Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Karakteristik Fisiko-Kimia Konsentrat Protein Ikan Sunglir (Elagatis bipinnulatus) Rieuwpassa, Frets Jonas; Cahyono, Eko
Jurnal MIPA Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jmuo.8.3.2019.26189

Abstract

Ikan merupakan sumber protein hewani yang memiliki daya cerna yang lebih baik dan jumlah kandungan asam amino essensial yang lebih banyak dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya. Ikan sunglir adalah jenis ikan pelagis yang banyak hidup diperairan Nusa Utara. Ekstraksi KPI umumnya dilakukan dengan menggunakan pelarut etanol. Penelitian ini bertujuan mengkarakterisasi sifat fisiko-kimia konsentrat protein ikan yang diekstrak dari ikan sunglir. Penggunaan etanol 90% dalam mengekstraksi konsentrat protein dari ikan sunglir menghasilkan rendemen berkisar 18-20%. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa konsentrat protein ikan sunglir memiliki kandungan protein yang tinggi dan memiliki kadar lemak yang rendah. Konsentrat protein dengan kadar protein >65% dan kadar lemak <3% tergolong sebagai konsentrat protein Tipe B sesuai dengan standar Mutu FAO 1976 tentang KPI. Hasil pengujian fisik menunjukkan bahwa KPI memiliki kemampuan penyerapan air, lemak dan densitas kamba yang cukup baik untuk diaplikasikan ke dalam bahan panganFish serve as an important source of animal protein with better digestibility and higher content of essential amino acids than other sources of animal protein. Elagatis bipinnulatus or sunglir in Indonesian is a common pelagic fish caught in Sangihe Islands. FPC is commonly extracted with etanol. Therefore, this research aims to characterise the physicochemical properties of the FPC extracted from rainbow runner. The use of 90% ethanol for exraction of FPC from rainbow runner resulted in 18-20% yield. The result shows that the local rainbow runner contained FPC with high level of protein (77.34%) but low level of fat (1.22%), classified as type B on the basis of FAO’s standard on FPC Protein, which stipulated FPC with >65% protein and <3% fat content as Type B. In addition, physical analysis proved that FPC has appropriate water and fat absorption abilities as well as kamba density, suitble for food substitute or fortification
KARAKTERISASI SIFAT FUNGSIONAL KONSENTRAT PROTEIN IKAN SUNGLIR (Elagatis bipinnulatus) Frets Jonas Rieuwpassa; Ely John Karimela; Devitha Cindy Lasaru
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 9 No 2 (2018): NOVEMBER 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1768.881 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.9.177-183

Abstract

Fish protein Concentrat (FPC) is a form of dry protein wich is extracted from fish meet using ethanol solvent. The aims of this research is to characterization of fish protein concentrate wich extraction using ethanol 90%. There are some steps that we established to achieve the aims such as (1) FPC exctraction using etanol 90% with ratio 1 : 3 during 3 hours, (2) to determine of characterization of FPC. All data are given descriptively. Result show the mean of FPC rendement between 20%. Characteristic base on FAO 1976 showed protein (85%), fat (3,28%), odor (2,11: strong fishy odor) and whiteness degree (53,54%) based on the information this product chategorized as type B. water contain analysis (6, 34%), asses (7,47%), functional properties: oil absorbant capacity (2,48 g/g) and water absorbant capacity (2,02 ml/g). This product contained 9 essential amino acids and 6 non essential amino acids.
ANALISIS FISIKO KIMIA KONSENTRAT PROTEIN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) YANG DIEKSTRAK MENGGUNAKAN PELARUT ETANOL Frets Jonas Rieuwpassa; Ely John Karimela; Marnens Christianto Karaeng
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 11 No 1 (2020): MEI 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2409.601 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.11.45-52

