Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Objek Wisata Hidden Canyon Beji Guwang Anggreswari, Ni Putu Yunita; Jayaningsih, A.A. Raka
Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.196 KB) | DOI: 10.23887/jiis.v4i1.13952

Abstract

Bali merupakan pulau penyumbang devisa pariwisata di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh semakin berkembangnya pariwisata di Bali. Besarnya pendapatan dibidang pariwisata ternyata bukan jawaban terhadap masalah kemiskinan di Bali. Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, angka kemiskinan di Bali adalah 4,14%. Untuk menangani permasalahan tersebut, pemerintah provinsi dan daerah dapat melakukan program-program pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki masyarakat. Melalui program-program tersebut, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri dan mengurangi angka pengangguran.Hidden Canyon merupakan atraksi wisata yang terletak di desa Guwang, kabupaten Gianyar, Bali. Hidden Canyon telah berhasil berkembang menjadi salah satu objek wisata yang terkenal dan menjadi salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh pemerintah setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana upaya dan tahapan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh desa Guwang melalui objek wisata Hidden Canyon. Penelitian ini menggunakan tiga metode pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi.Berdasarkan uraian di atas, diketahui bahwa pemerintah desa Guwang melakukan pemberdayaan masyarakat dengan cara meyerap tenaga kerja lokal untuk bergabung di dalam pengelolaan Hidden Canyon. Tahapan pemberdayaan masyarakat yang telah dilaksanakan : pertama adalah tahap penyadaran dan pembentukan perilaku yang mana pada tahap ini masyarakat disadarkan akan kemampuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki serta rencana dan harapan akan kondisi mereka yang lebih baik dan efektif. Kedua merupakan tahapan transformasi. Pada tahapan ini, pihak pengelola Hidden Canyon memberikan pelatihan berbahasa Inggris kepada tenaga kerja lokal. Tahapan ketiga, adalah tahapan peningkatan kemampuan intelektual, kecakapan keterampilan di mana terjadi peningkatan terhapad ketrampilan pekerja lokal.Kata kunci : Pemberdayaan Masyarakat, Pengembangan Obyek Wisata
THE USE OF NEW MEDIA IN PROMOTING THE SANG HYANG DEDARI DANCE AS A TOURIST ATTRACTION Gorda, A.A. Ngurah Oka Suryadinatha; Maheswari, A.A. Istri A.; Anggreswari, Ni Putu Yunita
MEDIA BINA ILMIAH Vol 14, No 9: April 2020
Publisher : BINA PATRIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.389 KB) | DOI: 10.33758/mbi.v14i9.495

Abstract

Tourism is the driving force for the economy of people in Bali. The attraction of Bali tourism is the diversity of arts and culture. One of the most well-known to foreign countries is Sang Hyang Dedari dance which has now been declared an intangible world heritage by cultural, educational and scientific organizations of the United Nations (UNESCO). The Sang Hyang Dedari dance is a sacred dance in Karangasem Regency, so that many foreign tourists who come to watch this dance, researchers from various parts of the world participate in examining the sacredness of this dancing Sang Hyang Dedari. The familiar dancing of Sang Hyang Dedari is certainly inseparable from the role of new media. This new media is a combination of audio, video and text that has become digital inside. For this reason, this research will discuss new media in the promotion of local culture-based regions. This research uses descriptive research using qualitative methods. Data collection techniques in this study were carried out with four stages namely data collection, data reduction, data display and conclusion drawing. The result of this research is that New Media plays a very important role in promoting the Sang Hyang Dedari dance
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN OBJEK WISATA HIDDEN CANYON DALAM MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN A.A Raka Jayaningsih; Ni Putu Yunita Anggreswari
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 3 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.243 KB) | DOI: 10.38043/jids.v3i1.1730

