Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

ESTERIFIKASI ASAM LEMAK DALAM LUMPUR MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN METANOL DAN KATALIS KAOLINIT TERIMPREGNASI AlCl3 Thamrin Usman, Nelly Wahyuni, Winda Rahmalia, Harlia, Ismail Astar,
SEMIRATA 2015 Prosiding Bidang Kimia
Publisher : SEMIRATA 2015

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.878 KB)

Abstract

Telah dilakukan esterifikasi asam lemak dalam lumpur minyak kelapa sawit dengan metanol dan katalis kaolinit terimpregnasi AlCl3. Karakterisasi  katalis dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer infra merah (IR) dan Scanning Electron Microscopy (SEM). Hasil IR menunjukkan munculnya panjang gelombang 3387 dan 3078,39 cm-1 yang merupakan serapan OH dari {Al(H2O)5(OH-)}2+ yang terikat pada kaolinit dan diperkuat dengan hasil SEM yang menunjukkan telah terjadi perubahan morfologi dari kaolinit. Hasil penelitian menunjukkan waktu reaksi dan konsentrasi katalis optimum adalah 2 jam dan 5% dengan persentase konversi produk mencapai 94,07%. Sedangkan rasio optimum AlCl3-kaolinit adalah 1:4 dengan persen konversi produk mencapai 94,76%. Metil ester yang dihasilkan telah dianalisa sifat fisika yang meliputi indeks bias 1,448, kerapatan 0,880 g/mL (250C) dan viskositas 7,67 cSt (250C). Hasil analisis GC-MS waktu reaksi 2 jam menunjukkan komposisi penyusun metil ester yang terbentuk adalah metil miristat (0,56%),  metil palmitat (46,22%), metil oleat (35,17%), metil stearat (5,28%), metil oktadekanoat (0,17%) dan metil araktat (0,31%).  Kata kunci :  kaolinit, AlCl3, impregnasi, esterifikasi, asam lemak, lumpur minyak
Pelatihan Pembuatan dan Aplikasi Pestisida Nabati dari Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura L.) pada Pembibitan Tanaman Hortikultura di Kota Pontianak Setiawan, Setiawan; Astar, Ismail; Oktarianty, Sherly
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 2 No 1 (2022): JAMSI - Januari 2022
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.234

Abstract

Pembibitan tanaman hortikultura di Kota Pontianak dihadapkan pada serangan hama seperti kepik dan kutu wol yang muncul pada musim penghujan. Hama ini akan sangat berdampak buruk pada tanaman yang sedanag dikembangkan. Tempat-tempat pembibitan tanaman samapai saat ini masih menggunakan bahan kimia untuk melakukan pengendalian hama secara cepat dapat berakibat terhadap ekosistem setempat yang makin buruk. Keadaan ini memerlukan inovasi baru yaitu pestisida organik dalam mengatasi peningkatan serang hama. Penerapan teknologi pertanian khususnya dalam pemanfaatan ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L.) untuk mengendalikan hama kutu wol dapat meminimalisir kendala tersebut. Oleh karena itu perlunya melakukan penyuluhan dan pelatihan terhadap mitra kegiatan dalam usaha pembibitana tanaman hortikultura khususnya buah-buhan lokal secara berkelanjutan. Kegiatan pengabdian ini dikuti oleh beberapa pengusaha pembibitan yang ada di Kota Pontianak. Pelatihan pembuatan pestisida nabati dari daun kersen dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mitra dalam penggunaan pestisida nabati dalam membasmi hama kutu woL. Peningkatan pemahaman bagi peserta dilakukan dengan metode ceramah dan demonstrasi pembuatan dan aplikasi pestisida nabati dari daun kersen. Pemanfaatan ekstrak daun kersen dapat dijadikan sebagai pestisida nabati untuk penanggulangan hama kutu wol pada pembibitan tanaman yang dikembangkan oleh mitra dan mengurangi pengeluaran dalam pengendalian hama.
Penggunaan Streptomyces Ambofaciens sebagai Bioaktivator dalam Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Limbah Organik Agus Suyanto; Sherly Oktarianti; Ismail Astar; Agnes Tutik Purwani Irianti
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 16, No 1 (2022): TEKNOTAN, April 2022
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol16n1.1