Abstract

Ikan nila belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Sangihe dan menjadi pilihan terakhir untuk dikonsumsi. Pemanfaatan daging ikan nila sebagai bahan baku sediaan protein seperti konsentrat protein dirasa sangat tepat sehingga dapat mengoptimalkan potensi ikan nila di Sangihe. Konsentrat protein dapat diekstrak dengan menggunakan pelarut organik seperti etanol. Tujuan penelitian ini adalah ekstraksi konsentrat protein dari ikan nila dengan menggunakan pelarut etanol dan menganalisis sifat fisiko-kimianya. Tahapan penelitian terdiri dari ekstraksi dengan pelarut etanol dan analisis sifat fisiko-kimianya. Data-data dibahas secara deskriptif. Rendemen KPI yang diperoleh berkisar 16,53% dengan kadar protein 61,13%, kadar lemak 7,11%, derajat putih 74,77%, dan nilai bau 2. Hasil ini menunjukkan KPI nila yang diekstrak menggunakan pelarut etanol masih tergolong KPI tipe C. Walaupun demikian, hasil pengujian asam amino menunjukkan KPI nila mengandung 20 jenis asam amino dengan lysine sebagai asam amino terbanyak (55,70 mg/g), sedangkan pengujian asam lemak menunjukkan KPI nila mengandung 27 jenis asam lemak dengan jumlah asam lemak omega-3 sebanyak 5 jenis (C18:4 n-3, C18:3 n-3, C20;4 n-3, C20:5 n-3, C22:6 n-3), omega-6 sebanyak 7 jenis (C18:2 n-6, C18:2 n-6, C18:3 n-6, C20:2 n-6, C20:3 n-6, C20:4 n-6, C22:5 n-6), dan omega-9 sebanyak 4 jenis (C18:1 n-9, C18:1 n-9, C20:1 n-9, C22:1 n-9). Jumlah asam lemak tertinggi adalah asam lemak oleic acid (14,31 mg/g). Hasil penelitian ini dirasa belum optimal sehingga perlu dilakukan modifikasi metode ekstraksi untuk memperoleh kualitas KPI yang lebih baik.
Supplementation of Skipjack Roe Protein Concentrate (RPC) Into Breastfeeding Complimentary Foods Frets Jonas Rieuwpassa; Joko Santoso; Wini Trilaksani
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 22 No 1 (2019): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan
Publisher : Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.996 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v22i1.25883

Abstract

Protein malnutrition in toddler is a problematic issue in Indonesia. Inclusion of roe protein concentrate (RPC) from skipjack in the breastfeeding complimentary foods of or infant foods can be an alternative to solve the protein malnutrition. This research was aimed to analyze the organoleptic score, nutritional facts and functional properties of the infant food supplemented with the RPC. Six different formulations (F1-F6) were prepared. The F2 formula was considered as the best formula. The infant food prepared using this formula contained 19.43% of protein and was higher than the control and the commercial product. The food also contained nutrition as required by the Indonesian National Standard (SNI) and Food and Agriculture Organization (FAO) standard. Furthermore, the functional properties of the infant food was comparable to that of the commercial and control product.
Karakteristik Kimia dan Nilai Organoleptik Nugget Ikan Tuna dengan Subtitusi Tepung Sagu Frets Jonas Rieuwpassa
Jurnal Ilmiah Tindalung Vol 2 No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Tindalung
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.481 KB) | DOI: 10.5281/jit.v2i2.92

Abstract

Nugget merupakan produk diversifikasi yang paling banyak disukai oleh masyarakat dari anak kecil sampai dengan orang dewasa. Nugget selama ini dibuat menggunakan tepung terigu, akan tetapi tepung terigu masih di impor dari luar negeri sehingga pemanfaatan tepung lokal misalnya sagu sangat diharapkan untuk pemenuhan kebutuhan karbohidrat. Tujuan penelitian ini adalah substitusi tepung sagu dalam pembuatan nugget, karakteristik kimia dan nilai organoleptik nugget ikan tuna.Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi tepung sagu dalam pembuatan nugget dapat diterima secara organoleptik meliputi penampakan, bau, rasa dan tektur dengan nilai rata-rata 4 (suka). Karakteristik kimia menunjukkanbahwa semua parameter kimia (kadar protein 15.96–17.60%, kadar lemak 3.65– 8.35%, kadar abu 1.60–1.90% dan kadar karbohidrat 8.07–14.83%) memenuhi Standar Nasional Indonesia kecuali kadar air (61.60–66.07%). Tepung sagu dapat dijadikan sebagai bahan substitusi mengantikan tepung terigu dalam pembuatan nugget ikan tuna.
Analisis Asam Amino Beberapa Jenis Teripang Olahan Kering di Kabupaten Kepulauan Sangihe Eko Cahyono; Frets Jonas Rieuwpassa
Jurnal Ilmiah Tindalung Vol 3 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Tindalung
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.59 KB) | DOI: 10.5281/jit.v3i1.98

