Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

EDUKASI MEMBANGUN KESADARAN TANGGAP DARURAT BENCANA COVID 19 SEBAGAI BUDAYA GOTONGROYONG WARGA PERUMAHAN KETILENG INDAH SENDANG MULYO - SEMARANG Iriyanto Widisuseno; Sri Sudarsih
Harmoni: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Departemen Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.575 KB) | DOI: 10.14710/hm.4.1.32-36

Abstract

Abstrak Pengabdian kepada masyarakat ini focus pada edukasi membangun kesadaran tanggap darurat bencana Covid 19 sebagai budaya gotongroyong. Tujuannya adalah untuk memberdayakan potensi masyarakat sekaligus menggugah kesadaran tanggap darurat terhadap warga terdampak sosial distancing. Komposisi strata warga Perum Ketileng Indah sangat beragam dari segi sosial ekonomisnya. Meskipun secara mayoritas terdiri dari kelompok menengah ke atas, namun masih terdapat kelompok masyarakat yang tergolong level ekonomi rendah. Mereka merasa sangat terdampak dengan adanya pandemic Covid 19. Dampak yang terjadi adalah timbulnya kelompok masyarakat potensi miskin baru akibat terkena pemutusan hubungan kerja. Namun di sisi lain terdapat kelompok warga yang mampu secara ekonomis. Bagaimana membangun kesadaran tanggap darurat bagi mereka yang mampu untuk membantu sesama warganya yang kurang mampu. Pengabdian masyarakat ini menggunakan metode persuasi dan edukasi keteladanan. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan adanya fenomena sosial budaya baru, yaitu gerakan budaya gotongroyong. Untuk menjaga keberlanjutan gerakan budaya gotongroyong ini dibentuk Tim Kecil Tanggap Bencana, bertugas melakukan monitoring, evaluasi dan tanggap cepat. Kata kunci: kesadaran tanggap bencana, Covid 19, budaya gotongroyong                                                                     AbstractThis community service focuses on education to build awareness of the Covid 19 disaster response as a culture of mutual cooperation. The aim is to empower the potential of the community while at the same time arouse awareness of emergency response to socially affected residents who are provoked. The composition of strata of Perum Ketileng Indah residents is very diverse in terms of their socioeconomic Although the majority consists of middle and upper groups, there are still groups of people belonging to the low economic level. They feel strongly affected by the existence of the Covid pandemic 19. The impact that occurs is the emergence of a new group of potential poor people due to termination of employment. But on the other hand there are groups of people who are economically capable. How to build awareness of emergency response for those who are able to help fellow citizens who are less able. This community service uses the method of persuasion and exemplary education.  The results of community service shows that there is a new socio-cultural phenomenon, namely the gotongroyong cultural movement. To maintain the sustainability of the cultural movement, the Small Disaster Response Team was formed, tasked with monitoring, evaluating and responding quickly.Keywords: disaster response awareness, Covid 19, gotongroyong culture
PENTINGNYA MEMBANGUN KELUARGA HARMONIS DI KALANGAN PENGEMUDI BECAK WISATA DI YOGYKARTA Sri Sudarsih; Iriyanto Widisuseno
Harmoni: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 3 (2021): HARMONI
Publisher : Departemen Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/hm.5.3.100-106

Abstract

ABSTRAKPengabdian masyarakat ini terfokus pada pentingnya membangun keluarga harmonis di kalangan pengemudi becak wisata di Yogyakarta. Pengemudi becak merupakan pelaku pariwisata di Yogyakarta, yang tentu saja berkaitan dengan etika pelayanan. Keluarga yang harmonis membawa konsekuensi pada kepribadian seseorang, termasuk pengemudi becak sebagai individu yang harus memberikan pelayanan terbaik bagi para wisatawan.Metode yang digunakan dalam pengabdian terhadap pengemudi becak wisata ini adalah sosialisasi dan diskusi interaktif. Membangun keluarga harmonis bagi penegmudi becak menjadi sesuatu yang imperatif. Keluarga harmonis tercipta karena adanya cinta di dalamnya dan masing-masing anggota keluarga menjalankan perannya. Pengemudi becak yang berasal dari keluarga harmonis, menjadikan hidupnya dilandasi oleh nilai-nilai etika yang membawa konsekuensi lebih jauh pada pelayanan yang prima terhadap para wisatawan. Hal ini sangat penting karena kesan terhadap pelaku pariwisata ini menentukan performace pariwisata di Yogyakarta.Kata kunci: harmonis, keluarga, pengemudi becak  ABSTRACTThis community service focuses on the importance of building a harmonious family among tourist rickshaw drivers in Yogyakarta. Pedicab drivers are tourism actors in Yogyakarta, which of course is related to service ethics. A harmonious family brings consequences to a person's personality, including pedicab drivers as individuals who must provide the best service for tourists. The method used in the dedication to this tourist rickshaw driver is socialization and interactive discussion. Building a harmonious family for pedicab drivers is imperative. A harmonious family is created because of the love in it and each family member carries out his role. Rickshaw drivers who come from harmonious families, make their lives based on ethical values which have further consequences for excellent service to tourists. This is very important because the impression of these tourism actors determines the performance of tourism in Yogyakarta.Keyword: harmonious, family, rickshaw driver     
PENTINGNYA NILAI GUYUB RUKUN BAGI REMAJA DI DUSUN SEMBUNG SENDANGTIRTO BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA Sri Sudarsih; Iriyanto Widisuseno
Harmoni: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2021): HARMONI
Publisher : Departemen Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/hm.5.1.42-47

