Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

GAMBARAN KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PONRE KECAMATAN GANTARANG KABUPATENBULUKUMBA Haerani; Sri Ningsih; Siti Usmia; Isnayanti; Sumarni; Nita Ariani Nur; A. Maya Rupa A; Nurul Hidayah Bohari; Mudyawati Kamaruddin
Medika Alkhairaat : Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Vol 2 No 1 (2020): April
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/ma.v2i1.51

Abstract

Infeksi Saluran Pernafasan Akut atau dikenal sebagai ISPA merupakan masalah kesehatan masyarakat Indonesia terutama pada balita.. Salah satu faktor dari insidensi infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) pada balita adalah adanya anggota keluarga yang merokok. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, dengan jumlah sample sebanyak 50responden.Tehnik pengumpulan data menggunakan instrument kuesioner, dan teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar 32 balita (64%) anggota keluarga balita penderita ISPA adalah perokok. Anggota keluarga balita penderia ISPA berada dalam kategori perokok sedang sebanyak 24 balita (48%) dan 15 balita (28%). Dari 50 balita yang menderita ISPA memiliki anggota keluarga yang tinggal bersama dengan kebiasaan merokok sebanyak 29 balita (58%) anggota keluarga yang memiliki kebiasaan merokok tidak memperhatikan lingkungan sebanyak 21 balita (42%). Hasil ini juga menunjukkan bahwa dari 50 anggota keluarga dengan kebiasaan merokok ringan (1-10 btg/hari) sebanyak 11 balita (22%), 24 balita yang memiliki jumlah anggota keluarga dengan merokok sedang (11-20 btg/hari) sebanyak 24 balita (48%) dan 15 balita (30%) yang memiliki jumlah anggota keluarga dengan kebiasaan merokok berat (20 btg/hari).Simpulan yang dapat ditarik adalah penelitian ini menunjukkan bahwa balita yang menderita ISPA pada umumnya disebabkan karena adanya anggota keluarga yang memiliki kebiasaan merokok di rumah dan tanpa memperhatikan lingkungan sekitarnya. Saran diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan tambahan referensi yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita.
DESKRIPSI PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN (DEPO PROGESTIN) DI PUSKESMAS BONTOBAHARI BULUKUMBA Sitti Usmia; Haerani; Sri wahyuni; Mudyawati Kamaruddin; Misriyani
Medika Alkhairaat : Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Vol 2 No 2 (2020): Agustus
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/ma.v2i2.53

Abstract

Kontrasepsi suntikan progestin adalah kontrasepsi yang mencegah terjadinya kehamilan dengan cara disuntik intra-muskuler yang berdaya kerja 3 bulan dan tidak membutuhkan pemakaian setiap hari yang mengandung hormon progesteron dan tidak mengganggu proses produksi Air Susu Ibu (ASI). Tujuan. Penelitian ini adalah untuk mengetahui deksripsi pengetahuan ibu tentang KB suntik 3 bulan (depo progestin) yang meliputi pengertian, waktu penggunaan, efek samping, keuntungan dan kerugian. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif, lokasi peelitian di Puskesmas Bontobahari Kabupaten Bulukumba. Teknik pengambilan sampel dengan cara total sampling dengan jumlah sampel 38 responden, instrument penelitian menggunakan lembar tes. Hasil penelitian terhadap 38 responden di Puskesmas Bontobahari Kab. Bulukumba menunjukkan responden yang berpengetahuan baik sebanyak 15 orang (39,48%), berpengetahuan cukup adalah 13 orang (34,21%) dan yang kurang sebanyak 10 orang (26,31%). Tingkat pengetahuan responden dibagi menjadi pengetahuan terhadap pengertian yaitu 81,58%, waktu penggunaan depo progestin ialah 76,31%, efek samping kategori baik 76,31%, keuntungan depo progestin sebesar 78,94% dan kerugian depo progestin adalah 78,94%. Disimpulkan bahwa Tingkat pengetahuan ibu tentang KB suntik 3 bulan (depo progestin) di Puskesmas Bontobahari Kabupaten Bulukumba memiliki tingkat pengetahuan mayoritas baik yang mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, seperti tingkat umur, pendidikan dan pekerjaan.
DESKRIPSI PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DISMENORE DI KELURAHAN BENJALA KECAMATAN BONTOBAHARI KABUPATEN BULUKUMBA Haerani; Ulfa Dillah; Nurul Hidayah Bohari; Nita Ariani Nur; A. Maya Rupa A; Mudyawati Kamaruddin
Medika Alkhairaat : Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Vol 2 No 2 (2020): Agustus
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/ma.v2i2.56

