Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Visipena

KONTRIBUSI MAJELIS PENDIDIKAN DAERAH KABUPATEN NAGAN RAYA DALAM PEMBANGUNAN PENDIDIKAN Satria Zulkarnein; Yusrizal Yusrizal; Niswanto Niswanto
Jurnal Visipena Vol 11 No 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LP2M) STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46244/visipena.v11i2.1214

Abstract

Regional Education Council of Nagan Raya have a role as an independent community-based organization which give its contributions in giving solution or consideration to local government in deciding the education policies. The aims of this research were to find out the planning, the mechanism, the evaluation and the obstacles which faced by Regional Education Council of Nagan Raya in giving its educational contributions. This research was conducted by descriptive method through qualitative approach. The research showed that: (1) Regional Education Council of Nagan Raya has only implemented 7 programs in order to give its contributions to the local government in order develop education quality. (2) The mechanism of program implementation is implemented by a good management through focused on planning, organizing, actuating and controlling. (3) The evaluation which made in every program is implemented by a comprehensive evaluation which focused on every problem and gap which occurred. (4) The main obstacle which faced by Regional Education Council Nagan Raya in giving its educational contributions are about Regent’s political will and the deficit of district budget. Abstrak Majelis Pendidikan Nagan Raya memiliki peran sebagai lembaga independen yang berbasis masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: perencanaan program, mekanisme pelaksanaan program, evaluasi program dan hambatan-hambatan yang dihadapi Majelis Pendidikan Daerah Kabupaten Nagan Raya dalam memberikan kontribusi pembangunan pendidikan di Kabupaten Nagan Raya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Majelis Pendidikan Daerah Kabupaten Nagan Raya telah melaksanakan 7 program yang sesuai dengan tugas dan wewenang yang diamanahkan dalam qanun yang berlaku. (2) Mekanisme pelaksanaan program yang dilakukan Majelis Pendidikan Daerah Nagan Raya dijalankan dengan manajemen yang baik yaitu dengan melaksanakan planning, organizing, actuating dan controlling. (3) Evaluasi yang dilakukan Majelis Pendidikan Daerah Kabupaten Nagan Raya tidak dilaksanakan dengan menjalankan fungsi manajemen dengan baik, mealainkam hanya berfokus pada setiap masalah atau kesenjangan yang terjadi pada setiap program melalui observasi langsung. (4) Hambatan utama yang ditemukan Majelis Pendidikan Daerah Kabupaten Nagan Raya dalam memberikan kontribusinya pendidikannya adalah Political Will dari Bupati Nagan Raya serta defisitnya anggaran daerah.
KEBIJAKAN DINAS PENDIDIKAN NAGAN RAYA DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN PADA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN NAGAN RAYA T. Andriansyah; Yusrizal Yusrizal; Niswanto Niswanto
Jurnal Visipena Vol 12 No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LP2M) STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46244/visipena.v12i1.1264

Abstract

The Nagan Raya Education Office is the implementing element of regional autonomy in government affairs in the education sector . The purpose of this research is to determine: program planning, program implementation mechanisms, program evaluation and the obstacles faced by the Education Office in improving the quality of education in primary schools in Nagan Raya District. This study uses a descriptive method with a qualitative approach. The research results show that: (1) The Education Office makes policies in accordance with the results of the work meeting or existing regulations in the Nagan Raya Education Office . (2) The mechanism pelaks anaan program that sealed sanakan by the Education Department Nagan Raya is executed in accordance with the policies made by the Department of Education Nagan Raya or through good management is by way of carrying out the planning, organizing, actuating and controlling . (3) The evaluation carried out by the Nagan Raya Education Office iscarried out comprehensively by focusing on any problems or gaps that occur in each program. (4) The main obstacle that the Nagan Raya Education Office finds in contributing to its education is the Political Will of the Nagan Raya Regent and the deficit in the regional budget. Abstrak Dinas Pendidikan Nagan Raya adalah sebagai unsur pelaksana otonomi daerah pada urusan pemerintahan di bidang pendidikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: perencanaan program, mekanisme pelaksanaan program, evaluasi program dan hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Dinas Pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan pada sekolah dasar di Kabupaten Nagan Raya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Dinas Pendidikan membuat kebijakan sesuai dengan hasil raker atau aturan yang ada di Dinas Pendidikan Nagan Raya. (2) Mekanisme pelaksanaan program yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Nagan Raya dijalankan sesuai dengan kebijakan yang dibuat oleh Dinas Pendidikan Nagan Raya atau melalui manajemen yang baik yaitu dengan cara melaksanakan planning, organizing, actuating dan controlling. (3) Evaluasi yang dilakukan Dinas Pendidikan Nagan Raya dilaksanakan dengan komprehensif dengan berfokus pada setiap masalah atau kesenjangan yang terjadi pada setiap program. (4) Hambatan utama yang ditemukan Dinas Pendidikan Nagan Raya dalam memberikan kontribusinya pendidikannya adalah Political Will dari Bupati Nagan Raya serta defisitnya anggaran daerah. Kata Kunci: Kebijakan Dinas Pendidikan, Mutu, Pendidikan
IMPLEMENTASI KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBANGUN BUDAYA WIRAUSAHA DI MAN MODEL BANDA ACEH: Indonesia Lisnawati Lisnawati; Cut Zahri Harun; Niswanto Niswanto
Jurnal Visipena Vol 12 No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LP2M) STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46244/visipena.v12i1.1289