Abstract

Pengolahan teripang umumnya dilakukan dengan metode pengeringan dan pengasapan. Metode ini dapat mendegradasi protein yang didalamnya terkandung asam amino. Teripang mengandung sekitar 80% protein yang tersusun dari asam-asam amino, baik asam amino esensial maupun asam amino non esensial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik pengolahan teripang dan menentukan komposisi asam amino beberapa jenis teripang olahan kering di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif yaitu mengambil sampel teripang olahan kering kemudian melakukan pengukuran terhadap asam amino. Tahapan penelitian meliputi: survey lokasi dan mengamati proses pengolahan teripang, pengambilan sampel, pengukuran rendemen, analisis kadar air dan analisis asam amino menggunakan HPLC. Data yang diperoleh dibahas secara deskriptif, kemudian ditampilkan dalam bentuk gambar, tabel dan diagram. Hasil penelitian menunjukkan teripang yang dominan diolah adalah teripang Gama (Sticophus variegatus), teripang Pasir (Holothuria scabra) dan teripang Getah (Bohadchia marmorata). Teknik pengolahan umumnya meliputi preparasi, perebusan, penggaraman dengan metode kering untuk teripang Gama, penghilangan lapisan kapur untuk teripang Pasir, pengeringan/pengasapan dan pengemasan. Rata-rata rendemen yang dihasilkan berkisar 5.88 – 10.30% dengan kadar air berkisar 10.67% untuk teripang Gama, 27.42% untuk teripang Pasir dan 28.50% untuk teripang Getah. Terdapat 18 jenis asam amino yang terdiri dari 7 asam amino esensial dan 11 asam amino non-esensial. Teripang Gama memiliki jumlah asam amino yang lebih tinggi (38.450%) dibandingkan jumlah asam amino teripang Pasir (29.634%) dan teripang Getah (26.297%).
Analisis Kadar Air dan Total Plate Count Surimi Ikan Tongkol (euthynnus sp.) an Ikan Layang (Decapterus russelli) Selama Penyimpanan Beku Frets Jonas Rieuwpassa; Alfira Opinri Sehangunaung; Irna Yanti Dalawir
Jurnal Ilmiah Tindalung Vol 3 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Tindalung
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.043 KB) | DOI: 10.5281/jit.v3i1.99

Abstract

Surimi merupakan produk intermediate yang dibuat dari daging ikan yang mengalami proses pencucian berulang kali untuk menghilangkan lemak dan disimpan pada suhu rendah (penyimpanan beku). Selama penyimpanan beku terjadi denaturasi protein sehingga kadar air meningkat dan mempercepat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan mengetahui kadar air dan total plate count surimi yang dibuat ikan layang dan ikan tongkol selama penyimpanan beku. Surimi yang dibuat dari ikan tongkol dan ikan layang disimpan pada suhu beku (±-18oC) selama 6 hari. Analisa kadar air dan TPC dilakukan pada hari ke-0, ke-3 dan ke-6. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk histogram dan tabel kemudian dibahas secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen surimi ikan layang lebih tinggi (28,16%) dibandingkan surimi ikan tongkol (13.85%). Selama penyimpanan beku selama 6 hari terjadi peningkatan kadar air surimi ikan tongkol sebesar 14.49% sedangkan kadar air surimi ikan layang mengalami peningkatan tetapi tidak signifikan (0.72%). Nilai TPC surimi ikan layang (hari ke-0 : 2.5 x 103, hari ke-3 : 1.7 x 104, hari ke-6 : 2.6 x 104 koloni/gram) dan ikan tongkol (hari ke-0 : 2.7 x 103, hari ke-3 : 2.5 x 104, hari ke-6 : 2.7 x 104koloni/gram). Selama 6 hari nilai TPC mengalami peningkatan tetapi masih memenuhi Standar Nasional Indonesia (5,0 x 105 koloni/gram).
Biskuit Tinggi Protein Berbasis Daging Ikan dan Tepung Sagu Stevy Imelda Murniati Wodi; Frets Jonas Rieuwpassa
Jurnal Ilmiah Tindalung Vol 3 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Tindalung
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.773 KB) | DOI: 10.5281/jit.v3i2.104

