Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Zuriat

Diversitas Genetik Plasma Nutfah Kacang Pedang (Canavalia ensiformis L.) Berdasarkan Karakter Morfologi Bunga dan Daun Agung Karuniawan; Ade Ismail
Zuriat Vol 18, No 2 (2007)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v18i2.6714

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menduga keragaman genetik populasi kacang pedang(Canavalia ensiformis L.) yang berasal dari Jawa, Timor, Flores, dan ex. China berdasarkan karakter morfologi daun dan bunga. Dua belas genotip kacang pedang ditanam dalam rancangan acak kelompok dengan dua ulangan. Setiap genotipe ditanam dalam satu baris sepanjang 6 m dengan jarak antar baris 100 cm dan jarak dalam baris 50 cm. Analisis multivariat meliputi analisis komponen utama dan kluster yang dilakukan berdasarkan 19 karakter morfologi daun dan bunga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis komponen utama walau tidak sejalan namun mampu mengelompokkan populasi Canavalia dalam tiga kelompok yang berbeda. Genotip asal Timor dam Flores cenderung berkerabat dekat dibandingkan dengan sebagian genotip asal Jawa dan ex. China. Morfologi daun adalah karakter pembeda dominan dibandingkan morfologi bunga.
Interaksi Genotip x Musim Hasil Kacang Roay (Dolichos Lablab L.) Di Jatinangor Reza Dwiwardhana; Agung Karuniawan; Ade Ismail
Zuriat Vol 20, No 1 (2009)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v20i1.6653

Abstract

Informasi tentang interaksi genotip x musim diperlukan dalam kebijakan genotip tanaman yang bagaimana yang akan disebarkan dalam pengembangan program seleksi pemuliaan tanaman. Penelitian bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai interaksi genotip x musim karakter komponen hasil dan hasil 48 genotip kacang roay (Dolichos lablab L.). Percobaan lapangan telah dilakukan di Ciparanje, Jatinangor, Kab Sumedang, Jawa Barat, dengan ketinggian ±753 meter di atas permukaan laut, dari bulan April 2008 sampai Mei 2009. Percobaan disusun dalam rancangan acak kelompok dengan 48 genotip sebagai perlakuan dan diulang sebanyak dua kali pada dua musim tanam. Karakter-karakter yang diamati adalah karakter komponen hasil dan hasil. Data dianalisis dengan analisis varians, dan analisis varians gabungan. Hasil percobaan menunjukan bahwa interaksi genotip x musim terdapat pada karakter bobot 100 biji, bobot biji per plot, jumlah polong per tanaman, panjang biji, jumlah polong per plot, panjang polong, lebar polong, tebal biji, umur berbunga, umur matang polong, dan umur panen. Genotip yang memiliki penampilan baik melebihi kedua kontrol pada karakter bobot 100 biji pada musim kemarau adalah Roay dodol-1/Dol 41, sedangkan pada musim hujan genotip Subang-5/Dol 7. Genotip pada musim kemarau dengan penampilan baik melebihi kedua kontrol berdasarkan karakter bobot biji per plot adalah Roay dodol-1/ Dol 41, sedangkan pada musim hujan genotip subang-5/ Dol 7 merupakan genotip yang lebih baik dibanding kedua kontrol. Pengaruh genotip dan musim secara mandiri terlihat pada karakter panjang daun terminal, lebar daun terminal panjang pedunkulus, dan jumlah biji per polong. Genotip – genotip yang memiliki penampilan cenderung stabil pada kedua musim untuk karakter bobot 100 biji adalah Subang-5/Dol 7, Rancabatok-2/Dol 11, Tasik-2/Dol 44 dengan nilai rata-rata kedua musim berturut-turut 87,31 gram, 65,38 gram, dan 49,42 gram. Sedangkan untuk karakter bobot biji per plot adalah subang-5/Dol 7, Rancabatok-1/Dol 10, Rancabatok-2/Dol 11 dengan nilai rata-rata kedua musim berturut-turut 294,70 gram, 202,46 gram, dan 174, 11 gram.
Estimasi Heritabilitas dengan Metode Regresi Tetua-Turunan (Parent-Offspring Regression) pada Tiga Populasi Hanjeli (Coix lacryma-jobi L.) Warid Ali Qosim; Tati Nurmala; Ade Ismail; Sabilatul Jannah
Zuriat Vol 29, No 2 (2018): Zuriat Vol. 29 No. 2 (Desember 2018)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.118 KB) | DOI: 10.24198/zuriat.v29i2.20756

