Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Desain Sespan Tandem Samping Kiri Lepas-Pasang untuk Sepeda dengan Pengayuh Taufik Hidayat; Ari Dwi Krisbianto; Djoko Kuswanto
Jurnal Desain Idea: Jurnal Desain Produk Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Vol 20, No 1 (2021)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/iptek_desain.v20i1.9332

Abstract

Sepeda kayuh adalah sarana transportasi yang murah dan menyehatkan. Kendaraan ini tidak mengeluarkan polusi dan sangat ramah lingkungan. Akhir-akhir ini sepeda lebih banyak digunakan sebagai sarana berolahraga. Hampir setiap rumah tinggal di Indonesia mempunyai sepeda pancal minimal satu sampai dua buah.Sepeda tandem umumnya berupa sepeda yang bersambung kebelakang. Secara mekanik dihubungkan dengan rantai dan dikayuh oleh dua orang dewasa. Saat ini pemakai sepeda tandem ke belakang tersebut sudah mulai jenuh dan sudah mulai ditinggalkan karena faktor: 1) Ukuran sepeda tersebut terlalu panjang sehingga kurang nyaman dan cukup sulit untuk dikendarai, 2) Bila digunakan oleh seorang diri tidak pantas secara visual, 3) Penyimpanan sepeda tersebut cukup sulit dan memakan tempat atau ruang, 4) Sebagian orang sulit untuk mencari teman yang mau diajak bersepeda tandem, 5) Kurang disukai karena salah satu pengayuhnya di belakang sehingga tidak nyaman bersepeda santai apalagi kalau sambil berbincang. Masalah-masalah tersebut diusahakan diselesaikan dengan penelitian mendesain sespan tandem samping kiri lepas pasang dengan pengayuh. Akhir kontribusi orisinal dari penelitian adalah: (1) Prototipe tandem samping kiri dengan sarana kayuh, (2) Menggunakan sepeda kayuh yang sudah ada, (3) Mudah dilepas pasang, (4) Hemat biaya.Pedal bikes are a cheap and healthy transportation. This vehicle does not emit pollution and very environmentally friendly. Lately, more bicycles are used as a means of exercise. Almost every house in Indonesia has one to two bikes per house. Tandem bikes are generally backward, mechanically connected by chains and pedaled by two adults. At present the tandem back users started to get bored and abandoned due to factors: 1) The size of the bicycle is too long making it less comfortable and quite difficult to drive, 2) If used by one person is not visually appropriate, 3) Storage of the bicycle is quite difficult and takes up spaces, 4) It difficult to find friends who want to be invited to a tandem bike ride, 5) Less preferred because one of the peddlers in the back makes it uncomfortable to ride especially when talking. These problems are endeavoured to be resolved by researching the design of the left side tandem bicycles. At the end of the original contributions of the research are: (1) The prototype tandem with the left side pedal, (2) Using the existing pedal bikes, (3) Easily removable plug, (4) cost savings.
Desain Penggorengan Kerupuk (Airfryer) Tanpa Minyak, Tanpa Pasir, Tanpa Listrik untuk Rumah Tangga Menengah Taufik Hidayat; Djoko Kuswanto; Ari Dwi Krisbianto
Jurnal Desain Idea: Jurnal Desain Produk Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Vol 17, No 1 (2018)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (798.584 KB) | DOI: 10.12962/iptek_desain.v17i1.4371

Abstract

Kerupuk adalah makanan khas Indonesia, makan nasi tanpa kerupuk dirasa kurang mantap. Hampir seluruh warga negara Indonesia menyukai kerupuk, apapun namanya: kerupuk udang, kerupuk bawang, kerupuk aci (Bandung), kerupuk upil (Sidoarjo), kerupuk kulit, kerupuk puli (bahan nasi), kerupuk Palembang, kerupuk kuning (kerupuk mie) ataupun kerupuk lainnya. Di Indonesia umumnya menggoreng kerupuk menggunakan minyak kelapa, bila terlau sering makan makanan yang digoreng dapat mengakibatkan radang tenggorokan, juga kolesterol yang dapat mengakibatkan stroke dan gangguan kesehatan lainnya. Apalagi jika menggoreng dengan menggunakan minyak kelapa yang sudah berulang kali digunakan. Apabila menggoreng dengan pasir, sering terjadi pasir masih menempel pada kerupuknya sehingga ikut termakan. Tentunya bila pasir tersebut terlalu banyak dimakan akan dapat mengganggu kesehatan. Produk Airfryer dengan menggunakan tenaga listrik dari sisi kesehatan lebih baik akan tetapi listrik yang digunakan cukup besar yaitu minimum 1200 Watt dengan harga alat tersebut dikisaran 3-4 juta rupiah. Disisi lain dengan menggunakan microwave selain energy listrik yang besar juga hasilnya kurang sempurna. Sementara produk seperti ketel dua muka (atas bawah) seperti merk Happycall kalau digunakan untuk menggoreng kerupuk tanpa minyak, hasilnya kerupuk tidak mengembang dengan baik atau bantat. Masalah-masalah tersebut diupayakan dapat diselesaikan dengan melaksanakan penelitian mendesain penggoreng kerupuk tanpa minyak goreng tanpa pasir dan tanpa listrik tapi tetap menggunakan kompor biasa. Pada akhir penelitian ini akan diperoleh sebuah prototype alat penggorengan dengan tanpa menggunakan minyak, tanpa listrik dengan menggunakan kompor gas LPG dan atau LNG.
Rancang Bangun Bio 3D Printer Menggunakan Material Biocompatibel Peek Mochammad Iqbal Asskhaaf; Hendro Nurhadi; Djoko Kuswanto
Jurnal Teknik ITS Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v11i2.83382