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas dan tingkat keamanan pupuk organik cair dari limbah organik yang dilakukan di Laboratorium Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari Uji kualitatif mikroba selulolitik, Uji DNAse, Uji hemolisis, Analisis Unsur Hara Pupuk Organik Cair dari Limbah Organik. Hasil uji kualitatif mikroba selulolitik menunjukkan bahwa isolat Streptomyces ambofaciens mampu menghasilkan enzim selulase. Hasil uji DNAse Streptomyces ambofaciens negatif dan hasil uji hemolisis dengan media agar darah menunjukkan bahwa Streptomyces ambofaciens Gamma hemolisis atau nonhemolitik (tidak mampu melisiskan sel-sel darah merah) sehingga dari hasil tersebut Streptomyces ambofaciens aman digunakan oleh manusia. Hasil analisis unsur hara menunjukkan bahwa pH pupuk organik cair dari limbah organik memiliki nilai 4,70. pH tersebut sesuai dengan syarat teknis minimal pupuk organik pada Permentan Nomor 70 tahun 2011. Hasil analisis kandungan N, P, K yang dihasilkan relatif rendah yaitu kandungan N total sebesar 1,54 %, P sebesar 0,00771 %, K sebesar 0,148305 %, kandungan Kalsium (Ca) pada pupuk organik cair yang dihasilkan sebesar 155,97 ppm. dan kandungan Magnesium (Mg) sebesar 268,00 ppm. Penggunaan Streptomyces ambofaciens dapat dijadikan sebagai bioaktivator dalam produksi pupuk organik cair dari limbah organik.
Pengaruh Biochar dan NPK Mutiara Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Okra (Abelmoschus esculenthus L.) Pada Tanah Aluvial Setiawan Setiawan; Ismail Astar; Aripin Ponorogo
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 15, No 2 (2021): TEKNOTAN, Desember 2021
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol15n2.7

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Biochar dan NPK mutiara terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman okra pada tanah aluvial. Penelitian telah dilaksanakan di lokasi lingkungan kampus Universitas Panca Bhakti. Waktu dimulai dari bulan April sampai bulan Juli 2020. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama dosis Biochar (b) dengan 3 taraf (b1= 15 g/polybag; b2= 30 g/polybag; b3= 45 g/polybag). Faktor kedua dosis NPK mutiara (n) dengan 3 taraf (n1= 0 g/polybag; n2= 1,2 g/polybag; n3= 2,4 g/polybag), masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Setiap ulangan terdiri dari 3 sampel tanaman sehingga jumlah tanaman seluruhnya yaitu 81 tanaman. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah, dan berat buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian berbagai dosis Biochar berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah dan berat buah. Sedangkan pemberian berbagai dosis NPK mutiara berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, dan berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah buah dan berat buah. Pemberian berbagai kombinasi Biochar dan NPK mutiara meberikan hasil berpengaruh nyata terhadap variabel tinggi tanaman. 
Pengaruh Peracunan Media dengan Asap Cair Tempurung Kelapa (Cocos nucifera) pada Pertumbuhan Jamur Colletotrichum sp. Penyebab Penyakit Busuk Buah Kakao Agus Suyanto; Ismail Astar; Agnes Tutik Purwani Irianti; Meta Amalia
Variabel Vol 4, No 2 (2021): OCTOBER 2021
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/var.v4i2.2789