Abstract

ABSTRAKPengabdian masyarakat ini terfokus pada nilai-nilai dalam sikap guyub rukun bagi remaja. Guyub rukun diwujudkan dalam bentuk kerja sama dalam kehidupan masyarakat. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah sosialisasi dan diskusi interaktif.Peran serta remaja sebagai calon generasi penerus bangsa sangat penting dalam rangka menciptakan kehidupan masyarakat yang damai dan kondusif. Nilai-nilai guyub rukun harus selalu ditanamkan kepada para remaja mengingat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan ditandai salah satunya adalah kemajuan bidang informasi dan komunikasi sehingga budaya luar masuk dengan sangat cepat. Remaja harus mampu juga bersikap bijak juga dalam memanfaatkan teknologi ini. Guyub rukun akan terwujud jika antar remaja dalam kehidupan masyarakat dibangun komunikasi yang sehat, dikembangkan sikap saling mencintai, menghormati, dan berempati.  Kata Kunci: Nilai, Guyub Rukun, Remaja, Sleman, Yogyakarta  ABSTRACTThis community service focuses on values in guyub rukun for adolescents. Guyub rukun is manifested in the form of cooperation in community life. The method used in this service is socialization and interactive discussion. The participation of teenagers as candidates for the nation's next generation is very important in order to create a peaceful and conducive community life. The values of guyub rukun must always be instilled in adolescents, given the progress of science and technology, one of which is the progress in the field of information and communication so that foreign culture enters very quickly. Teens must also be able to be wise too in utilizing this technology. Guyub rukun will be realized if between adolescents in community life are built healthy communication, developed an attitude of mutual love, respect, and emphatize. Keywords: Values, Guyub Rukun, Teenagers, Sleman, Yogyakarta
PENGUATAN WAWASAN KEBANGSAAN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PAHAM RADIKALISME DAN INTOLERANSI DI KALANGAN PELAJAR SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 SALATIGA KOTAMADIA SALATIGA Iriyanto Widisuseno; Sri Sudarsih
Harmoni: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Departemen Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.021 KB) | DOI: 10.14710/hm.3.1.24-28

Abstract

Community service is focused on strengthening the national outlook for students of Salatiga State High School 3. Students are part of the younger generation who will continue the journey of the nation in the future. At the age level of the younger generation, the development of his personality is still unstable. Need to foster and strengthen the identity and character of young students. Through socialization and simulation and understanding of national insights, can broaden views and increase the intensity of appreciation and practice of national values. The goal is that students get a strong grip on the nationality value system so that it is not easily swayed by the western value system which is currently controlling all aspects of human life. The results of this community service show that efforts to strengthen the national outlook appear in the simulation process to be able to foster new awareness and experience about the pillars of national life. The context of the formation is the responsibility of all parties and at the formal level the responsibility of the educational institution.Keywords: Strengthening, nationalism insight, radicalism, intolerance, young generation. 
PENTINGNYA MEMBANGUN KARAKTER GENERASI MUDA DI ERA GLOBAL Sri Sudarsih
Harmoni: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Departemen Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.822 KB) | DOI: 10.14710/hm.3.2.55-59

