Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

IDENTIFICATION OF THE STAGES OF STUDENTS’ FIELD-INDEPENDENT CREATIVE THINKING PROCESS IN MATHEMATICS PROBLEM SOLVING Alimuddin Tampa; Ilham Minggi; Fauziyyah Alimuddin
Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Vol 25 No 1 (2022): Juni
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/lp.2022v25n1i10

Abstract

The purpose of this study was to describe the creative thinking process of students' field-independent cognitive style in solving mathematical problems related to the circumference of a flat shape. The method used was descriptive qualitative. The subjects of this study were class VIII students who had a field-independent cognitive style based on the Group Embedded Figure Test (GEFT). Data were obtained through tests, documentation, observation, and interviews. Data analysis was carried out using four creative thinking processes developed by Graham Walla, namely preparation, incubation, illumination, and verification. The results indicated that students could understand the problem well, tend to be quiet to find solutions, could design solutions that would be done by choosing ideas to be solved by modifying the knowledge they already have and applying designed ideas to solve problems. Therefore, students seemed to understand mathematical operations related to the circumference of plat shapes. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menyajikan proses berpikir kreatif gaya kognitif field-Independent siswa dalam memecahkan masalah matematika berkaitan dengan keliling bangun datar. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini merupakan siswa kelas VIII yang memiliki gaya kognitif field-independent berdasarkan hasil tes Group Embedded Figure Test (GEFT). Data diperoleh melalui tes, dokumentasi, observasi, dan wawancara. Analysis data dilakukan menggunakan empat proses berpikir kreatif yang dikembangkan Graham Walla, yaitu persiapan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Siswa dapat memahami masalah dengan baik, cenderung pendiam untuk mencari solusi, dapat merancang solusi yang akan dilakukan dengan memilih ide untuk diselesaikan dengan memodifikasi pengetahuan yang telah dimiliki, dan menerapkan ide yang dirancang untuk menyelesaikan masalah. Oleh karena itu, siswa tampak memahami operasi matematika yang berkaitan dengan keliling bangun datar.
Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah untuk Pengembangan Karir Guru Ahmad Zaki; Ilham Minggi; Alimuddin Alimuddin; Nasrullah Nasrullah; Usman Mulbar
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat PROSIDING EDISI 1: SEMNAS 2020
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.646 KB)

Abstract

Program PKM dilakukan dengan metode memberikan pelatihan, bimbingan, dan pendampingan kepada peserta mengenai pembelajaran matematika realistik yang dilakukan secara daring. Tujuan pelaksanaan PKM yaitu (1) untuk meningkatkan pengetahuan mengenai karya tulis ilmiah, (2) untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan peserta mengintergrasikan karya tulis ilmiah dalam proses pembelajaran, dan (3) peserta dapat mengimplementasikan pelaksanaan karya tulis ilmiah dalam proses pembelajaran. Khalayak sasaran utama dalam kegiatan ini yaitu guru-guru sekolah TK, SD, SMP/MTS, SMA/SMK/MAN diseluruh wilayah Indonesia. Wilayah lokasi mitra meliputi seluruh Indonesia karena PKM dilakukan secara daring (online) yang disebut dengan PKM-Virtual. Kegiatan pelatihan dan workshop dilaksanakan berpusat di Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Makassar. Hasil yang diperoleh dalam kegiatan program PKM yaitu (1) meningkatnya pengetahuan mengenai karya tulis ilmiah, (2) meningkatnya kemampuan dan keterampilan peserta mengintergrasikan karya tulis ilmiah dalam proses pembelajaran, dan (3) peserta dapat mengimplementasikan pelaksanaan karya tulis ilmiah dalam proses pembelajaran. Hasil lain yang diperoleh yaitu meningkatnya motivasi peserta dalam mengetahui materi pembelajaran matematika realistik dan tingginya antusiasme peserta dalam menyebarluaskan atau mendiseminasikan hasil-hasil program PKM terutama materi pengembangan soal-soal level HOTS. Luaran/output kegiatan PKM yaitu (1) meningkatnya pengetahuan peserta mengenai materi-materi kegiatan, (2) artikel ilmiah yang dipublikasi pada seminar nasional, dan (3) publikasi pelaksanaan PKM pada media online.
Analisis Pemahaman Mahasiswa Terhadap Konsep Limit Fungsi di Satu Titik (Studi Kasus pada Mahasiswa Jurusan Matematika FMIPA UNM) Erni Ekafitria Bahar; Abdul Rahman; Ilham Minggi
Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam Vol 1, No 2 (2012): September
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/sainsmat127422012