Abstract

Dismenore didefinisikan sebagai nyeri pada saat haid. Istilah dismenore (dysmenorrhea) berasal dari kata dalam bahasa yunani kuno (Greek) kata tersebut berasal dari dys yang berarti sulit, nyeri, abnormal; meno yang berarti bulan; dan rrhea yang berarti aliran atau arus. Secara singkat dismenore dapat di definisikan sebagai aliran menstruasi yang sulit atau menstruasi yang mengalami nyeri. untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja tentang Dismenore di Kelurahan Benjala Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja tentang dismenore di Kelurahan Benjala Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja usia 15-19 tahun yang berjuamlah 125 orang yang berdomisili di Kelurahan BenjalaKecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba. Jumlah Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 38 orang. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Dismenore Di Kelurahan Benjala Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba sebanyak 38 responde terdapat pengetahuan baik sebanyak 0 responden (0%), pengetahuan cukup sebanyak 8 responden (21,1%), dan yang mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 30 responden (78,9%). Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Dismenore Di Kelurahan Benjala Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 30 responden (78,9%). diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk dapat mengembangkan variable penelitian dan sampel penelitian.
HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN SINDROM PREMENSTRUASI PADA MAHASISWI DIII KEBIDANAN SEMESTER 2 UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA Nurul Hidayah Bohari; Haerani; Fasilah Basri; Misnawaty; Mudyawati Kamaruddin
Medika Alkhairaat : Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Vol 2 No 3 (2020): Desember
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/ma.v2i3.62

Abstract

Sindrom premenstruasi menjadi masalah pada wanita dan gejala atau keluhan yang sering muncul adalah gejala fisik dan gejala emosional. Dampak dari sindrom premenstruasiadalah gangguan aktifitas harian, seperti penurunan produktifitas kerja, sekolah, dan hubungan interpersonal penderita. Disamping itu sindrom premenstruasi yang berat juga dapat berhubungan dengan kasus bunuh diri yang tinggi, tingkat kecelakaan, dan masalah kejiwaan akut atau faktor stress. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan sindrom premenstruasi pada mahasiswi DIII kebidanan semester 2 Universitas „Aisyiyah Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan waktu cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswi DIII kebidanan semester 2 Universitas „Aisyiyah Yogyakarta tahun 2017 dengan metode pengambilan sampel menggunakan Proportioned Random Sampling didapatkan sebanyak 103 responden, alat ukur dengan kuesioner dan uji statistik Kendall tau dengan taraf signifikansi 0.05 atau 5%.Hasil analisis diperoleh nilai p sebesar 0,002 berarti (p < 0,05) maka terdapat hubungan antara tingkat stres dengan sindrom premenstruasi pada mahasiswi D3 kebidanan semester 2 Universitas „Aisyiyah Yogyakarta. Kesimpulan yang dapat diangkat adalah terdapat hubungan antara tingkat stres dengan sindrom premenstruasi pada mahasiswi DIII kebidanan semester 2 Universitas „Aisyiyah Yogyakarta (p = 0,002 ; p < 0,005 ; r = 0,298).Mahasiswi disarankan agar dapat mengendalikan stres yang berlebih serta melakukan aktifitas positif yang dapat mengurangi stres.
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PEMULIHAN MASA NIFAS HARI KE-III DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN JENEPONTO Haerani; Nurul Hidayah Bokhari; Sri Wahyuni; Nita Ariani Nur; Misnawaty; Fashilah Basri
Medika Alkhairaat : Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Vol 3 No 1 (2021): April
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/ma.v3i1.68