Abstract

AbstrakGlobalisasi yang membawa informasi secara masif telah  mempengaruhi gaya dan pandangan hidup generasi muda. Generasi muda merupakan generasi penerus bangsa. Oleh karena itu membangun karakter generasi muda di era global, merupakan sesuatu yang imperative dalam upaya membentuk generasi unggul berkepribadian bangsa.Metode yang dipergunakan dalam penulisan ini adalah deskripsi dan interpretasi. Keterbukaan informasi pada globalisasi merupakan keniscayaan. Generasi muda sangat mudah mengakses segala bentuk informasi dari belahan dunia manapun, tanpa dibatasi ruang dan waktu. Akibatnya, informasi ini membawa pengaruh bagi generasi muda baik yang positif maupun pengaruh yang negatif. Paling terasa adalah perubahan gaya hidup dan pandangan hidup bagi generasi muda, remaja khususnya. Oleh karena itu itu perlu sikap bijak dalam mensikapi budaya luar yang masuk ke Indonesia. Upaya yang harus dilakukan adalah menyiapkan generasi yang tangguh dan berkarakter. Generasi berkarakter adalah generasi yang menguasai ilmu dan teknologi serta berakhlak mulia. Abstract         Globalization that brings information massively has influenced the style and outlook of life of the younger generation. The younger generation is the next generation of the nation. Therefore, building the character of the young generation in the global era, is something that is imperative in an effort to form a superior generation of national personality.The method used in this paper is description and interpretation. Information disclosure on globalization is a necessity. The young generation is very easy to access all forms of information from anywhere in the world, without being limited by space and time. As a result, this information has an influence on the younger generation, both positive and negative influences. Most felt is the change in lifestyle and outlook on life for the younger generation, adolescents in particular. Therefore it is necessary to be wise in responding to foreign cultures entering Indonesia. Efforts must be made to prepare a formidable and strong generation. Character generation is the generation that masters science and technology and has good character. 
PENGUATAN KARAKTER BAGI PENGEMUDI BECAK WISATA DI YOGYAKARTA Sri Sudarsih
Harmoni: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Departemen Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/hm.2.1.%p

Abstract

ABSTRAKYogyakarta sebagai kota pariwisata menjadikan becak menjadi ujung tombak pariwisata di Yogyakarta. Hal ini didasarkan pada alasan bahwa pengemudi becak dalam pemahaman ini sebagai pemandu pariwisata. Namun dalam tataran realitas masih banyak persoalan yang timbul karena pengemudi becak masih sering meninggalkan penumpang di tengah jalan dan tidak memberikan pelayanan yang baik dan ramah.Perilaku seseorang tidak lepas dari karakternya. Penguatan karakter bagi pengemudi becak sangatlah penting karena pengemudi becak sebagai pemandu wisata harus memiliki karakter yang kuat karena akan menentukan persepsi bagi wisatawan mengenai kota Yogyakarta. Kata Kunci: Karakter, Pengemudi Becak, Wisata, Yogyakarta ABSTRACTYogyakarta as a tourism city makes pedicab become the spearhead of tourism in Yogyakarta. This is based on the reason that the pedicab driver as a guide of tourism. But in the level of reality there are still many problems that arise because becak drivers still often leave passengers in the middle of the road and do not provide good service and friendly. The behavior of a person can not be separated from his character. Strengthening of character for pedicab driver is very important because pedicab driver as tour guide must have strong character because it will determine perception for tourists about Yogyakarta city.Keywords: Karakter, Pengemudi Becak, Wisata, Yogyakarta
PERAN PEREMPUAN SEBAGAI BENTUK EMANSIPASI PERSPEKTIF PENGEMUDI BECAK WISATA YOGYAKARTA Sri Sudarsih; Iriyanto Widisuseno
Harmoni: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2022): HARMONI
Publisher : Departemen Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/hm.6.1.140-144

