Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI DAERAH PETEMON SURABAYA Wijar Prasetyo; Hendro Djoko Tjahjono
Bahasa Indonesia Vol 10 No 1 (2021): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v10i1.266

Abstract

Banjir merupakan aliran air di permukaan tanah yang relatif tinggi dan tidak dapat ditampung oleh saluran drainase sehingga melimpah serta merugikan manusia karena jumlahnya melebihi normal. Daerah petemon merupakan dataran rendah sehingga saluran air tidak dapat menampung volume air yang menyebabkan air meluap kedataran. Untuk meningkatkan pengetahuan dapat dilakukan dengan promosi pendidikan kesehatan dengan memberikan penyuluhan terhadap warga agar bisa menambah wawasan, pengetahuan dan kesadaran masyarakat terkait bencana banjir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Tingkat Pengetahuan Terhadap Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Banjir Di Petemon Surabaya. Desaign penelitian ini Pre Eksperimen One Groups Pretest-Posttest yang bertujuan untuk menganalisa warga masyarakat yang mengalami tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan dengan menyebarankan kuesioner berisi pertanyaan seputar bencana banjir dan tingkat pengetahuan. Populasi penelitian ini adalah 50 masyarakat dengan sampel 44 responden dengan teknik pengambilan Purposive Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner sebelum dan sesudah diberikan kuesioner dianalisis menggunakan uji statistic Wilcoxon dengan tingkat signifikasi α< 0,05. Hasil yang didapatkan yaitu P=0.038, menunjukkan terhadap pengaruh antara tingkat pengetahuan terhadap masyarakat di Petemon Surabaya. Berdasarkan hasil analisa data tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan berpengaruh pada masyarakat sehingga meningkatkan perilaku kesiapsigaan masyarakat, memahami dan menerapkan isi atau informasi yang diberikan saat dilakukan pendidikan kesehatan.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MANAJEMEN DAGUSIBU DAN MANAJEMEN HIPERTENSI TERHADAP SELF MANAGEMENT PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI Syarifah Choiriyah; Budi Artini; Hendro Djoko Tjahjono
Bahasa Indonesia Vol 10 No 1 (2021): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v10i1.269

Abstract

Lansia yang menderita hipertensi mengalami kesulitan dalam mengontrol tekanan darah, dimana kondisi ini dapat memperburuk kesehatannya. Tujuan : Menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan manajemen dagusibu dan manajemen hipertensi terhadap self management lansia penderita hipertensi. Metode : Desain penelitian menggunakan Pra-Eksperimental One Grup Pre-Post Test Design. Jumlah populasi pada penelitian sebanyak 26 lansia dengan sampel 26 responden. Tehnik pengambilan sampel yaitu Total Sampling. Instrument penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian : Menunjukkan bahwa 18 responden (69%) memiliki Self Management yang baik. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test dan diperoleh nilai signifikasi (p) sebesar 0,025 dimana p<0,05 yang berarti ada pengaruh pendidikan kesehatan manajemen dagusibu dan manajemen hipertensi terhadap Self Management lansia penderita hipertensi. Kesimpulan : Ada pengaruh pendidikan kesehatan manajemen dagusibu dan manajemen hipertensi terhadap Self Management lansia penderita hipertensi di Posyandu Lansia Dahlia RW IV Kupang Panjaan Surabaya. Kondisi tersebut, dapat meningkatkan derajad kesehatan lansia.
HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI ORTHOPEDI SPINAL ANESTESI DI INSTALASI BEDAH RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA Hendro Djoko Tjahjono; Pandeirot M Nancye; David Ari Tri Wibowo
Jurnal Keperawatan Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecemasan merupanan respon yang diberikan oleh individu terhadap suatu ancaman. Keadaan seseorang yang masuk dalam kondisi menunggu jadwal operasi menunjukan suatu kejadian yang penuh dengan ketidakpastian, sehingga mampu menimbulkan rasa takut dan cemas. Caring menjadi fokus dalam praktek keperawatan dikarenakan caring merupakan pendekatan yang dinamis yang menuntun perawat dapat bekerja dengan mengutamakan kepedulian terhadap sesama, sehingga perawat tetap menjaga keharmonisan skill, knowledge, simpati, tanggung jawab dalam melakukan asuhan keperawatan. Tujuan : Mengetahui hubungan perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi orthopedi dengan spinal anestesi di instalasi bedah rumah sakit william booth surabaya. Metode : Desain penelitian ini menggunakan korelasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien pre operasi orthopedi spinal anestesi periode desember 2021 sampai dengan januari 2022 sebanyak 17 pasien. Sampel yang diperoleh sebanyak 17 pasien dengan tehnik sampling yang digunakan consecutive sampling. Analisis statistik menggunakan uji spearman rho. Hasil menunjukkan sebagian besar perawat memiliki perilaku caring yang baik yaitu sebanyak 11 orang (79%) dan mayoritas pasien pre operasi orthopedi spinal anestesi mengalami kecemasan sedang sebanyak 9 pasien (53%). Hasil Penelitian : Menunjukkan terdapat hubungan antara perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi orthopedi spinal anestesi di Instalasi Bedah Rumah Sakit William Booth Surabaya dengan nilai p=0,002 (p=<0,5). Kesimpulan : Ada hubungan perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi orthopedi spinal anestesi di instalasi bedah rumah sakit william booth surabaya sehingga dapat mengurangi kecemasan pasien dan meningkatkan kepuasan pasien pre operasi orthopedi dengan spinal anestesi ataupun semua pasien yang akan dilakukan tindakan operasi di instalasi bedah.
PENGARUH TERAPI KOPI TERHADAP KADAR GULA DARAH ACAK PADA PASIEN DIABETES MILITUS TIPE 2 DI DESA WARU BERON RT. 06 RW. 02 BALONGBENDO SIDOARJO Hendro Djoko Tjahjono; Eko Danang
Jurnal Keperawatan Vol 3 No 2 (2014): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.186 KB)