Abstract

Status gizi ibu nifas di pengaruhi terhadap resiko, diet, pengukuran antropometrik dan biokimia. Penilaian tentang asupan pangan dapat diperoleh melalui ingatan 24 jam. Maka gizi ibu yang kurang baik perlu diperbaiki, yang di lakukan sebelum hamil. Sehingga mereka mempunyai kesempatan lebih besar untuk mendapatkan bayi yang sehat. Penelitian bertujuan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen yaitu status gizi dengan tingkat pemulihan masa nifas. Jenis penelitian adalah cross sectional study. Populasi penelitian ini semua ibu nifas yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Lanto Dg. Pasewang Kab. Jeneponto peroide Januari 2019 sebanyak 50 orang, dengan tehnik Puerposive Sampling diperoleh 44 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status gizi baik sebanyak 20 orang, yang terdiri dari 17 orang (85,0%) dengan tingkat pemulihan masa nifas baik dan 3 orang (15,0%) dengan tingkat pemulihan masa nifas kurang. Ibu dengan status gizi kurang sebanyak 24 orang, yang terdiri dari 11 orang (45,8%) dengan tingkat pemulihan masa nifas baik dan 15 orang (54,2%) dengan tingkat pemulihan masa nifas kurang. Dengan pengujian menggunakan teknik chi-square didapatkan p = 0,007 lebih kecil dari α = 0,05, ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian ada hubungan antara status gizi dengan tingkat pemulihan masa nifas hari ke-III.
PENTINGNYA GIZI PADA IBU HAMIL DI MASA PANDEMI COVID 19 Nurul Hidayah Bohari; Haerani Rani Gaffar
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 4 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.603 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i4.5105

Abstract

Abstrak: Masa pandemi COVID-19 merupakan kejadian wabah virus terbesar yang terjadi di dunia. Dampak klinis dari COVID-19 menyerang keluarga, komunitas, bahkan negara termiskin akan terkena dampak paling parah. Jika digabungkan, dampak-dampak ini kemungkinan besar akan memiliki konsekuensi besar pada gizi ibu hamil dalam jangka pendek, menengah dimana wanita yang paling rentan terkena dampak kekurangan gizi pada ibu hamil. Tujuannya untuk memberi edukasi pada ibu hamil bahwa pentingnya gizi pada ibu hamil selama pandemi COVID 19. Adapun metode yang digunakan yaitu dengan cara penyuluhan. Mitra kerjasama yaitu dengan Puskesmas Caile Kabupaten Bulukumba. Kegiatan evaluasi yang dilakukan adalah sebagai berikut: (1) Evaluasi formatif yang mencakup evaluasi awal (pre-test) dan evaluasi akhir (post-test). Para ibu hamil sangat antusias selama kegiatan berlangsung, banyaknya yang ingin bertanya setelah pemaparan materi diberikan. Sebaliknya, pemateri memberikan umpan balik kepada peserta untuk melihat sejauh mana pemahaman ibu hamil terkait materi yang telah diberikan. Dari 20 peserta untuk soal pretest adapun hasil yang didapatkan yaitu 65% dari total keseluruhan jawaban yang benar dijawab oleh peserta. Sedangkan untuk posttest didapatkan hasil 94%. Dilihat dari peningkatan hasil posttest dapat dilihat bahwa ibu mendapatkan beberapa ilmu terkait gizi ibu hamil selama di masa pandemi covid 19, karena adanya peningkatan dari 65% menjadi 94%. Abstract:  The COVID-19 pandemic is the largest viral outbreak in the world. The clinical impact of COVID-19 on families, communities, and even the poorest countries will be most severely affected. Combined, these impacts are likely to have major consequences on the nutrition of pregnant women in the short, medium term where women are most vulnerable to malnutrition in pregnant women. The goal is to educate pregnant women that the importance of nutrition in pregnant women during the COVID 19 pandemic. The method used is by means of counseling. Cooperation partners are with the Puskesmas Caile Bulukumba Regency. Evaluation activities conducted are as follows: (1) Formative evaluation which includes pre-test and post-test. Pregnant women are very enthusiastic during the activity, many want to ask questions after the exposure of material is given. Instead, the presenter provided feedback to participants to see the extent of the pregnant woman's understanding of the material that had been given. Of the 20 participants for the pretest question, the results were 65% of the total answer answered by the participants. As for posttest obtained results 94%. Judging from the increase in posttest results can be seen that mothers get some knowledge related to nutrition of pregnant women during the covid 19 pandemic, due to an increase from 65% to 94%.
Modifikasi Terapi Akupresur dalam Menurunkan Skor Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) pada Ibu Post Partum Blues: Modification of Acupressur Therapy to Reduce the Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) on Mom Post Partum Blues Haerani; Nurul Hidayah Bohari
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 1: JANUARY 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.525 KB) | DOI: 10.56338/mppki.v5i1.1950

