Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Kualitas Pengaruh Pemberian Persentase Bawang Putih (Allium Sativum) terhadap Uji Organoleptik Sie Balu Daging Kerbau Ardiansyah Ardiansyah; Amhar AB; Cut Aida Fitri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 1, No 1 (2016): November 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.044 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v1i1.1251

Abstract

Abstrak. Suatu penelitian telah dilakukan tentang Pengaruh Pemberian Persentase Bawang Putih (Allium sativum) Terhadap Uji Organoleptik Sie Balu Daging Kerbau. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Daging dan Ikan Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala yang berlangsung dari  Juni sampai dengan Juli 2016. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengamati pengaruh pemberian Persentase Bawang Putih (Allium sativum) Terhadap Uji Organoleptik Sie Balu Daging Kerbau. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan P0 adalah pada pemberian  0 % Bawang Putih (kontrol), perlakuan P1 adalah pada pemberian 10 % Bawang Putih dari berat daging, perlakuan P2 adalah pada pemberian 15 % Bawang Putih dari berat daging dan perlakuan P3 adalah pada pemberian 20 % Bawang Putih. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah uji organoleptik meliputi warna, aroma, rasa dan keempukan. Panelis yang digunakan adalah sebanyak 25 orang yang terdiri dari 10 orang ibu rumah tangga, 5 orang dosen, dan 10 orang mahasiswa Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sie Balu daging Kerbau dengan berbagai pemberian persentase bawang putih tidak berpengaruh nyata (P0.05) terhadap uji warna, aroma, rasa dan keempukan. Percentage of Giving Effect of Garlic (Allium Sativum)on Organoleptic Sie Balu Buffalo MeatAbstract. A study has been conducted on the Effect of Percentage of Garlic (Allium sativum) Organoleptic Test Against Sie Balu Buffalo Meat. This research was conducted at the Laboratory of Meat Processing and Fish Department of Animal Husbandry Faculty of Agriculture, University of Syiah Kuala which lasts from June to July 2016. The purpose of this study was to observe the effect of percentage of Garlic (Allium sativum) Organoleptic Test Against Sie Balu Buffalo Meat. This study uses a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 5 replications. Treatment P0 is the provision of 0% Garlic (control), treatment P1 is the provision of 10% of the weight of the meat Garlic, P2 treatment is the administration of 15% of the weight of the meat Garlic and treatment P3 is the administration of 20% Garlic. The parameters observed in this study is the organoleptic tests include color, aroma, flavor and tenderness. Panelists in use is of 25 people consisting of 10 housewives, five lecturers and 10 students of Department of Animal Husbandry Faculty of Agriculture, University of Syiah Kuala. The results showed that Balu Sie buffalo meat with various percentages administration of garlic not significant (P 0.05) to test the color, aroma, flavor and tenderness
Uji Kebusukan Bakso Daging Sapi yang Diberikan Persentase Tepung Kacang Kedelai (Glycine max L.) yang Berbeda Yuliyanti Yuliyanti; Amhar Abu Bakar; Cut Aida Fitri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.266 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v7i1.19124

