Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

The fig leaves (Ficus carica L.) on blood sugar and cholesterol levels in patients with diabetes mellitus Bahjatun Nadrati; Elisa Oktaviana; Zuliardi Zuliardi; Lalu Dedy Supriatna; Zurriyatun Toyyibah; Raden Ahmad Dedy Mardani
Malahayati International Journal of Nursing and Health Science Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/minh.v4i2.3879

Abstract

Background: Diabetes Mellitus in Indonesia was ranked the 6th highest in the world in 2017. In NTB, the prevalence of DM increased to 1.5% per year and became top 10 most diseases in NTB Province. One of the non-pharmacological approaches that can be used by DM patients with high blood sugar and high cholesterol is herbal therapy of Fig Leaves (ficus carica) steeping water. Fig leaves are rich in flavonoids and pectin which are able to control blood sugar and cholesterol metabolism in the body, relax blood vessels and prevent the establishment of atherosclerosis. Pectin triggers bile secretion in digestive tract which binds cholesterol and excretes it out of the body with feces.Purpose: Knowing the Effect of fig leaves (Ficus carica L.) on blood sugar and cholesterol levels  in  patients with diabetes mellitusMethod: A quasi-experimental study with descriptive analytic design and pre and post-test of non-equivalent control group design. Sampling used the purposive sampling technique and obtained 30 participants divided into 2 groups. 15 participants in the intervention group and 15 participants in the control group. The research instruments were questionnaires on characteristics, observation sheets. Data analysis used the Pairet t-test.Results: In the intervention group, the statistical test results showed that there was a significant difference between blood sugar levels before and after intervention (p-value 0.000) and a significant difference between total cholesterol before and after intervention (p-value 0.000).Conclusion : There is an effect of the fig leaves (Ficus carica L.) on blood sugar and cholesterol levels in  patients with diabetes mellitus
EDUKASI PERAWATAN FOOT AND ANKLE EXERCISES TERHADAP PENCEGAHAN KOMPLIKASI KAKI DIABETIK PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS Baiq Ruli Fatmawati; Marthilda Suprayitna; Kurniati Prihatin; Zuliardi Zuliardi; Zaenal Arifin; Zuhratul Hajri
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 3, No 3 (2020): October
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v3i3.2919

Abstract

Abstrak: Komplikasi penyakit diabetes mellitus yang sering dijumpai adalah kaki diabetik yang ditandai dengan ulkus, infeksi, gangren dan artropi charcot. Upaya pencegahan kaki diabetic dilakukan dengan cara pemeriksaan, perawatan dan Foot and Ankle Exercises, sehingga dapat mencegah terjadinya luka dan dapat meningkatkan vaskularisasi pada kaki penderita diabetes mellitus. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mengedukasi masyarakat tentang bagaimana perawatan dan Foot and Ankle Exercises pada penderita diabetes mellitus di wilayah kerja Puskesmas Penimbung, Gunungsari, Lombok Barat. Metode yang digunakan melalui pendidikan kesehatan tentang perawatan dan pelatihan senam kaki (Foot and Ankle Exercises) sebagai tindakan pencegahan terhadap komplikasi kaki diabetik pada 35 responden dengan diabetes mellitus. Evaluasi Akhir Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah diperolehnya pengetahuan penderita diabetes mellitus terhadap perawatan kaki yang menunjukkan peningkatan nilai rerata post test menjadi 75 dari nilai rerata pada pre test 31 terhadap 30 responden. Diharapkan informasi yang telah disampaikan dalam modul dapat dijadikan panduan dalam memantau penatalaksanaan perawatan kaki pada diabetes mellitus serta Kegiatan senam kaki ini dapat dilakukan secara teratur dirumah dan gerakannya disesuaikan dengan kemampuan tubuh.Abstract: A complication of diabetes mellitus often encountered by diabetic foot which is characterized by ulcers, infection and gangrene and Charcot’s anthropic. Prevention of diabetic food is done examination, Foot treatment and Ankle Exercises, can prevent injury and can increase vascularity blood in feet. The purpose of devotion to this community  is a educate the public about how to care foot with Foot treatment and Ankle Exercises for people with diabetes mellitus  in Penimbung public Health Center, sub district Gunungsari, West Lombok, West Nusa Tenggara. Methods used through health education regarding the care and training of foot and ankle exercises as a preventive measure against complications of diabetic foot in 35 respondent with diabetes mellitus. Final Evaluation of Community Service Program obtained knowledge of diabetes mellitus sufferers on foot care which shows an increase in the mean value of the posttest to 75 from the mean value in the pre-test 31 to 35 respondents. the information that has been conveyed in the module can be used as a guide in monitoring the management of foot care in diabetes mellitus and this Foot treatment and Ankle Exercises can be done regularly at home and the movements are adjusted to the body's ability.
PEMBERDAYAAN KELUARGA DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGANAN AWAL PENYAKIT DIARE PADA BAYI DAN BALITA DI AMPENAN KOTA MATARAM Haryani Haryani; Melati Inayati Albayani; Zuliardi Musleh; Kusniyati Utami; Marthilda Suprayitna
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 4 (2020)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.246 KB) | DOI: 10.31949/jb.v1i4.519