Abstract

Postpartum Blues merupakan kejadian yang terjadi di minggu pertama setelah bersalin. Postpartum blues itu bersifat sementara tetapi ketika tidak dapat tertangani dengan benar maka akan berlanjut menjadi depresi postpartum atau gangguan kecemasan. Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) adalah salah satu metode untuk mengetahui apakah seorang wanita mengalami postpartum blues atau tidak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui modifikasi terapi akupresur dalam menurunkan skor Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) pada ibu Postpartum blues. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan one group pre-posttest design, di Puskesmas Lembanna dan Puskesmas Caile Kabupaten Bulukumba dengan jumlah sampel 30 orang dilakukan pada bulan April-Agustus 2021. Pengisian kuesioner EPDS dilakukan sebelum dilakukan terapi akupresur pada tiap responden yang sesuai dengan kriteria inklusi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pada setiap kunjungan mengalami penurunan rerata skor EPDS dengan skor EPDS yang tertinggi yakni pada hari pertama dengan rerata skor 12,33 dengan nilai p value = 0,00<0,05. Terapi akupresur yang dilakukan pada ibu dengan postpartum blues terjadi penurunan yang signifikan di setiap harinya, dengan nilai p value didapatkan yaitu 0,00<0,05.
ANALISIS PELAKSANAAN PELAYANAN PERSALINAN SELAMA PANDEMI COVID-19 BERDASARKAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN Mudyawati Kamaruddin; Andi Reski Sulpianti; Haerani Haerani; Erniawati Erniawati; Jusni Jusni; Artita Artita; Asviratul Annatasia; Nurhidayat Triananinsi
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 7, No 4 (2021): Vol.7 No.4 Oktober 2021
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v7i4.5237