Abstract

Biskuit merupakan pangan praktis karena dapat dimakan kapan saja dengan pengemasan yang baik serta memiliki daya simpan yang relatif panjang. Berbagai jenis biskuit telah dikembangkan untuk menghasilkan biskuit tidak hanya enak tapi juga menyehatkan. Dengan menambahkan bahan pangan tertentu seperti daging ikan tuna kedalam proses pembuatan biskuit dan tepung sagu dapat dihasilkan biskuit dengan nilai tambah yang baik untuk kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi biskuit daging tuna dengan substitusi tepung sagu dan susu skim. Empat formulasi, daging ikan, susu skim, dan tepung sagu yang terbentuk kemudian dilakukan uji parameter mutu yaitu uji organoleptik, serta menganalisa sifat organoleptik dan kimianya (uji kadar air, kadar abu, lemak, protein dan karbohidrat). Penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan biskuit tuna yang berprotein tinggi, sehat, bergizi dan aman dikonsumsi oleh semua kalangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan tahap pembuatan biskuit, penentuan formulasi terbaik, pengujian organoleptik dan kimia. Hasil uji organoleptik menunjukkan kesukaan panelis terhadap warna yang paling disukai adalah formulasi A0 (sangat suka), Aroma yang disukai adalah formulasi A0 da A1 (sangat suka), Rasa yang disukai adalah formulasi A0 (amat sangat suka) dan tekstur adalah formulasi A0 (sangat suka). Analisis proksimat menunjukkan hasil uji kadar air terendah pada formulasi A1 (6,85%), kadar abu terendah padaformulasi A3 (0,46%), protein tertinggi pada formulasi A3 (12,79%), Lemak terendah pada formulasi A3 (9,91%), Karbohidrat terendah pada formulasi A2 (62,24%).
PENAMBAHAN HIDROLISAT PROTEIN IKAN LEMURU (Sardinella lemuru) PADA PEMBUATAN BISKUIT Stefiani Nofrida Asare; Frans Gruber Ijong Ijong; Frets Jonas Rieuwpassa; Natalia Prodiana Setiawati
Jurnal Ilmiah Tindalung Vol 4 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Tindalung
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.64 KB)

Abstract

Protein ikan dapat diekstrak sehingga memperoleh sediaan protein kering. Salah satu sediaan protein kering adalah hidrolisat protein ikan. Hidrolisat protein ikan dapat digunakan dalam memperbaiki karakteristik produk biskuit seperti meningkatkan nilai gizi dan rasa. Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui tahapan pembuatan biskuit dengan penambahan hidrolisat protein ikan dan mengetahui mutu dari produk biskuit hidrolisat protein ikan melalui uji proksimat dan uji organoleptik. Tahapan penelitian meliputi pengolahan biskuit dengan penambahan hidrolisat protein ikan 0% (kontrol), 5%, 10%, dan 15%, uji organoleptik dan analisis proksimat. Data yang diperoleh ditampilkan dalam bentuk Gambar, Histogram, dan Tabel kemudian dibahas secara deskriptif. Berdasarkan uji organoleptik biskuit dengan penambahan HPI 10% lebih disukai dibandingkan dengan perlakuan 0% (kontrol), 5% dan 15%. Analisis proksimat biskuit hidrolisat protein ikan menunjukkan bahwa semakin banyak penambahan HPI akan meningkatkan kadar protein biskuit. Kadar protein tertinggi diperoleh pada penambahan HPI 15%.
ANALISIS ORGANOLEPTIK TORTILLA RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii Eko Cahyono; Frets Jonas Rieuwpassa; Serfiyanti Sirih
Jurnal Ilmiah Tindalung Vol 4 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Tindalung
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.35 KB)

Abstract

Tortilla merupakan salah satu makanan ringan yang umumnya berbahan baku jagung yang sudah cukup dikenal adalah keripik tortila jagung (corn tortilla chips). Tortilla yang dibuat secara tradisional dari masa harina (sejenis tepung jagung atau cornmeal) atau tepung gandum adalah makanan pokok di Meksiko. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui mutu tortilla yang dibuat dari rumput laut jenis Kapaphyucus alvarezii. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini dapat memanfaatkan rumput laut jenis Kappaphycus alvarezii di Kabupaten Kepulauan Sangihe sebgai komoditas yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara statistik dengan menggunakan Kruskal Wallis. Hasil yang diperoleh menunjukkan kandungan kadar air terbaik pada formula 4 (28.47%), kadar abu terbaik pada formula 4 (92.44%). Niai organoleptik rasa tertinggi pada formula 3 (4.40%), warna tertinggi pada formula 1 (4.53%) dan Aroma tertinggi pada formula 4 (4.43%).