Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Deteksi Transgen (Glu-1Dx5) pada Populasi Padi (Oryza sativa L.) Putative Transgenik Kultivar Fatmawati Nono Carsono; Sri Nurlianti; Inez Nur Indrayani; Ade Ismail; Tri Joko Santoso; Murdaningsih H. Karmana
Agrikultura Vol 21, No 1 (2010): April, 2010
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (888.146 KB) | DOI: 10.24198/agrikultura.v21i1.985

Abstract

Transformasi gen Glu-1Dx5, pengendali utama karakter elastisitas dan daya mengembang adonan dari gandum, telah berhasil ditransfer ke dalam genom tanaman padi kultivar Fatmawati dengan menggunakan penembakan partikel, dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas adonan tepung beras. Galur-galur harapan telah diperoleh, tetapi karena telah mengalami penyerbukan sendiri selama 1-2 generasi yang menyebabkan transgen mengalami segregasi, maka diperlukan upaya pendeteksian transgen pada populasi putative transgenik ini. Upaya ini dapat dilakukan, antara lain dengan menggunakan teknik Polymerase Chain Reaction (PCR) yang memungkinkan perbanyakan fragmen DNA yang spesifik (gen) secara cepat dalam jumlah banyak.  Percobaan ini bertujuan untuk mendapatkan tanaman padi transgenik yang memiliki gen Glu-1Dx5 pada dua generasi yang sedang bersegregasi. DNA genom dari 149 tanaman padi (generasi T1 sebanyak 14 tanaman, generasi T2 sebanyak 134 tanaman, dan satu tanaman non-transgenik) telah diekstraksi menggunakan Genomic DNA Purification Kit dari Fermentas. Plasmid pK+Dx5 digunakan sebagai positif kontrol, selain itu digunakan juga enzim Taq DNA polymerase dari Go Green Taq® Master Mix (Promega) dan 2 primer spesifik yang mengamplifikasi coding region dari Glu-1Dx5 (2,5 kb). Hasil percobaan menunjukkan, tanaman padi yang memiliki gen Glu-1Dx5 pada generasi T2-7 sebanyak 26 tanaman, T2-11 : 12 tanaman, T2-12 : 3 tanaman, T2-40 : 3 tanaman dan T2-45 : 5 tanaman. Seluruh tanaman generasi T1 tidak memiliki insert. Hasil ini menunjukkan bahwa gen Glu-1Dx5 sudah terintegrasi ke dalam genom tanaman padi kultivar Fatmawati dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Diversitas Genetik Plasma Nutfah Kacang Pedang (Canavalia ensiformis L.) Berdasarkan Karakter Morfologi Bunga dan Daun Agung Karuniawan; Ade Ismail
Zuriat Vol 18, No 2 (2007)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v18i2.6714

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menduga keragaman genetik populasi kacang pedang(Canavalia ensiformis L.) yang berasal dari Jawa, Timor, Flores, dan ex. China berdasarkan karakter morfologi daun dan bunga. Dua belas genotip kacang pedang ditanam dalam rancangan acak kelompok dengan dua ulangan. Setiap genotipe ditanam dalam satu baris sepanjang 6 m dengan jarak antar baris 100 cm dan jarak dalam baris 50 cm. Analisis multivariat meliputi analisis komponen utama dan kluster yang dilakukan berdasarkan 19 karakter morfologi daun dan bunga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis komponen utama walau tidak sejalan namun mampu mengelompokkan populasi Canavalia dalam tiga kelompok yang berbeda. Genotip asal Timor dam Flores cenderung berkerabat dekat dibandingkan dengan sebagian genotip asal Jawa dan ex. China. Morfologi daun adalah karakter pembeda dominan dibandingkan morfologi bunga.
Interaksi Genotip x Musim Hasil Kacang Roay (Dolichos Lablab L.) Di Jatinangor Reza Dwiwardhana; Agung Karuniawan; Ade Ismail
Zuriat Vol 20, No 1 (2009)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v20i1.6653