Abstract

Background: Since the Coronavirus disease 2019 (COVID-19) attacked and became an epidemic in practically the whole globe till today, the government has imposed several limitations on almost all regular services, including maternity and newborn health care. This limitation is strictly enforced at the hospital, Community Health Center, and clinic levels. As a result, maternity and newborn health care are among those impacted, in terms of both access and provision. Purpose: The aim of this study was to explain how delivery services were implemented during the CoViD-19 pandemic. Methods: This research examines maternity care at Hospital of Prof. Dr. H.M. Anwar Makkatutu Bantaeng during the CoViD-19 pandemic. The study began with interviews with four midwives to gain an overview of delivery service implementation, followed by data collecting from women who gave birth at the RSUD with the following inclusive criteria: mothers who gave birth at the RSUD between March 2020 and April 2021 and have got delivery services. Meanwhile, moms who gave birth outside of the required timeline while receiving delivery services at the RSUD were excluded from the study. Test sheets, questionnaires, and tape recorders were utilized as research instruments. The analysis was carried out using a systems approach theory.Results: Some factors are apparent in the analysis of the execution of delivery services during the CoViD-19 pandemic. The characteristics of respondents in reproductive age account for 75% of input parameters, while multipara accounts for 25%. Midwives provided delivery services to expectant mothers in order to help them cope with the postpartum period. While the output includes analysis results of maternity mothers' knowledge: 55% have sufficient information, 40% have high knowledge, and 5% have little understanding. During the CoViD-19 pandemic, the attitude of maternity mothers toward delivery services was 27 percent positive, and 80 percent were still regarded sufficient.Conclusion Good knowledge is supported by a positive attitude towards service changes shown by maternity mothers, and that the community already understands the situation of the CoViD-19 pandemic, understands the consequences and effects of not complying with regulations related to the CoViD-19 pandemic.Suggestion It is hoped that further research can be in the form of a follow-up to the analysis of health services in hospitals both in the city and at the regional level which refers to health protocols in the post-CoViD-19 pandemic. Keyword: CoViD-19 Pandemic, Pregnant Mothers, Knowledge, Attitude, Delivery Services ABSTRAK Latar Belakang: Sejak Coronavirus disease 2019 (CoViD-19) menyerang dan menjadi wabah di hampir seluruh dunia hingga saat ini, banyak pembatasan  yang dilakukan oleh pemerintah hampir ke semua layanan rutin termasuk pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir. Pembatasan ini diberlakukan baik di pelayanan kesehatan tingkat  Rumah sakit, Pusat Kesehatan Masyarakat maupun tingkat klinik. Akibatnya, pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir menjadi salah satu layanan yang terkena dampak, baik dari segi akses maupun pelayanan.Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pelaksanaan pelayanan persalinan selama masa pandemi CoViD-l9.Metode: Penelitian ini merupakan analisis terhadap pelayanan ibu bersalin selama pandemi CoViD-19 di RSUD Prof. Dr. H.M. Anwar Makkatutu Bantaeng. Penelitian diawali dengan wawancara dengan empat bidan untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan pelayanan persalinan, dilanjutkan dengan pendataan ibu-ibu yang melahirkan di RSUD tersebut dengan kriteria inklusif sebagai berikut ibu bersalin di bulan Maret 2020 sampai dengan April 2021 dan mendapatkan pelayanan persalinan di RSUD. Sedangkan, ibu bersalin yang diluar rentang waktu ditentukan walaupun mendapatkan pelayanan persalinan di RSUD itu tidak dimasukan dalam sampel.  Alat penelitian yang digunakan berupa lembar tes, kuesioner dan tape recorder. Analisis dilakukan dengan teori pendekatan sistem.Hasil: Analisis pelaksanaan pelayanan persalinan selama masa pandemi CoViD-19 dilihat dari faktor input yaitu karakteristik responden dalam usia subur 75% responden dan 25% multipara. Proses: dilakukan pelayanan persalinan oleh bidan untuk membimbing ibu hamil dalam menghadapi persalinan dan masa nifas. Sedangkan output: hasil analisis pengetahuan dan sikap ibu bersalin. Terdapat 55% berpengetahuan cukup, 40% berpengetahuan baik, dan 5% berpengetahuan kurang. Adapun sikap ibu bersalin yang ditunjukan terhadap pelayanan persalinan selama  pandemi CoViD-19 yang bersikap baik terhadap pelayanan persalinan rumah sakit adalah  27%, dan yang tergolong cukup berpengetahuan adalah 80%.Kesimpulan Pengetahuan yang baik didukung dengan sikap yang positif terhadap perubahan-perubahan pelayanan ditunjukan oleh ibu bersalin, dan bahwa masyarakat sudah paham atas situasi pandemi CoViD-19, paham akan akibat dan efek yang ditimbulkan jika tidak menaati regulasi terkait pandemic CoViD-19.Saran Diharapkan penelitian selanjutnya dapat berupa penindaklanjutan analisis pelayanan kesehatan di Rumah Sakit baik di kota maupun di tingkat daerah yang beracuan pada protokol kesehatan pada masa setelah pandemi CoViD-19. Keyword: Covid-19 Pandemic, Pregnant Mothers, Knowledge, Attitude, Delivery Services 
DESKRIPSI PELAKSANAAN BIDAN TERHADAP INISIASI MENYUSU DINI DI PUSKESMAS BISSAPPU KABUPATEN BANTAENG Nurul Hidayah Bohari; Haerani; Anita sari; Indarwita
Journal Of Midwifery And Nursing Studies Vol. 3 No. 1 (2021): Edisi May 2021
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (803.714 KB)

