Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Sintasan, Pertumbuhan dan Kondisi Tubuh Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Teluk Talengen Setelah Diaklimatisasi Salinitas dengan Tiga Metode Berbeda Edwin O. Langi; Aprelia M. Tomasoa; Yessi A. P. Manganang
Jurnal Ilmiah Tindalung Vol 3 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Tindalung
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.991 KB) | DOI: 10.5281/jit.v3i2.102

Abstract

Usaha budidaya ikan air tawar di Kabupaten Kepulauan Sangihe sudah cukup lama dan sebagian besar diproduksi dari kolam air tawar. Namun kuantitasnya masih rendah dibandingkan dengan permintaan konsumen. Salah satu upaya produksi ikan nila di kabupaten ini adalah ekstensifikasi perikanan budidaya di wilayah pantai. Penelitian Internal ini bersifat uji coba budidaya laut terhadap salah satu varietas unggulikan nila, yaitu Nila Nirwana tahap pendederan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan pertumbuhan berat spesifik, panjang mutlak dan keberhasilan hidup serta pengaruh aklimatisasi ikan nila uji dari air tawar ke air payau sampai salinitas 35 ppt. Selama 13 hari aklimatisasi diperoleh hasil : Pertumbuhan berat spesifik dikategorikan pelan, yaitu antara 0,02 – 0,08 % gram/hari dari berat awal. Perbandingan hasil antar metode aklimatisasi menujukkan ikan nila uji dengan metode pindah lokasi lebih cepat dibandingkan kedua metode aklimatisasi lainnya, yaitu metode sirkulasi perlahan dan metode aklimatisasi ganti air. Perlakuan aklimatisasi dengan metode pindah lokasi ternyata menunjukkan hasil terbaik dengan sintasan mencapai 86 – 100%. Kedua metode aklimatisasi lainnya lebih rendah, yaitu metode ganti air, SR = 42 – 66% dan sirkulasiperlahan, SR = 40 – 68 %. Pertambahan panjang mutlaknya dikategorikan lambat, urutan nilai tertinggi (1) pindah lokasi 0,8 – 2,7 cm; (2) sirkulasi perlahan 0,4 – 1,2 cm; dan (3) ganti air 0,3 – 0,4 cm. Hasil pengujian statistik menunjukkan tidak ada pengaruh aklimatisasi terhadap pertumbuhan ikan uji. Faktor penyebabnya berkaitan dengan waktu pemeliharaan yang singkat, yaitu antara 13 – 14 hari dan dosis pakan tidakbanyak.
PKM BUDIDAYA SPONS SECARA IN SITU UNTUK PRODUKSI BAHAN AKTIF BERKELANJUTAN DAN RAMAH LINGKUNGAN DI KELURAHAN ENEPAHEMBANG TAHUNA TIMUR Walter Balansa; Deidy Azhari; Aprelia M. Tomasoa; Edwin O. Langi
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 2 (2018): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.291 KB) | DOI: 10.1234/tkrg.v2i0.144

Abstract

Spons laut merupakan sumber penting molekul-molekul berpotensi medis seperti antibiotik, antikanker, antimalaria, antidiabetik dengan Ara-A (antibiotik) dan Ara-C (antikanker) sebagai contoh obat berbasis spons. Tetapi spons biasanya mengandung bahan bioaktif dalam jumlah sangat terbatas yang sering memicu panen spons secara berlebihan dari alam dan berpotensi merusak lingkungan laut. Beruntung, budidaya spons secara in situ (dikembangkan di lokasi dimana spons itu diambil) telah memperlihatkan hasil positif sehingga berpotensi memberikan solusi untuk produksi bahan bioaktif secara berkelanjutan sekaligus ramah lingkungan. Masalahnya, masyarakat pesisir dan pengambil kebijakan pada umumnya belum mengetahui potensi spons sebagai sumber berbagai sumber berbagai kandidat obat dan pendapatan tambahan yang pada gilirannya dapat bermuara pada perlindungan laut. Sebagai solusi, tim pengusul pertama-tama akan memperkenalkan berbagai potensi farmakologis dan ekonomi spons melalui penyuluhan dan diksusi langsung dengan mitra selain melalui pembekalan teknik-teknik budidaya spons.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kegiatan Pembibitan dan Penanaman Mangrove di Pantai Salurang, Kepulauan Sangihe Frets Jonas Rieuwpassa; Indra Wibowo; Wendy A. Tanod; Jaka F.P. Palawe; Eko Cahyono; Stevy I. M. Wodi; Novalina M. Ansar; Obyn I. Pumpente; Aprelia M. Tomasoa; Usy N. Manurung; Eunike I. Kumaseh; Fitria F. Lungary; Herjumes Aatjin; Christian A. Manansang; Steward I. Makawekes; Anggraini Barlian; Walter Balansa
Wikrama Parahita : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2023): Mei 2023
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jpmwp.v7i1.5336