Abstract

Pengabdian masyarakat ini terfokus pada pentingnya emansipasi perempuan di kalangan pengemudi becak wisata di Yogyakarta. Tujuan dari pengabdian ini adalah memberikan pemahaman para pengemudi becak mengenai pentingnya saling mendukung dan memotivasi antara seorang isteri dengan seorang bapak sebagai kepala keluarga. Metode yang digunakan dalam pengabdian terhadap pengemudi becak wisata ini adalah sosialisasi dan diskusi interaktif. Di samping itu metode yang dipergunakan penulis dalam menganalisis data dengan menggunakan metode interpretasi. Kesuksesan pengemudi becak bukan hanya dipengaruhi oleh diri sendiri, tetapi perlu peran perempuan sebagai istri dalam keluarga sebagai sumber motivasi dan partner dalam membangun kesuksesn sebagai tujuan bersama. Peran perempuan sangat besar dalam keluarga dan menentukan juga kesuksesan pekerjaan suami karena perempuan yang bertanggung jawab sebagai isteri maupun ibu dari anak-anaknya akan mempengaruhi kenyamanan, kedamaian, dan keharmonisan dalam keluarga. Motivasi isteri dan kondisi keluarga yang nyaman menjadikan pengemudi becak bekerja dengan rasa penuh tanggung jawab dan penuh semangat dan mampu memberikan pelayanan prima kepada para wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.Kata kunci: emansipasi, perempuan, keluarga, pengemudi becakThis community service focuses on the importance of women's emancipation among tourist rickshaw drivers in Yogyakarta. The purpose of this devotion is to provide an understanding of rickshaw drivers about the importance of mutual support and motivation between a wife and a father as the head of the family.  The method used in devotion to the driver of this tourist rickshaw is socialization and interactive discussion. In addition, the method used by the author in analyzing data using interpretation methods.  The success of a rickshaw drivers is not only influenced by oneself, but it is necessary for the role of women as wives in the family as a source of motivation and partners in building success as a common goal. Women who are responsible as wives and mothers of their children will affect comfort, peace, and harmony in the family. Wife's motivation and comfortable family conditions make rickshaw drivers work with a sense of responsibility and full of enthusiasm and are able to provide excellent service to tourists visiting Yogyakarta.Keywords: emancipation, female, family, rickshaw driver
PEMBERDAYAAN POTENSI KEWIRAUSAHAAN KERAJINAN TAS BERBAHAN LIMBAH PLASTIK KEMASAN MINUMAN BAGI WARGA TERDAMPAK PANDEMIK COVID - 19 DI KOTA SEMARANG ( SUATU UPAYA MENCAPAI TUJUAN SDGs 1) Iriyanto Widisuseno; Sri Sudarsih
Harmoni: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2022): HARMONI
Publisher : Departemen Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/hm.6.1.165-175

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini dilatari rasa keprihatinan menghadapi permasalahan lingkungan dan kemiskian di kota Semarang pasca pandemik Covid-19. Di kota Semarang khususnya daerah kelurahan Sendangmulyo Tembalang terdapat beberapa kelompok keluarga terdampak pandemik Covid-19 yang memiliki potensi berwirausaha di bidang kerajinan olah limbah plastik kemasan minuman. Sementara limbah plastik kemasan minuman di koata Semarang melimpah. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini memberi penguatan melalui pemberdayaan potensi kewirausahaan kerajinan tas berbahan limbah plastik kemasan minuman bagi warga terdampak Pandemik Covid-19. Dari hasil pemberdayaan ini diharapkan menjadi modal awal warga binaan yang awalnya bergerak di bidang kerajian rumahan dapat ditingkatkan menjadi home industry kategori Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Di samping itu hasil pengabdian ini dapat menyubangkan peran mengurangi permasalahan limbah sampah plastik di kota Semarang. Cara pemberdayaan dengan menggunakan edukasi, pelatihan, insentif permodalan dan promosi. Hasil pengabdian menunjukkan, terjadi penambahan jumlah pelaku pengrajin dan omset penjualan. Kata kunci: pemberdayaan; kewirausahaan; limbah plastik kemasan; kerajinan tas This community service is motivated by a sense of concern in dealing with environmental problems and poverty in the city of Semarang after the Covid-19 pandemic. In the city of Semarang, especially the Sendangmulyo sub-district, Tembalang, there are several family groups affected by the Covid-19 pandemic who have entrepreneurial potential in the field of craft processing plastic waste beverage packaging. Meanwhile, plastic beverage packaging waste in the city of Semarang is abundant. The purpose of this community service is to provide reinforcement through empowering the entrepreneurial potential of craft bags made from plastic waste beverage packaging for residents affected by the Covid-19 Pandemic. From the results of this empowerment, it is hoped that it will become the initial capital for the inmates who were initially engaged in home crafts, which can be upgraded to become a home industry for the category of Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs). In addition, the results of this service can contribute to the role of reducing the problem of plastic waste in the city of Semarang. Ways of empowering use education, training, capital incentives and promotions. The results of the service show that there is an increase in the number of craftsmen and sales turnover. Keywords: empowerment; entrepreneurship; plastic packaging waste; bag craft  
PENTINGNYA PENERAPAN NILAI-NILAI ETIS BAGI PENGEMUDI BECAK WISATA Sri Sudarsih; Iriyanto Widisuseno
Harmoni: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2022): HARMONI
Publisher : Departemen Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/hm.6.2.293-298