Abstract

Tingkat kecelakaan secara global berada di peringkat ke-8, diantaranya terjadi pada pengguna kendaran roda dua dan menyebabkan fraktur tengkorak. Fraktur tengkorak ini menjadi prioritas utama dalam penanganan medis karena sering menyebabkan kecacatan seumur hidup dengan bentuk defek yang berbeda tiap kasusnya. Dalam penanganan fraktur tengkorak, sudah banyak digunakan cetak langsung custom implant dengan printer 3D berbahan titanium atau polimer, dan untuk “low cost” bagi negara berkembang, sudah terdapat metode molding implant yang dicetak dengan printer 3D.. Saat ini printer 3D paling popular di dunia termasuk di Indonesia adalah teknologi ekstrusi polimer atau sering disebut FDM, karena teknologinya sudah open source. Pengembangan ini disertai juga dengan pengembangan material polimer biokompatibel, seperti PEEK medical grade, sehingga membuka peluang pengembangan printer 3D low cost yang mampu cetak langsung custom implant tengkorak dan kasus medis yang lain. Teknologi FDM memiliki ketelitian rata-rata 0,2 mm. Penggunaan mekanisme corexy pada teknologi FDM dapat membantu ketelitian dimensi cetak. Hal ini disebabkan dari mekanisme belt serta pergerakkan motor x dan y sangat stabil. Penggunaan mekanisme corexy sangat membutuhkan stuktur rangka hypercube agar dapat beroperasi secara optimal. Artikel ini membahas perencanaan kebutuhan motor pada masing sumbu. Perencanaan dilakukan dengan perhitungan manual elemen mesin serta dilakukan pengujian pada bidang xy dengan menggunakan pulpen dengan bidang persegi panjang sehingga memperoleh nilai dibawah 0,2 mm.
PENGUATAN KAPASITAS PEREMPUAN MELALUI KEWIRAUSAAN ECOPRINT Setiawan Setiawan; Djoko Kuswanto; Muhammaf Sjahid Akbar; Dedy D. Prastyo; Santi Puteri Rahayu; Neni Alya Firdausanti; Ahmad Saikhu
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i4.11871

Abstract

ABSTRAKAdanya kewajiban dosen (Perguruan Tinggi) untuk pengabdian kepada masyarakat, KKN mahasiswa  , serta Program pemerintah kota  Surabaya untuk pengentasan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), merupakan tantangan bagi Perguruan Tinggi untuk berpartisiasi.  Di sisi lain, salah satu kerajinan yang sedang booming adalah ecoprint.  Beberapa alasannya adalah : (i) proses produksi tidak terlalu sulit, tidak sesulit membatik, serta (ii) di wilayah Kelurahan Keputih kaya akan tanaman yang daunnya dapat digunakan untuk produksi ecoprint. Tim Pengabdian Masyarakat  ITS menggandeng UMKM Sinawa Ecoprint dan Any’s Art & Craft untuk memberdayakan ibu-ibu rumah tangga (pemberdayaan Wanita) warga Kelurahan Keputih, khususnya Masyarakat Berpenghasilan Rendah.  Kegiatan ini meliputi pelatihan produksi ecoprint, dilanjutkan  dengan mengadopsi konsep sistem intiplasma, UMKM Sinawa Ecoprint dan Any’s Art & Craft sebagai inti yang akan menyediakan sarana produksi, menampung dan memasarkan hasil kerajinan ecoprint  ibu-ibu rumah tangga warga Keputih, secara berkelanjutan. Setelah  ibu-ibu rumah tangga terampil menghasilkan  ecoprint, mereka  dapat mejual hasil ecoprint,  sehingga mendapatkan  tambahan penghasilan bagi keluarga. Selain itu, dampak kegiatan ini diharapkan turut serta berperan dalam upaya PEMKOT Surabaya untuk pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan wanita. Kata Kunci : pemberdayaan wanita; ecoprint; inti-plasma; berkelanjutan; MBR ABSTRACTThe existence of the obligation of lecturers (Universities) for community service, student community service activities (KKN), and the Surabaya city government program for alleviating Low-Income Communities (MBR), is a challenge for universities to participate. On the other hand, one of the booming crafts is ecoprint. Some of the reasons are: (i) the production process is not too difficult, not as difficult as batik, and (ii) the Keputih Village area is rich in plants whose leaves can be used for ecoprint production. The ITS Community Service Team collaborates with the Sinawa Ecoprint and Any's Art & Craft SMEs to empower housewives (Women Empowerment) residents of Keputih Village, especially Low-Income Community. This activity includes training on ecoprint production, followed by adopting the concept of the nucleus plasma system, the MSME Sinawa Ecoprint and Any's Art & Craft as the core which will provide production facilities, accommodate and market the ecoprint handicrafts of Keputih housewives, in a sustainable manner. After skilled housewives produce ecoprints, they can sell the ecoprints, thereby earning additional income for the family. In addition, the impact of this activity is expected to play a role in the Surabaya City Government's efforts to alleviate poverty through empowering women. Keywords: women empowerment; ecoprints; nucleus-plasma system; sustainable; low-income community