Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan Ekspresi E-cadherin dengan Derajat Diferensiasi dan Invasi Limfovaskuler pada Adenokarsinoma Kolorektal Rini Yulia; RZ Nizar; Edison Edison
Majalah Patologi Indonesia Vol 25 No 2 (2016): MPI
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Indonesia (IAPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.36 KB)

Abstract

Latar belakang E-cadherin merupakan molekul adhesi antar sel epitel. Mutasi gen E-cadherin akan mempengaruhi pengikatan β-catenin menyebabkan adhesi antar sel terganggu. Mutasi gen APC terjadi pada awal proses karsinogenesis dan terlibat pada pengaturan adhesi sel. Mutasi APC juga mempengaruhi pengaturan stem sel pada intestinal, sehingga sel mengalami replikasi atau diferensiasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ekspresi E-cadherin dengan derajat diferensiasi dan invasi limfovaskuler pada adenokarsinoma kolorektal. Metode Dilakukan penelitian observasional dengan desain cross sectional study pada 34 kasus adenokarsinoma kolorektal yang didiagnosa di Laboratorium Patologi Anatomik di Sumatera Barat tahun 2010-2011. Dilakukan review slide HE melihat derajat diferensiasi dan ada tidaknya invasi limfovaskuler. Selanjutnya dari blok parafin yang sama, dipotong lagi dan dilakukan pewarnaan imunohistokimia dengan antibodi anti E-cadherin dan dinilai ekspresinya dibawah mikroskop. Data yang didapat dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis. Hasil Terdapat hubungan yang signifikan antara ekspresi E-cadherin dengan derajat diferensiasi adenokarsinoma kolorektal (p=0,043). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara ekspresi E-cadherin dengan invasi limfovaskuler pada adenokarsinoma kolorektal (p=0,069). Kesimpulan Semakin tinggi ekspresi E-cadherin semakin baik derajat diferensiasi pada adenokarsinoma kolorektal. Tidak ada hubungan antara ekspresi E-cadherin dengan invasi limfovaskuler. Pemeriksaan ekpresi E-cadherin perlu dipertimbangkan sebagai salah satu faktor prognosis pada adenokarsinoma kolorektal. Kata kunci: adenokarsinoma kolorektal, derajat diferensiasi, E-cadherin, invasi limfovaskuler
Evaluasi Formatif: Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) Provinsi Kepulauan Riau Dian Prima Safitri; Edison Edison
Jurnal Ilmiah Tata Sejuta STIA Mataram Vol 6 No 2 (2020): JURNAL ILMIAH Tata Sejuta STIA Mataram
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32666/tatasejuta.v6i2.132

Abstract

This study examines the implementation of gender responsive budgeting planning at Kepulauan Riau Province through a formative evaluation approach. It is often understood that gender only prioritizes certain sexes. Policy holders and formulators in this case the Riau Islands Provincial Government undertook various strategies so that stakeholders are not gender biased, especially decision makers. One concept that supports PPRG is Gender equality which is one of the indicators of achievement in SDG’s. Integrating the PPRG agenda into the performance-based budget format (ABK) is a form of government movement to pursue the realization of gender equality to the local level. This study uses an exploratory approach to explore and fully respond to the dynamics of PPRG adaptation into the regional planning and budgeting system derived from programs and activities. The efforts of the Riau Islands Provincial Government to integrate PPRG by using a governance perspective where the focus on actors involved from the focal point elements in work units, academics, the private sector, community organizations to NGOs can be said to be successful. This is indicated by the Gender Development Index of the Riau Islands Province, which is ranked in the top 10 to be ranked 7th in Indonesia. Recommendations for implementing PPRG by maximizing the function of the coaching clinic for the preparation of the Gender Analysis Pathway (GAP) and the Gender Budget Statement (GBS)
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Keluarga dengan Tingkat Kecacatan pada Penderita Kusta di Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2013 Agusti Nala Sari; Rina Gustia; Edison Edison
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 4, No 3 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v4i3.347