Abstract

Bali merupakan penyumbang devisa terbesar di Indonesia. Besarnya pendapatan pulau dewata di sektor pariwisata tentu tidak terlepas dari peran komunikasi pemasaran dalam memperkenalkan destinasi-destinasi pariwisata baru yang ada di Bali. Strategi komunikasi pemasaran dilakukan dengan menggunakan bauran yang terdiri dari periklanan, pemasaran langsung, hubungan masyarakat, penjualan personal dan promosi penjualan. Penelitian ini akan berfokus pada bauran komunikasi pemasaran yang diimplementasikan dalam memperkenalkan destinasi wisata Hidden Canyon Beji Guwang. Hidden Canyon Beji Guwang merupakan objek wisata susur alam yang berlokasi di desa Guwang, Sukawati, Gianyar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif karena berusaha menampilkan dan menjelaskan fenomena yang ditemukan di lapangan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi yakni melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian. Teknik pengumpulan data juga menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan mewawancarai beberapa informan yang terdiri dari kepala desa adat Guwang, manajer dan pengelola Hidden Canyon, wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik, serta beberapa tokoh masyarakat. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Hidden Canyon menerapkan bauran komunikasi pemasaran sebagai upaya untuk meningkatkan brand awareness yang terdiri dari periklanan, penjualan personal, pemasaran langsung, hubungan masyarakat dan publisitas serta promosi penjualan. Hidden Canyon menerapkan periklanan dengan cara beriklan di televisi untuk menjangkau wisatawan domestik, iklan juga dimuat dalam media cetak lokal. Sementara itu pemasaran langsung dilakukan dengan cara menjalin kerjasama dengan tour travel di Bali. Penjualan personal sendiri diterapkan oleh seluruh pengelola Hidden Canyon yang mana seluruh pengelola serta guide Hidden Canyon dibekali dengan kemampuan untuk melakukan personal selling. Seluruh pengelola juga berperan sebagai Public Relations yang bertugas untuk menjaga hubungan antara pihak internal dan masyarakat eksternal. Sementara itu dalam promosi penjualan Hidden Canyon menawarkan paket-paket harga yang menarik untuk wisatawan.Kata Kunci: Strategi, Komunikasi Pemasaran
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN BRAND AWARENESS TERHADAP BAGUS AGRO PLAGA RESORT A.A Ngurah Eddy Supriyadinatha Gorda; Ni Putu Yunita Anggreswari; Nyoman Sri Manik Parasari
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.183 KB) | DOI: 10.38043/jids.v3i2.2210

Abstract

Bali merupakan destinasi wisata dunia yang selalu sukses dalam meluncurkan destinasi-destinasi pariwisata baru untuk menarik wisatawan. Bali adalah penyumbang devisa terbesar di Indonesia. Besarnya pendapatan pulau dewata di sektor pariwisata tentu tidak terlepas dari peran komunikasi pemasaran dalam memperkenalkan destinasi-destinasi pariwisata baru yang ada di Bali. Terlebih lagi saat ini sedang muncul trend wisata agro atau yang biasa dikenal dengan nama agro wisata. Munculnya objek wisata baru yang terletak di desa Plaga merupakan strategi awal dalam pengembangan agro wisata baru yang ada di Bali, adapun objek wisata baru yang dikembangkan adalah agro wisata dengan konsep resort yakni Bagus Agro Plaga Resort. Agro resort merupakan resort pertama di Bali yang memadukan konsep modern dengan agro wisata, Bagus Agro Plaga Resort memiliki beberapa sajian unik yang bisa dinikmati oleh wisatawan yakni memiliki pelatihan pengolahan kopi, organic farm, serta beauty and healing culture. Munculnya Bagus Agro Plaga Resort yang merupakan destinasi wisata antimainstraim tentu perlu menerapkan strategi komunikasi pemasaran yang mumpuni agar dapat mengembangkan brand awareness bagi wisatawan terlebih lokasi yang dipilih adalah desa Plaga yang belum dikenal sebagai destinasi pariwisata. Bauran komunikasi pemasaran yang akan diteliti pada penelitian ini terdiri dari periklanan (advertising), pemasaran langsung (direct marketing), hubungan masyarakat (public relations), penjualan personal (personal selling), pemasaran internet (internet marketing) dan promosi penjualan (sales promotion). Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif karena berusaha menampilkan dan menjelaskan fenomena yang ditemukan di lapangan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi yakni melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian. Teknik pengumpulan data juga menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan mewawancarai beberapa informan yang terdiri dari pengelola Bagus Agro Plaga Resort dan wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik, serta beberapa tokoh masyarakat. 
Komunikasi Pemasaran Pariwisata Berbasis Digital (Studi pada Desa Sambangan Kabupaten Buleleng) A. A. Ngurah Oka Suryadinatha Gorda; Widya Hadi Saputra Widya Hadi Saputra; Ni Putu Yunita Anggreswari
Ganaya : Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37329/ganaya.v3i1.418