Abstract

Abstrak. Bakso merupakan olahan dari daging dengan campuran yang terdiri dari tepung memiliki rasa yang enak dan sangat digemari oleh semua kalangan. Pengolahan bakso sangat penting di perhatikan, pengolahan yang baik akan menghasilkan bakso yang berkualitas, baik dari segi protein, nutrisi dan lamanya penyimpanan. Pada umumnya campuran bakso sangat bergantung pada jenis tepung yang digunakan. Tepung kacang kedelai adalah salah satu tepung yang memiliki kualitas yang tinggi. Kacang kedelai merupakan jenis biji-bijian yang banyak ditemukan di Indonesia. Memiliki kandungan yang tinggi akan protein kacang kedelai yang sudah diolah menjadi tepung dapat digunakan sebagai campuran dari berbagai macam olahan makanan salah satunya adalah bakso. Penambahan tepung kacang kedelai dalam pembuatan bakso penting dilakukan untuk melihat dari segi kualitas dan tingkat kebusukan awal yang terjadi. Pada prinsipnya uji kebusukan dapat dilakukan dengan 3 uji yaitu Uji eber, H2S, dan uji Postma. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan mendeskripsikan data dengan penotasian positif dan negatif. Positif (menunjukkan kebusukan awal) dan negatif (tidak menunjukkan kebusukan awal), dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan sehingga diperoleh 16 sampel percobaan. Dengan persentase penggunaan tepung kacang kedelai yaitu 0%, 20%, 40% dan 60%. Lalu dilakukan uji awal kebusukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sampel bakso dengan persentase tepung kacang kedelai 40% dan 60% lebih cepat mengalami kebusukan awal dibandingkan dengan penambahan 0% dan 20%. Semakin tinggi persentase penambahan tepung kacang kedelai pada sampel bakso yang di uji maka protein yang ada pada bakso juga semakin tinggi, suatu bahan pangan yang memiliki protein tinggi lebih rentan mengalami kebusukan.Rotten Test of Beef Meatballs Given Different Percentage of Soybean Flour (Glycine max L.)Abstract. Meatballs are processed from meat with a mixture consisting of flour has a good taste and is very popular by all circles. Meatball processing is very important to note, good processing will produce quality meatballs, both in terms of protein, nutrition and length of storage. In general, the meatball mixture depends on the type of flour used. Soy bean flour is one of the flours that have a high quality. Soybeans are a type of grain that is widely found in Indonesia. Having a high content of soy bean protein that has been processed into flour can be used as a mixture of various kinds of processed foods, one of which is meatballs. The addition of soybean flour in the manufacture of meatballs is important to see in terms of quality and the level of initial decay that occurs. In principle, the decay test can be done with 3 tests, namely the eber test, H2S, and postma test. This study was conducted using qualitative research methods by describing data with positive and negative assessments. Positive (indicating initial decay) and negative (showing no initial decay), with 4 treatments and 4 repeats resulting in 16 experimental samples obtained. With the percentage of soy bean flour use is 0%, 20%, 40% and 60%. Then an initial test of decay was conducted. The results of this study showed that meatball samples with a 40% and 60% faster percentage of soy bean flour experienced early decay compared to the addition of 0% and 20%. The higher the percentage of soy bean flour additions in the meatball samples tested, the higher the protein in meatballs, a food that has high protein is more susceptible to decay.
Nilai Organoleptik Daging Ayam Broiler dengan Penambahan Prebiotik Immuno Forte® pada Berbagai Level Berbeda M. Reza Pangestu; Cut Aida Fitri; Sitti Wajizah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 1, No 1 (2016): November 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.93 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v1i1.904