Abstract

Abstrak Keluarga sebagai sistem pendukung bagi penderita kusta diharapkan mampu memberikan dukungan penuh dalam upaya penurunan tingkat kecacatan penderita kusta dengan pengetahuan yang baik dan sikap yang positif terhadap penyakit kusta. Hal ini terkait dengan jumlah penderita kusta di Kabupaten Padang Pariaman merupakan yang tertinggi di wilayah Sumatera Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan hubungan pengetahuan dan sikap keluarga dengan tingkat kecacatan penderita kusta di Kabupaten Padang Pariaman tahun 2013. Penelitiandilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Pauh Kambar dan Ulakan Kabupaten Padang Pariaman dengan desain cross sectional. Jumlah subjek 32 orang dengan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan uji chi-square.Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa kedua variabel yang diteliti, yakni pengetahuan (p=0,023 OR=11,0 dan 95% CI 1,19-101,98) dan sikap (p=0,035 OR=7,2 dan 95% CI 1,31-39,56) keluarga dengan tingkat kecacatan penderita kusta di Kabupaten Padang Pariaman. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antarapengetahuan dan sikap keluarga dengan tingkat kecacatan penderita kusta di Kabupaten Padang Pariaman. Kata kunci: pengetahuan, sikap, tingkat kecacatan, kusta Abstract Family is a support system for people with leprosy that are expected to provide full support in an effort to decrease the defect rate of leprosy patients with good knowledge and positive attitudes about leprosy. It is related to the number of leprosy patients in the regency of Padang Pariaman is the highest in West Sumatra. The objective of this study was to determine correlation between knowledge and attitudes of families with the grading of disabilities in leprosy patients in the regency of Padang Pariaman 2013.The experiment was conducted at Puskesmas Pauh Kambar and Puskesmas Ulakan in the regency of Padang Pariaman by using a cross-sectional design. The number of subjectswere 32 people with a total sampling techniques. Data collected through interviews using questionnaires and data analysis using chi-square test. The results of this study indicate that both variables studied, knowledge (p = 0.023 and OR = 11.0, and 95% CI 1.19 to 101.98) and attitude (p = 0.035 OR = 7.2, and 95% CI 1 0.31 to 39.56) families with the level of disability of patients with leprosy in the regency of Padang Pariaman. Based on this study it can be concluded that there is a significant relationship between knowledge and attitudes of families with the level of disability of patients with leprosy in the regency of Padang Pariaman.Keywords: knowledge, attitudes, disability grading in leprosy
Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Usia 3-5 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Padang 2014 Gustiva Sari; Gustina Lubis; Edison Edison
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v5i2.528

Abstract

AbstrakStatus gizi yang buruk merupakan salah satu penyebab kematian pada anak. Jumlah anak dengan status gizi kurang dari tahun 2011 ke tahun 2012 di wilayah kerja Puskesmas Nanggalo mengalami peningkatan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan pola makan dengan status gizi pada anak usia 3-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Nanggalo. Desain penelitian ini adalah cross sectional study dengan pola makan sebagai variabel independen dan status gizi sebagai variabel dependen. Populasi penelitian ini adalah semua anak usia 3-5 tahun yang berdomisili di wilayah kerja Puskesmas Nanggalo. Pengambilan subjek menggunakan teknik simple random sampling yang dibuat secara proporsional. Analisis data menggunakan uji Fisher. Hasil penelitian yang didapatkan 68% anak dengan pola makan yang baik mempunyai status gizi normal, dan 11% anak dengan pola makan tidak baik mengalami kekurusan. Hasil uji statistik menunjukkan pola makan mempunyai hubungan dengan status gizi (p=0,000). Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang antara pola makan dengan status gizi. Penerapan pola makan yang baik pada anak maka status gizi anak akan menjadi baik.Kata kunci: pola makan, status gizi, anak usia 3-5 tahun AbstractMalnutrition is one of the cause of childhood deaths. The year of 2011 until 2012, the cases of children with malnutrition in area of Nanggalo Health Center was increased. The objective of this study was to determine the correlation  diet on nutritional status in children aged 3-5 years old in area of Nanggalo Health Center. This research used cross-sectional study, the diet as the independent variable and nutritional status as the dependent variable. The population was all of children aged 3-5 years in area of Nanggalo Health Center. Subjects was taken by using simple random sampling technique with proportionally. The data analysis was Fisher test. The results of the study found 68% of children with a good diet have normal nutritional status, and 11% of children with a bad diet have a stunting. The Statistic results showed that diet has a relationship on nutritional status (p = 0.000). Keywords: diet, nutritional status, children aged 3-5 year old
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap terhadap Pelaksanaan SADARI pada Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Jati Desti Wahyuni; Edison Edison; Wirsma Arif Harahap
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v4i1.205

