Articles
ANALISA “TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE” TERHADAP EFEKTIVITAS PRODUKSI TONGKAT
Muchtar Ginting
AUSTENIT Vol. 1 No. 02 (2009): AUSTENIT 01022009
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (552.343 KB)
|
DOI: 10.5281/zenodo.4542654
Tongkat Aluminium adalah salah satu sarana rehabilitasi alat kesehatan yang berfungsi sebagai tempat duduk dan alat bantu untuk berjalan bagi pasien yang lumpuh atau yang mengalami gangguan fungsi kaki. Dalam proses produksi tongkat selalu terjadi cacad komponen yang sulit dihindari seperti tergores, berbekas, bentuk lubang bor yang tidak simetris. Jenis-jenis kerusakan/cacad komponen ini cenderung diakibatkan oleh sistem produksi, kurang terpeliharanya mesin/peralatan, dan lingkungan kerja maupun kemampuan atau keseriusan sumber daya manusia. Dari hasil observasi dan analisa data didapat bahwa komplekasi bentuk dan ukuran komponen berbanding terbalik dengan harga efektivitas produksi. Adapun komplekasi bentuk dan ukuran dan harga efektivitas produksi secara berurutan adalah Frame = 83,8 %, Seruling = 85,7 %, Kaki tongkat = 88,1% dan Poros handgrip = 92,3%. Untuk mengurangi cacad produksi sekaligus meningkatkan efektivitas produksi maka perlu penerapan "Total Productive Maintenance" karena TPM adalah sistem perawatan yang melibatkan semua karyawan dari manajemen puncak sampai ke pekerja, aktif dan responsive terhadap suatu masalah baik yang ada pada sistem maupun terkait pada material, mesin/peralatan yang dapat mempengaruhi efektivitas produksi.
ANALISA PERMASALAHAN KOMPONEN TEMPAT TIDUR PASIEN DENGAN METODE QFD
Muchtar Ginting
AUSTENIT Vol. 3 No. 02 (2011): AUSTENIT 03022011
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (342.351 KB)
|
DOI: 10.5281/zenodo.4544229
Tempat Tidur Pasien adalah salah satu sarana rehabilitasi alat kesehatan yang berfungsi sebagai tempat istirahat baik duduk maupun tidur bagi pasien. Konstruksi alat ini terdiri dari tujuh komponen utama yang diproduksi secara manual dan harus memenuhi variabel kebutuhan konsumen yaitu aman, nyaman dan mudah dioperasikan. Untuk mengetahui apakah fungsi ke tujuh komponen telah memenuhi variabel kebutuhan konsumen, maka diperlukan suatu analisa yang penulis terapkan dari teori Quality Function Deployment (QFD) yang bertujuan untuk mengembangkan produk guna memuaskan konsumen dengan menerjemahkan keinginan konsumen ke dalam karakteristik teknis yang disyaratkan (design requirement). Dari hasil analisa terindikasi bahwa permasalahan terdapat pada Frame lantai yang terkait dengan : Desain, Proses Manufaktur dan ketelitian ukuran maupun tingkat kesulitan proses produksi yang mana semuanya ini saling terkait satu sama lain. Dalam rangka pemecahan permasalahan di atas sekali gus meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi maka disarankan desain sistem produksi yaitu menggunakan press tool.
PENGARUH FRAKSI VOLUME SERAT SERABUT KELAPA DAN SERBUK PLASTIK HDPE BERMATRIK RESIN POLYESTER TERHADAP KEKUATAN MEKANIK KOMPOSIT
Muhammad Rasid;
Muchtar Ginting;
M Rizky Apriansyah
AUSTENIT Vol. 9 No. 2 (2017): AUSTENIT 09022017
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (199.219 KB)
|
DOI: 10.5281/zenodo.4547627
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa Pengaruh fraksi volume serat serabut kelapa dan serbuk plastik HDPE bermatrik resin polyester terhadap kekuatan mekanik komposit dengan variasi fraksi volume serat 0%(tanpa serat), 5%, 10%, 15%, dan 20%. Komposit dibuat melalu proses cetak (tuang) dengan menuangkan bahan dalam cetakan. Resin yang digunakan berjenis yukalac 157 BQTN dengan hardener berjenis MEKPO. Serat dilakukan perendaman 10% NaOH selama 4 jam. Pengujian sifat mekanik berupa uji impact kemudian dilakukan pengujian densitas serta pengamatan makro pada patahan spesimen yang diuji. Standart ukuran spesimen uji impact adalah menggunakan ASTM D6110. Hasil pengujian mekanik komposit dengan cara uji impact ini yang mendapatkan nilai uji tertinggi terdapat pada fraksi volume serat 15% yaitu 0,016482 N/mm2. Berdasarkan penelitian ini rata-rata kekuatan sifat mekanik naik seiring bertambahnya jumlah serat, hal ini menunjukkan ikatan yang cukup baik antara serat dan matrik. Hasil pengujian densitas juga mengalami kenaikan kekuatan mekanik seiring bertambahnya jumlah serat. Hal ini terjadi karena masa jenis serat kelapapa dan serbuk plastik HDPE ini relatif sama atau bisa mengimbangi masa jenis resin polyester. Pada bahan komposit dengan fraksi volume serat kelapa dan serbuk plastik HDPE yang lebih tinggi, akan lebih dominan menaikan berat dari densitas resin polyester nsmun tetep dapat diperoleh bahan komposit yang lebih ringan. Pengamatan struktur makro menunjukkan ikatan yang cukup baik dengan hanya ada sedikit sekali rongga diantara permukaan serat dan matrik. Hal ini yang menjadi alasan naiknya kekuatan sifat mekanik dari komposit serat kelapa dan serbuk plastik HDPE ini.