Abstract

Latar Belakang: Inisiasi menyusu dini merupakan kemanpuan bayimulai menyusu sendiri segera setelah bayi lahir.Pada prinsipnya IMD merupakan kontak langsung antara kulit ibudan bayi,Bayi segera ditenkurapkan di dadaatau perut ibu setelah seluruh badan bayi dikeringkan,kecuali telapak tangannya.Keduatelapak tangan bayi dibiarkan terkena cairan ketuban karena bau yang dikeluarkan yangakan menuntun bayi menemukan putting susu (siswossuharjo dan chakrawati 2010:11)Tujuan : Untuk mendeskripsikan Untuk mendeskripsikan penatalaksanaan bidan terhadap inisiasi menyusui dini di puskesmas bissappu kecamatan bantaeng tahun 2017.Metode :Penelitian deskriptif (Hidayat A 2011).Populasi dalam penelitian ini berjumlah 15 orang dan sampel dalam penelitian ini berjumlah15 orang.Tehnik sampling menggunakan tehnik total sampling yaitu dijadikan sampel.Hasil : Berdasarkan hasil pra survey yang dilakukan di puskesmas Bissappu kecamatan bissappu kabupaten bantaeng,dari 15 responden didapatkan 10 responden yyang melakukan IMD(66,6%),dan terdapat5 petugas kesehatan yang tidak melakukan IMD (33,3%),Di puuskesmas bissappu kecamatan bissappu kabupaten bantaeng tahun 2017.Kesimpulan : Dari hasil penelitian dan pembahasan.Maka dapat diambil kesimpulan bahwapelaksanaan IMD di puskesas bissappu kabupaten bantaeng dari 15bidan hanya 10 orang yang melakukan IMD karena dia selalu melakukan pelatihan.Dan terdapat 5 petugaskesehatan yang tidak melakukan IMD (33’3%),karena faktor ibu,faktor bayi dan faktor keadaan patologis padapayudara,Bidan jarang mengikuti pelatihan.
DESKRIPSI PELAKSANAAN BIDAN TERHADAP INISIASI MENYUSU DINI DI PUSKESMAS BISSAPPU KABUPATEN BANTAENG Nurul Hidayah Bohari; Haerani; Anita sari; Indarwita
JMNS Vol. 3 No. 1 (2021): Edisi May 2021
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Inisiasi menyusu dini merupakan kemanpuan bayimulai menyusu sendiri segera setelah bayi lahir.Pada prinsipnya IMD merupakan kontak langsung antara kulit ibudan bayi,Bayi segera ditenkurapkan di dadaatau perut ibu setelah seluruh badan bayi dikeringkan,kecuali telapak tangannya.Keduatelapak tangan bayi dibiarkan terkena cairan ketuban karena bau yang dikeluarkan yangakan menuntun bayi menemukan putting susu (siswossuharjo dan chakrawati 2010:11)Tujuan : Untuk mendeskripsikan Untuk mendeskripsikan penatalaksanaan bidan terhadap inisiasi menyusui dini di puskesmas bissappu kecamatan bantaeng tahun 2017.Metode :Penelitian deskriptif (Hidayat A 2011).Populasi dalam penelitian ini berjumlah 15 orang dan sampel dalam penelitian ini berjumlah15 orang.Tehnik sampling menggunakan tehnik total sampling yaitu dijadikan sampel.Hasil : Berdasarkan hasil pra survey yang dilakukan di puskesmas Bissappu kecamatan bissappu kabupaten bantaeng,dari 15 responden didapatkan 10 responden yyang melakukan IMD(66,6%),dan terdapat5 petugas kesehatan yang tidak melakukan IMD (33,3%),Di puuskesmas bissappu kecamatan bissappu kabupaten bantaeng tahun 2017.Kesimpulan : Dari hasil penelitian dan pembahasan.Maka dapat diambil kesimpulan bahwapelaksanaan IMD di puskesas bissappu kabupaten bantaeng dari 15bidan hanya 10 orang yang melakukan IMD karena dia selalu melakukan pelatihan.Dan terdapat 5 petugaskesehatan yang tidak melakukan IMD (33’3%),karena faktor ibu,faktor bayi dan faktor keadaan patologis padapayudara,Bidan jarang mengikuti pelatihan.