Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Upaya Meningkatkan Kualitas Layanan Publik Melalui Digitalisasi Ani Yunaningsih; Diani Indah; Fajar Eryanto Septiawan
Altasia Jurnal Pariwisata Indonesia Vol 3 No 1 (2021): Jurnal ALTASIA (Februari)
Publisher : Program Studi Pariwisata - Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/altasia.v3i1.4336

Abstract

Pelayanan publik digital di era revolusi industry 4.0 merupakan suatu keniscayaan. Konsep layanan publik digital mengarah kepada prinsip efektis dan efisien. Efektif memiliki arti melaksanakan sesuatu yang tepat sedangkan efisien memiliki makna melaksanakan sesuatu dengan tepat. Pelayan publik digital diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi siapa saja yang membutuhkan akses. Pelayanan publik digital ditandai dengan penggunaan media selain kertas atau yang sering disebut dengan paperless. Terknologi mempunyai peran penting agar peayanan publik digital dapat berjalan sebagaimana mestinya. Sekarang ini hampir semua orang bisa menjalankan atau mengoperasikan sebuah gawai, artinya kemudahan dapat dimiiki oleh setiap orang karena dapat mengakses informasi secara mudah melalui gawai yang dimiliki. Penelitian dilakukan secara deskriptif dan wawancara kepada pihak terkait untuk menemukan informasi terkait digitalisasi layanan publik. Hasil penelitian ditemukan bahwa teknologi dan informasi yang berkembang saat ini seperti artificial intelligent, mobile otonom, dan internet memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan manusia khususnya dalam hal cara berfikir dan cara bersikap. Layanan publik saat ini dituntut untuk bisa mengimbangi permintaan pengguna dalam hal ini warga. Semakin pahamnya pengguna terhadap teknologi berdampak pada keinginan pengguna unutuk mendapatkan layanan yang praktis, ekonomis, cepat dan tepat. Layanan pubik digital merupakan salah satu solusi untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut.
ANALISIS BUDAYA KERJA PADA PUSAT PENDIDIKAN INTELIJEN KEAMANAN LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI SOREANG BANDUNG Diani Indah; Purwanto Purwanto
Jurnal Agregasi : Aksi Reformasi Government dalam Demokrasi Vol 8 No 1 (2020)
Publisher : Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (918.712 KB) | DOI: 10.34010/agregasi.v8i1.3015

Abstract

The Security Intelligence Education Center of the Education and Training Institute of the Indonesian National Police (Pusdik Intelkam Lemdiklat Polri) is a part of the Indonesian National Police organization which has the main task of preparing human resources of the Indonesian National Police in the intelligence field. In building professional, modern, and trusted human resources, Pusdik Intelkam continues to strive to improve the quality of human resources in its internal organizations through strengthening work culture.This study aims to examine the work culture in the Pusdiklat Lemdiklat Polri Soreang Bandung. The method used is qualitative with a descriptive approach. Data obtained through interviews, observations, and documentation studies. The results showed that the work culture in the Pusdiklat Lemdiklat Polri Soreang Bandung had run quite well, but not yet optimal. In general, the main tasks and functions were carried out well, the rules of discipline had been socialized, as well as the value of leadership had been instilled through delegation and example. However, specifically, organizational communication, control functions, and enforcement of disciplinary rules were lacking. This was caused by the weak socialization of vision and mission, organizational structure, task description, and mechanism of inter-departmental relations; the weak supervision of the suitability of the task; and the weak firmness in awarding/sanctioning according to the rules.
Comparison of Translation Techniques by Google Translate and U-Dictionary: How Differently Does Both Machine Translation Tools Perform in Translating? Kammer Tuahman Sipayung; Novdin Manoktong Sianturi; I Made Dwipa Arta; Yeti Rohayati; Diani Indah
Elsya : Journal of English Language Studies Vol. 3 No. 3 (2021): Elsya : Journal of English Language Studies
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/elsya.v3i3.7517