Abstract

DOWNLOAD PDFKonsep  limit  fungsi  memegang  peranan  yang  sangat  penting  karena  merupakankonsep dasar untuk membangun beberapa konsep kalkulus lainnya, misalnya turunan danintegral.  Beberapa  mahasiswa  belum  memahami  definisi  formal  limit  fungsi  di  satu  titikdan  belum  mampu  mengaplikasikan  definisi  formal  untuk  menvalidasi  kebenaran  nilailimit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemahaman mahasiswa terhadapkonsep limit fungsi di satu titik. Pemahaman  yang dimaksud dalam penelitian ini adalahpemahaman instrumental (mampu menuliskan konsep limit fungsi di satu titik tetapi tidakmampu  menjelaskan  dengan  tepat)  dan  pemahaman  relasional  (mampu  menuliskan  danmenjelaskan konsep limit fungsi di satu titik dengan tepat). Subjek penelitian adalah tigaorang  mahasiswa  Jurusan  Matematika  yaitu  seorang  berkemampuan  tinggi  (ST)  denganIPK  lebih  besar  3,50,  berkemampuan  sedang  (SS)  dengan  IPK  antara  3,10  sampai  3,50,dan  berkemampuan  rendah  (SR)  dengan  IPK  kurang  dari  3,10.  Untuk  mengungkap  datapenelitian, dilakukan wawancara berbasis tugas kepada subjek penelitian. Hasil penelitianmenunjukkan  pemahaman  subjek  tinggi  dan  subjek  sedang  terhadap  aspek-aspek  yangdiamati,  pada  umumnya  termasuk  pemahaman  relasional,  sedangkan  pemahaman  subjekrendah pada umumnya termasuk pemahaman instrumental.Kata kunci : Pemahaman instrumental dan relasional, limit fungsi di satu titik
Pengembangan Media Pembelajaran Terintegrasi Teknologi Informasi untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Melalui PKM Ahmad Zaki; Usman Mulbar; Nasrullah; Alimuddin; Ilham Minggi; Sutamrin; Hisyam Ihsan
Vokatek : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): Vol. 1 No. 2 (2023): Volume 1: Issue 2 (Juni 2023)
Publisher : Sakura Digital Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61255/vokatekjpm.v1i2.114

Abstract

Program PKM dilakukan dengan metode memberikan pelatihan, bimbingan, dan pendampingan kepada peserta mengenai pelatihan pengembangan media pembelajaran terintegrasi teknologi informasi yang dilakukan secara luring. Tujuan pelaksanaan PKM yaitu (1) untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan peserta mengenai pengembangan media pembelajaran, (2) untuk meningkatkan pengetahuan mengenai teknologi informasi, (3) untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan peserta mengintergrasikan media pembelajaran terintegrasi teknologi informasi, dan (4) peserta dapat mengimplementasikan pelaksanaan media pembelajaran terintegrasi teknologi informasi dalam proses pembelajaran. Hasil yang diperoleh dalam kegiatan program PKM yaitu (1) meningkatnya kompetensi dan pengetahuan peserta mengenai pengembangan media pembelajaran, (2) meningkatnya pengetahuan mengenai teknologi informasi, (3) meningkatnya kemampuan dan keterampilan peserta mengintergrasikan media pembelajaran terintegrasi teknologi informasi, dan (4) peserta dapat mengimplementasikan pelaksanaan media pembelajaran terintegrasi teknologi informasi dalam proses pembelajaran.
Proses Berpikir dalam Memecahkan Masalah Trigonometri Ditinjau dari Gaya Kognitif Reflektif dan Impulsif Siswa Muhammad Ade Syam Agung; Suradi Suradi; Ilham Minggi
Issues in Mathematics Education (IMED) Vol 7, No 1 (2023): Maret
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/imed47558

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir siswa dalam memecahkan masalah trigonometri ditinjau dari gaya kognitif reflektif dan impulsif. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA yang terdiri dari empat orang yakni masing-masing dua orang untuk setiap kelompok hasil tes pemecahan masalah trigonometri yang bergaya kognitif reflektif dan impulsif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes dan wawancara. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tes pemecahan masalah trigonometri, tes gaya kognitif MFFT, dan pedoman wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Proses berpikir siswa dengan hasil tes pemecahan masalah trigonometri tinggi dengan gaya kognitif reflektif (SRT) cenderung mengalami proses secara asimilasi hingga berada pada equilibrium untuk setiap tahap pemecahan masalah; (2) Proses berpikir siswa dengan hasil tes pemecahan masalah trigonometri tinggi dengan gaya kognitif impulsif (SIT) juga cenderung mengalami proses secara asimilasi hingga berada pada equilibrium, namun mengalami proses secara akomodasi pada tahap merencanakan strategi pemecahan masalah; (3) Proses berpikir siswa dengan gaya kognitif reflektif dan impulsif dengan hasil tes pemecahan masalah trigonometri rendah (SRR dan SIR) cenderung berada pada disequilibrium yaitu tidak dapat mengintegrasikan antara skema yang ada dalam pikirannya dengan pengetahuan yang ada.Kata Kunci: Proses Berpikir, Gaya Kognitif Reflektif dan Impulsif, Pemecahan Masalah, Trigonometri.This research aims to describe students' thinking processes in solving trigonometry problems in terms of reflective and impulsive cognitive styles. It is a descriptive study with a quantitative and qualitative approach. The subjects in this research were four students from the 11th grade of a high school, two students in each group representing the reflective and impulsive cognitive styles based on their results in the trigonometry problem-solving test. Data were collected through tests and interviews. The instruments used for data collection included trigonometry problem-solving tests, MFFT cognitive style tests, and interview guidelines. The results of this research indicate that: (1) Students with a reflective cognitive style and high scores in the trigonometry problem-solving test (SRT)tend to undergo an assimilation process, reaching equilibrium at each stage of problem-solving. (2) Students with an impulsive cognitive style and high scores in the trigonometry problem-solving test (SIT) also experience an assimilation process, reaching equilibrium, but undergo accommodation during the stage of planning problem-solving strategies. (3) Students with both reflective and impulsive cognitive styles and low scores in the trigonometry problem-solving test (SRR and SIR) tend to be in a state of disequilibrium, unable to integrate the existing schemes in their minds with their knowledge.Keywords:Thinking Process, Reflective and Impulsive Cognitive Style, Problem Solving, Trigonometry.
MODELING DAN PENYELESAIAN MASALAH PROGRAM LINEAR DENGAN POM-QM FOR WINDOWS Bernard; Alimuddin; Sahid; Ilham Minggi
Ininnawa : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): Volume 01 Nomor 01 (April 2023)
Publisher : Program Studi Manajemen FEB UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/ininnawa.v1i1.189