PENGARUH PARAMETER PROSES RAPID PROTOTYPING DENGAN TEKNOLOGI STEREOLITHOGRAPHY TERHADAP KEKERASAN SPESIMEN UJI
Wirda Novarika;
Muchtar Ginting;
Almadora Anwar Sani;
Dicki Astra
AUSTENIT Vol. 11 No. 2 (2019): AUSTENIT 11022019
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (206.101 KB)
|
DOI: 10.5281/zenodo.4547799
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekerasan material resin spesimen roda gigi dengan menggunakan prameter berbeda. Pada proses pengujian ini penguji menggunakan alat uji kekerasan Brinnel (HB / BHN), yang menggunakan indentor bola baja ⌀5 mm dan P(Kg) 250 Kg. Hasil dari pengujian ini didapatkan bahwa pengaruh prameter Exposure Time berpengaruh terhadap kekerasan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara Studi Literatur, observasi dan Konsultasi. Dalam pengolahan data penelitian ini menggunakan metode analisis Statistical Anova.
ANALISA KOEFISIEN GESEK PELUMAS MESIN MULTI GRADE
Muchtar Ginting;
Sailon Sailon;
Moch Yusuf;
Reza Adhika Prasetyo
AUSTENIT Vol. 10 No. 2 (2018): AUSTENIT 10022018
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (299.746 KB)
|
DOI: 10.5281/zenodo.4547652
Pelumas mempunyai peran yang sangat penting pada kinerja mesin. Pada umumnya di permesinan tenaga output didapat dari perkalian antara efisiensi dan tenaga input, untuk meningkatkan nilai efisiensi pada permesinan salah satunya ialah menggunakan pelumas pada bagian – bagian mesin yang mengalami gesekan. Untuk memiliki kinerja mesin yang optimal, diperlukan kualitas pelumas yang baik. Salah satu unsur yang penting adalah mampu mengantisipasi faktor gesekan yang terjadi di komponen mesin. Dengan menggunakan persamaan gaya pada motor, momen pada kunci, dan koefisien gesek akan diketahui nilai koefisien gesek oli tersebut. Pada uji coba yang dilakukan dengan menggunakan 5 jenis pelumas yang berbeda, dapat diketahui pelumas mesin mana yang memiliki nilai koefisien gesek terkecil, maka pelumas itulah yang lebih baik. Nilai koefisien gesek memiliki korelasi dengan besar momen, semakin kecil nilai koefisien gesek maka semakin besar momen dan semakin besar efisiensinya.
APLIKASI UDARA BUANG AC UNTUK PENGERING PAKAIAN
Muchtar Ginting;
Karmin Karmin;
Moch Yunus
AUSTENIT Vol. 4 No. 02 (2012): AUSTENIT 04022012
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (504.611 KB)
|
DOI: 10.5281/zenodo.4544364
Proses pengeringan pakaian merupakan kegiatan rutin di rumah tangga. Pengeringan pakaian di sinar matahari tergantung pada cuaca sedangkan pengeringan dengan mesin pengering yang sudah ada memerlukan energi yang akan menambah biaya. Untuk menyelesaikan masalah tersebut maka dirancang alat pengering pakaian yang hemat energi. Alat pengering pakaian yang dibuat terdiri dari dua ruangan yaitu ruang pemanas dan ruang tempat pakaian basah. Sumber pemanas alat ini menggunakan udara panas dari buangan AC window 0,75 Hp. berkapasitas sekitar 5 kg pakaian basah. Proses pencucian pakaian secara manual kemudian diperas dan dikibaskan dan selanjutnya dikeringkan dalam alat ini. Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa :proses pengeringan 8 baju daster membutuhkan waktu 40 menit, 8 baju kaos membutuhkan waktu 45 menit dan 8 celana panjang butuh waktu 55 menit dan kebersihan pakaian terjamin karena udara panas tidak bersentuhan dengan pakaian.