Abstract

Better translation produced by computation linguistics should be evaluated through linguistics theory. This research aims to describe translation techniques between Google Translate and U-Dictionary. The study used a qualitative research method with a descriptive design. This design was used to describe the occurrences of translation techniques in both translation machine, with the researchers serving as an instrument to compare translation techniques which is produced on machine. The data are from expository text entitled “Importance of Good Manners in Every Day Life”. The total data are 122 words/phrases which are pairs of translations, English as source language and Indonesia as target language. The result shows that Google Translate apply five of Molina & Albir’s (2002) eighteen translation techniques, while U-dictionary apply seven techniques. Google Translate dominantly apply literal translation techniques (86,8%) followed by reduction translation techniques (4,9%). U-dictionary also dominantly apply literal translation techniques (75,4%), but follows with the variation translation techniques (13,1%). This study showed that both machines produced different target texts for the same source language due to different applications of techniques, with U-dictionary proven to apply more variety of translation techniques than Google Translate. The researcher hopes this study can be used as an evaluation for improving the performance of machine translations.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ZONASI MINIMARKET DI KECAMATAN SUBANG KABUPATEN SUBANG Ujang Charda S; Diani Indah
Scientia Regendi Vol 1 No 1 (2019): Vol. I, No. 1, Agustus 2019
Publisher : Scientia Regendi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.899 KB)

