Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENYEIMBANG ROTOR DENGAN METODE CONVERGENT LOAD TRACHING Sailon Sailon
AUSTENIT Vol. 1 No. 01 (2009): AUSTENIT 01012009
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.688 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.4542579

Abstract

Benda putar (rotor) adalah bagian dari mesin yang berfungsi untuk memindahkan daya/putaran/momen torsi. Benda putar yang beroperasi pada kondisi yang tidak seimbang (gimbal atau unbalance) akan berdampak negatif berupa: terjadinya getaran tinggi, kerusakan bantalan serta pendeknya usia pakai dari mesin bahkan dapat mencelakai operator dari mesin itu misalnya sebuah mobil dimana rodanya tidak seimbang. Ketidakseimbangan benda putar disebabkan oleh beberapa faktor antara lain; material yang tidak homogen, kesalahan dari proses produksi serta kesalakan pada saat benda dioperasikan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menambah wawasan di bidang teknologi konstruksi dan manfaat yang bisa diperoleh adalah menambah sarana praktikum bagi mahasiswa, khususnya pada Jurusan Teknik Mesin Polsri. Kegiatan penelitian dimulai dari membuat prototype mesin penyeimbang. Proses penyeimbang benda putar dilakukan dengan cara memberikan beban perlawanan (counter mass). Benda putar yang sudah diseimbangkan dengan alat yang dibuat selanjutnya diuji menggunakan mesin uji standar. Benda putar yang dijadikan bahan uji adalah roda mobil yang memiliki massa 42,6 kg, diameter 67,4 cm dengan tipe 185/R-70 lengkap dengan velk-nya
PENANGGULANGAN KONTAMINASI DAN DEGRADASI MINYAK PELUMAS PADA MESIN Sailon Sailon
AUSTENIT Vol. 1 No. 02 (2009): AUSTENIT 01022009
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.983 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.4542664

Abstract

Pelumasan merupakan hal yang paling penting dalam pengoperasian mesin. Penggunaan minyak pelumas yang baik sekalipun, apabila kurangnnya perhatian terhadap minyak pelumas itu sendiri maka minyak pelumas tersebut akan cepat mengalami penurunan kualitas. Degradasi dan kontaminasi adalah salah satu faktor penyebab menurunnya kualitas minyak pelumas. Degradsi dan kontaminasi yang berlebihan akan berpengaruh pada ketahanan (umur pakai mesin). Degradasi dan kontaminasi merupakan suatu keadaan yang merugikan. Tulisan ini menguraikan penyebab-penyebab terjadinya degradasi dan kontaminasi pada minyak pelumas, pengaruhnya terhadap umur pakai mesin.dan langkah- langkah mengatasinya, dengan tujuan diharapkan dapat memperluas pengetahuan pembaca tentang karakter (perubahan-perubahan yang terjadi pada minyak pelumas sewaktu dipakai pada mesin). Adapun manfaat yang diharapkan dari pengetahuan ini adalah agar para pengguna mesin selalu memperhatikan masalah minyak pelumas ini sehingga mesin tidak cepat rusak. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode literatur.
PENERAPAN TEKNOLOGI ELEKTROLISA LARUTAN AIR-KOH UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KOMPOR GAS LPG Dwi Arnoldi; Fenoria Putri; Sailon Sailon
AUSTENIT Vol. 4 No. 02 (2012): AUSTENIT 04022012
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.004 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.4544366

Abstract

Semakin menipisnya persediaan bahan bakar minyak membuat manusia berfikir keras untuk menghemat pemakaian bahan bakar, terutama untuk keperluan memasak. Konversi minyak tanah ke LPG hanyalah solusi sementara karaena BBG tersebut suatu ketika akan habis juga. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan teknologi penghematan LPG untuyk keperluan memasak skala rumah tangga. Teknologi yang dikembangkan berupa Elektrolisi larutan Air–K0H (Kalium Hodroksida). Prinsipnya adalah dengan memberikan beda tegangan listrik terhadap larutan, serta terbentuk molekul-molekul Hiodrogen dan Oksigen yang dapat meningkatkan nilai kalor LPG. Penelitian dimulai dengan  kegiatan rancang bangun Mesin Elektriliser yang dilengkapi dengan sarana pendukung serta instrumen pengujian yang diperlukan. Gas LPG yang sudah didoping selanjutnya  dipakai untuk mendidihkan air dengan massa 10 kg. Kinerja Elektroliser ditunjukkan oleh pengurangan waktu pendidihan air. Vaiabel bebas yang ditetapkan adalah komposisi larutan, sedang variabel hasil adalah waktu yang diperlukan untuk mendidihkkan  air. Hasil Pengujian yang telah dilaksanakan untuk berbagai komposisi larutan adalah: - Komposisi larrutan 25 % , waktu didih, telt = 35,2 menit, Efektivitas, e = 0,23- Komposisi larrutan 30 % , waktu didih, telt = 31,6 menit, Efektivitas, e = 0,29- Komposisi larrutan 35 % , waktu didih, telt = 30,2 menit, Efektivitas, e = 0,34- Komposisi larrutan 40 % , waktu didih, telt = 32,3 menit, Efektivitas, e = 0,29Dengan metode turunan pertama fungsi parabola, diperoleh kodisi optimum larutan adala konsentrasi 36,5 % yang menghasilkan efektivitas maksimum   0,3245.  Sebagai data pembanding adalah pendidihan air tanpa melibatkan sisitem elektrilisis yang mghasilkan waktu pendidihan, tkon = 45,6 menit.
ANALISIS PERUBAHAN KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO HASIL PERLAKUAN PANAS PRODUK PANDAI BESI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PENDINGIN BATANG PISANG Sailon Sailon; Samsul Rizal
AUSTENIT Vol. 6 No. 2 (2014): AUSTENIT 06022014
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4757.909 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.4546688