Abstract

Sambangan Village is one of 10 villages designated by the Government of the Regency of Buleleng as a Tourism Village based on the Decree of the Regent of Buleleng number 430/927 / HK / 2015 dated December 21st, 2015. Sambangan Village has good tourism potential to develop including natural waterfalls, the traditional fertility system using terracing models, accommodation facilities (villas and restaurants), spiritual tourism, and tourist attractions (tracking paths, water rides, and camping ground). However, the development of tourism objects in Sambangan Village is not optimal, the number of tourists coming to Buleleng Regency does not necessarily increase tourism visits to Sambangan Village. This is due to lack of marketing and supporting resources. Utilization of digital marketing that is developing at this time has not been done well. The purpose of this study is to analyze the level of visits, marketing models that have been carried out and analyze effective digital-based marketing strategies. The method used in this study is a qualitative approach, data collection using interview and observation techniques, and use triangulation techniques to check the validity of the data. Results from this study indicate that the marketing activities undertaken by Village Sambangan still needs to be improved as well as the need for specialized training for managers of tourist attraction.
Analisis Fungsi Media Massa Dalam Channel Youtube “Loloan Project” Ni Putu Yunita Anggreswari; Sheila Novita Isnaeni
Ganaya : Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 3 No 2 (2020)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mass communication is a process of delivering messages / information to the general public. Communication is conveyed through a container that is the mass media. Mass media as a place to convey messages / information from the mass communication process has 4 (four) mass media functions, namely the information function, the educational function, the entertainment function, and the influence function. The four media functions will be linked to the YouTube channel by the local community of Loloan, the "Loloan Project" in the mass media function. The researcher uses a descriptive qualitative research type, where the researcher will explain the result in the words. In the data collection stage, researchers used in-depth interviews with relevant informants, observation techniques as observers what elements of the mass media function contained in the youtube channel "Loloan project", then documentation techniques, namely research will present data in the form of photos / image from a video clip that the screenshoot researcher has. The results and discussion obtained from this research are where the researchers took several videos available on YouTube "Loloan Project" such as, comedy videos because of ML, comedy videos "when love rhymed" episodes 1 & 2, Loloan era Lame culture festival, drama studio pilot. "Election socialization", tradition of celebrating the birthday of the Prophet Muhammad in Loloan, and "Really Merdeka" official music video. The seven films that have been selected by researchers are associated with the concept of the function of the mass media. That the YouTube channel belonging to "Loloan Project" contains all of these elements.
Komunikasi Pemasaran Objek Wisata Aan Secret Waterfall Berbasis Digital A.A.Ngr. Oka Suryadinatha Gorda; Ketut Bayu Surya Prayoga; Ni Putu Yunita Anggreswari
Ganaya : Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aan Secret Waterfall tourism object has interesting potential to be visited by tourist. This tourist attraction presents the beauty of a waterfall and also offers a very beautifull cliff view coupled with the condition of Aan Village which is still beautifull and views of rice fields, as well as hills and the sea visible from a distance. However, this tourist attraction still needs to be reorganized and revamped. The level of tourist visits is still not optimal. This is due to a lack of marketing communication. The purpose of this study was to see digital based marketing communications for the Aan Secret Waterfall tourist attraction. The method used in this research is a qualitative approach, data collection using interview techniques, observation, and documentation, checking the validity of the data using triangulation of the sources and techniques. The results of this study indicate that the management uses digital media, namely social media such as facebook, Instagram, and youtube in conducting marketing communications, but managing this digital media is still not optimal. Creating attractive content and consistency is needed in marketing communications through digital media to attract tourist.
Analisis Kaidah Jurnalistik pada Situs Berita Suara.com Ni Putu Yunita Anggreswari; Geovani Ika Pranata Puteri
Ganaya : Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The high number of internet users in Indonesia has led to many shifts in effort to obtain information. This triggered the emergence of online media portals which then shifted the existence of newspaper which at the same time triggered the emergence of various online news sites. The challenge for online news portals is to research, where many of the online news stories feature clickbait headline in order to get more pageviews to read news that is presented. Clickbait headline is an online media effort to increase visitor traffic of pageviews. The competition that occurs in increasing pageview or the number of visits to online news sites is often carried out without heeding applicable journalistic principles. This triggered researchers to conduct more in depth research related to journalistic principles on the Suara.Com news site. This study used a qualitative descriptive research method using three data collection techniques including interview, observation and documentation technique. The result of this study are that the Suara.Com news site meets the rules of journalistic elements in term of making provocative news titles and fulfils the function of mass media, namely informative.
STRATEGI BRANDING DALAM MEMBANGUN BRAND EQUITY “TOYA BEJI GUWANG” Nyoman Sri Manik Parasari; Ni Putu Yunita Anggreswari
MEDIA BINA ILMIAH Vol 16, No 4: Nopember 2021
Publisher : BINA PATRIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33758/mbi.v16i4.1346