DESAIN DAN RANCANG BANGUN ALAT BANTU PRESS TOOL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS UKM METAL FURNITURE
Muchtar Ginting;
Dicky Seprianto;
Romi Wilza
AUSTENIT Vol. 9 No. 1 (2017): AUSTENIT 09012017
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1288.08 KB)
|
DOI: 10.5281/zenodo.4547621
Metal Furniture adalah salah satu sarana yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang yang banyak digunakan di rumah tangga, perkantoran maupun di rumah sakit. Bahan alat ini dikelompokkan menjadi tiga yaitu pipa kotak sebagai rangka, plat besi sebagai tutup/dinding dan asesories. Proses pengerjaan plat ini masih dilakukan secara konvensional dalam tiga tahap, tahap pertama penggoresan, tahap kedua pemotongan sudut dengan gunting tangan dan tahap ketiga pembendingan sehingga ukuran panjang, lebar dan tinggi sebagai variabel kurang presisi, tidak seragam dan membutuhkan waktu yang relatif lebih lama. Sehuburngan dengan hal di atas maka penulis telah mengadakan penelitian tahun pertama untuk membuat Desain dan Rancang Bangun Prototipe Press Tool untuk menyederhanakan proses pengerjaan metal furniture menjadi dua tahap, tahap pertama pemotongan sudut plat dan kedua pembendingan. Hasil produk dari Press Tool ini relatif lebih cepat tetapi ada penyimpangan ukuran yang seragam, ini disebabkan adanya pergeseran peletakan plat pada tahap pertama dan kedua. Untuk menyempurnakan proses produksi komponen metal furniture tersebut maka pada tahun kedua ini penulis mencoba memperbaiki Prototipe Press Tool yang sudah ada sehingga proses pengerjaan menjadi setahap saja. Dari hasil pengujian 10 perlakuan dan setiap perlakuan diamati 3 kali terhadap variabel panjang, lebar dan tinggi dimana prosentase penyimpangannya relatif kecil yaitu 0,36 %, 0,48% dan 1,75 % artinya lebih presisi dan efisien.
ANALISA PENGARUH PENGGANTIAN MATERIAL TUBE TERHADAP KECEPATAN, SUHU DAN TEKANAN PADA LUBE OIL COOLER UNTUK PENDINGIN COMPRESSOR 103 DI PT PUSRI
Beni Kurniawan Saputra;
Muchtar Ginting;
Soegeng Witjahjo
AUSTENIT Vol. 8 No. 2 (2016): AUSTENIT 08022016
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (602.153 KB)
|
DOI: 10.5281/zenodo.4547594
Dalam proses pembuatan pupuk digunakan alat penukar kalor yang disebut dengan Heat Exchanger. Salah satu jenis Heat Exchanger yang paling banyak digunakan adalah Lube Oil Cooler. Di dalam pengoperasiannya, seringkali dijumpai kebocoran tube yang diakibatkan oleh sistem cooling water yang kurang baik atau material tube yang mudah terkorosi.Sehubungan dengan sering terjadi kerusakan diatas, sehingga kami mencoba melakukan penggantian material tube yang semula karbon diubah menjadi stainless ,kuningan, aluminium dan titanium. Lube oil cooler pengganti ini mempunyai konstruksi dan spesifikasi yang sama secara dimensional tetapi berbeda jenis materialnya.Setelah dilakukan perhitungan dan analisis data diperoleh pembuktian bahwa selisih temperature rata-rata logarithmic (LMTD) Lube Oil Cooler pengganti lebih rendah sedikit nilainya dari LMTD Lube Oil Cooler asli. Nilai efisiensi Lube Oil Cooler pengganti lebih besar nilainya dibanding dengan nilai efisiensi Lube Oil Cooler asli, disebabkan nilai perbandingan laju perpindahan panas actual dengan laju perpindahan panas maksimal pada Lube Oil Cooler. Press Drop sisi SHELL pada Lube Oil Cooler asli lebih rendah nilainya dibandingkan dengan Press Drop sisi SHELL pada Lube Oil Cooler pengganti dipengaruhi faktor gesekan (f) pada Lube Oil Cooler dan nilai kecepatan aliran massa melalui SHELL (Gs ) pada Lube Oil Cooler. Press Drop sisi TUBE pada Lube Oil Cooler asli lebih rendah nilainya dibandingkan dengan pengganti, disebabkan panjang TUBE, semakin panjang TUBE semakin besar nilai Press Drop yang diperoleh.
APLIKASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM PENYESUAIAN SILABUS TERHADAP SKKNI GAMBAR TEKNIK
Muchtar Ginting;
Moch Yunus;
Karmin Karmin
AUSTENIT Vol. 6 No. 1 (2014): AUSTENIT 06012014
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (531.645 KB)
|
DOI: 10.5281/zenodo.4546641
Mengutip Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor : KEP. 240/MEN/X/2004 pada poin pertama , Memutuskan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Logam dan Mesin yang didalamnya terdapat Drawing, Design and Drafting, poin kedua yaitu Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sebagaimana dimaksud dalam AMAR PERTAMA berlaku secara nasional dan menjadi acuan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan profesi. Politeknik Negeri Sriwijaya Jurusan Teknik Mesin adalah penyelenggara pendidikan yang di dalam kurikulumnya terdapat sejumlah matakuliah antara lain adalah Gambar yang dibagi menjadi tiga yaitu: Gambar Teknik diberikan pada semester 1, Gambar Mesin 1 diberikan pada semester 2 dan Gambar Mesin 2 (Berbasis Komputer) diberikan pada semester3. Silabus dan materi berdasarkan Referensi Menggambar Mesin dengan Standar ISO dan refrensi lain yang terkait.Untuk mengetahui apakah topik atau silabus Mata Kuliah Gambar pada Jurusan Teknik Mesin telah mencakup materi yang dibutuhkan pada Standar Kompetensi Gambar pada SKKNI, maka dilakukan penelitian tentang tingkat hubungan antara materi silabus sebagai objek dan SKKNI Gambar sebagai patokan kebutuhan konsumen dengan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD)dan hasilnya ditampilkan dalam matrik House Of Quality (HOQ). Hasil analisa terhadap kesesuaian kompetensi silabus dengan SKKNI Gambar terdapat aspek kritis sebagai hasil penelitian yang perlu ditindak lanjuti antara lain adalah belum adamya kejelasan tentang bagaimana mengorganisasi pemilihan, penggunaan alat gambar, simbol, suaian dan toleransi maupun Gambar Detail dari komponen permesinan. Untuk penyempurnaan materin silabus maka disarankan adalah perlunya tambahan materi terkait dengan SOP proses penggambaran mulai awal sampai selesai lengkap dengan sistim filing, order maupun perubahannya, perlunya pengenalan dan penekanan penggunaan Alat Gambar manual maupun komputerisasi secara utuh, serta diperbanyak latihan gambar assembling yang berkaitan dengan fungsi komponen dan proses pengerjaan permesinan.
ANALISIS PENINGKATAN KEKERASAN BAJA AMUTIT MENGUNAKAN MEDIA PENDINGIN DROMUS
karmin Karmin;
Muchtar Ginting
AUSTENIT Vol. 4 No. 01 (2012): AUSTENIT 04012012
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (333.652 KB)
|
DOI: 10.5281/zenodo.4544285
Baja amutit adalah salah satu jenis baja yang identik dengan AISI O1, mempunyai kekerasannya 18,7 HRc dan kekuatan tarik 677 N/mm2. Baja ini dapat ditingkatkan kekerasannya melalui proses quenching dengan oli sehingga memungkinkan digunakan untuk keperluan industri sebagai baja perkakas pengerjaan dingin seperti dies, punch,serta keperluan lain. Hardening dan tempering adalah salah suatu proses yang digunakan untuk mengubah sifat mekanik baja. Pada penelitian ini proses hardening, baja dipanaskan hingga temperatur 800oC kemudian didinginkan cepat menggunakan media pendingin emulsi (dromus oil dengan air) sebagai pengganti oli, proses ini menghasilkan baja yang sangat keras dan getas. Baja kemudian dipanaskan kembali pada temperatur 200o C dan ditahan selama satu jam dan didinginkan perlahan-lahan dalam dapur, proses ini dinamakan tempering. Dengan memanaskan kembali baja maka akan didapatkan baja yang kekerasan dan kekuatan tariknya sedikit lebih rendah tetapi keuletannya lebih baik. Hasil penelitian pengerasan baja amutit menggunakan media pendingin dengan variasi rasio campuran dromus oil dengan air, setelah ditempering pengingkatan kekerasan tertinggi adalah 63,08 HRc, diperoleh dengan menggunakan emulsi dromus oil dengan air rasio 1:30 sedangkan menggunakan oli sebagai media quenching dihasilkan kekerasan 58 HRc.