Abstract

Entrepreneur competence of a school principal is necessary in creating entrepreneurial culture in the school. Based on thid theory, this research was conducted to find out the imlementation of entrepreneur competence of the school principal in creating entrepreneurial culture in Islamic Senior High School (MAN) Model of Banda Aceh. The research was conducting using a qalitative descriptive approach. The data were collected through interviews, observation, and documentation study. Teh research subjects were the principal, vice principal, teachers, and students of MAN Model of Banda Aceh. The result indicate that (1) The only program relate to entrepreneurship created by the principal was a school subject, namely Prakarya dan Kewirausahaan (Handcrafting and Entrepreneurship) that has produce many works: (2) The implementation of entrepreneurship programs is carried out through subjects run by the teacher, including theories and practices; and (3) The obstacles encountered by the principal in creating entrepreneurial culture in the school were associated with luck of human resources, facilities, and time devote to develop the skills. Abstrak Kompetensi kewirausahaan kepala sekolah memiliki peranan penting dalam membangun budaya wirausaha di sekolah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang implementasi kompetensi kewirausahaan kepala sekolah dalam membangun budaya wirausaha di MAN Model Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru dan siswa di MAN Model Banda Aceh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Program kewirausahaan oleh kepala sekolah dilakukan melalui berbasis mata pelajaran yaitu prakarya dan kewirausahaan, dari mata pelajaran tersebut menghasilkan berbagai macam karya; (2) Pelaksanaan program kewirausahaan dilakukan melalui mata pelajaran yang dijalankan oleh guru, terdiri dari teori dan praktik; dan (3) Hambatan dalam penerapan program kewirausahaan di sekolah yaitu sumber daya manusia yang belum mumpuni, fasilitas dan terbatasnya waktu untuk mengembangkan skill. Kata Kunci: Kompetensi Kewirausahaan dan Budaya Wirausaha
KONTRIBUSI KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN BUDAYA SEKOLAH DI SMK NEGERI 1 MEULABOH Novi Zulfiati; Cut Zahri Harun; Niswanto Niswanto
Jurnal Visipena Vol 12 No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LP2M) STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46244/visipena.v12i1.1290

Abstract

The contribution of a principal in the development of school culture is very important in establishing students’ character. The aims of this research were to find out the principal's programs in developing school culture, the implementation, the supervision, and the obstacles faced by the principal during the implementation. This research used a descriptive method with a qualitative approach. The data collection was conducted through interviews, observations, and documentation studies. The subjects of this research were the principal, teachers, students, and school committee. The results of this research showed that (1) the principal’s programs in developing school culture was designed to strengthen its vision and mission through students character building, developing an entrepreneurial culture according to students department; (2) the implementation of principal’s program in developing school culture involved all school members, establishing social and emotional relationships through meetings, providing the good role model, and developing an entrepreneurial culture that carried out through the internalization of entrepreneurial values in school culture; (3) the supervision was carried out together with school members. The principal supervised directly to monitor the process of implementing school culture development; and (4) the obstacles faced by the principal were the school’s facilities and infrastructures that were optimally used, the absence of a reward and punishment system, and the difficulty of developing students’ commitment which affected students’ discipline and religious values, such as violating school rules. Abstrak Kontribusi kepala sekolah dalam pengembangan budaya sekolah sangatlah penting dalam pembentukan karakter peserta didik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: program kepala sekolah dalam pengembangan budaya sekolah, pelaksanaan, pengawasan, dan hambatan-hambatan kepala sekolah dalam pengembangan budaya sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data diperoleh dari wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian kepala sekolah, guru-guru, siswa, dan komite. Hasil penelitian yaitu: (1) Program kepala sekolah dalam pengembangan budaya sekolah yaitu Menguatkan visi misi Pengembangan budaya sekolah menyangkut dengan pembinaan akhlak/karakter, pengembangan budaya kewirausahaan sesuai dengan jurusan; (2) Pelaksanaan program kepala sekolah dalam pengembangan budaya yaitu melakukan kerjasama dengan seluruh perangkat sekolah, membangun hubungan sosial dan emosional melalui rapat,memberikan contoh teladan, Pengembangan budaya wirausaha dilaksanakan melalui internalisasi nilai-nilai wirausaha dalam kultur sekolah; (3) Pengawasan dilakukan bersama dengan perangkat sekolah. kepala sekolah melakukan pengawasan secara langsung dalam memantau proses pelaksanaan pengembangan budaya sekolah; dan (4) Hambatan-hambatan yang dihadapi kepala sekolah yaitu: penggunaan sarana dan prasarana yang belum optimal, tidak adanya sistem reward dan punishment, Sulitnya membangun komitmen peserta didik sehingga berimbas pada nilai kedisiplinan dan religius seperti, melanggar aturan sekolah. Kata Kunci: Kontribusi, Kepala sekolah, Budaya sekolah