Abstract

Informasi tentang interaksi genotip x musim diperlukan dalam kebijakan genotip tanaman yang bagaimana yang akan disebarkan dalam pengembangan program seleksi pemuliaan tanaman. Penelitian bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai interaksi genotip x musim karakter komponen hasil dan hasil 48 genotip kacang roay (Dolichos lablab L.). Percobaan lapangan telah dilakukan di Ciparanje, Jatinangor, Kab Sumedang, Jawa Barat, dengan ketinggian ±753 meter di atas permukaan laut, dari bulan April 2008 sampai Mei 2009. Percobaan disusun dalam rancangan acak kelompok dengan 48 genotip sebagai perlakuan dan diulang sebanyak dua kali pada dua musim tanam. Karakter-karakter yang diamati adalah karakter komponen hasil dan hasil. Data dianalisis dengan analisis varians, dan analisis varians gabungan. Hasil percobaan menunjukan bahwa interaksi genotip x musim terdapat pada karakter bobot 100 biji, bobot biji per plot, jumlah polong per tanaman, panjang biji, jumlah polong per plot, panjang polong, lebar polong, tebal biji, umur berbunga, umur matang polong, dan umur panen. Genotip yang memiliki penampilan baik melebihi kedua kontrol pada karakter bobot 100 biji pada musim kemarau adalah Roay dodol-1/Dol 41, sedangkan pada musim hujan genotip Subang-5/Dol 7. Genotip pada musim kemarau dengan penampilan baik melebihi kedua kontrol berdasarkan karakter bobot biji per plot adalah Roay dodol-1/ Dol 41, sedangkan pada musim hujan genotip subang-5/ Dol 7 merupakan genotip yang lebih baik dibanding kedua kontrol. Pengaruh genotip dan musim secara mandiri terlihat pada karakter panjang daun terminal, lebar daun terminal panjang pedunkulus, dan jumlah biji per polong. Genotip – genotip yang memiliki penampilan cenderung stabil pada kedua musim untuk karakter bobot 100 biji adalah Subang-5/Dol 7, Rancabatok-2/Dol 11, Tasik-2/Dol 44 dengan nilai rata-rata kedua musim berturut-turut 87,31 gram, 65,38 gram, dan 49,42 gram. Sedangkan untuk karakter bobot biji per plot adalah subang-5/Dol 7, Rancabatok-1/Dol 10, Rancabatok-2/Dol 11 dengan nilai rata-rata kedua musim berturut-turut 294,70 gram, 202,46 gram, dan 174, 11 gram.
Estimasi Heritabilitas dengan Metode Regresi Tetua-Turunan (Parent-Offspring Regression) pada Tiga Populasi Hanjeli (Coix lacryma-jobi L.) Warid Ali Qosim; Tati Nurmala; Ade Ismail; Sabilatul Jannah
Zuriat Vol 29, No 2 (2018): Zuriat Vol. 29 No. 2 (Desember 2018)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.118 KB) | DOI: 10.24198/zuriat.v29i2.20756

Abstract

Informasi mengenai nilai duga heritabilitas tanaman hanjeli diperlukan untuk mengetahui pengaruh genetik dan lingkungan karakter yang diamati sehingga mempermudah program seleksi yang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai nilai duga heritabilitas tiga populasi (#28x#9, #28x#26, dan #38x#37) hanjeli (Coix lacryma-jobi L.). Penelitian dilakukan tanpa menggunakan rancangan tata ruang dengan menggunakan generasi F2 (ditanam sebelum F3) dan generasi F3 yang ditanam dalam plot. Analisis heritabilitas menggunakan metode regresi tetua-turunan (parent-offspring regression). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai duga heritabilitas delapan karakter kuantitatif pada populasi #28x#26 dan #38x#37 adalah rendah dan pada populasi #28x#6 memiliki nilai duga heritabilitas rendah untuk tujuh karakter (tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, jumlah buku, bobot biji per tanaman, bobot 100 biji dengan kulit, dan umur panen) serta bernilai sedang untuk karakter jumlah anakan. Nilai heritabilitas yang rendah tersebut menjadikan seleksi tidak langsung akan efektif dilakukan pada populasi hanjeli ini.
Keanekaragaman Genetik Populasi Mucuna Berdasarkan Karakter Morfologi dan Komponen Hasil Agung Karuniawan; Budian Sahala; Ade Ismail
Zuriat Vol 19, No 1 (2008)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v19i1.6703