Abstract

Salah satu rangkaian proses pengerjaan logam yang dilakukan oleh pandai besi adalah proses pendinginan, dimana media pendingin yang biasa dilakukan oleh pandai besi selama ini adalah air. Dari hasil pengamatan di lapangan penulis menemukan ada seorang pandai besi yang melakukan pendinginan dengan media batang pisang. Tujuan penelitian ini adalah meneliti perubahan-perubahan sifat mekanik dari logam (terutama sifat kekerasannya) akibat perlakuan pendinginan dengan batang pisang pada berbagai variasi waktu. Pada penelitian ini variasi waktu pendinginan diambil 1, 3, 5, 10 dan 15 menit. Dari kelima variasi waktu tersebut diharapkan didapatkan waktu pendinginan yang paling optimum. Berdasarkan analisa data hasil pengujian dan analisis foto struktur mikro sampel, kesimpulan yang didapat adalah, dengan mengunakan media pendingin batang pisang terjadi penurunan kekerasan. Penurunan ini disebabkan karena laju pendinginan yang lambat. Waktu pendinginan yang paling optimum adalah 5 menit. Unsur-unsur kimia pada batang pisang tidak memberikan pengaruh terhadap perubahan sifat mekanik logam. 
RANCANG BANGUNG MESIN BOR TANAH UNTUK MEMBUAT LUBANG RESAPAN AIR (BIOPORI) Sailon Sailon; Ahmad Zamheri; Romi Wilza; Zainuddin Zainuddin
AUSTENIT Vol. 9 No. 2 (2017): AUSTENIT 09022017
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (952.064 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.4547631

Abstract

The designed biopore drill machine uses manual manual hoist / manual crank system that serves to raise and lower the drill bit. Engines that are connected to the drill bit vertically in addition to functioning to rotate the drill bit also serve as a weight so that the drill bit can enter the ground. In addition, the biopori drill machine is made of a rectangle with the aim that the machine at the time of operation becomes steady (not shifted) and the legs are wheeled in order tobe easy to move.around. Biopori drill machine is a modification of existing tools, both variations of the form and additional accessories, with the aim to facilitate the operation, transfer and optimize the work with a relatively low cost and physical fitness of the operator is maintained and safety can be more.secure. This research focuses on designing the shape and size of the machine so that it is easy to operate and transfer, calculating the strength of each  component in accordance with the scientific method and testing the engine performance (the time used to make the hole, the ease, the security in operation and its displacement). The purpose of this study is expected to contribute to science and technology in the form of: to produce a model / prototype in order to enrich khasana appropriate equipment that can be utilized to help the manufacture of biopore holes, improve the quality and quantity of facilities/infrastructure equipm entresear chinstitute sustainable. In designing the build of this biopori drill first collect planning data from several sources namely; information directly in the field, in the form of information about the types of biopori drill, how it is made, how it works, the materials used, the size, the performance of the tools, the price and so forth required as the design data. Apart from field data the data is taken from the literature.
ANALISA KOEFISIEN GESEK PELUMAS MESIN MULTI GRADE Muchtar Ginting; Sailon Sailon; Moch Yusuf; Reza Adhika Prasetyo
AUSTENIT Vol. 10 No. 2 (2018): AUSTENIT 10022018
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.746 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.4547652