Abstract

AbstrakKanker payudara merupakan salah satu penyebab utama kematian yang diakibatkan oleh kanker pada kaum wanita. Upaya deteksi dini kanker payudara sangat penting dilakukan, karena apabila kanker payudara dapat dideteksi pada stadium dini dan diterapi secara tepat sehingga dapat menurunkan angka kematian. Salah satu cara deteksi dini kanker payudara adalah dengan cara Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) yang merupakan teknik paling mudah dilaksanakan dan tidak memerlukan biaya. Pelaksanaan SADARI pada seseorang dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu pengetahuan tentang SADARI, dan sikap serta dukungan dari lingkungan sosial. Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan tingkat pengetahuan dan sikap terhadap pelaksanaan SADARI. Penelitian ini adalah survei analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga di kelurahan Jati dengan sampel sebanyak 48 orang. Cara pengambilan sampel adalah dengan multistage random sampling. Data mengenai tingkat pengetahuan, sikap, data pelaksanaan SADARI didapatkan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner yang selanjutnya dianalisis. Berdasarkan penelitian ini didapatkan bahwa tingkat pelaksanaan SADARI cendrung dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan sikap terhadap SADARI.Kata kunci: pengetahuan, sikap, pelaksanaan SADARI.AbstractBreast cancer is one of the leading causes of cancer -related deaths in women. Early detection of breast cancer is very important, because if breast cancer can be detected at an early stage and treated appropriately so as to reduce mortality. One method of early detection of breast cancer is by Breast Self Examination (BSE). It is a technique that is most easily implemented and does not require a fee. Implementation of BSE in a person affected by the knowledge about BSE, and attituded as well as support of the social environment.The objective of this study was to determine correlation between knowledge and attitudes to implementation of BSE This research was an analytic survey with cross-sectional design. The population in this study was a housewife in Keluraha Jati with a sample of 48 people.The sampling is with multistage random sampling. Data on the level of knowledge, attitudes, and implementation of BSE obtained through interviews using questionnaires were then analyzed. Based on this research it was found that the level of implementation of the BSE tend to be influenced by the level of knowledge and attitudes toward BSE.Keywords: knowledge, attitude, implementation, BSE.
Hubungan Status Sosial Ekonomi dan Gaya Hidup dengan Kejadian Obesitas pada Siswa SD Negeri 08 Alang Lawas Padang Cici Octari; Nur Indrawaty Liputo; Edison Edison
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v3i2.50

Abstract

AbstrakObesitas di Indonesia mulai menjadi masalah gizi masyarakat walaupun gizi kurang masih tinggi. Obesitas disebabkan oleh banyak faktor/multifaktorial yang dapat dibagi menjadi genetik dan lingkungan yang diantaranya adalah status sosial ekonomi dan gaya hidup. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan populasi adalah seluruh siswa kelas I sampai V di SD N 08 Alang Lawas,Padang. Penelitian ini mendapatkan hasil 8,21% siswa mengalami obesitas, 11,79% overweight atau gemuk, 82,60% tingkat pendapatan orang tua siswa berada di atas garis kemiskinan, 71,30% ayah dan 71,80% ibu siswa memiliki tingkat pendidikan menengah, 58,50% siswa memiliki pola makan baik, dan 60% memiliki aktifitas fisik aktif. Tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara kejadian obesitas dengan tingkat pendidikan orang tua (ayah: p=0,205 ; ibu: p=1,00), tingkat pendapatan orang tua (p=0,396), dan pola makan anak (p=0,245). Didapatkan hubungan yang bermakna antara aktifitas fisik anak dengan kejadian obesitas (p=0,048).Kata kunci: obesitas, anak, sosial-ekonomi, gaya hidupAbstractIn Indonesia, obesity has became a public nutrition problem although frequence of undernutrition was still high. The obesity caused by many factor/multifactorial that asssigned to genetic factor and environment factor. Two of the environment factors are social-economy and life style. Cross sectional study was chosen as a method to conduct the study. The study population were all the students on 1st grade to 5th grade in SD Negeri 08 Alang Lawas, Padang. The result shows that 8.21% of the students suffered from obesity, 11.79% were overweight, 82.60% of the students have the parents that have income more then the poverty line, 71.30% of the fathers and 71.80% of the mothers were middle graduations, 58.50% have good consumptions pattern, and 60% have active physical activity. There are no association between the obesity among the children with parent’s graduation (father: p=0.205; mother: p=1.00), parent’s income (p=0.396), consumptions pattern (p=0.245), and there is association with physical activity (p=0.048).Keywords:obesity, children, social-economy, life style
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kejadian Depresi pada Usia Tua di Nagari Tanjung Banai Aur, Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung Tahun 2012 Figa Prima Dani; Yaslinda Yaunin; Edison Edison
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v3i2.73

