Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Rona Teknik Pertanian

Pengaruh Waktu dan Suhu Pengeringan terhadap Kandungan Pati pada Pembuatan Bubuk Umbi Talas (Colocasia esculenta L. Schott) untuk Bioplastik Musthofa Lutfi; Alin Rosyidatul Afidah SR; Sandra Malin Sutan; Gunomo Djoyowasito
Rona Teknik Pertanian Vol 12, No 1 (2019): Volume 12, No. 1, April 2019
Publisher : Department of Agricultural Engineering, Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/rtp.v12i1.13003

Abstract

Abstrak. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor usaha di Indonesia yang banyak menghasilkan produk makanan untuk kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Salah satu bagian organ tanaman yang dapat dimanfaatkan adalah umbi. Kategori tanaman untuk jenis umbi-umbian ini sangat beragam. Salah satunya adalah umbi talas. Talas merupakan tanaman yang mengandung kadar pati tinggi yaitu 80%. Pati yang ada pada umbi talas ini sangat potensial untuk dijadikan bahan pembuatan bioplastik. Penelitian ini dilakukan untuk menguji kadar pati pada bubuk talas yang memiliki variasi suhu dan waktu pada pengeringannya. Metode penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK), yang terdiri dari dua faktor, yaitu: Faktor I : Waktu pengeringan (T) yang terdiri dari 4 taraf, yaitu T1 = 3 jam, T2 = 4 jam, T3 = 5 jam, dan T4 = 6 jam. Faktor II : Suhu Pengeringan (P) yang terdiri dari 3 taraf, yaitu P1 = 40°C, P2 = 50°C, dan P3 = 60°C. Berdasarkan hasil penelitian waktu dan suhu pengeringan memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar pati yang diperoleh. Semakin tinggi suhu dan waktu pengeringan maka kadar pati bubuk umbi talas akan semakin rendah. Perlakuan yang paling optimal dan terbaik dalam penelitian adalah perlakuan suhu 40oC waktu 4 jam. Pada perlakuan tersebut diperoleh kadar pati yang tinggi yaitu 76,89%, selain itu pada perlakuan tersebut dapat memperoleh rendemen bubuk umbi talas yang tinggi dalam waktu yang singkat.  The Effect of Time and Temperature of Drying on Starch Content in The Making of Taro Tuber Powder (Colocasia esculenta L. Schott) for Bioplastics Abstract. The agricultural sector is one of the business sectors in Indonesia that produces a lot of food products for the food needs of the Indonesian people. One part of the plant organ that can be used is tuber. The plant categories for these types of tubers are very diverse. One of them is taro tuber. Taro is a plant that contains a high starch content of 80%. Starch in taro tubers is very potential to be used as a material for making bioplastics. This research was conducted to test the starch content of taro powder which has variations in temperature and time on drying. This research method uses a randomized block design (RBD), which consists of two factors, namely: Factor I: Drying time (T) consisting of 4 levels, namely T1 = 3 hours, T2 = 4 hours, T3 = 5 hours, and T4 = 6 hours. Factor II: Drying Temperature (P) which consists of 3 levels, namely P1 = 40 ° C, P2 = 50 ° C, and P3 = 60 ° C. Based on the results of the research the drying time and temperature gave a significant effect on the starch content obtained. The higher the temperature and time of drying, the lower the starch content of powdered taro tuber. The most optimal and best treatment in the study was a treatment temperature of 40oC for 4 hours. In the treatment obtained a high starch content that is 76.89%, in addition to that the treatment can obtain a high yield of taro tuber powder in a short time.