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menduga keanekaragam genetik populasi Mucuna berdasarkan karakter morfologi dan komponen hasil. Percobaan lapangan telah dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Desa Ciparanje, Jatinangor, Jawa Barat dari bulan Maret sampai Agustus 2007 (musim kemarau) dan bulan Nopember 2007 sampai dengan Juli 2008 (musim hujan). Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok dengan 17 genotip sebagai perlakuan dan diulang dua kali pada setiap musim. Data dianalisis dengan analisis varians, uji homogenitas, dan analisis gabungan, serta uji lanjutan perbandingan nilai rata-rata mengikuti prosedur uji gugus Scott-Knott dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf nyata 5%. Hubungan kekerabatan dianalisis dengan menggunakan program NTSYSpc versi 2.10q. Hasil percobaan menunjukkan terdapat interaksi genotip x musim pada karakter jumlah daun 60 HST, sudut daun, panjang sepal, lebar sepal, jumlah stamen, bobot biji per tanaman, dan diameter polong. Sedangkan pengaruh genotip dan musim secara mandiri terlihat pada karakter panjang daun, lebar daun, panjang  petiolus, jumlah cluster per tanaman, lebar petal, jumlah biji per polong, dan bobot biji per polong. Genotip-genotip dengan penampilan baik secara umum berdasarkan karakter panjang daun, lebar daun, panjang petiolus, jumlah cluster per tanaman, jumlah biji per polong, dan bobot biji per polong pada kedua musim adalah MJB 1, MJB 2, MJTE 3, dan MS 2. Populasi Mucuna memiliki hubungan kekerabatan genetik yang dekat.
PENGARUH BERKUMUR SARI BUAH ANGGUR MERAH BERBAGAI KONSENTRASI DAN CHLORHEXIDINE 0,12% TERHADAP INDEKS PLAK Henny Henny Eka Putri; Prima Agusmawanti; Ade Ismail
ODONTO : Dental Journal Vol 1, No 1 (2014): July 2014
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/odj.1.1.1-5

Abstract

Background: Plaque plays an important role in causing caries and periodontal problems. Plaque control should be done chemically in an effort to reduce the accumulation of plaque in the oral cavity. Juice of red grapes (Vitis vinifera) has a chemical compound as an antibacterial catechins and tannins . The purpose of this study is to determine the effect of rinsing with red grape juice with different concentrations of chlorhexidine and 0.12 % during the 7 day study of the reduction of plaque index. Method: This study is quasi-experimental study which was conducted on 25 students Aisyiyah Orphanage. After Scaling and toothbrush cleaning, each sample rinsed with 10 ml of solution 3 times a day has been accepted in accordance with the treatment without taking action toothbrush for 7 days. Result: The mean plaque index in the treatment group began to experience a gradual decline in the fourth day until the seventh day of the study. From the results of Mann Whitney test analysis found significant differences between the various groups of SBA and chlorhexidine 0.12 % concentration with distilled water on the fourth to the seventh day of the study. But betweenthe SBA 100 % with chlorhexidine 0.12 % there is no significant difference. Conclusion: This can be concluded that rinsing with red grape juice with a concentration of 50 % , 75 % 100 % and chlorhexidine 0.12 % has efficacy in reducing the plaque index. 100 % SBA group is a group of the most effective concentration.
PENGARUH KONSUMSI KEJU CHEDDAR 10 GRAM TERHADAP pH SALIVA - Studi terhadap Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Islam Sultan Agung Semarang Nadia Fitri Hapsari; Ade Ismail; Oedijono Santoso
ODONTO : Dental Journal Vol 1, No 1 (2014): July 2014
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/odj.1.1.34-38

Abstract

Background: Dental caries is the main problem of oral health in the world. The preventive is consumption cheddar cheese with caseinfosfoprotein and calcium. This study aimed to determine whether the consumption of 10 grams cheddar cheese can increase salivary pH. Method: The type of this research method is experimental with pre and post design. The samples in this research were 30 students FKG Unissula who inclusion criteria, 10 people the treatment group (consuming 10 grams of cheddar cheese), 10 people positive control group (consuming chocolate biscuits), and 10 people negative control group. The data analysis techniques using Paired T Test to determine the salivary pH before and after treatment. Furthermore, to know differences among the three groups using One Way Anova Test and Post Hoc Test . Result: Based Test Paired T Test showed that the treatment and negative group increased salivary pH. Positive control group decreased salivary pH. Based on One Way Anova test significant value 0.000 (p≤0.05), it means differences between 3 groups. Based on Post Hoc Test found significant value p≤0.05, it means differences between one group to another. Conclusion: From study result concluded that consumption 10 grams of cheddar cheese can raise the salivary pH.
PENDAMPINGAN PETANI DESA MEKAR WARGI, NAGREG DALAM MENGENAL HAMA TANAMAN JAGUNG Yani Maharani; Azkia Naila Rohmah; Ichsan Nurul Bari; Ade Ismail
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2022): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v5i2.36944