Abstract

Abstrak.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan prebiotik Immuno forte® selama pemeliharaan terhadap nilai organoleptik daging ayam broiler meliputi warna, rasa, aroma dan tekstur. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapangan Peternakan (LLP) Program Studi Peternakan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, mulai tanggal 22 Agustus sampai dengan 21 September 2015. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 ekor DOC ayam broiler CP 707 Strain Arbor Acres produksi PT. Charoen Pokphand, yang diberi ransum komersial R511 hi pro vitepriode starterdan R512 bravo priode finisher. Penelitian ini terdiri atas 4 perlakuan yaitu: P0(0 mL Immuno forte®/3 L air ), P1 (0,5 mL Immuno forte®/3 L air), P2(1 mL Immuno forte®/3 L air), P3 (1.5 mL Immuno forte®/3 L air) dan P4 (2 mL Immuno forte®/3 L air). Peubah yang dinilai secara organoleptik meliputi warna, aroma, rasa, dan tekstur daging dada ayam broiler yang telah dipanggang, dengan melibatkan 25 orang panelis semi terlatih. Penilaian organoleptik berdasarkan skala hedonik 1 sampai 5, dimana 1= sangat tidak suka, 2 = tidak suka, 3 = netral, 4 = suka, 5 = sangat suka. Hasil penelitian menunjukkan penambahan Immuno forte® dalam air minum selama pemeliharaan tidak berpengaruh negatif terhadap nilai organoleptik yang meliputi warna, aroma, rasa, dan tekstur daging ayam broiler. Secara umum, semua parameter pada  perlakuan masih berada pada  kisaran skor 3,57 – 3,79 yang berarti dapat diterima oleh panelis dengan kategori pada umumnya mendekati suka. Organoleptic Values of Broiler Meat  Administrated With With Different Levels of Prebiotic Immuno Forte® Abstract. The purpose of this study was to evaluate the effect of prebiotic immuno forte® administration with different levels on organoleptic values of broiler meat, include color, flavor, aroma and texture. This study conducted at Experimental Farm, Animal Husbandry Department, Agricultural Faculty Syiah Kuala University from August 22 to September 19, 2015.  As many as 100 unsex day old chicks (DOC) CP 707 Strain Abror Acres, produced by Charoen Pokphand was used in this study, fed with commercial diet   R511 hi pro viteon the starterperiod and R512 bravo on the finisher period. Treatments consisted of: P0 (0 mL Immuno forte® / 3 L water), P1 (0.5 mL Immuno forte® / 3 L water), P2 (1 mL Immuno forte® / 3 L water), P3 (1.5 Immuno forte® mL / 3 L water) and P4 (2 mL Immuno forte® / 3 L water). Parameters assessed by organoleptic test include color, aroma, flavor, and texture of grilled broiler breast meat, involving 25 semi-trained panelists. Organoleptic assessment based on hedonic scale of 1 to 5, where 1 = strongly dislike, 2 = dislike, 3 = neutral, 4 = likes, 5 = very fond. The results showed that the administration of Immuno forte® in drinking water for maintenance is not negatively affect the organoleptic values include color, aroma, flavor, and texture of broiler meat. In general, all the parameters of the treatment is still in the range of scores from 3.57 to 3.79 which means it can be accepted by the panelists with a category generally approaches like
Analisis Kebusukan Sie Balu Daging Kerbau dengan Pemberian Persentase Bawang Putih (Allium sativum) yang Berbeda Aulia Dinamika; Cut Aida Fitri; Amhar Abubakar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 2, No 4 (2017): November 2017
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/jimfp.v2i4.5458

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Tehnologi Pengolahan Daging Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Penelitian ini berlangsung selama dua bulan dari Maret sampai April 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengamati Analisis Kebusukan Sie Balu Daging Kerbau Dengan Pemberian Persentase Bawang Putih (Allium Sativum)  Yang Berbeda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 5 ulangan. Perlakuan P0 adalah pada pemberian 0% (kontrol); perlakuan P1 adalah pemberian 10% bawang putih dari berat daging; perlakuan P2 adalah pemberian 15% bawang putih dari berat daging; perlakuan P3 adalah pemberian 20% bawang putih dari berat daging. Parameter yang diamati dalam penelituian ini adalah uji Postma, uji H2S dan uji Eber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji Postma menunjukkan bahwa sampel sie balue daging kerbau tanpa perlakuan menunjukkan hasil negatif. Pada sampel yang telah diberi persentase bawang putih 10 % ternyata juga tidak terjadi pembusukan, uji H2S juga tidak ada tanda kebusukan, sedangkan pada uji Eber menunjukkan hasil yang positif.The Analysis of Cured Buffalo Meat Rottenness by Giving Different Percentage of Garlic (Allium Sativum)The objective of this study was to observe the Analysis of Cured Buffalo Meat Rottenness by Giving Different Percentage of Garlic (Allium sativum). This study used Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatment of 5 replications. Treatment P0 was given 0% garlic (control); P1 treatment was given 10% garlic of the meat weight; P2 treatment was given 15% garlic of the meat weight; P3 treatment was given 20% garlic of meat weight. The parameters observed in this study were Postma test, H2S test, and Eber test. The results indicated that the sample of Postma test of cured buffalo meat without treatment showed negative result. Moreover, the sample that has been given percentage of 10% garlic was not getting rotten as well, and H2S test was also not giving the sign of rottenness, while the Eber test showed the positive result.
Pemanfaatan Limbah Feses Sapi sebagai Pembuatan Pakan Pelet terhadap Pertambahan Berat Badan Ikan Lele Dumbo Zulhelmi Zulhelmi; M. Aman Yaman; Cut Aida Fitri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 1, No 1 (2016): November 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.247 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v1i1.1192