Abstract

Telah dilakukan penelitian peracunan media dengan asap cair pada pertumbuhan jamur Colletotrichum sp. penyebab busuk buah kakao, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi asap cair terhadap pertumbuhan jamur Colletotrichum sp. penyebab penyakit busuk buah kakao. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor tunggal dan parameter yang diamati adalah penekanan diameter koloni, kerapatan spora, dan daya kecambah. Variabel pada penelitian ini adalah konsentrasi asap cair (A0 = Kontrol, A1 = asap cair 0,02%, A2 = asap cair 0,04%, A3 = asap cair 0,08%, A4 = asap cair 0,16%, A5 = asap cair 0,32%) diuji terhadap koloni jamur Colletotrichum sp. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian asap cair yang paling baik untuk menekan diameter koloni jamur Colletotrichum sp. adalah pada konsentrasi 0,32% dengan penghambatan pertumbuhan jamur 29,13%. Selain itu, pemberian asap cair dapat menghambat pembentukan spora Colletotrichum sp. yang menyebabkan semakin kecilnya kerapatan spora yang terbentuk dengan pemberian konsentrasi 0,32% sebesar 0,1875 x 106. Sedangkan konsentrasi asap cair 0,32% sangat bagus untuk menghambat daya kecambah (viabilitas) jamur Colletotrichum sp. yaitu sebesar 35,41%.
The Effect of Mushrooms Trichoderma sp. and Its Secondary Metabolites on Suppression of Fusarium sp. and Growth of Tomato Plants (Solanum lycopersicum mill.) Agus Suyanto; Agnes Tutik Purwani Irianti; Hamdani Hamdani; Ismail Astar; Dwi Nurteto
International Journal of Multi Discipline Science Vol 4, No 2 (2021): Volume 4 Number 2 August 2021
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/ij-mds.v4i2.2805

Abstract

This study aims to determine the interaction effect of the type and dose of Trichoderma sp. and its secondary metabolites on suppression of Fusarium sp. wilt disease and its effect on the growth of tomato plants (Solanum lycopersicum mill.). This study used a Randomized Block Design (RBD) which consisted of two factors. The first factor is the type of application (J) which consists of three levels of treatment, namely: J1 = Trichoderma sp., J2 = Secondary metabolites. J3 = Trichoderma sp. + Secondary metabolites, while the second factor is the application dose (D) which consists of three treatment levels, namely: D1 = 10 ml/plant, D2 = 20 ml/plant, D3 = 30 ml/plant. The treatment was repeated 3 times to obtain 81 tomato plants and added 9 control treatment plants. The parameters observed were the percentage of wilt disease, plant height, stem diameter, number of leaflets, and number of branches. The results showed that in laboratory testing, the mushrooms Trichoderma sp. and secondary metabolites can inhibit the growth of the mushrooms Fusarium sp. In research in the field, treatment with Trichoderma sp., secondary metabolites, and Trichoderma sp. + secondary metabolites, with various spore densities and applied 7 days before planting can reduce the wilting percentage to 0%. The interaction treatment of type and application dose had a very significant effect on the number of leaflets, and had a significant effect on stem diameter but had no significant effect on plant height and number of branches. The highest results on the variable plant height and number of leaflets were found in the J3D3 treatment with a height of 82.67 cm and a number of leaflets of 85.11 strands. The highest results on the stem diameter variable were found in the J1D3 treatment with a diameter of 6.59 mm, while the variable number of branches was found in the J3D1 treatment with 1.35 branches.
Bioaktivitas Ekstrak Daun Maja (Aegle marmelos l. Corr.) sebagai Insektisida Nabati terhadap Kepik (Epilachna Admirabilis) Ismail Astar; Setiawan; Sherly Oktarianty
Poltanesa Vol 23 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.796 KB) | DOI: 10.51967/tanesa.v23i1.1175

Abstract

Telah dilakukan uji bioaktivitas ekstrak daun maja (Aegle marmelos L.Corr) sebagai insektisida nabati terhadap kepik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan ekstrak daun maja sebagai insektisida nabati dengan menggunakan metode bioasay tes terhadap kepik. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia dan green house Fakultas Pertanian Universitas Panca Bhakti Pontianak pada bulan November 2020 sampai Februari 2021. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 1 kontrol dan 3 kali pengulangan. Hasil uji fitokimia ekstrak kasar dan fraksi kloroform mengandung flavonoid, steroid, tannin, alkaloid dan saponin, sedangkan pada fraksi etanol hanya terdeteksi mengandung senyawa alkaloid dan saponin. Nilai LC50 dari uji bioassay untuk ekstrak kasar, fraksi kloroform dan fraksi etanol daun maja berturut-turut sebesar 0,973%, 1,602% dan 2,186%. Sedangkan untuk uji antifeedant ekstrak kasar memiliki nilai mortalitas paling tinggi sebesar 93,33% selama 3 hari pengujian. Ekstrak daun maja dapat dijadikan sebagai insektisida nabati terutama ekstrak kasar daun maja.
Enkapsulasi Urea Menggunakan Biokomposit Zeolit Alam-Alginat-Pati Sagu sebagai Model Pupuk Lepas Lambat (Slow Release Fertilizer) Ida Ayu Suci; Ismail Astar
Al-Kimia Vol 10 No 1 (2022): JUNI
Publisher : Study Program of Chemistry - Alauddin State Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/al-kimia.v10i1.23739