Abstract

Mangrove memainkan peran sangat krusial bukan saja sebagai pelindung pesisir pantai tetapi juga sebagai tempat perkembangbiakan dan hunian beragam organisme dan sebagai sumber berbagai bahan bioaktif berpotensi medis. Kerusakan vegetasi mangrove di Kampung Salurang Kabupaten Sangihe yang merupakan daerah hilir akibat aktivitas tambang di daerah hulu menyebabkan penurunan drastis hasil tangkapan ikan di kampung Salurang dan musnahnya berbagai sumber bahan bioaktif potential. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan memulihkan vegetasi mangrove yang telah rusak di kampung Salurang. Tahapan kegiatan pengabdian meliputi (1) survei dan konsultasi dengan pemerintah kampung untuk menentukan lokasi penanaman dan tanggal pemberian materi penyuluhan, (2) pendampingan untuk pembibitan mangrove oleh tim kepada masyarakat, (3) pelaksanaan kegiatan mencakup pemberian materi kepada masyarakat termasuk pemuda dan siswa sekolah menengah pertama dan penanaman mangrove bersama masyarakat. Hingga saat ini, sekitar 76% dari 95% mangrove yang ditanam tumbuh dengan baik dan pertumbuhannya masih terus dipantau. Kegiatan ini memiliki implikasi penting bukan saja untuk lingkungan dan kehidupan masyarakat pesisir tetapi juga untuk melindungi organisme simbion mangrove maupun mangrove itu sendiri sebagai sumber berbagai bahan bioaktif potensial.
Aktivitas Antibakteri Sponge Agelas Nakamurai Terhadap Bakteri Gram Negative: Study In Vitro dan In Silico Walter Balansa; Lis C. Lukas; Frets J. Rieuwpassa; Aprelia M. Tomasoa
Samakia : Jurnal Ilmu Perikanan Vol 14 No 1 (2023): Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan
Publisher : Faculty of Science and Technology University Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/jsapi.v14i1.3012

Abstract

Bakteri gram negatif tetap menjadi ancaman serius bagi akuakultur, ekonomi, dan kesehatan manusia. Ironisnya, sementara antibiotik yang efektif belum ditemukan, resistensi bakteri ini terhadap berbagai antibiotik meningkat dengan kecepatan yang mengkhawatirkan. Hal ini menunjukkan urgensi penemuan antibiotik baru, terutama antibiotik yang dapat menghambat replikasi enzim seperti DNA gyrase atau topoisomerase IV, yang saat ini menjadi target baru penemuan antibiotik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi antibakteri Agelas nakamurai terhadap A. hydrophila, A. salmonicida dan E. tarda menggunakan ekstrak spons (1, 10, dan 100) mg/mL dan tetrasiklin (1 mg/mL) sebagai kontrol positif dan memprediksi potensi antibakteri dari agelasine A-F (1-6) dan agelasidine A (7) dari A. nakamurai dari Kepulauan Sangihe terhadap protein topoisomerase IV melalui docking molekuler. Uji in vitro dilakukan dengan menggunakan metode Kirby Bauer dengan sedikit modifikasi dan studi in silico menggunakan CB-dock 2 dan Protein Ligand Interaction Profiler. Meskipun ekstrak menunjukkan aktivitas antibakteri yang lebih lemah terhadap A. hydrophila, A. salmonicida dan E. tarda dibandingkan tetrasiklin, molekul docking dengan CB-dock 2 menunjukkan bahwa agelasine A-F (1-6) dan agelasidin A (7) memiliki afinitas pengikatan yang lebih kuat (-7.1). hingga -8,6 kJ/mol) daripada tetrasiklin (10), ciprofloksasin (11) atau levofloksasin (12) (-6,6 hingga -8,3 kJ/mol). Docking molekuler pada agelasidin C (9) dan D (10) juga menunjukkan afinitas pengikatan yang kuat (-8,3 dan -8,8 kJ/mol) ke protein target 1S16 terutama akibat ikatan hidrogen dan interaksi hidrofobik. Secara kolektif, hasil ini menunjukkan potensi agelasidin A, C dan D sebagai modulator dari target antibiotik baru, enzim topoisomerase IV.
A New and Practical Method for Measuring Sponge Spicules Frets J. Rieuwpassa; Aprelia M. Tomasoa; Jaka F. P. Palawe; Fredrik Rieuwpassa; Revolson Alexius Mege; Walter Balansa
Jurnal Ilmiah PLATAX Vol. 11 No. 2 (2023): ISSUE JULY-DECEMBER 2023
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.v11i2.47882

Abstract

Binocular light microscopy (BLM) is an excellent match for a scanning electron microscope (SEM) and a trinocular light microscope equipped with a micrometer (TLM). The practicality, user-friendliness, and short-time analysis of BLM make this method a good choice for spicule analysis. However, its effectiveness and accuracy are yet to be confirmed. This study aimed to validate the effectiveness of BLM by comparing its usefulness to both TLM and the gold standard methods. BLM was first subjected to measuring megascleres and microscleres of 2 sponges. Then, by using the If function built-in Excell and t-test in SPSS 16.0, the compatibility of BLM was evaluated against SEM by measuring the length of spicules from 4 Sangihe sponges and their counterpart species from different locations. Furthermore, the t-test analysis was used to validate the compatibility and effectiveness of our method to the TLM by measuring the spicules of four sponges. Both the F-function and the t-test analysis proved BLM was compatible with SEM with both measurements showing a perfect match for megascleres typed spicules of 4 compared sponges. This new technique also showed a perfect match with SEM (p = 0.367, t-test) and with TLM (p = 0.963, t-test). Keywords: Spicules, sponges, SEM, Wallacea, biomaterial, sponge taxonomy