Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STROKE DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM SEMARANG Kristiyawati, Sri Puguh; -, Dewi Irawati; Hariyati, Tutik Sri
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 1, No 1 (2009): Desember 2009
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke adalah suatu sindrom klinis akibat gangguan aliran darah menuju otak, timbul mendadak dan lebih banyak dialami penderita yang berusia 55 tahun. Menurut penyebabnya stroke dibagi dua yaitu stroke hemoragik akibat pecahnya pembuluh darah otak dan stroke iskemik (stroke non hemoragik) akibat adanya trombus atau embolus pada pembuluh darah otak. Stroke terjadi akibat ketidakmampuan penderita atau individu yang mempunyai faktor risiko menghindari atau mengendalikan faktor risiko. Secara umum faktor risiko dibagi dua yaitu faktor risiko yang tidak dapat diubah antara lain usia, jenis kelamin, ras atau etnik, riwayat keluarga (keturunan) dan faktor risiko yang dapat diubah antara lain hipertensi, merokok, diabetes melitus, kelainan jantung, dislipidemia, latihan fisik, pola diit dan konsumsi alkohol yang berlebihan. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi dan menjelaskan faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stroke. Penelitian ini menggunakan rancangan studi potong lintang, dengan jumlah sampel sebanyak 85 responden. Teknik pengambilan sampel dengan consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kejadian stroke dengan umur (p = 0.003), hipertensi (p = 0,007), dan diabetes melitus (p = 0,003). Hipenensi merupakan faktor risiko paling dominan yang berhubungan dengan kejadian stroke dengan OR = 22,767. Rckomendasi dari penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan jumlah sampel yang lebih besar dan mengembangkan variabel-varabel yang akan diteliti dikaitkan dengan perilaku yang mendukung terjadinya stroke.Kata kunci: stroke, faktor risiko yang tidak dapat diubah, faktor risiko yang dapat diubah
PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE (EFT) TERHADAP PENINGKATAN HARGA DIRI NARAPIDANA PEREMPUAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA BOGOR Nur Oktavia Hidayati; Achir Yani S. Hamid; Tutik Sri Hariyati
Majalah Keperawatan Unpad Vol 13, No 2 (2011): Majalah Keperawatan Unpad
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.244 KB)

Abstract

Nur Oktavia Hidayati*Achir Yani S. Hamid**Tutik Sri Hariyati**                                                                                      ABSTRAKSalah satu isu penting dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) adalah masalah gender dan masalah psikososial. Hampir 73% gangguan jiwa di derita oleh narapidana perempuan di  Amerika Serikat. Salah satu masalah yang banyak dikeluhkan oleh narapidana perempuan yang ada di Lapas Bogor adalah harga diri rendah, sehingga perlu sekali suatu terapi seperti EFT yang berguna untuk meningkatkan harga diri mereka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Emotional Freedom Technique (EFT) terhadap peningkatan harga diri narapidana perempuan. Desain penelitian adalah one group pre test–post test (before and after). Teknik penarikan sampel penelitian adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 32 responden. Analisis data univariat dengan menganalisis variabel-variabel secara deskriptif dengan menghitung distribusi frekuensi dan proporsi, mean, median, standar deviasi, minimal–maksimal, 95%CI. Analisis bivariat menggunakan dependent sample t-test dan rank-spearman test. Hasil penelitian menunjukkan rata–rata umur responden 28,03 tahun, rata–rata lama masa hukuman adalah 2,72 tahun, pendidikan paling banyak berada pada tingkat SMA, dan responden paling banyak berstatus kawin. Rata-rata harga diri sebelum EFT adalah 21,16 dan rata-rata harga diri sesudah EFT adalah 24,72. Ada perbedaan yang signifikan antara harga diri sebelum dan sesudah EFT (p-value=0,000), ada hubungan yang signifikan antara umur dan harga diri setelah diberikan EFT (p-value=0,000), tidak ada hubungan antara pendidikan, status perkawinan dan lama masa hukuman dengan harga diri setelah diberikan EFT. Dari  hasil tersebut perlu adanya pelatihan-pelatihan dan seminar tentang EFT bagi tenaga kesehatan khususnya keperawatan dalam upaya meningkatkan pelayanan keperawatan bagi komunitas terbatas seperti narapidana yang ada di Lapas. Kata Kunci: EFT, Harga Diri, Lapas, Narapidana perempuan  ABSTRACTOne important issue in prisons is a matter of gender and psychosocial problems. Nearly 73% of mental disorder suffered by female inmates in the United States. One problem that many inmates complained of by the women in prison Bogor is low self esteem, so it is essential to a therapy such as EFT is useful for improving their self esteem. The goal of this research was to determine the influence of Emotional Freedom Technique (EFT) for self-improvement of women inmates. The design research used one group pre test - post-test (before and after). Sample was taken totally 32 respondents with purposive sampling. Univariat data analysis analyzed variables descriptively with calculating the frequency distribution and proportion, mean, median, deviation standart, minimal–maximal, 95%CI. Bivariat analysis used dependent sample t-test and rank-spearman test. The Results of this research showed the average age of respondents were 28.03 years old, the average of sentences was 2.72 years, the most education was on high school level, and most respondents were married. The average value of self esteems before the EFT was 21.16 and the average value of self esteem after the EFT was 24.72. There was significant difference in the self esteem level before and after EFT (p-value = 0.000), there was significant relation between age and self esteem after EFT (p-value = 0.000), there was no relation between education, marital status and duration sentences period with self esteem after given by EFT. This result encouraged necessary training and seminars about EFT for health worker especially nurse in effort to improve nursing services in the limited community such as inmates  in prison. Keywords : EFT, Prison, Self esteem, Women inmates
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STROKE DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM SEMARANG Sri Puguh Kristiyawati; Dewi Irawati -; Tutik Sri Hariyati
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 1, No 1 (2009): Desember 2009
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1668.014 KB)

Abstract

Stroke adalah suatu sindrom klinis akibat gangguan aliran darah menuju otak, timbul mendadak dan lebih banyak dialami penderita yang berusia 55 tahun. Menurut penyebabnya stroke dibagi dua yaitu stroke hemoragik akibat pecahnya pembuluh darah otak dan stroke iskemik (stroke non hemoragik) akibat adanya trombus atau embolus pada pembuluh darah otak. Stroke terjadi akibat ketidakmampuan penderita atau individu yang mempunyai faktor risiko menghindari atau mengendalikan faktor risiko. Secara umum faktor risiko dibagi dua yaitu faktor risiko yang tidak dapat diubah antara lain usia, jenis kelamin, ras atau etnik, riwayat keluarga (keturunan) dan faktor risiko yang dapat diubah antara lain hipertensi, merokok, diabetes melitus, kelainan jantung, dislipidemia, latihan fisik, pola diit dan konsumsi alkohol yang berlebihan. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi dan menjelaskan faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stroke. Penelitian ini menggunakan rancangan studi potong lintang, dengan jumlah sampel sebanyak 85 responden. Teknik pengambilan sampel dengan consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kejadian stroke dengan umur (p = 0.003), hipertensi (p = 0,007), dan diabetes melitus (p = 0,003). Hipenensi merupakan faktor risiko paling dominan yang berhubungan dengan kejadian stroke dengan OR = 22,767. Rckomendasi dari penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan jumlah sampel yang lebih besar dan mengembangkan variabel-varabel yang akan diteliti dikaitkan dengan perilaku yang mendukung terjadinya stroke.Kata kunci: stroke, faktor risiko yang tidak dapat diubah, faktor risiko yang dapat diubah
Penggunaan Electronic Health Record (EHR) dalam proses case management pada pasien operasi Yandih Mardean; Tutik Sri Hariyati
Adi Husada Nursing Journal Vol 5 No 2 (2019): Adi Husada Nursing Journal
Publisher : STIKes Adi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37036/ahnj.v5i2.150

Abstract

ABSTRAK Case management terdiri dari serangkaian komponen inti: penemuan kasus, penilaian, perencanaan perawatan, koordinasi perawatan dan penutupan kasus. Artikel ini mempresentasikan sebuah literature riview yang akan mengeksplorasi case management pada pasien operasi. Metode Studi ini menggunakan perangkat penelitian PICO(population, intervention, comparison, outcome) bagian dari Literatur Review. Pertanyaannya adalah,‘apakah penggunaan sistem informasi berbasis computer dapat memperlancar proses case management pada pasien operasi?’ Hasil Literatur review ini didapatkan hubungan yang positif antara pengunaan electronic health record dalam mempersiapkan pasien operasi hasilnya lebih baik dari non electronic health record ( melalui telepon, paper based ). Pengunaan electronic health record dalam mempersiapkan pasien operasi hasilnya lebih baik dari non electronic health record ( melalui telepon, paper based ) Kata Kunci: Case management pasien operasi, Electronic Health Record (EHR), system literatur review.
OPTIMALISASI FUNGSI KEPALA RUANGAN DALAM PENETAPAN JADWAL DINAS PERAWAT BERBASIS KOMPETENSI: PILOT STUDY Ichsan Rizany; Tutik Sri Hariyati; Sri Purwaningsih
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 1, No 3 (2016)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.975 KB) | DOI: 10.32419/jppni.v1i3.35

Abstract

e"> ABSTRAKTujuan penelitian: melakukan pemberdayaan fungsi kepala ruangan dalam implementasi jadwaldinas berbasis kompetensi di rumah sakit umum vertikal kelas A yang menjadi rumah sakit pusatrujukan nasional. Metode: pendekatan pilot studi yang dilaksanakan dari analisis situasi, pembuatanplan of action, implementasi, evaluasi dan analisis gap menggunakan literatur review. Pilot studidilakukan selama ± 7 minggu kepada 43 perawat dan 16 kepala ruangan sebagai responden.Analisis situasi dilakukan dengan menggunakan diagram fi sh bone. Hasil: Masalah utama ialahbelum optimalnya pelaksanaan jadwal dinas berbasis kompetensi. Implementasi yang dilakukanialah brainstorming kepada kepala ruangan tentang pentingnya kompetensi dalam pelaksanaanjadwal dinas dan melakukan uji coba jadwal dinas berbasis kompetensi. Hasil uji coba didapatkanbahwa 100% kepala ruangan merasa jadwal dinas berbasis kompetensi lebih efektif. Hasil kuesionermenunjukkan adanya peningkatan pengetahuan kepala ruangan tentang pentingnya kompetensidalam penjadwalan perawat menjadi 8,6 dan rata-rata penilaian diri (self asessment) dari kepalaruangan tentang evaluasi pembuatan jadwal dinas berbasis kompetensi sebesar 7,88 dari 10 poin.Pelaksanaan penjadwalan berbasis kompetensi mendapat hambatan berupa kurangnya jumlahtenaga perawat, karakteristik perawat, dan pemerataaan kompetensi. Simpulan: pemberdayaanfungsi kepala ruangan dalam implementasi jadwal dinas berbasis kompetensi lebih efektif danmemudahkan pekerjaan kepala ruangan dalam pengaturan jadwal dinas. Peran kepala ruangansangat penting dalam pembuatan jadwal dinas berbasis kompetensi. Peran kepala bidangkeperawatan sangat membantu sistem jadwal dinas dengan membuat kebijakan yang tepat dansejalan dengan misi pelayanan keperawatan untuk memberikan pelayanan berkualitas dan aman.Kata Kunci: jadwal dinas, kompetensi, perawat.OPTIMIZATION THE FUNCTION OF THE HEAD NURSE IN DETERMINING COMPETENCEBASED NURSE SERVICE SCHEDULE: A PILOT STUDYABSTRACTObjective: To empower the function of head nurse in implementing competence-based nurse serviceschedule in grade A hospital which serves as a national referral hospital. Methods: This studyemployed a pilot study approach that was performed in situation analysis, making of Plan of Action,implementation, evaluation and gap analysis using literature review. The pilot study was conductedfor approximately 7 weeks to 43 nurses and 16 head nurses as respondents. The situation analysiswas performed using fi shbone diagram. Results: The main problem was unoptimal implementationof competence-based nurse service schedule. The implementation done was brainstorming tothe head nurses about importance of competence in the implementation of service schedule andconducting trial of the competence-based nurse service schedule. The trial results indicated that100% of the head nurses thought that the competence-based nurse service schedule was moreeffective. The questionnaire results indicated increased head nurses’ knowledge of the importanceof competence in nurse scheduling by 8.6, and average self-assessment of the head nurseson the evaluation of competency-based nurse service scheduling by 7.88 out of 10 points. Theimplementation of competence-based scheduling was obstructed by lack of the number of nurses,characteristics of nurses and even distribution of competence. Conclusion: The empowerment ofthe function of head nurses in the implementation of competence-based nurse service schedule wasmore effectively and could facilitate the work of head nurses in managing the service schedule. The role of head nurses was very important in competence-based nursing service scheduling. The roleof head nurses was useful in nurse service schedule system by making appropriate policy and wasin line with the mission of nursing care in providing quality and safe service.Keywords: nurse scheduling, competence, nurse
Addie Model-Based Learning To Improve Competences Of Clinical Nurse Leaders Djojo, Achmad; Suhariyanto, S; Kapadia, Raju; Octary, Tiara; Junaidi, J; Sari, Delsy Cantika; Fitriadi, Khairul; Merry, Maria; Lestari, Astuti; Nilaprapti, Endang; Rosyada, Ida; Yudi, Yudi; Novita, Irawati; Nandang, Ignatius; Rachmadi, Agus; Hariyati, Tutik Sri; Handiyani, Hanny
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6 (2021): Special Issue GINC
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1442.921 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6iS1.774

Abstract

Introduction: Clinical nurse leaders (CNL) play a significant role in improving the quality of nursing services. Such a role includes satisfying clients during the care process by referring to the nursing goal. In meeting the standard, CNL should enhance their knowledge, attitude, and soft and hard skills. Purpose: Identifying the competences of CNL through ADDIE model-based learning. Method: The present study relied on a pre-experimental design with a one-group pre-test and post-test.This study used quantitative research with the pre experiment method, and pre and post test.As many as 20 clinical nurse leaders from inpatient units of accredited public and private hospitals in Singkawang were involved as the sample. Further, the data analysis in this study used Paired T test. The result of this study found a meaningfulimprovement of competences among CNL through ADDIE model-based learning (p=.006). Recommendation: ADDIE model-based learning attempts to enhance the competences of CNL. This research recommends the addition of the ADDIE model to advance the competence as the clinical nurse leaders.  Moreover, this strategy can be applied to develop CNL’s ability in other managerial fields.