Abstract

Informasi mengenai nilai duga heritabilitas tanaman hanjeli diperlukan untuk mengetahui pengaruh genetik dan lingkungan karakter yang diamati sehingga mempermudah program seleksi yang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai nilai duga heritabilitas tiga populasi (#28x#9, #28x#26, dan #38x#37) hanjeli (Coix lacryma-jobi L.). Penelitian dilakukan tanpa menggunakan rancangan tata ruang dengan menggunakan generasi F2 (ditanam sebelum F3) dan generasi F3 yang ditanam dalam plot. Analisis heritabilitas menggunakan metode regresi tetua-turunan (parent-offspring regression). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai duga heritabilitas delapan karakter kuantitatif pada populasi #28x#26 dan #38x#37 adalah rendah dan pada populasi #28x#6 memiliki nilai duga heritabilitas rendah untuk tujuh karakter (tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, jumlah buku, bobot biji per tanaman, bobot 100 biji dengan kulit, dan umur panen) serta bernilai sedang untuk karakter jumlah anakan. Nilai heritabilitas yang rendah tersebut menjadikan seleksi tidak langsung akan efektif dilakukan pada populasi hanjeli ini.
Keanekaragaman Genetik Populasi Mucuna Berdasarkan Karakter Morfologi dan Komponen Hasil Agung Karuniawan; Budian Sahala; Ade Ismail
Zuriat Vol 19, No 1 (2008)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v19i1.6703

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menduga keanekaragam genetik populasi Mucuna berdasarkan karakter morfologi dan komponen hasil. Percobaan lapangan telah dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Desa Ciparanje, Jatinangor, Jawa Barat dari bulan Maret sampai Agustus 2007 (musim kemarau) dan bulan Nopember 2007 sampai dengan Juli 2008 (musim hujan). Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok dengan 17 genotip sebagai perlakuan dan diulang dua kali pada setiap musim. Data dianalisis dengan analisis varians, uji homogenitas, dan analisis gabungan, serta uji lanjutan perbandingan nilai rata-rata mengikuti prosedur uji gugus Scott-Knott dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf nyata 5%. Hubungan kekerabatan dianalisis dengan menggunakan program NTSYSpc versi 2.10q. Hasil percobaan menunjukkan terdapat interaksi genotip x musim pada karakter jumlah daun 60 HST, sudut daun, panjang sepal, lebar sepal, jumlah stamen, bobot biji per tanaman, dan diameter polong. Sedangkan pengaruh genotip dan musim secara mandiri terlihat pada karakter panjang daun, lebar daun, panjang  petiolus, jumlah cluster per tanaman, lebar petal, jumlah biji per polong, dan bobot biji per polong. Genotip-genotip dengan penampilan baik secara umum berdasarkan karakter panjang daun, lebar daun, panjang petiolus, jumlah cluster per tanaman, jumlah biji per polong, dan bobot biji per polong pada kedua musim adalah MJB 1, MJB 2, MJTE 3, dan MS 2. Populasi Mucuna memiliki hubungan kekerabatan genetik yang dekat.
Seleksi Jagung Hibrida Pada Sistim Tumpang Sari dengan Kedelai Berdasarkan Karakter Morfo-agronomi dengan GYT Analysis Moh Ali Abdullah; Meddy Rachmadi; Yuyun Yuwariah; Ade Ismail; Noladhi Wicaksana; Dedi Ruswandi
Zuriat Vol 34, No 1 (2023): Mei, 2023
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v34i1.46669

Abstract

Kebutuhan jagung nasional cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya seiring semakin menurunnya luas lahan pertanian. Tumpang sari dapat menjadi solusi untuk meningkatkan produksi jagung dalam efisiensi penggunaan lahan pertanian yang semakin berkurang. Varietas toleran tumpang sari dapat dihasilkan melalui penggunaan plasma nutfah yang memiliki variabilitas dan heritabilitas yang tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui informasi mengenai parameter genetik serta hibrida jagung toleran terhadap penanaman tumpang sari dan berdaya hasil tinggi. Metode penelitian yang digunakan yaitu rancangan petak terbagi (Split Plot Design). Petak utama yaitu pola tanam yang terdiri dari tiga taraf yakni jagung tunggal, tumpang sari dengan kedelai dan tumpang sari dengan ubi jalar, sedangkan anak petak yaitu genotipe terdiri dari 20 genotipe Jagung Hibrida Padjadjaran dan 4 varietas cek. Analisis data penelitian menggunakan analisis Genotype by Yield*Trait (GYT) Biplot. Hasil penelitian berdasarkan GYT biplot menunjukkan genotipe dengan nilai terbaik pada tumpang sari jagung+kedelai adalah H13, H10, C2, H1 dan H8.