Abstract

Penyakit diare sampai saat ini masih menjadi penyebab utama dari kematian terbesar didunia. Hampir seluruh kelompok usia terserang diare khususnya paling banyak menyerang anak berusia di bawah lima tahun karena masih belum mempunyai daya tahan tubuh yang maksimal atau belum mempunyai sistem imun yang belum sepenuhnya terjaga (Sukardi & Iskandar, 2005). Perilaku kesehatan dapat diwujutkan dengan perilaku hidup bersih dan sehat harus dimulai dari unit terkecil masyarakat yaitu perilaku hidup bersih dan sehat dirumah tangga sebagai upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu memperaktikkan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai pencegahan terjadinya diare. Tujuan: Pengetahuan tentang penyakit diare, Pengetahuan tentang pencegahan penyakit diare dan penanganan awal serta tanda bahaya penyakit diare. Metode: (i) Identifikasi jumlah keluarga yang menjadi sasaran Posyandu (ii) Sosialisasi, dan (iii) Evaluasi. Hasil: Jumlah keluarga yang mengikuti kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebanyak 20 orang. Dari evaluasi kegiatan diperoleh keluarga telah memahami tentang pencegah penyakit diare dan penanganan awalnya serta cara pembuatan larutan gula garam. Kesimpulan: Manfaat dari adanya pengetahuan dan pemahaman tentang penyakit Diare dan pencegahannya sangat membantu di dalam upaya untuk meningkatkan kesehatan bayi dan anak.
GERAKAN MASYARAKAT SADAR MASKER DI ERA NEW NORMAL MELALUI SOSIALISASI PROTOKOL PENCEGAHAN COVID-19 DI DESA MAMBALAN Zaenal Arifin; Melati Inayati Albayani; Baiq Ruli Fatmawati; Marthilda Suprayitna; Kurniati Prihatin; Zuliardi Musleh; Dewi Nur Sukma Purqoti
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.087 KB) | DOI: 10.31949/jb.v2i1.608

Abstract

Coronovirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit yang perkembangannya sangat cepat dan mewabah di beberapa negara sehingga ditetapkan sebagai kejadian pandemik global oleh World Health Organization (WHO). Pandemi Covid-19 memasuki babak baru kondisi new normal, setelah semenjak sejak 3 bulan terakhir ini marak terdengar di Indonesia. Meskipun sudah memasuki kondisi new normal, wabah ini tetap harus diwaspadai. Tatanan kehidupan baru atau kenormalan baru yang harus dijalani akan berakibat makin buruk, jika kita tidak taat pada protokol kesehatan yang diisyaratkan pemerintah. Pemakaian masker merupakan salah satu upaya yang direkomendasikan pemerintah untuk pencegahan penyebaran COVID-19. Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah mensosialisasikan gerakan masyarakat sadar masker di era new normal sebagai bentuk pecegahan penyebaran Covid-19. Pembagian masker dilakukan dengan cara door to door dan di tempat layanan publik disertai demonstrasi penggunaan masker yang dilakukan oleh dosen, mahasiswa dan pemerintah setempat, dan juga penempatan banner tata cara pencegahan COVID-19 di sudut ruang layanan publik dilaksanakan pada tanggal 12 Juni 2020 dengan jumlah masker yang dibagi 50 masker. Dari hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, menunjukkan bahwa masyarakat sadar dan patuh menggunakan masker terutama di layanan publik dan rumah ibadah serta menjaga jarak pada saat sholat berjamaah dilakukan.
PERILAKU CERDIK DI MASA PANDEMI COVID-19 Baiq Ruli Fatmawati; Marthilda Suprayitna; Kurniati Prihatin; Melati Inayati Albayani; Zaenal Arifin; Zuliardi Zuliardi
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.827 KB) | DOI: 10.31949/jb.v2i4.1590