Abstract

AbstrakDepresi pada usia tua merupakan keadaan yang ditandai dengan perasaan sedih, kurang bersemangat, merasa gelisah, penurunan konsentrasi, selalu berpikiran buruk, dan susah untuk sosialisasi dengan lingkungan sekitar serta mudah putus asa dalam menghadapi masalah. Dengan adanya dukungan keluarga berupa dukungan informasi, dukungan penilaian, dukungan instrumental, dan dukungan emosional akan menurunkan kejadian depresi pada usia tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kejadian depresi pada usia tua di Nagari Tanjung Banai Aur, Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah usia tua yang berumur lebih dari 60 tahun yang tinggal bersama keluarganya di Nagari Tanjung Banai Aur, Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung yaitu sebanyak 82 orang, dengan metode pengambilan sampelnya adalah stratified sampling. Usia tua yang mengalami depresi memiliki dukungan keluarga rendah. Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kejadian depresi pada usia tua di Nagari Tanjung Banai Aur, Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung.Kata kunci: usia tua, depresi pada usia tua, dukungan keluargaAbstractDepression in old age is a state characterized with feelings of sadness, less excited, feeling jittery, decreased concentration, always thinking bad, and hard to socialize with their surroundings and easy to despair in dealing with problems. With the support of the family such as informational support, appraisal support, instrumental support, and emotional support will reduce the incidence of depression in old age. This study is aimed to determine the relationship of family support with the incidence of depression in old age in Nagari Tanjung Aur Banai, Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung. The study’s method is an observational with cross-sectional approach. Samples in this study were people with age more than 60 years who lives with his/her in Nagari Tanjung Aur Banai, Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung, which were counted as 82 people, and taken by stratified sampling method. old age with depression have low family support. There is a significant relationship between family support with the incidence of depression in old age in Nagari Tanjung Aur Banai, Kabupaten Sijunjung.Keywords:aging, depression in old age, family support
Uji Kualitas Mikrobiologis Minuman Teh Poci yang Dijual Pedagang Kaki Lima di Pasar Raya Padang Genta Pradana; Roslaili Rasyid; Edison Edison
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 4, No 3 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v4i3.378

Abstract

Abstrak Minuman Teh Poci merupakan produk minuman yang berkembang pesat dan banyak dijual oleh pedagang kaki lima di Padang terutama di Pasar Raya kota Padang. Penjualan Teh Poci oleh pedagang kaki lima di Pasar Raya tidak mengikuti sistem franchise yang mempunyai standar kebersihan penyajian menyebabkan proses pembuatan Teh Pociyang  dijual di Pasar Raya tidak terjamin kebersihan penyajianya. Tujuan penelitian ini adalah menguji kualitas mikrobiologis  minuman Teh Poci yang dijual pedagang kaki lima di Pasar Raya Padang. Minuman yang diperiksa adalah minuman Teh Poci yang dijual di sepanjang jalan Pasar Raya dengan mengambil 13 sampel. Penelitian dilakukan dari bulan November 2011- September 2012 dengan menggunakan metode Most Probable Number (MPN) yang terdiri dari tes penduga dan tes konfirmasi. Dari 13 sampel minuman yang diperiksa seluruh sampel tersebutmengandung bakteri Coliform. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi adalah kebersihan penjual minuman dalam menutup kemasan minuman, kurangnya higiene perseorangan, lokasi penjualan di tengah pasar, es batu yang tidak bersih, dan alat-alat yang digunakan. Kesimpulan penelitian ini ialah minuman Teh Poci yang dijual di Pasar Raya Padang tidak memenuhi standar kualitas mikrobiologis air minum yang sudah ditetapkan pada Peraturan Menteri Kesehatan tahun No. 492 tahun 2010.Kata kunci: pedagang kaki lima, teh Poci, higieneAbstract Teh Poci has become popular nowadays. There is a significant movement of Teh Poci street sellers in Padang especially in Pasar Raya Padang. Teh Poci street sellers in Pasar Raya do not buy the franchise system which has the appropriate standard for food serving. The Teh Poci stands are also located in the middle of traditional market which cause the serving to the society do not fulfill the sanitary standard.One of the indicators of water contamination is by measuring the amount of the coliform bacteria presents in water.  The objective of this study was to do themicrobiological quality test on Teh Poci in Pasar Raya Padang. The subject of this test was thirteen Teh Poci sold around Pasar Raya Street. The research occured from November 2011 until September 2012 using the Most Probable Number method, consists of two phases presumtive and confirmative.The result of the test showed that all thirteensamples were positive which means all the samples did not fulfill the microbiological quality of drinks published by the Indonesian Health Ministry.Keywords:  street sellers, Teh Poci, higiene
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Usia Menarche Siswi SMP Adabiah Fitrah Umi Mutasya; Edison Edison; Hasnar Hasyim
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v5i1.475