Abstract

Implementasi kebijakan pengaturan minimarket di Kecamatan Subang Kabupaten Subang belum berjalan sesuai dengan harapan, masih ditemukan banyak minimarket yang tidak memiliki izin usaha, dikecualikannya zonasi pendirian minimarket dengan tidak memperhatikan jarak antara minimarket dan pasar tradisional yang menjadi penyebab utama permasalahan, dan belum ada satupun minimarket yang menjalankan kemitraan dengan toko tradisional. Dalam hal ini, pemerintah daerah belum melakukan tindakan tegas. Salah satu faktor penghambat dalam pelaksanaan implementasi kebijakan zonasi minimarket adalah lemahnya komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi yang berdampak negatif terhadap keberadaan pasar tradisional dan sektor informal lainnya, sehingga perlu dilakukan pengecekan kembali jarak dan izin dari pendirian minimarket di Kecamatan Subang. Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Subang harus melakukan pengawasan, pengendalian, dan penertiban serta melakukan penataan kembali atas zonasi minimarket yang ada di wilayah Kecamatan Subang agar tidak berdekatan antara minimarket dengan pasar tradisional atau antara minimarket dengan minimarket lainnya. Untuk itu, implementasi kebijakan zonasi minimarket terlaksana dengan baik apabila memperhatikan dimensi komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi.
PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KELURAHAN SUKAASIH KECAMATAN BOJONGLOA KALER KOTA BANDUNG Yusi Sulastri; Diani Indah
Jurnal Sosial Politik Unla Vol 22 No 1 (2017): Vol. 22, No. 1, Juni 2017
Publisher : FISIP Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tidak efektifnya Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Sukaasih Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung. Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: Seberapa besar pengaruh Kepemimpinan oleh Lurah terhadap Efektivitas Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Sukaasih Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung. Untuk menganalisis masalah yang diteliti, peneliti mengajukan teori Kepemimpinan dari Inu Kencana Syafi’ie (2013 : 41-46) berdasarkan teknik-teknik kepemimpinan yaitu Teknik Persuasif, Teknik Komunikatif, Teknik Fasilitas, Teknik Motivasi dan Teknik Keteladanan. Sedangkan teori efektivitas digunakan dari Duncan dalam Steers ( 1985:53) berdasarkan tiga dimensi, yaitu Pencapaian Tujuan, Integrasi dan Adaptasi. Berdasarkan teori-teori dalam kerangka penelitian, dapat merumuskan hipotesis Besarnya Pengaruh Kepemimpinan oleh Lurah terhadap Efektivitas Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Sukaasih Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung ditentukan oleh dimensi persuasif, komunikatif, fasilitas, motivasi, keteladanan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Explanatory Research. Sumber dan teknik pengumpulan data adalah sumber data primer dan data skunder sedangkan pengumpulan data adalah melalui studi pustaka dan studi lapangan yang meliputi angket, wawancara dan observasi. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan terdapat pengaruh yang kuat dan searah antara variabel Kepemimpinan dengan Efektivitas Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Sukaasih Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung. Dengan demikian hipotesis teruji secara empirik.
KOORDINASI CAMAT DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF DI KECAMATAN REGOL Adi Sujono Simanulang; Diani Indah
Jurnal Sosial Politik Unla Vol 23 No 1 (2018): Vol. 23, No. 1, Juni 2018
Publisher : FISIP Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah tentang Koordinasi camat dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif studi di Kecamatan Regol di Kota Bandung. Penelitian ini berbicara dan berfokus kepada koordinasi yang dilakukan oleh camat dalam mengembangkan ekonomi kreatif yang dimana ekonomi kreatif menjadi salah satu fokus utama dalam ekonomi kota Bandung khususnya di kecamatan Regol yang dimana kecamatan Regol memiliki banyak sumber potensi ekonomi kreatif seperti kuliner, seni, arsitek dsb. Berdasarkan observasi pertama, peneliti menemukan beebrapa indikasi permasalahan yang terjadi dalam koordinasi pengembangan ekonomi kreatif di Regol seperti elemen pembahasan ekonomi kreatif, adanya miskomunikasi dalam koordinasi, dan cukup banyak para pelaku ekonomi kreatif yang tidak bertahan lama atau gulung tikar. Peneliti mencoba meneliti dengan menetapkan rumusan masalah seperti, Bagaimana Koordinasi Pengembangan Ekonomi Kreatif yang dilakukan, Faktor apa saja yang menjadi pengha,bat, Dan upaya apa saja yang sudah dilakukan dari koordinasi pengembangan Ekonomi kreatif. Untuk menganalisis masalah yang telah peneliti jelaskan, maka peneliti memilih pendekatan teori menurut G.R Terry dengan dimensi sinkronisasi ,pengaturan waktu, harmonisasi, dan tujuan yang telah ditetapkan dalam koordinasi. Berdasarkan teori yang telah peneliti tetapkan maka penelitian ini memiliki proposisi sebagai berikut “Agar koordinasi pengembangan ekonomi kreatif kecamatan Regol berjalan baik dan optimal, maka koordinasi harus dilakukan berdasarkan dimensi Sinkroniasi, pengaturan waktu, harmonisasi dan tujuan yang ditetapkan. Metode penelitian yang peneliti tetapkan adalah metode deskriptif, yang bersumber pada data primer dan data sekunder, yang dikumpulkan melalu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dengan menggunakan Analisis data Miles dan Huberman serta pengujian data menggunakan Triangulasi data. Peneltian dalam skripsi ini mengindikasikan bahwa koordinasi camat dalam pengembangan ekonomi kreatif di kecamatan Regol akan berjalan baik dan berlangsung optimal jika dimensi sinkronisasi, pengaturan waktu, harmonisasi, penetapan tujuan dilakukan oleh pemerintah Kecamatan Regol.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ZONASI MINIMARKET DI KECAMATAN SUBANG KABUPATEN SUBANG Diani Indah; Ujang Charda S
Jurnal Sosial Politik Unla Vol 23 No 2 (2018): Vol. 23, No. 2, Desember, 2018
Publisher : FISIP Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Implementasi kebijakan pengaturan minimarket di Kecamatan Subang Kabupaten Subang masih belum berjalan sesuai dengan harapan, masih banyaknya ditemukan minimarket yang tidak memiliki izin usaha minimarket, dikecualikannya zonasi pendirian minimarket dengan tidak memperhatikan jarak antara minimarket dan pasar tradisional yang menjadi penyebab utama permasalahan, dan belum ada satupun minimarket yang menjalankan kemitraan dengan toko tradisional tetapi pemerintah daerah belum melakukan tindakan tegas. Adapun faktor penghambat dalam pelaksanaan implementasi kebijakan zonasi minimarket dipengaruhi oleh masih lemahnya faktor komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi yang berdampak negatif sangat besar terhadap keberadaan pasar tradisional dan sektor informal lainnya, sehingga sangat perlu dilakukan pengecekan kembali jarak dan izin dari pendirian minimarket di Kecamatan Subang. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Subang harus melakukan pengawasan, pengendalian, dan penertiban serta melakukan penataan kembali atas zonasi minimarket yang ada di wilayah Kecamatan Subang agar tidak berdekatan antara minimarket dengan pasar tradisional atau antara minimarket dengan minimarket lainnya. Untuk itu, implementasi kebijakan zonasi minimarket terlaksana dengan baik apabila memperhatikan dimensi komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi.
Political Communication Education for Beginner Voters in Convenient Regional Head Elections in 2024 Indriyati Kamil; Diani Indah
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Vol 14 No 2 (2022): Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana IAI Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/qalamuna.v14i2.3767