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah asal feses sapi sebagai bahan pembuatan pakan pelet guna memacu pertumbuhan ikan Lele Dumbo.  Penelitian ini dilakukan di Station Riset II (dua) Ie Suum, UPT. University Farm, Aceh Besar,  tanggal 22 Mei‒14 Agustus 2016. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan. Setiap ulangan merupakan unit percobaan, masing-masing terdiri dari 50 ekor ikan Lele Dumbo. Perlakuan menggunakan pakan komersil ikan 781 Hiprovite yang disubtitusikan dengan pakan pelet organik. Parameter yang diamati adalah berat badan, pertambahan berat badan, konsumsi pakan, konversi pakan, efisiensi pakan, kelangsungan hidup, dan kualitas air (pH, suhu, kelembaban, cahaya). Hasil penelitian menunjukkan perlakuan pakan limbah asal feses sapi berpengaruh sangat nyata (P0.01), terhadap berat badan, pertambahan berat badan, dan konsumsi ransum ikan Lele Dumbo, namun tidak berpengaruh nyata (P0,05)  terhadap konversi dan efisiensi pakan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pakan pelet organik asal feses sapi dapat memacu pertumbuhan ikan Lele Dumbo. Utilization of Cattle Feces as Materials for Pellet Feed to The Weight Gain of Catfish Abstract. The aim of present study was to utilizase cattle feces as materials for making organic pellet feed to improve the growth of catfish.  The study was conducted  in Station Research II (two) Ie Seum Unit, University Farm, Aceh Besar, May 22-August 14, 2016. The study was designed into completely randomized design (CRD) consisting of 4 treatments and 4 replications. Each relication was an experimental unit consisting of 50 catfishes.The treatment was substition of commercial feed fish (781 Hiprovite) with  organic pellet feed with the level of 0, 10, 20, and 30%, respectively.  Parameters  measured were body weight, feed intake, feed conversion, feed efficiency,  livebility, and water quality  (pH, temperature, moisture, light). The results of study showed that administration of organic pellet feed  affected highly significant (P0.01) on body weight, body weight gain and feed intake of catfish. However, there were no significant effect (P0.05) on feed conversion and feed efficiency.  It was concluded that the organic pellet feed composed mainly from cattle feces could  improve the growth of catfish
Pengaruh Penggunaan Persentase Tepung Kunyit terhadap Uji Kebusukan dan Total Plate Count Daging Broiler Fitri Khairunisah; Cut Aida Fitri; Amhar Abu Bakar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 5, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.276 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v5i1.13704