Abstract

AbstrakMenarche (menars) adalah haid pertama dari uterus yang merupakan awal dari fungsi menstruasi dan tanda telah terjadinya pubertas pada remaja putri. Pada dekade terakhir menunjukkan kecenderungan pergeseran usia menars ke arah umur yang lebih muda. Tujuan penelitian ini adalah menentukan faktor-faktor yang berhubungan dengan usia menars. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dalam bentuk rancangan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi SMP Adabiah kelas VII dan VIII tahun ajaran 2012/2013. Jumlah sampel sebanyak 72 siswi yang diambil secara Simple Random Sampling. Data dikumpulkan dengan angket dan pengukuran tinggi dan berat badan responden. Pengolahan data dilakukan secara komputerisasi dan analisis dengan uji chi-square pada α = 0,05. Hasil penelitian didapatkan bahwa usia menars rata-rata siswi SMP Adabiah adalah 12,29 ± 0,49 tahun. Uji statistik menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendapatan per kapita dan status gizi dengan usia menars sedangkan tingkan pendidikan orang tua dan paparan media massa tidak terdapat hubungan yang bermakna dengan usia menars.Kata kunci: usia menars, pendapatan per kapita, status gizi AbstractMenarche is the first menstruation or bleeding of the uterus that is the beginning of the menstrual function and mark the occurrence of puberty in young girls. In the past decade shows a shift in the age of menarche trend toward younger age. The objective of this study was to determine the associated factors to age of menarche. This type of research is observational analytic with cross sectional study design. The population in this study were all junior high school students of class VII and VIII academic year 2012/2013. The total sample of 72 student were taken by simple random sampling. Data were collected by questionnaire and measurement of height and weight. Data was analyzed  by chi-square test at α = 0,005. The result showed that the average age of menarche Adabiah junior high school student was 12.29 ± 0.49 years. There is a significant correlation between the level of per capita income and nutritional status with age of menarche, while the level of parental education and exposure to mass media have no significant correlation with age of menarche.Keywords:  menarche age, per capita income, nutritional status
Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Angka Kejadian Diare Akut pada Bayi Usia 0-1 Tahun di Puskesmas Kuranji Kota Padang Eka Putri Rahmadhani; Gustina Lubis; Edison Edison
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v2i2.120