Abstract

Today the use of software has developed in various fields of human life, including the world of education. These developments also have an impact on learning mathematics in general and linear programming as part of mathematics. The software on the computer that is used to solve problems in linear programming material is POM-QM FOR WINDOWS. POM-QM for Windows is a software that can be used to solve various problems related to linear programming material, ranging from very simple problems to more complex problems that are difficult to solve manually. With this software, it is hoped that it can facilitate the process of learning linear program material carried out by teachers in schools. To be able to solve these linear programming problems both manually and by using the POM-QM for Windows software, then of course these problems must be made/formulated in the form of a mathematical model through the model formulation process or what is commonly known as modeling. Modeling is the process of translating real/everyday problems (linear programming problems) into mathematical language (abstract problems).
Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Hologram Video pada Materi Geometri Bangun Ruang Sisi Datar di SMP Negeri 2 Alla Awi Awi; Ilham Minggi; Ermayanti Ermayanti
Issues in Mathematics Education (IMED) Vol 7, No 2 (2023): September
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/imed51342

Abstract

Penelitian pre-experiment ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penggunaan media pembelajaran Hologram Video materi geometri bangun ruang sisi datar. Unit eksperimen dalam penelitian ini terdiri dari satu kelas siswa IX SMP Negeri 2 Alla. Sampel dari penelitian ini adalah kelas IX D. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 pertemuan, yakni 1 pertemuan pretest, 1 pertemuan posttest dan 3 pertemuan pembelajaran menggunakan media pembelajaran Hologram Video. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi, tes hasil belajar, dan angket respon siswa. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Hasil yang dicapai adalah: (1) hasil belajar matematika siswa adalah 79,896 (melebihi KKM) dari skor ideal 100; (2) rata-rata nilai gain ternormalisasi secara inferensial lebih dari 0,3 yaitu 0,737 yang berada pada kategori tinggi; (3) tingkat ketuntasan klasikal siswa sebesar secara inferensial kurang dari 85%, yaitu 70,83%; (4) rata-rata persentase aktivitas siswa dalam pembelajaran adalah  85,78% atau berada pada kategori aktif; (5) rata-rata persentase respon siswa adalah 89,58% atau berada pada kategori sangat positif. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran Hologram Video efektif digunakan pada pembelajaran matematika materi geometri bangun ruang sisi datar ditinjau dari hasil belajar, aktivitas siswa, dan respon siswa karena semua indikator memenuhi kriteria keefektifan.Kata Kunci: Efektivitas, Pembelajaran Matematika, Media Pembelajaran, Hologram VideoThis pre-experimental research aimed to determine the effectiveness of using Hologram Video learning media for geometry materials. The experimental unit in this study consisted of one class of grade IX students of SMP Negeri 2 Alla. The sample of this study was grade IX D students. This research was carried out for five meetings where one meeting for pretest, one meeting was for posttest, and three meetings for learning session using Hologram Video learning media. Data were collected using observation sheets, learning achievement tests, and students’ response questionnaire. The data were analyzed using descriptive and inferential statistical analysis. The results indicated that: (1) students' mathematics learning achievements is 79.896 (exceeding the KKM) of the ideal score of 100; (2) the average value of normalized gain inferentially is more than 0.3, namely 0.737 which is in the high category; (3) the classical mastery level of students is inferentially less than 85%, which is 70.83%; (4) the average percentage of students’ activities in learning is 85.78% or it is in the active category; (5) the average percentage of students’ responses is 89.58% or it is in the very positive category. Thus, it can be concluded that the use of Hologram Video learning media is effective for geometry materials if it is viewed from learning achievement, students’ activities, and students’ responses. It is because all indicators meet the effectiveness criteria.Keywords: Effectiveness, Mathematics Learning, Learning Media, Hologram Video