Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PEMERINGKATAN WEBSITE DISPENDUKCAPIL PADA IBUKOTA PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN PERATURAN DEPKOMINFO DAN CELAH KEAMANANNYA Chamdini, Yuanita Aulia; Hidayanto, Bekti Cahyo; Susanto, Tony Dwi
SISFO Vol 6 No 1 (2016)
Publisher : Department of Information Systems, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan e-government di Indonesia merupakan pemanfaatan teknologi yang digunakan untuk membantu proses bisnis pemerintah yang lebih efektif dan efisien. Salah satunya dengan penerapan layanan public secara online. Penelitian ini meneliti sejauh mana tingkat pengembangan website Dispendukcapil serta tingkat keamanannya. Dalam tahapan pengujian data digunakan alat yang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya, dan juga menggunakan tool untuk mengetahui tingkat keamanan website. Alat ukur tersebut mencakup seluruh penelitian milik Marany dan Jayashree serta peraturan Depkominfo. Sedangkan, pengujian keamanan menggunakan tool Acunetix WVS dan hasil yang didapatkan menjadi pertimbangan expert judgement untuk menganalisa tingkat kerawanannya. Hasil dari penelitian ini adalah proses evaluasi website Dispendukcapil yang ditinjau dari Buku Panduan Depkominfo serta ditinjau berdasarkan celah keamanannya. Pada akhirnya akan dilakukan pemeringkatan website berdasarkan masingmasing kategorinya dan berdasarkan celah keamanannya. Jadi dengan adanya penelitian ini memberikan saran bagi website Dispendukcapil Ibukota Provinsi dalam pembuatan dan perawatan website khususnya pada hal keamananya agar lebih maksimal.
PEMBUATAN STANDARD OPERATING PROCEDURE PERAWATAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Hidayanto, Bekti Cahyo; Ragiltya, Andy Novian; Herdiyanti, Anisah
SISFO Vol 7 No 1 (2017)
Publisher : Department of Information Systems, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

roses perawatan terhadap Sistem Informasi Manajemen (SIM) berperan penting untuk memastikan SIM yang telah dikembangkan dan dikelola berjalan sesuai dengan fungsi dan tujuannya. Namun, Sub Direktorat Pengembangan Sistem Informasi (Subdit PSI) DPTSI ITS Surabaya selaku pelaksana tidak melaksanakan aktivitas perawatan secara menyeluruh, dan dilakukan hanya pada saat terjadi permasalahan pada SIM. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah dokumen Standard Operating Procedures (SOP) yang dibuat berdasarkan metode analisis kesenjangan untuk mengukur tingkat kesenjangan antara kondisi kekinian dengan kondisi ideal berdasarkan ekspektasi dan standar acuan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: ISO/IEC 14764:2006 mengenai perawatan sistem informasi dan ITILv3 yang berkaitan dengan aktivitas monitoring and control dan backup. Hasil luaran berupa dokumen SOP mengenai perawatan SIM, yang terdiri dari 6 prosedur dan 9 formulir. Keseluruhan dokumen SOP nantinya dapat menjadi acuan bagi Subdit PSI DPTSI ITS Surabaya dalam melaksanakan proses perawatan terhadap SIM yang telah dikembangkan.
Evaluasi Keamanan Informasi Pada Divisi Network of Broadband PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Dengan Menggunakan Indeks Keamanan Informasi (KAMI) Endi Lastyono Putra; Bekti Cahyo Hidayanto; Hanim Maria Astuti
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.344 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v3i2.8291

Abstract

PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom) adalah perusahaan milik negara yang bergerak dalam bidang penyedia layanan komunikasi di Indonesia. Saat ini Telkom berpusat di kota Bandung. Banyaknya jaringan yang terhubung dengan kantor pusat Telkom tersebut, akan berdampak pada munculnya risiko keamanan informasi yang dapat mengancam Telkom dalam operasionalnya, sehingga perlu diadakan evaluasi atas keamanan informasi pada Divisi Network of Broadband kantor pusat Telkom untuk mengetahui kondisi  keamanan informasi pada Divisi Network of Broadband Telkom. Indeks Keamanan Informasi (KAMI) merupakan suatu bentuk aplikasi yang dibuat oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan digunakan untuk mencari ukuran tingkat kematangan dan kelengkapan keamanan informasi pada instasi negara yang telah disesuaikan dengan standar internasional, yaitu ISO 27001:2005. Tahap pertama dalam evaluasi indeks KAMI adalah melakukan penilaian tingkat ketergantungan TIK pada instasi tersebut, dan hasil dari tingkat ketergantungan tersebut akan digunakan sebagai batasan nilai dari penilaian lima area dalam indeks KAMI.
Implementasi Metode Forensik dengan Menggunakan Pitch, Formant, dan Spectrogram untuk Analisis Kemiripan Suara Melalui Perekam Suara Telepon Genggam Pada Lingkungan yang Bervariasi Aga Aligarh; Bekti Cahyo Hidayanto
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.056 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.16980