Abstract

Desa Guwang sebagai salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali memiliki potensi alam yang sangat menarik. Desa Guwang yang terkenal dengan objek wisata Hidden Canyon Beji Guwang juga memiliki sumber mata air yang berpotensi untuk dikelola dalam memenuhi kebutuhan air mineral bagi masyarakat Guwang. Sumber mata air yang kemudian menjadi air mineral kemasan dengan nama Toya Beji tersebut dikelola di bawah Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Garuda Wisnu Prabawa. Dalam memperkenalkan air mineral kemasan kepada masyarakat tentu mengalami proses yang tidak mudah, upaya branding yang dilakukan menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh pengelola Toya  Beji. Untuk mengidentifikasi proses branding tersebut peneliti memfokuskan penelitian ini pada strategi branding serta bauran promosi yang digunakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, dan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik metode observasi, wawancara mendalam, dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa dalam tahapan menciptakan brand equity terdapat beberapa tahapan yang perlu dilaksanakan serta perlu dimaksimalkannya bauran promosi sebagai strategi komunikasi pemasaran dalam memperkenalkan Toya Beji.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Objek Wisata Hidden Canyon Beji Guwang Ni Putu Yunita Anggreswari; A.A. Raka Jayaningsih
Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Vol. 4 No. 1 (2018): Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiis.v4i1.13952

Abstract

Bali merupakan pulau penyumbang devisa pariwisata di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh semakin berkembangnya pariwisata di Bali. Besarnya pendapatan dibidang pariwisata ternyata bukan jawaban terhadap masalah kemiskinan di Bali. Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, angka kemiskinan di Bali adalah 4,14%. Untuk menangani permasalahan tersebut, pemerintah provinsi dan daerah dapat melakukan program-program pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki masyarakat. Melalui program-program tersebut, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri dan mengurangi angka pengangguran.Hidden Canyon merupakan atraksi wisata yang terletak di desa Guwang, kabupaten Gianyar, Bali. Hidden Canyon telah berhasil berkembang menjadi salah satu objek wisata yang terkenal dan menjadi salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh pemerintah setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana upaya dan tahapan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh desa Guwang melalui objek wisata Hidden Canyon. Penelitian ini menggunakan tiga metode pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi.Berdasarkan uraian di atas, diketahui bahwa pemerintah desa Guwang melakukan pemberdayaan masyarakat dengan cara meyerap tenaga kerja lokal untuk bergabung di dalam pengelolaan Hidden Canyon. Tahapan pemberdayaan masyarakat yang telah dilaksanakan : pertama adalah tahap penyadaran dan pembentukan perilaku yang mana pada tahap ini masyarakat disadarkan akan kemampuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki serta rencana dan harapan akan kondisi mereka yang lebih baik dan efektif. Kedua merupakan tahapan transformasi. Pada tahapan ini, pihak pengelola Hidden Canyon memberikan pelatihan berbahasa Inggris kepada tenaga kerja lokal. Tahapan ketiga, adalah tahapan peningkatan kemampuan intelektual, kecakapan keterampilan di mana terjadi peningkatan terhapad ketrampilan pekerja lokal.Kata kunci : Pemberdayaan Masyarakat, Pengembangan Obyek Wisata