Abstract

Pendahuluan: Pandemi secara global yang disebabkan Coronavirus disease 2019 (Covid-19) telah mewabah dan menyebar dengan cepat, dan terjadi secara bersamaan di seluruh dunia. Meningkatnya angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19 disebabkan karena adanya penyakit penyerta (comorbid). Hipertensi merupakan salah satu comorbid paling banyak ditemukan pada Covid-19, sehingga penderita hipertensi diharapkan mampu memodifikasi gaya hidup dan mengubah perilaku kesehatan dengan mengoptimalkan pengelolaan kesehatannya. Tujuan: Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengoptimalkanperilaku CERDIK pada penderita hipertensi dimasapandemi Covid-19. Metode: Penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekataan cross sectional. Jumlah responden sebanyak 138 orang, dimana tekhnik pengambilan sampelnya dengan accidental sampling. Alat penelitian ini menggunakan tensi digital, dan kuesioner Perilaku CERDIK. Hasil:Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar berusia rata-rata 40-60 tahun (64.6%), berjenis kelamin perempuan sebanyak 78 responden (56,5%), berpendidikan SMA sebanyak 54 responden (39.1%), tidak bekerja sebanyak 85 responden (61.6%), lama menderita hipertensi rata-rata >1 tahun sebanyak 111 orang (80.4%). Klasifikasi hipertensi tahap 1 sebanyak 122 responden. Perilaku CERDIK meliputi: Cek kesehatan rutin mayoritas baik sebanyak 96 responden, Enyahkan asap rokok baik sebanyak 79 responden, Aktivitis fisik baik sebanyak 90 responden, Diet sehat baik sebanyak 70 responden, Istirahat baik sebanyak 112 responden, Pengelolaan stress baik sebanyak 75 responden. Enyahkan asap rokok baik sebanyak 56 responden, Aktivitis fisik baik sebanyak 41 responden, Diet sehat baik sebanyak 54 responden, Istirahat baik sebanyak 40 responden, Pengelolaan stress baik sebanyak 41 responden.
Karakteristik Pasien dengan Corona Virus Disease Zaenal Arifin; Baiq Ruli Fatmawati; Istianah Isstianah; Zuliardi Zuliardi
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 11 No 4 (2021): Supp Oktober 2021
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v11i4.1695

Abstract

Jumlah kasus COVID-19 terus menunjukan peningkatan. Data sebaran kasus di Provinsi Nusa Tenggara Barat didapatkan akumulasi kasus positif COVID-19 paling banyak terjadi di Kota Mataram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien COVID-19 di RSUD Kota Mataram. Penelitian ini deskriptif dengan data sekunder rekam medis (Maret-April 2021). Populasi dan sampel penelitian: semua penderita COVID-19 di RSUD Kota Mataram bulan Maret – April 2021 sebanyak 258 orang, dimana pengambilan data dengan total sampling dan data dianalisis melalui uji frekuensi dan deskriptif analitik. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar responden laki-laki sebanyak 107 orang (41,5%) dan perempuan 151 orang (58,5%) dengan usia terbanyak pada kelompok 26-35 tahun yaitu 56 orang (21,7%). Responden yang memiliki gejala klinik sebanyak 163 orang (63,2%) dan tanpa gejala 95 orang (36,8%). Gejala klinik yang dialami responden antara lain demam 35,7%, sesak (12,0%), batuk (35,3%), pilek (24,8%), pusing (2,7%), anosmia (15,9%), nyeri tenggorokan (10,5%), hilang pengecapan ( 0,4%), myalgia (1,2%), lemas (8,10%), mual (7,8%), muntah (3,9%) dan penurunan kesadaran (0,4%), dan sebanyak 21,3% pernah kontak erat dengan pasien COVID-19.
PEMERIKSAAN GULA DARAH UNTUK MENCEGAH PENINGKATAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS Elisa Oktaviana; Bahjatun Nadrati; Lalu Dedy Supriyatna; Zuliardi Zuliardi
Jurnal LENTERA Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal LENTERA
Publisher : Stikes Yarsi Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.709 KB) | DOI: 10.57267/lentera.v2i2.201