Abstract

Kejahatan digital saat ini  makin lama makin marak. Perkiraan pada periode tahun 2008-2014, kejahatan digital meningkat >85%. Untuk itulah diperlukan penyidikan terhadap barang bukti yang ditemukan, berupa barang bukti digital, dengan melakukan forensika digital. Barang bukti yang saat ini dapat menguatkan persidangan adalah suara. Untuk itu perlu dilakukan forensik suara. Pada barang bukti suara, masalah dalam melakukan forensik adalah bagaimana menciptakan lingkungan senatural mungkin, kondisi pengambilan, dan hasil dari metode forensik yang digunakan. Bukti rekaman suara dapat menunjukkan identitas dari orang yang suaranya terekam pada barang bukti tersebut dengan cara melakukan pemeriksaan forensika audio untuk voice recognition dengan metode komparasi, yaitu membandingkan suara barang bukti (unknown samples) dengan suara yang direkam sebagai pembanding (known samples). Hasil yang didapatkan dari uji fornsik terhadap barang bukti suara, dengan menggunakan nilai  pitch, formant, dan spectrogram, ternyata pelaku yang dimaksud memiliki ciri-ciri berjenis kelamin laki-laki dengan usia diatas 50 tahun.
Analisa Forensik Whatsapp dan LINE Messenger Pada Smartphone Android Sebagai Rujukan Dalam Menyediakan Barang Bukti yang Kuat dan Valid di Indonesia Syukur Ikhsani; Bekti Cahyo Hidayanto
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.431 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.17271

Abstract

Aplikasi pengolah pesan yang populer di Indonesia adalah WhatsApp dan LINE Messenger. Peningkatan penggunaan aplikasi tersebut berbanding lurus dengan peningkatan tingkat kejahatan yang menggunakan aplikasi pengolah pesan itu. Tidak jarang, aplikasi pengolah pesan digunakan untuk bertukar informasi yang ilegal ataupun tindakan pemerasan. Hal ini membutuhkan penanganan khusus dan peran forensika digital untuk menyelesaikan kasus yang ada. Penelitian ini menggunakan skenario percakapan dan eksperimen modifikasi terhadap kondisi aplikasi, diantaranya penggunaan normal, penghapusan percakapan dan aplikasi. Data setiap eksperimen akan diambil dengan menggunakan metode yang menyesuaikan dengan kondisi perangkat. Data yang berhasil diambil akan dianalisa menggunakan FTK Imager dan SQLite Browser untuk mencari data-data yang penting terkait pengungkapan kasus. Setelah data penting berhasil diketahui, maka dilakukan analisa lanjutan untuk membuktikan data tersebut dapat dipakai dalam pengungkapan sebuah kasus. Setelah data dapat dibuktikan maka dilanjutkan dengan analisa perbandingan data digital terkait eksperimen, perangkat, dan aplikasi pengolah pesan. Langkah terakhir adalah melakukan analisa keamanan dari setiap aplikasi untuk memberikan rekomendasi terkait aplikasi pengolah pesan yang terbaik pada bidang forensika digital. Didapatkan kesimpulan bahwa bukti data digital telah berhasil didapat dengan menggunakan dua metode, yaitu secara manual dan menggunakan aplikasi tambahan. Data yang berhasil didapatkan adalah data utama seperti data kontak dan percakapan serta data pendukung seperti media dan database cadangan. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan mendapatkan bukti digital adalah aktivitas modifikasi pada kondisi aplikasi dan perangkat yang digunakan. Dan pada akhirnya WhatsApp merupakan aplikasi yang menjadi rujukan dalam forensika digital sedangkan LINE Messenger merupakan aplikasi yang lebih aman karena lebih sulit untuk dilakukan analisa forensika digital.
Penggalian Kriteria Vendor Teknologi Informasi di Pondok Pesantren Mojokerto Jawa Timur Berdasarkan Metode Analytic Network Process Defit Setya Ike; Bekti Cahyo Hidayanto; Hanim Maria Astuti
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.701 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.18666