Abstract

AbstrakPemberian ASI eksklusif merupakan salah satu upaya untuk mencapai tumbuh kembang optimal dan terlindungi dari penyakit seperti diare. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif dengan angka kejadian diare akut pada bayi usia 0-1 tahun di Puskesmas Kuranji Kota Padang. Penelitian ini dilaksanakan secara observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah bayi usia 0-1 tahun yang berkunjung ke posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kuranji Kota Padang dengan menggunakan simple random sampling. Jumlah bayi dengan kelompok usia 0-5 bulan 29 hari sebanyak 69 orang (51,1%) dan usia 6-12 bulan sebanyak 66 orang (48,9%). Dari hasil penelitian didapatkan bayi usia 0-5 bulan 29 hari yang masih mendapat ASI saja sebanyak 41 bayi (30,4%) dan yang sudah mendapat campuran lain selain ASI sebanyak 28 bayi (20,7%). Jumlah bayi usia 6-12 bulan dengan ASI eksklusif sebanyak 34 bayi (25,2%) dan 32 bayi lainnya (23,7%) non ASI eksklusif. Sebanyak 57 bayi (42,2%) pernah diare dan 78 bayi lainnya (57,8%) tidak pernah. Analisis chi square mendapatkan p=0,001 dan hasil ini signifikan (p<0,5). Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan harus ditingkatkan karena mempunyai hubungan dengan angka kejadian diare akut.Kata kunci: Bayi, ASI Exclusif, diareAbstractExclusive breastfeeding is an effort to achieve optimal growth and development and can be protected from diarrhea. The purpose of this study was to determine the relationship of exclusive breastfeeding with the incidence of acute diarrhea in infants aged 0-1 years in the Kuranji Public Health Center Padang. This study conducted a cross sectional observational study. The sample was a baby aged 0-1 years who visited posyandu in the Kuranji Public Health Center working area using simple random sampling. The result showed 41 infants (30.4%) aged 0-5 months 29 days which is still breastfed only and other than breast milk were 28 infants (20.7%). Number of 6-12 months infants are exclusively breastfed as many as 34 babies (25.2%) while the other 32 babies (23.7%) were not exclusively breastfed. A total of 57 infants (42.2%) had suffered from diarrhea and the other 78 infants (57.8%) had never. Chi square analysis got p = 0.001 and the results are significant (p <0.5). Exclusive breastfeeding for 6 months should be improved because it has relation with diarrhea.Keywords:Baby, Exclusive breastfeeding, diarrhea
Co-Authors Abdiana Abdiana Ade Olga Dinayah June Afrinson Sirait Agusti Nala Sari Andarini Andarini Andarini Diharmi Anggi Angelita Hermay Angki Angelo Delevio Anindinda Prameswari Hastiza Annisa Alif Asrini Asrini Atika Putri Dewi Beri Prima Panjaitan Bestari Jaka Budiman chamy rahmatiqa Christina Ompusunggu Cici Octari Daan Khambri Desmawati Desmawati Desti Wahyuni Dian Prima Safitri Dinda Litani Purity Doa Vami Edo Pandiangan Ega Aryanda Putra Eka Putri Rahmadhani Elbina Mamla Saidah Elizabeth Bahar Elwamendri Ema Zuriana Emy Kernalis Eryati Darwin Esfi Girsang Esti Susilawati Fadli Khairullah Febrina Tumangger Figa Prima Dani Fitrah Umi Mutasya Gema Asti Melinda Genta Pradana Gustina Lubis Gustiva Sari Hamdini Humaira Hasnar Hasyim Hesty Trihastuti Indah Khairunnisa Irawati Irawati Irma Suryani Jeremy Chrisdwi Putra Hutajulu Julizar Nazar Karolina Karolina Khoirotun Asma Lismawati Lismawati Lonika Putri Linda Nainggolan M. Lahmudin Nor M.Faisal Saputra S Merry Sukmiwati Mery Sukmiwati Mhd Asrel Ahmad Mhd. Taufik Harahap Mirna Ilza Moh Wahbi Mona Indah Putriani Muhammad Kamal Akbar Muharram Muharram N Ira Sari N. Ira Sari N. Ira Sari Nadia Mahardika Noni Wulandari Noprianto Noprianto Nur Indrawaty Liputo Nurul Fadhilah Nurul Ziqra Oktariyani Dasril Oktrina Gustanela Pandu Prakoso Moendanoe Priady Simatupang Qorirah Summayah Indrapati R. Fathul Rahman Rahman Karnila Rahmeidia Audya Yusmi Ramadhani Setiawan Setiawan Ratih Rosita Reinhard Nuary M. Ambarita Reza Saputra Rian Rizki Ananda Rina Gustia Rini Yulia Roslaili Rasyid Rosmaniar Rosmaniar Rulli Firmansyah RZ Nizar Salina Salina Sary, Annisa Novita Selpiana Sihombing Suparmi Suparmi Suswita, Rini Teddy Hario Pirmanda Tedy Kamal Sumannag Teresia Br Ginting Tia Novita Laili Vabellina Nuzul Wahyu Kodri A Wahyu Tawisna Windi Ayu Maltadevi Wirsma Arif Wirsma Arif Harahap Wisda Samosir P Yanto Paulus Hermanto Yaslinda Yaunin Yohannes Cavin Pranantha Pelawi Yolanda Pridatama Yusma Damayanti Yusri Dianne Jurnalis Zelly Dia Rofinda Zikra Fadhilah