Abstract

The urea fertilizer was encapsulation with the compositions of natural zeolite-alginate-sago starch biocomposite for developing of slowed-release properties. The characteristics of biocomposites such as FTIR, SEM, and nitrogen release tests were evaluated. Fourier transform infrared spectroscopy showed the presence of natural zeolite-alginate-sago starch biocomposite. The SEM images showed the surface morphology of urea has been coated by natural zeolite-alginate-sago starch biocomposite. Nitrogen release tests on natural zeolite-alginate-sago starch biocomposites with concentrations of 20% was the composition with the best results in holding urea encapsulated. This study indicates that natural zeolite-alginate-sago starch biocomposites are a alternative candidate for the development of the efficient slowed-release formulation of urea.
Enkapsulasi Urea Pada Lumpur PDAM-Alginat sebagai Pupuk Lepas Lambat Ismail Astar; Ida Ayu Suci
Al-Kimia Vol 10 No 1 (2022): JUNI
Publisher : Study Program of Chemistry - Alauddin State Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/al-kimia.v10i1.23740

Abstract

Modification of sludge solid waste regional water company (PDAM) Pontianak with alginate for the application of slow-release urea fertilizer. Characterization of materials was performed with Fourier-Transform Infra-Red (FTIR) spectroscopy and scanning electron microscopy (SEM). Analysis of the FTIR spectrum obtained showed that the characteristics of the absorption band at wavelengths of 3639.89 cm-1 and 3690.9 cm-1 are characteristic of the vibration of NH2 stretching asymmetric and symmetric derived from the presence of urea. Nitrogen release tests on mud PDAM-alginate composites with concentrations of 10%, 20%, 30%, 40% and 50% for 72 consecutive hours of 12,80%, 19,33%, 4,00%, 8,39% and 6,20%. This shows that urea encapsulated mud PDAM-alginate at a concentration of 30% is the composition with the best results in holding urea encapsulated.
Pelatihan Pembuatan Pestisida Nabati pada Pembibitan Tanaman Hortikultura Mitra Bibit Kabupaten Kubu Raya Setiawan Setiawan; Ismail Astar; Ida Ayu Suci
KANGMAS: Karya Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 2 (2022): KANGMAS: Karya Ilmiah Pengabdian Masyarakat
Publisher : Neolectura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37010/kangmas.v3i2.811

Abstract

Horticultural plant nurseries located in Kubu Raya Regency are faced with pest attacks such as jumping ticks and aphids that appear in the rainy season. This pest will greatly adversely affect the plants that sedanag developed. Samapai plant nursery is currently still using chemicals to carry out pest control quickly, which can result in worsening local ecosystems. This situation requires new innovations, namely organic pesticides in overcoming the increase in pest attacks. The application of agricultural technology, especially in the use of maja leaf extract (Aegle marmellos corr) to control pests of jumping and leaf utu ticks can minimize these obstacles. Therefore, it is necessary to conduct counseling and training for activity partners in the business of breeding horticultural crops, especially local fruits in a sustainable manner. This service activity is carried out at the location of our partner, Mitra Bibit. Training on making vegetable pesticides from maja leaves can increase the knowledge and understanding of partners in the use of vegetable pesticides in eradicating pests of jumping aphids and aphids. Increasing understanding for participants was carried out by the method of lectures and demonstrations of the manufacture and application of vegetable pesticides from maja leaves. The use of maja leaf extract can be used as a vegetable pesticide for pest control of jumping aphids and aphids in plant nurseries developed by partners and reduce expenditure in pest control.