Abstract

Pemilihan perangkat teknologi informasi harus dilakukan secara tepat dan cermat agar menghasilkan perangkat TI yang berkualitas. Pembelian perangkat teknologi informasi di pondok pesantren pada umumnya masih berdasarkan pada ketersediaan dana belum berdasarkan atas pemilihan yang bersifat kompleks (multi kriteria). Sehingga hanya membeli perangkat TI dengan harga yang murah tanpa melihat aspek dan kriteria lainnya. Dalam hal ini dibutuhkan studi penggalian kriteria berdasarkan metode pemilihan untuk menentukan vendor TI yang mempunyai kriteria terbaik. Salah satu metode yang dapat diaplikasikan adalah pemilihan vendor TI berdasarkan multi kriteria adalah menggunakan metode Analytic Network Process. Dari hasil studi penggalian kriteria yang dilakukan pada 3 pondok pesantren di Mojokerto Jawa Timur terdapat 5 kriteria utama yang mempunyai nilai tingkat kepentingan tertinggi yaitu harga dengan nilai kepentingan 9, kualitas produk 9, garansi 8.33, spesifikasi 7.33 dan fasilitas yang diberikan oleh vendor dengan nilai tingkat kepentingan 7. Sedangkan untuk kriteria yang menjadi harapan antara lain predikat vendor dan pamor atau vendor dikenal luas oleh khalayak.
Pembangunan Sistem Monitoring Debitur Dengan Menggunakan Arsitektur Three-Tier (Studi Kasus : Bank Umum Di Indonesia) I Gede Aditya Wiratama; Bekti Cahyo Hidayanto; Feby Artwodini Muqtadiroh
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.6 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.23406

Abstract

Bank berfungsi sebagai lembaga penyalur antara kelompok masyarakat pemilik dana dengan masyarakat yang membutuhkan dana. Bank menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan, giro, deposito maupun bentuk simpanan yang lain. Dana yang terkumpul tersebut akan disalurkan dalam bentuk pinjaman atau kredit.Kredit merupakan penyediaan dana atau tagihan yang berdasarkan pada kesepakatan pinjam-meminjam antara penyedia dana dengan pihak peminjam atau yang membutuhkan dana. Kompensasi yang diberikan oleh pihak peminjam dapat berupa bunga, imbalan atau bagi hasil maupun kesepakatan lain yang disetujui bersama antara pihak bank dan peminjam. Dalam mengambil keputusan terkait kredit yang diajukan calon debitur, bank melakukan analisis dari berbagai data.Sistem monitoring debitur merupakan sistem yang penulis tawarkan untuk menyimpan data secara terpusat sehingga dapat diakses kapan dan di mana saja dengan mudah. Sistem di rancang dengan menggunakan arsitektur three-tier. Hal ini bertujuan agar tampilan aplikasi dapat dikembangkan dalam bahasa lain, namun tetap memiliki aturan yang baku.
Respons Pengguna Instagram terhadap Periklanan Paid Promote di Instagram dengan Metode CRI Berkonsep AISAS Bekti Cahyo Hidayanto; Jessica Patricia Halim; Aura Febriyanti Puspa Sari; Muhammad Alrifqi; Nur Aini Rakhmawati; Izzat Aulia Akbar
JISKA (Jurnal Informatika Sunan Kalijaga) Vol. 7 No. 2 (2022): Mei 2022
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.977 KB) | DOI: 10.14421/jiska.2022.7.2.100-110

Abstract

Instagram is a social media that has a shopping feature. Instagram can be used for digital advertising, and among them is paid promotion. Paid promotion is a service to promote goods/services on social media. This service offers advantages such as a broad market segment, low cost, and easy technical implementation. Many online shops are willing to spend a lot of money to be promoted. Unfortunately, online shop owners usually do not know how Instagram users respond when they see a paid promotion. Therefore, the purpose of this study is to find out how Instagram users respond to the paid promotion on Instagram. User response data was taken from a questionnaire, then analyzed using the CRI method with the AISAS concept by using 4 models: AISAS, AISS, AIAS, and AIS. As the result, four models showed the CRI is below 50% (AISAS: 2,8%; AIAS: 3%; AISS: 4,5%; AIS: 8,4%). Considering the result, the respondents do not give a good response to the paid promotion service.
Pelatihan Teknik Social Media Marketing sebagai Sarana Pemasaran Produk pada Konveksi Kerudung ‘Al- Kattar’ di Kelurahan Merjosari, Malang Apol Pribadi; Khakim Ghozali; Bekti Cahyo Hidayanto; Irmasari Hafidz; Feby Artwodini Muqtadiroh; Mohammad Al Hafidz; Endah Septa Sintiya; Ari Cahaya Puspitaningrum; Rita Sari
Sewagati Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.007 KB)