Abstract

Pelumas mempunyai peran yang sangat penting pada kinerja mesin. Pada umumnya di permesinan tenaga output didapat dari perkalian antara efisiensi dan tenaga input, untuk meningkatkan nilai efisiensi pada permesinan salah satunya ialah menggunakan pelumas pada bagian – bagian mesin yang mengalami gesekan. Untuk memiliki kinerja mesin yang optimal, diperlukan kualitas pelumas yang baik. Salah satu unsur yang penting adalah mampu mengantisipasi faktor gesekan yang terjadi di komponen mesin. Dengan menggunakan persamaan gaya pada motor, momen pada kunci, dan koefisien gesek akan diketahui nilai koefisien gesek oli tersebut. Pada uji coba yang dilakukan dengan menggunakan 5 jenis pelumas yang berbeda, dapat diketahui pelumas mesin mana yang memiliki nilai koefisien gesek terkecil, maka pelumas itulah yang lebih baik. Nilai koefisien gesek memiliki korelasi dengan besar momen, semakin kecil nilai koefisien gesek maka semakin besar momen dan semakin besar efisiensinya.
Pengaruh Carburizing Arang Tulang Sapi Terhadap Peningkatan Kekerasan Egrek Produk Pande Besi Desa Tanjung Pinang Sailon Sailon; Dicky Seprianto; Ekki Andika
AUSTENIT Vol. 14 No. 2 (2022): AUSTENIT 14022022
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.7265865

Abstract

The egrek must have a tough hardness in the eyes of the egrek, but the craftsman there is criticism by consumers regarding the quality of his sharpness and toughness, therefore. The purpose of this study is to determine the effect of carburizing cow bone charcoal on increasing the egrek hardness of blacksmith products in Tanjung Pinang Village. This research method is a pack carburizing experiment using cow bone charcoal with temperature variations of 850°C, 900 °C, and 950°C and a containment time of 30 minutes, 45 minutes, and 60 minutes. The results of this study prove that the composition of the egrek material of blacksmith products with an elemental carbon value of 0.414% and pack carburizing using cow bone charcoal affects the hardness, the top surface hardness value at a temperature variation of 950°C with a 60-minute containment time of 59.2 HRC. Temperature is very influential in carrying out pack carburizing against the increase in surface hardness.
Pengaruh Fraksi Volume dan Orientasi Serat Pada Komposit Hibrid Berpenguat Serat Gambas serta Eceng Gondok Terhadap Kekuatan Bending Rizki Ramadoni; firdaus firdaus; Romli Romli; Sailon Sailon; A. Pramudya AFG; Muhammad Nugraha
Jurnal Teknik Mesin Vol 15 No 2 (2022): Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/jtm.15.2.891

Abstract

Wood is increasingly difficult to obtain due to the use of excess wood. Many efforts were made to replace wood, one of which was composite material. This study aims to determine the most optimal bending strength with the influence of variations in volume fractions and fiber orientation in hybrid composites with luffa fibers and hyacinth fibers. In making composites using the hand lay-up method with alaklization treatment on gambas and hyacinth fibers using 5% NaOH which is varied with the volume fraction used in this study with the ratio of resin: hyacinth: gambas is (60%:20% :20%),(70%:15%:15%), as well as (80% :10%:10%) and the orientation of the fibers with the arrangement of the luffa / hyacinth / luffa layer is (0°/ 45 °/ 90°), (0˚/45˚/0˚), (90˚/0˚/90˚). Bending testing was performed with ASTM D790 standard and hypothesis testing using the two-way ANOVA method. From the results of bending testing, the most optimal strength value was found, which was 43.33 N / mm2, where the value was not higher than the bending strength value in the multiplex, which was 17.53 N / mm2. Meanwhile, the results of hypothesis testing are that there is an influence on the volume fraction factor, the direction of fiber orientation and the interaction with bending forces.
PENGARUH FRAKSI VOLUME DAN ORIENTASI PADA KOMPOSIT SERAT GAMBAS SERTA TEBU TERHADAP KEKUATAN BENDING Ahmad Zamheri; Dicky Seprianto; Sailon Sailon; Hopay Tamilio; Ekki Andika; Rizki Ramadoni
AUSTENIT Vol. 15 No. 1 (2023): AUSTENIT 15012023
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.7882133

Abstract

The purpose of this study is to determine the influence of volume fractions and orientation directions on the composite of gambas fiber and sugarcane fiber on bending strength. In this study, the variation in the volume fraction of resin, gambas fiber, and sugarcane fiber was (Resin 60%: Sugarcane Fiber 20%: Gambas Fiber 20%), (Resin 70%: Sugarcane Fiber 15%: Gambas Fiber 15%), and (Resin 80%: Sugarcane Fiber 10%: Gambas Fiber 10%) with the orientation direction of gambas fiber and sugarcane fiber 90°/90°, 90°/45°and 90°/0°. In this test, the bending test specimen was made according to the ASTM D 790-02  standard and the test result data were analyzed using the Two-Way ANOVA method assisted by Microsoft Exel software. This study showed that the volume fraction (Resin 60%: Sugarcane Fiber 20%: Gambas Fiber 20%) and the orientation direction of gambas fiber and sugarcane fiber 90°/90° have  the best bending strength  which is 48.33 (N/,) this value is higher than that of Multiplex with a bending strength value of  26,60 MPa.