Abstract

Kabupaten Bandung merupakan daerah dengan lahan pertanian produksi jagung yang terluas di Jawa Barat yang tersebar di wilayah timur Kabupaten Bandung di antaranya Nagreg. Lahan pertanian jagung tentu tidak terlepas dari adanya serangan hama seperti yang terjadi di Kecamatan Nagreg. Pemahaman petani dalam mengenal jenis hama dan gejala serangannya perlu diberikan untuk dapat mengantisipasi apabila terjadi serangan hama. Tujuan dari kegiatan ini ialah untuk memberikan pendampingan kepada petani dalam mengenali dan memahami perilaku hama pada tanaman jagung. Pengetahuan tersebut menjadi dasar dalam mengambil keputusan teknik pengendalian yang tepat dan cepat untuk menghindari kerusakan yang tinggi pada tanaman jagung. Untuk mengetahui dasar pengetahuan petani dilakukan pengisian kuesioner terhadap 21 petani di Desa Mekar Wargi, serta menganalisis hasil kuesioner. Hasil kuesinoner menunjukan bahwa sebagian besar petani sudah mengetahui hama utama pada tanaman jagung, namun belum memahami gejala serangan dan inang alternatif dari hama tersebut. Proses pendampingan oleh tim pengabdian masyarakat dilakukan berupa pertemuan hybrid dan memberikan modul pengenalan hama jagung kepada petani. Harapannya modul tersebut dapat digunakan sebagai acuan dan transfer ilmu kepada petani dalam mengenal jenis dan gejala serangan hama pada areal jagung mereka
PENGARUH BERKUMUR SARI BUAH ANGGUR MERAH BERBAGAI KONSENTRASI DAN CHLORHEXIDINE 0,12% TERHADAP INDEKS PLAK Henny Henny Eka Putri; Prima Agusmawanti; Ade Ismail
Odonto : Dental Journal Vol 1, No 1 (2014): July 2014
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.543 KB) | DOI: 10.30659/odj.1.1.1-5

Abstract

Background: Plaque plays an important role in causing caries and periodontal problems. Plaque control should be done chemically in an effort to reduce the accumulation of plaque in the oral cavity. Juice of red grapes (Vitis vinifera) has a chemical compound as an antibacterial catechins and tannins . The purpose of this study is to determine the effect of rinsing with red grape juice with different concentrations of chlorhexidine and 0.12 % during the 7 day study of the reduction of plaque index. Method: This study is quasi-experimental study which was conducted on 25 students Aisyiyah Orphanage. After Scaling and toothbrush cleaning, each sample rinsed with 10 ml of solution 3 times a day has been accepted in accordance with the treatment without taking action toothbrush for 7 days. Result: The mean plaque index in the treatment group began to experience a gradual decline in the fourth day until the seventh day of the study. From the results of Mann Whitney test analysis found significant differences between the various groups of SBA and chlorhexidine 0.12 % concentration with distilled water on the fourth to the seventh day of the study. But betweenthe SBA 100 % with chlorhexidine 0.12 % there is no significant difference. Conclusion: This can be concluded that rinsing with red grape juice with a concentration of 50 % , 75 % 100 % and chlorhexidine 0.12 % has efficacy in reducing the plaque index. 100 % SBA group is a group of the most effective concentration.
PENGARUH KONSUMSI KEJU CHEDDAR 10 GRAM TERHADAP pH SALIVA - Studi terhadap Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Islam Sultan Agung Semarang Nadia Fitri Hapsari; Ade Ismail; Oedijono Santoso
Odonto : Dental Journal Vol 1, No 1 (2014): July 2014
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.364 KB) | DOI: 10.30659/odj.1.1.34-38

Abstract

Background: Dental caries is the main problem of oral health in the world. The preventive is consumption cheddar cheese with caseinfosfoprotein and calcium. This study aimed to determine whether the consumption of 10 grams cheddar cheese can increase salivary pH. Method: The type of this research method is experimental with pre and post design. The samples in this research were 30 students FKG Unissula who inclusion criteria, 10 people the treatment group (consuming 10 grams of cheddar cheese), 10 people positive control group (consuming chocolate biscuits), and 10 people negative control group. The data analysis techniques using Paired T Test to determine the salivary pH before and after treatment. Furthermore, to know differences among the three groups using One Way Anova Test and Post Hoc Test . Result: Based Test Paired T Test showed that the treatment and negative group increased salivary pH. Positive control group decreased salivary pH. Based on One Way Anova test significant value 0.000 (p≤0.05), it means differences between 3 groups. Based on Post Hoc Test found significant value p≤0.05, it means differences between one group to another. Conclusion: From study result concluded that consumption 10 grams of cheddar cheese can raise the salivary pH.