Abstract

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi roda penggerak ekonomi masyarakat, terutama masyarakat ekonomi menengah dan ekonomi bawah. Data Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan, jumlah UMKM di Indonesia terus mengalami perkembangan dari tahun 2015, 2016 hingga tahun 2017. Semakin meningkatnya jumlah UMKM menjadikan pelaku UMKM dituntut menerapkan berbagai macam strategi bisnis untuk dapat mempertahankan bisnis yang dijalankan. Strategi bisnis yang dilakukan mengarah pada pengembangan usaha dalam mencapai pangsa pasar yang lebih luas dan mendapatkan lebih banyak konsumen. Penerapan teknologi informasi (TI) merupakan salah satu cara yang banyak digunakan oleh UMKM dalam mendukung pengelolaan proses bisnisnya. Pengelolaan pemanfaatan TI dalam suatu bisnis tidak terbatas pada ketersediaan tools yang ada, tetapi memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten dalam penguasaan TI. Namun, sayangnya belum semua UMKM memiliki SDM yang mendukung untuk pengelolaan TI. Keterbatasan SDM yang dimiliki UMKM bisa disebabkan karena ketidakmampuan pengelola UMKM dalam memanfaatkan penggunaan TI. Konveksi kerudung ‘Al- Kattar’ merupakan salah satu bentuk usaha yang bisa disebut dengan UMKM. Permasalahan utama yang selalu dihadapi oleh pemilik konveksi adalah apabila jumlah pesanan kerudung dalam kondisi sepi. Pesanan dalam jumlah sedikit berdampak pada beberapa aspek, diantaranya: aspek perekrutan karyawan dan aspek penggajian. Berdasarkan indentifikasi permasalahan, akar permasalahan tersebut muncul karena pemasaran yang dilakukan oleh pihak konveksi Al- Kattar masih dilakukan secara konvensional. Produk jadi yang ditawarkan masih dari mulut ke mulut. Padahal terdapat potensi SDM masyarakat sekitar Al- Kattar seperti ibu rumah tangga dan remaja pengangguran yang mampu menjahit, memiliki smartphone dan memiliki semangat tinggi untuk bekerja. Namun, memang belum banyak SDM yang memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam memanfaatkan teknologi untuk memasarkan produk melalui smartphone. Permasalahan terhadap pemasaran dilakukan dengan cara adopsi sosial media yang ada dan saat ini banyak digunakan oleh masyarakat. Pemasaran melalui sosial media, dapat memberikan manfaat pada pengembangan usaha dalam mencapai pangsa pasar yang lebih luas dan mendapatkan lebih banyak konsumen. Hasil proses adopsi yang dilakukan menunjukkan terdapat 5 tahapan, yaitu tahapan pengetahuan, tahapan persuasi, tahapan keputusan, tahapan implementasi, dan tahapan konfirmasi. Dari penerima adopsi juga dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian, yaitu early adoption, early majority, late majority, dan lagard. Dari hasil pelatihan ini juga menghasilkan berupa: buku modul/materi strategi penjualan secara online melalui social media, akun media pemasaran secara online dan laporan evaluasi dan dokumentasi kegiatan pengabdian masyarakat.
Pendampingan Analisis Vulnerability dan Hardening pada Website Pemerintah Kota Surabaya Bambang Setiawan; Febriliyan Samopa; Izzat Aulia Akbar; Nisfu Asrul Sani; Bekti Cahyo Hidayanto; Yogantara S. Dharmawan
Sewagati Vol 7 No 6 (2023)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v7i6.624

Abstract

Keamanan siber penting karena digunakan untuk melindungi semua informasi/data dari pencurian dan kerusakan. Termasuk data sensitif, informasi identitas pribadi, informasi pribadi, kekayaan intelektual, tidak terkecuali pada sistem informasi website pemerintahan. Tanpa keamanan siber, organisasi pemerintahan tidak dapat mempertahankan diri, menjadikannya target bagi penjahat dunia maya. Tes penetrasi adalah salah satu metode yang dapat mengetahui keamanan. Tes Penetrasi, dalam bahasa sehari-hari dikenal sebagai penetration test, pentest atau ethical hack, adalah serangan siber simulasi resmi pada sistem komputer, dilakukan untuk mengevaluasi keamanan sistem. Sedikit berbeda dengan penilaian kerentanan. Tes dilakukan untuk mengidentifikasi kelemahan (juga disebut sebagai kerentanan), termasuk potensi pihak yang tidak berwenang untuk mendapatkan akses ke fitur dan data sistem, serta kekuatan, memungkinkan penilaian risiko penuh untuk diselesaikan. Dengan dilakukannya tes penetrasi website di lingkungan pemerintahan Kota Surabaya diharapkan akan meningkatkan kualitas dan ketersediaan layanan kepada masyarakat.