cross Nursing Home and Maria Martha Elderly House. Results: Based on the results of this study, it was found that the elderly living in Maria Martha Nursing Home, Merbabu Nursing Home and White Cross Nursing Home, had impaired nutritional status or Mini Nutritional Assessment (MNA) which was at risk of malnutrition (six people).
Peran Perawat Dalam Pemberian Oral Hygiene Pada Pasien Tidak Sadar di Ruang ICU RSUD Kota Salatiga Rosiana Eva Rayanti; Aprilia Kinanti Amiman; Catherine Natawirarindry
Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol 7, No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia (JIKI)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jiki.v7i1.8443

Abstract

Latar Belakang: Pasien yang dirawat di ruang ICU cenderung mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan Activities of Daily Living (ADL). Salah satu pemenuhan ADL yang terganggu pada pasien yang dirawat diruang ICU adalah perawatan oral hygiene. Oleh sebab itu pasien yang dirawat di ruang ICU membutuhkan bantuan perawat dalam melakukan perawatan oral hygiene tersebut, agar kondisi mulut pasien tetap bersih dan terhindar dari infeksi maupun penyakit lain yang ditimbulkan akibat infeksi. Tujuan: menggambarkan peran perawat dalam memberikan perawatan oral hygiene serta faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan oral hygiene. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam dengan menggunakan instrumen panduan wawancara, panduan observasi, alat perekam dan catatan lapangan. Partisipan pada penelitian ini diambil menggunakan purposive sampling yaitu perawat laki-laki atau perempuan yang bekerja diruang ICU, perawat yang tidak sedang dalam masa cuti dan perawat yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian. Data rekaman setiap partisipan akan dikelompokkan, disusun, dianalisis serta diinterpretasikan oleh peneliti dan dipaparkan dalam bentuk naratif deskriptif dan jumlah partisipan yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 12 orang.  Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa perawatan oral hygiene di ruang ICU sudah dilakukan oleh perawat, namun masih ada sebagian perawat yang belum melakukan oral hygiene dengan maksimal dan belum mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) secara keseluruhan. Faktor penyebab adalah pasien yang tidak kooperatif, berontak dan menolak saat di oral hygiene. Kedua, ketersediaan peralatan untuk tindakan oral hygiene di ruang ICU masih belum lengkap. Simpulan: perawat perlu meningkatkan kepatuhan dalam pelaksanaan tindakan keperawatan oral hygiene sesuai dengan SOP rumah sakit. Rumah sakit pun dapat menyediakan sarana dan prasaran sesuai SOP.Kata Kunci: Intensive care unit, Oral hygiene, Pasien tidak sadar, Perawat