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan persentase tepung kunyit yang berbeda terhadap Kebusukan dengan dua metode dan Total Plate Count daging broiler. Pelaksanaan ini telah dilakukan pada bulan Mei sampai bulan Agustus 2019. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pengolahan Daging, Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pengolahan Susu Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian dan Laboratorium Kesmavet Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala. Bahan yang digunakan adalah daging broiler bagian dada seberat 800 gram dan 78 gram tepung kunyit. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan sehingga total sampel sebanyak 20. Dengan penggunaan persentase tepung kunyit (0%) = P0, penggunaan persentase tepung kunyit (10%) = P1, penggunaan persentase tepung kunyit (13%) = P2 dan penggunaan persentase tepung kunyit (16%) = P3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan metode Eber disemua perlakuan menunjukkan  hasil yang negatif. Uji kebusukan metode H2Smenunjukkan hasil yang dominan negatif mengalami awal kebusukan di semua perlakuan. Analisis Total Plate Count menunjukkan bahwa daging broiler akibat penggunan persentase tepung kunyit yang berbeda memiliki rataan berkisar dari 4,28 cfu/g - 4,83 cfu/g. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan persentase tepung kunyit yang berbeda dapat memberikan pengaruh nyata (P0,05) terhadap Total Plate Count.The Effect of the Use of Turmeric Flour Percentage Against Damage with Two Methods and the Total Plate Count of Broiler Meat Abstract. This study aims to determine the effect of using different percentages of turmeric flour on rot with two methods and the Total Plate Count of broiler meat. This research has been conducted from May to August 2019. This research is conducted in the laboratory of meat processing science and technology, laboratory of milk processing and technology of livestock Study Program, Faculty of Agriculture and Laboratories Kesmavet Faculty of Veterinary Medicine of Syiah Kuala University. The study used chest broiler meat weighing 800 grams and 78 grams of turmeric flour. The research draft used is complete random design consists of 4 treatments and 5 repeats so that a total of 20 samples. With the use of a percentage of turmeric flour (0%) = P0, the use of the percentage of turmeric flour (10%) = P1, the use of the percentage of turmeric flour (13%) = P2 and the use of the percentage of turmeric flour (16%) = P3. The results showed that the Eber method in all treatments showed negative results. Decay test H2S method showed negative dominant results experienced early rot in all treatments. Total Plate Count analysis shows that broiler meat due to the use of different percentages of turmeric flour has averages ranging from 4.28 cfu / g - 4.83 cfu / g.. It can be concluded that the use of a different percentage of turmeric flour can give a noticeable effect (P 0.05) to Total Plate Count, at the beginning of the meat decay. 
Efect of Suplementation of Extracted Jaloh Leaf (Salix tetrasperma Roxb) in Drinking Water to the Weights and Percentages of Broiler Chicken Carcasses Iflijar Iflijar; Zulfan Zulfan; Cut Aida Fitri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 2, No 3 (2017): Agustus 2017
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/jimfp.v2i3.3778

Abstract

Pengaruh Suplementasi Ekstrak Daun Jaloh di dalam Air Minum terhadap  Berat dan Persentase Karkas Ayam Broiler Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian ekstrak jaloh (Salix tetrasperma Roxb) dalam minum terhadap berat dan persentase karkas ayam broiler. Penelitian dilakukan di Laboratorium Lapangan Peternakan (LLP), Program Studi Perternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini menggunakan 80 ekor anak ayam broiler (DOC) strain Lohmann, produksi PT. Japfa, Medan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan subsampel,  terdiri dari 4 perlakuan, 4 kelompok,  dan 2 subsampel.  Tiap kelompok merupakan unit percobaan yang masing-masing terdiri dari lima ekor ayam.   Perlakuan yang  dicobakan adalah pemberian ekstrak daun jaloh melalui air minum dengan dosis 0, 500, 1000, dan 1.500 mg/l air.  Parameter yang diamati meliputi  bobot dan persentase karkas dan karkas,   giblet (hati,  rempela, jantung),   dan lemak abdomen ayam broiler. Data yang diperoleh dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA),   jika didapatkan hasil yang berbeda nyata  maka dilanjutkan dengan uji Jarak Berganda Duncan (Steel dan Torrie, 1993).  Hasil penelitian memperlihatkan bahwa meskipun secara statistik tidak  nyata (P0,05),  pemberian ekstrak daun jaloh melalui air minum cenderung meningkatkan persentase karkas ayam broiler dengan level pemberian terbaik 1000 mg/l.  Pemberian ekstrak daun jaloh sampai level 1500 ml/l  dalam air minum tidak mempengaruhi secara nyata organ-organ giblet (hati, rempela, dan jantung) dan lemak abdomen ayam broiler. Efect  of  Suplementation of  Extracted Jaloh Leaf  (Salix tetrasperma Roxb) in Drinking Water to the Weights and Percentages of Broiler Chicken Carcasses Abstract. The aim of present study was to determine effect of adding of jaloh (Salix tetrasperma Roxb) leave extraction in drinking water to the weights and percentages of  broiler chicken carcasses.   The study was conducted in Field Laboratory,  Livestock Department,  Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University.  As many as 80 chicks, strain Lohmann, produced by PT. Japfa, Medan were used in this study.  The study was performed into randomized block design with subsamples, consisted of  4 treatments,   4 blocks, and 2 subsamples.   Each block was an experimental unit consisted of  5 chicks.  The treatments were adding  of  jaloh  leave extraction in drinking water with the level of  0,  500, 1000, and 1500 mg/l.   Parameters observed were  the weights and percentages of  whole carcass and retail cuts-up,  giblets, and abdominal fat of  broilers.    Results of study showed that adding of  jaloh  leave extraction in drinking tended to increase weights of  whole carcasses and retail cuts-up of  broilers with the best level was 1000 mg/l,   however statistically no  significant diferences were detected (P0.05).   There was no  indication  adding  of  jaloh  leave extraction in drinking water caused adverse effect of  giblets nor abdominal fat of  broiler chickens.Keywords: broiler,  carcass, giblets, abdominal fat, jaloh 
Analisis Ekonomi Pemeliharaan Ayam Broiler dengan Pemberian Tepung Kulit Pisang Kepok Fermentasi + Feed Supplement Muhammad Syairazi; Cut Aida Fitri; Zulfan Zulfan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 1, No 1 (2016): November 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.912 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v1i1.1283