Abstract

The Election Supervisory Body (Bawaslu) of Subang Regency plays an important role in carrying out the function of political communication education for novice voters. This study aims to find out the strategy carried out by Bawaslu in political communication education, as well as communication barriers in conveying political messages at the 2024 Simultaneous Regional Elections. This study uses a qualitative research method with a qualitative descriptive research approach. The data was collected through in-depth interviews, literature studies, and observation. The research results show that the Political Communication Education Strategy for beginner voters in the 2024 Simultaneous Regional Elections begins with Establishing a Participatory Supervisory Cadre School (SKPP) to facilitate information flow and optimize information. Using social media platforms such as Instagram and websites, carrying out outreach activities through the "Go to School" program, and collaborating with the General Election Commission (KPU) in conducting political communication education. The challenges faced include low participation of first-time voters, limited resources that hinder the ability to implement the Bawaslu program, technological barriers that impede the optimization of communication education, and socio-cultural challenges that impede the political participation of first-time voters.
Pelatihan Manajemen Komunikasi Aparat Desa Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung di Masa Pandemi Diani Indah; Indriyati Kamil; Ani Yunaningsih
Jurnal Pengabdian Tri Bhakti Vol. 4 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian Tri Bhakti
Publisher : Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36555/tribhakti.v4i1.2026

Abstract

Saat wabah covid 19 melanda masyarakat, aparatur desa sebagai perangkat daerah mempunyai peran yang signifikan dalam melakukan penanganan pandemic melalui sosialisasi dan kampanye secara persuasif. Peran dan tugas yang diberikan pemerintah pusat kepada aparat desa tidak hanya sebagai pelayan publik tapi juga dituntut untuk dapat melakukan pengendalian kasus covid 19 secara menyeluruh. Untuk dapat melaksanakan tugas tersebut, dibutuhkan kemampuan manajemen komunikasi publik yang efektif dari perangkat desa untuk melakukan upaya preventif demi mencegah penyebaran virus corona kepada masyarakat. Dalam usaha untuk mewujudkan hal tersebut, tim PKM Unla berupaya untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan komunikasi perangkat desa dengan memberikan pelatihan softskill kepada aparat pemerintah desa Laksana dan desa Sukakarya, Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung. Pelatihan komunikasi bagi aparat desa ditujukan untuk meningkatkan kompetensi komunikasi pegawai dalam melayani masyarakat khususnya ketrampilan berbicara di depan publik (public speaking). Metode yang digunakan dalam kegiatan PKM ini antara lain ; teknik berkomunikasi storytelling, pendampingan manajemen komunikasi pemerintahan dan penguatan literasi media digital melalui focus group discussion (FGD) dan sharing session. Hasil kegiatan yang dilakukan tim PKM Unla kepada aparat desa Ibun diharapkan dapat meningkatkan performa komunikasi aparat pemerintahan desa khususnya dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat.
Pelatihan Manajemen Komunikasi Aparat Desa Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung di Masa Pandemi Diani Indah; Indriyati Kamil; Ani Yunaningsih
Jurnal Pengabdian Tri Bhakti Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Tri Bhakti
Publisher : Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

mempunyai peran yang signifikan dalam melakukan penanganan pandemic melalui sosialisasi dan kampanye secara persuasif. Peran dan tugas yang diberikan pemerintah pusat kepada aparat desa tidak hanya sebagai pelayan publik tapi juga dituntut untuk dapat melakukan pengendalian kasus covid 19 secara menyeluruh. Untuk dapat melaksanakan tugas tersebut, dibutuhkan kemampuan manajemen komunikasi publik yang efektif dari perangkat desa untuk melakukan upaya preventif demi mencegah penyebaran virus corona kepada  masyarakat. Dalam usaha untuk mewujudkan hal tersebut, tim PKM Unla berupaya untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan  komunikasi perangkat desa dengan memberikan pelatihan softskill kepada aparat pemerintah desa Laksana dan desa Sukakarya, Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung. Pelatihan komunikasi bagi aparat desa  ditujukan untuk meningkatkan kompetensi komunikasi pegawai dalam melayani masyarakat khususnya  ketrampilan  berbicara di depan publik (public speaking). Metode yang digunakan dalam kegiatan PKM ini antara lain ; teknik berkomunikasi storytelling, pendampingan manajemen komunikasi pemerintahan dan penguatan literasi media digital melalui focus group discussion (FGD) dan sharing session. Hasil kegiatan yang dilakukan tim PKM Unla kepada aparat desa Ibun diharapkan dapat meningkatkan performa komunikasi aparat pemerintahan desa khususnya dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat.