Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Gambaran ketahanan pangan keluarga selama pandemi covid-19 di kota Langsa Ninda Azharina; Marisa Marisa; Irwan Saputra; Rina Suryani Oktari; Iflan Nauval
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Vol 21, No 2 (2021): Volume 21 Nomor 2 Agustus 2021
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jks.v21i2.22471

Abstract

Ketahanan pangan merupakan salah satu sektor yang perlu diperhatikan selama masa pandemi COVID-19. Ketahanan pangan keluarga yang baik mengindikasikan status gizi keluarga tersebut. Peningkatan status gizi akan berdampak terhadap daya tahan tubuh seseorang dalam mencegah penularan penyakit. Penelitian ini memberikan gambaran ketahanan pangan keluarga selama pandemi COVID-19 dengan menggunakan metode penelitian deskriptif observasional. Pengambilan sampel menggunakan metode non-probability sampling dengan jenis snowball sampling yang dilakukan secara online dan melibatkan 436 responden di seluruh kecamatan Kota Langsa serta data diolah dengan menggunakan analisis univariat. Penelitian ini menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap ketahanan pangan di Kota Langsa dengan ditemukannya mayoritas keluarga di Kota Langsa berstatus tahan pangan (52,3%), pangsa pengeluaran pangan keluarga rendah yang mengindikasikan tingkat kesejahteraan tinggi, serta tingkat kecukupan gizi energi dan protein tergolong kelebihan dan normal.
PERAN SERAT PADA MODULASI MIKROBIOTA USUS PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Marisa Marisa
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Vol 16, No 2 (2016): Volume 16 Nomor 2 Agustus 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Diabetes Melitus tipe 2 (DM tipe 2) merupakan penyakit degeneratif dengan prevalensi yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Salah satu variabel penting pada tatalaksana DM tipe 2 secara global saat ini adalah mikrobiota usus. Pada DM tipe 2 terjadi disbiosis mikrobiota usus, yang akan menyebabkan chronic systemic low grade inflammation yang mendasari gangguan metabolik. Jumlah Bifidobacterium yang merupakan bakteri komensal yang berperan dalam menjaga barrier usus, berkurang pada pasien DM tipe 2. Mikrobiota ini dapat memperbaiki permeabilitas usus dan mencegah disbiosis dengan cara menjaga barrier usus. Pada DM tipe 2 juga terdapat penurunan jumlah Akkermansia muciniphila. Pada beberapa penelitian disebutkan bahwa mikrobiota ini berkorelasi negatif dengan DM tipe 2, obesitas, dan profil gangguan metabolisme glukosa. Mikrobiota usus dipengaruhi oleh berbagai faktor, dan diet termasuk serat, merupakan faktor utama yang mempengaruhinya. Artikel ini membahas efek modulasi serat terhadap mikrobiota usus spesifik pada DM tipe 2, sehingga dapat dijadikan sebagai target penatalaksanaan DM tipe 2 di masa yang akan datang. (JKS 2016; 2: 109-113) Kata kunci: mikrobiota usus, DM tipe 2, diet, serat Abstract. Type 2 Diabetes Melitus (T2DM)) is a degenerative disease with growing prevalence year by year. One of the important variables in the treatment of T2DM globally nowadays is the gut microbiota. There is a gut microbiota dysbiosis in T2DM, and leads to chronic low grade systemic inflammation underlying metabolic disorders. The number of Bifidobacterium, a commensal bacteria that play a role in keeping the intestinal barrier, reduced in T2DM patient. This microbiota can improve intestinal permeability and prevent dysbiosis of gut microbiota by maintaining the intestinal barrier. In T2DM, there was also a decline number of Akkermansia muciniphila. Researchs revealed that this microbiota negatively correlated with T2DM, obesity, and profiles of glucose metabolic disorders. Gut microbiota is influenced by a variety of factors, and diet including dietary fiber, is the main factors that influence it. This article present an information about the effects of dietary fiber on modulation of specific gut microbiota in T2DM, so it can be used as the target of the management of T2DM in the future. (JKS 2016; 2: 109-113) Keywords: gut microbiota, T2DM, diet, dietary fiber
PERAN SERAT PADA MODULASI MIKROBIOTA USUS PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Marisa Marisa
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Vol 16, No 2 (2016): Volume 16 Nomor 2 Agustus 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jks.v16i2.5058

Abstract

Abstrak. Diabetes Melitus tipe 2 (DM tipe 2) merupakan penyakit degeneratif dengan prevalensi yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Salah satu variabel penting pada tatalaksana DM tipe 2 secara global saat ini adalah mikrobiota usus. Pada DM tipe 2 terjadi disbiosis mikrobiota usus, yang akan menyebabkan chronic systemic low grade inflammation yang mendasari gangguan metabolik. Jumlah Bifidobacterium yang merupakan bakteri komensal yang berperan dalam menjaga barrier usus, berkurang pada pasien DM tipe 2. Mikrobiota ini dapat memperbaiki permeabilitas usus dan mencegah disbiosis dengan cara menjaga barrier usus. Pada DM tipe 2 juga terdapat penurunan jumlah Akkermansia muciniphila. Pada beberapa penelitian disebutkan bahwa mikrobiota ini berkorelasi negatif dengan DM tipe 2, obesitas, dan profil gangguan metabolisme glukosa. Mikrobiota usus dipengaruhi oleh berbagai faktor, dan diet termasuk serat, merupakan faktor utama yang mempengaruhinya. Artikel ini membahas efek modulasi serat terhadap mikrobiota usus spesifik pada DM tipe 2, sehingga dapat dijadikan sebagai target penatalaksanaan DM tipe 2 di masa yang akan datang. (JKS 2016; 2: 107-111)Kata kunci: mikrobiota usus, DM tipe 2, diet, serat Abstract. Type 2 Diabetes Melitus (T2DM)) is a degenerative disease with growing prevalence year by year. One of the important variables in the treatment of T2DM globally nowadays is the gut microbiota. There is a gut microbiota dysbiosis in T2DM, and leads to chronic low grade systemic inflammation underlying metabolic disorders. The number of Bifidobacterium, a commensal bacteria that play a role in keeping the intestinal barrier, reduced in T2DM patient. This microbiota can improve intestinal permeability and prevent dysbiosis of gut microbiota by maintaining the intestinal barrier. In T2DM, there was also a decline number of Akkermansia muciniphila. Researchs revealed that this microbiota negatively correlated with T2DM, obesity, and profiles of glucose metabolic disorders. Gut microbiota is influenced by a variety of factors, and diet including dietary fiber, is the main factors that influence it. This article present an information about the effects of dietary fiber on modulation of specific gut microbiota in T2DM, so it can be used as the target of the management of T2DM in the future. (JKS 2016; 2: 107-111)Keywords: gut microbiota, T2DM, diet, dietary fiber
Child Malnutrition and Family Food Security in the COVID-19 Pandemic Iflan Nauval; Husnah Husnah; Marisa Marisa; Khairunnisa Khairunnisa; Linda Ayu Lestari; Nadya Irena Habib; Talitha Liony
Budapest International Research in Exact Sciences (BirEx) Journal Vol 3, No 4 (2021): Budapest International Research in Exact Sciences, October
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birex.v3i4.2796

Abstract

At the beginning of 2020 the world was shocked by a disease that caused death with such easy transmission, namely through the respiratory tract. This disease is caused by a virus called corona. Corona virus is a new type of virus that has now shocked the world community. The problem is that this virus has managed to infect thousands of millions of people globally in a very short time, even humans who do not show symptoms of being infected with the corona virus can also spread it to other humans. In Indonesia itself, the total number of cases caused by the COVID-19 virus is increasing, so the government is trying to contain the spread of the COVID-19 virus. One of the ways that the government has taken to deal with the COVID-19 virus is by implementing large-scale social restrictions (PSBB). People's lives have changed since the implementation of Large-Scale Social Restrictions by the Government. These changes are felt in various fields of the economy, namely income, employment, expenditure and purchasing systems made by the community. As a result, many people cannot work and their income decreases, especially to meet food needs which can cause nutritional imbalances in the community. Expenditure and purchasing systems carried out by the community. As a result, many people cannot work and their income decreases, especially to meet food needs which can cause nutritional imbalances in the community. Expenditure and purchasing systems carried out by the community. As a result, many people cannot work and their income decreases, especially to meet food needs which can cause nutritional imbalances in the community.
Hubungan kelengkapan konsumsi fe dan status gizi terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di kota Banda Aceh Widia Zahra; Iflan Nauval; Tgk Puspa Dewi; Rajuddin Rajuddin; Marisa Marisa
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Vol 22, No 1 (2022): Volume 22 Nomor 1 Maret 2022
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jks.v22i1.25074

Abstract

Abstrak : Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling sering terjadi di dunia. Selama masa kehamilan, semua ibu hamil harus mengkonsumsi minimal 90 tablet Fe untuk mencegah terjadinya anemia selama masa kehamilan. Ibu hamil juga mengalami peningkatan kebutuhan nutrisi untuk ibu dan janin karena status gizi yang baik akan menghindarkan terjadinya anemia pada ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kelengkapan konsumsi fe dan status gizi terhadap kejadian anemia di kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional, menggunakan data primer berupa kuisioner dan data sekunder rekam medis buku KIA Puskesmas. Total sampel pada penelitian ini yaitu 87 orang yang memenuhi keriteria inklusi dan eksklusi di Puskesmas Kopelma Darussalam, Puskesmas Lampaseh Kota dan Puskesmas Lampulo sejak 6 desember 2021 – 10 januari 2022. Pengolahan data menggunakan analisis univariate dan bivariate dengan uji korelasi spearman. Hasil penelitian ini menunjukkan ibu hamil yang tidak anemia (62,1%) dan ibu hamil anemia (37,9%) sedangkan ibu hamil non KEK (86,2%) dan ibu hamil KEK (13,8%). Pada uji korelasi spearman didepatkan nilai p value 0,011 (p 0,05) artinya terdapat hubungan yang signifikan antara kelengkapan dalam mengkonsumsi Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Kota Banda Aceh dan didapatkan nilai p value 0,00 (p 0,05) artinya terdapat hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Kota Banda Aceh. Kata kunci : Anemia, Status Gizi, Tablet Fe Abstract : Anemia is one of the most common health problems in the world. During pregnancy, all pregnant women must consume at least 90 Fe tablets to prevent anemia during pregnancy. Pregnant women also experience increased nutritional needs for mother and fetus because good nutritional status will prevent anemia in pregnant women. This study aims to determine the relationship between completeness of iron consumption and nutritional status on the incidence of anemia in the city of Banda Aceh. This study used an observational analytic method with a cross sectional approach, using primary data in the form of questionnaires and secondary data from medical records from the MCH Health Center book. The total sample in this study was 87 people who met the inclusion and exclusion criteria at the Kopelma Darussalam Health Center, Lampaseh City Health Center and Lampulo Health Center from 6 December 2021 to 10 January 2022. Data processing used univariate and bivariate analysis with the Spearman correlation test. The results of this study indicate that pregnant women who are not anemic (62.1%) and pregnant women are anemic (37.9%) while pregnant women are non- CED (86.2%) and pregnant women are CED (13.8%). In the Spearman correlation test, a p value of 0.011 (p 0.05) was found, meaning that there was a significant relationship between completeness in consuming Fe and the incidence of anemia in pregnant women in Banda Aceh City and a p value of 0.00 (p 0.05) was obtained. It means that there is a relationship between nutritional status and the incidence of anemia in pregnant women in Banda Aceh City.Keywords : anemia, Fe tablets, nutritional status
KETERKAITAN ANTARA STRATEGI KOLABORASI DAN BERBAGI INFORMASI TERHADAP KAPABILITAS LOGISTIK PERUSAHAAN EKSPEDISI KOTA BANDA ACEH Wirdah - Irawati; Marisa Marisa
Jurnal Real Riset Vol 4, No 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Jurnal Real Riset

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Strategi Kolaborasi, Berbagi Informasi terhadap Kapabilitas Logistik. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kuantitatif dengan penyebaran kuisioner sebagai  teknik survei. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh karyawan JT Express dan Cargo yang ada di kota Banda Aceh. Sampel yang diambil untuk mengisi kuisioner berjumlah 206 orang. Alat untuk analisis adalah Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Strategi Kolaborasi berpengaruh secara siginifikan terhadap Kapabilitas Logistik akan tetapi, Berbagi Informasi,  tidak berpengaruh secara siginifikan terhadap Kapabilitas Logistik. Oleh karena itu, perusahaan dianjurkan untuk meningkatkan strategi kolaborasi, berbagi informasi,untuk meningkatkan kapabilitas logistik. Selanjutnya, ada baiknya tidak mengaitkan kapabilitas logistik dengan berbagi informasi karena tidak ditemukan pengaruh di antara keduanya. Peneliti juga boleh menarik variabel lainnya untuk mencari keterkaitan antara kapabilitas logistik dengan berbagi informasi. Kata kunci : Strategi kolaborasi, Berbagi Informasi, Kapabilitas Logistik, Perusahaan Ekspedisi