Abstract

LENTERA (Jurnal PengabdianISSN 2774-812X (print); ISSN 2774-9274 (online)Vol. 2 No. 2 Juli Tahun 2022 pp. 232-237233 | LENTERA (Jurnal pengabdian)ABSTRACTDiabetes mellitus (DM) is a disease, where the condition of glucose levels in the blood exceedsnormal limits. This is because the body cannot release or use insulin adequately. Insulin isa hormone released by the pancreas and is the main substance responsible formaintaining blood sugar levels in the body in a balanced condition. An increase in bloodglucose levels is a common symptom that occurs in people with diabetes mellitus. If leftunchecked, it can cause various complications, both acute and chronic. The purpose ofthis community service is to determine the sugar levels of people with DiabetesMellitus.The method applied in community service activities is the examination of bloodsugar levels in the community by taking blood specimens. The results obtained from 30people with diabetes mellitus that most of the respondents had Blood Sugar Levels <200mg/dL as many as 3 people (10%) and 200 mg/dL 27 people (90%). Patients withDiabetes Mellitus were very enthusiastic about participating in the activity of conductingfree blood level checks, and posyandu cadres were very active during the activity,especially when preparing for implementation so that the measurement activities ransmoothly.It is advisable to check blood sugar levels when carried out on an ongoingbasis to prevent non-communicable diseases as early as possible, especially for peoplewho have the potential to experience the disease and people who already have DiabetesMellitus can control their blood sugar levels so that they remain within reasonable limitsso that signs and symptoms do not occur unwanted symptoms.
Gambaran Obesitas Berdasarkan Indikator Antropometri Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang dan Panggul Zaenal Arifin; Zuliardi Zuliardi; Kurniati Prihatin
Jurnal PRIMA Vol 8, No 2 (2022): PrimA: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v8i2.303

Abstract

Pendahuluan : masalah gizi di Indonesia terdiri dari gizi kurang dan gizi lebih. Salah satu masalah kesehatan yang diakibatkan adanya kelebihan asupan gizi adalah obesitas.Tujuan : tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi obesitas berdasarkan indikator antropometri lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang dan panggul.Metode : metode penelitian ini adalah merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel dalam penelitian sebanyak 53 responden dengan pengambilan sampel menggunakan teknik purpossive sampling.Hasil : hasil penelitian didapatkan rata-rata lingkar pinggang pada responden laki-laki adalah 91,39+9,732 cm dan rata-rata lingkar pinggang responden perempuan adalah 84,20+9,208 cm. Berdasarkan pengukuran lingkar pinggang diketahui sebanyak 34 orang (64,1%) berisiko dan 19 orang (35,8%) tidak beresiko. Dan hasil pengukuran rasio lingkar pinggang dan panggul didapatkan 1 orang (1,9%) memiliki rasio lingkar pinggang dan panggul berisiko dan 52 orang (98,1%) memiliki rasio lingkar pinggang dan panggul berisiko.Kesimpulan : peningkatan lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang dan panggul dapat menggambarkan adanya obesitas akibat penumpukan lemak pada daerah abdomen. Adanya obesitas dapat menjadi pemicu terjadinya sindrom metabolik.Kata kunci : obesitas, lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang dan panggul