Abstract

ABSTRAKPengabdian masyarakat ini terfokus pada pentingnya realisasi nilai-nilai etis bagi pengemudi becak wisata di Yogyakarta. Becak merupakan angkutan tradisional yang merupakan salah satu icon pariwisata, oleh karena itu sikap dan perilaku pengemudi becak menentukan citra kota Yogyakarta sebagai kota wisata. Pengabdian ini sebagai upaya penyadaran bagi pengemudi becak agar selalu mengedepankan nilai-nilai etika. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat terhadap pengemudi becak wisata ini adalah ceramah dan diskusi interaktif. Ceramah dimaksudkan memberikan konsep yang berkaitan dengan nilai-nilai etika, sedangkan diskusi imperatif bertujuan memberikan stimulan agar lebih mudah dalam memahami materi dan penerapannya dalam memberikan pelayanan prima kepada para wisatawan. Becak sebagai salah satu icon pariwisata di Yogyakarta sehingga membangun image positif merupakan sesuatu yang imperatif. Pemahaman mengenai pentingnya nilai-nilai etis wajib ditanamkan ke dalam benak setiap individu khususnya bagi pengemudi becak. Langkah ini dilakukan secara bertahap dan secara terus menerus agar nilai-nilai etis menjadi kebiasaan. Pembiasaan itu berkaitan dengan perilaku praktis pengemudi becak kepada wisatwan. Etika pelayanan publik adalah pelayanan prima ini diwujudkan dalam sikap keramahan, misalnya memberikan senyuman, salam, dan menyapa dengan santun, hormat, jujur, dan ikhlas. Kata kunci: icon pariwisata; pengemudi becak; nilai-nilai etisABSTRACTThis community service focuses on the importance of realizing ethical values for pedicab drivers in Yogyakarta. Becak is a traditional transportation which is one of the icons of tourism, therefore the attitude and behavior of pedicab drivers determines the image of the city of Yogyakarta as a tourist city. This service is an effort to raise awareness for pedicab drivers so that they always prioritize ethical values. The method used in community service for tourist pedicab drivers is interactive lectures and discussions. Lectures are intended to provide concepts related to ethical values, while imperative discussions aim to provide stimulants to make it easier to understand the material and its application in providing excellent service to tourists. Becak as one of the tourism icons in Yogyakarta so building a positive image is something that is imperative. An understanding of the importance of ethical values must be instilled in the minds of every individual, especially rickshaw drivers. This step is carried out gradually and continuously so that ethical values become habits. This habit is related to the practical behavior of pedicab drivers towards tourists. Public service ethics is that this excellent service is manifested in an attitude of friendliness, for example giving a smile, greeting, and greeting politely, respectfully, honestly and sincerely. Keywords: tourism icon; rickshaw drivers; ethical values
PENGUATAN KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PENGRAJIN TAS BERBAHAN SAMPAH PLASTIK KEMASAN MINUMAN BAGI WARGA TERDAMPAK PANDEMIK COVID -19 DI WILAYAH SENDANGMULYO KOTA SEMARANG JAWA TENGAH Iriyanto Widisuseno; Sri Sudarsih
Harmoni: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2022): HARMONI
Publisher : Departemen Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/hm.6.2.%p

Abstract

 ABSTRAKPersaingan di dunia usaha saat ini semakin ketat, situasi demikian menuntut kesiapan daya saing tinggi bagi setiap pelaku usaha. Potensi kewirausahaan masyarakat kota Semarang di bidang kerajinan sangat besar. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memberi penguatan kemampuan kewirausahaan kerajinan tas berbahan sampah plastik kemasan minuman bagi masyarakat terdampak Covid-19. Cara penguatannya menggunakan metode persuasi, penyuluhan, pelatihan dan pendampingan modal stimulasi kerja. Secara teknis dalam penguatan melibatkan tenaga profesional dan masyarakat terkait. Dari hasil penguatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemandirian, kemampuan manajemen produksi dan pemasaran hasil industri kerajinannya. Dalam tahap perkembangannya dapat diarahkan menjadi home industry kategori Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka, sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan dengan menciptakan lingkungan bebas sampah plastik.  Kata kunci: penguatan kewirausahaan, kemandirian, pengrajin tas, sampah plastik, lingkungan yang sehat ABSTRACTCompetition in the business world is currently getting tougher, such a situation demands high competitiveness for every business actor. The entrepreneurial potential of the people of Semarang in the field of handicrafts is very large. This community service aims to strengthen the entrepreneurial ability to craft bags made from plastic waste packaging for people affected by Covid-19. How to strengthen using the method of persuasion, counseling, training and mentoring working stimulation capital. Technically, the strengthening involves professional staff and related communities. From the results of this strengthening, it is expected to increase independence, production management capabilities and marketing of handicraft industry products. In its development stage, it can be directed to become a home industry in the Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) category, so as to be able to improve the welfare of their families, while supporting sustainable development by creating an environment free of plastic waste.  Keywords: strengthening entrepreneurship, independence, bag craftsmen, plastic waste materials.