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh substitusi sebagian ransum komersil periode finisher dengan tepung kulit pisang fermentasi + bungkil kelapa + feed supplement  terhadap efisiensi ekonomis pemeliharaan  ayam broiler.  Penelitian dilakukan  di Laboratorium Lapangan Peternakan (LLP),  Program Studi Perternakan,  Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala,  tanggal 1 April‒5 Mei 2016.  Penelitian menggunakan 100 ekor anak ayam broiler (DOC) strain lohmann.  Perlakuan yang  dicobakan adalah pemberian tepung kulit pisang kepok fermentasi + bungkil kelapa + feed supplement, sebanyak 0% (P1), 2,5%+1,5%+1% (P2), 5%+3%+1% (P3). 7,5%+4,5%+1% (P4), dan 10%+6%+1% (P5)   Parameter yang diamati meliputi aspek teknis (berat badan akhir dan  total konsumsi ransum) dan aspek ekonomis (penerimaan,  biaya, Income over Feed Cost, dan total income).   Hasil penelitian memperlihatkan bahwa substitusi ransum komersil dengan sebanyak-banyaknya 10% tepung kulit pisang kepok fermentasi + 6% bungkil kelapa + 1% feed supplement selama periode finisher tidak berpengaruh nyata (P0.05) terhadap berat badan akhir dan total konsumsi ransum ayam broiler.   Substitusi ransum komersil dengan tepung kulit pisang kepok fermentasi + bungkil kelapa + feed supplement  selama periode finisher menurunkan biaya ransum dan menaikkan IOFC dan total income.   Ransum komersil paling layak dan menguntungkan jika disubstitusi dengan 7,5% tepung kulit pisang kepok fermentasi + 4,5% bungkil kelapa + 1%  feed supplement  selama periode finisher.     Economic Analysis of Administration of Fermented Banana Peel and Feed Supplement  as Partial Substitution of Commercial Broiler DietAbstract:  The aim of present study was to analysis the efficiency of partial substitution of commercial broiler diet with fermented banana peel + coconut meal + feed supplement during finisher period.  The study was conducted in Field Laboratory of Animal Husbandy Department,  Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University,  April 1 until Mei 5, 2016.   As many as 100 chicks,  strain lohmann.   The treatment was the provision of  fermented banana peel  + coconut meal +  feed supplement, with the level of  0% (P1), 2,5%+1,5%+1% (P2), 5%+3%+1% (P3). 7,5%+4,5%+1% (P4), and 10%+6%+1% (P5), respectively.   The parameters observed involved both production technical aspects (final body weight and total  feed consumption) and economic aspects  (revenue, cost, Income over Feed Cost, and total income) of raising broilers fed the commercial diets substituted partially by fermented banana peel + coconut meal + feed supplement.   The results of study showed that administration of  fermented banana peel up to 10% + coconut meal  6% + feed supplement 1%  as partial substitution of  commercial broiler finisher diet during finisher periode was not significant effect (P0.05) on  final body weight and feed consumption.   Substituting commercial diet with fermented banana peel up to 10% + coconut meal 6% + feed supplement 1%  reduced cost and increased IOFC as well as total income.  It was suggested that the best level of substitution of  finisher commercial  diet was 7,5% fermented banana peel + 4,5% coconut meal + 1% feed supplement