Abstract

Setiap orang beresiko menjadi pasien diabetes, baik tua atau muda karena dipengaruhi oleh banyak faktor, bukan hanya keturunan seperti anggapan masyarakat, banyak masyarakat saat ini berusaha mencari pengobatan dengan tidak mengeluarkan biaya yang banyak. Beberapa ahli menyatakan komponen pada kopi dapat membantu metabolisme gula didalam tubuh dan mampu mengurangi resiko terserang penyakit diabetes tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi kopi terhadap kadar gula darah pada penderita diabetes melitus tipe 2. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita diabetes melitus tipe 2, dengan besar sampel 20 anak, pengambilan data menggunakan purposive sampling. Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu kadar gula darah sebagai variabel dependent dan terapi kopi sebagai variabel independent. Data diperoleh dari hasil kuesioner yang diisi oleh responden dan pengukuran langsung kadar gula darah. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan pengaruh terapi kopi terhadap kadar gula darah dengan p-value yaitu 0,021 < α 0,05. Untuk itu diharapkan penelitian ini dapat menjadi tambahan informasi dan pengetahuan bagi penderita DM bahwasanya kopi bisa digunakan sebagai salah satu terapi dalam mengontrol kadar gula darah. Serta perlunya motivasi diri yang kuat dan sikap optimistis dari penderita mengenai keberhasilan terapi kopi.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA TENTANG KOMPLIKASI HIPERTENSI DI RW 5 KAMPUNG MALANG SURABAYA Arinda Amba Rukmie; Hendro Djoko Tjahjono
Jurnal Keperawatan Vol 4 No 1 (2015): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.85 KB)

Abstract

Hipertensi adalah keadaan meningginya tekanan darah yang abnormal dan biasanya meliputi tekanan darah sistolik dan diastolik. Komplikasi hipertensi adalah penyakit yang baru timbul disaat penyakit tekanan darah tinggi belum sembuh. Salah satu faktor yang memengaruhi terjadinya komplikasi hipertensi pada lansia adalah pengetahuan. Pada penderita dengan hipertensi pengetahuan sangat penting untuk menambah wawasan tentang komplikasi penyakit hipertensi. Mengingat hipertensi yang diderita selama bertahun – tahun dapat menyebabkan masalah. Tetapi kenyataannya banyak lansia yang tidak tahu tentang hal tersebut. Oleh karena itu tujuan penulis mengadakan penelitian untuk mengetahui tingkat pengetahuan lansia tentang komplikasi hipertensi di RW 5 Kampung Malang Surabaya. Desain penelitian menggunakan deskriptif, populasi dalam penelitian sebanyak 40 lansia, sampel yang diambil menggunakan total sampling sebanyak 40 lansia. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, data yang terkumpul disajikan dengan menggunakan tabel distribusi frekwensi. Hasil penelitian didapatkan responden dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 7 orang (17.5%), pengetahuan cukup sebanyak 9 orang (22,5%), pengetahuan kurang sebanyak 24 orang (60%). Pengetahuan sangat berperan bagi lansia hipertensi dalam mencegah terjadinya komplikasi yang lebih lanjut dan peningkatan pengetahuan dapat dilakukan melalui pendidikan kesehatan baik secara formal maupun non formal seperti penyuluhan kesehatan.
HUBUNGAN PENDIDIKAN BUDI PEKERTI DALAM KELUARGA TERHADAP NILAI MORAL, NORMA DAN ETIKA MAHASISWA AKADEMI KEPERAWATAN WILLIAM BOOTH SURABAYA Hendro Djoko Tjahjono; Erika Untari Dewi
Jurnal Keperawatan Vol 4 No 2 (2015): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.262 KB)

Abstract

Perilaku serta budi pekerti dari para mahasiswa atau remaja saat ini perlu mendapat perhatian yang lebih dari berbagai kalangan terutama dalam dunia pendidikan. Nilai moral, norma ataupun etika mahasiswa atau remaja sangatlah memprihatinkan. Keluarga sebagai lingkungan pertama tentu saja memiliki faktor yang penting dalam membentuk pola nilai moral, norma maupun etika seorang anak. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan pendidikan budi pekerti dalam keluarga dengan nilai moral,norma dan etika mahasiswa Akademi keperawatan william Booth Surabaya sehingga berdasarkan tujuan penelitian metode penelitian yang digunakan adalah korelatif. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendidikan budi pekerti dalam keluarga, dan variabel terikat yaitu nilai moral, norma dan etika. Populasi dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Akper William Booth Surabaya dengan besar sampel sebanyak 67 responden dengan menggunakan teknik simple random sampling. Data penelitian diambil menggunakan kuesioner dan dianalisa menggunakan uji Chi-Squqre. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki pendidikan budi pekerti baik dan memiliki nilai moral yang baik juga yaitu 31 orang (50,8%), sebagian besar responden memiliki pendidikan budi pekerti baik dan memiliki nilai norma yang baik juga yaitu 40 orang (65,6%), sebagian besar responden memiliki pendidikan budi pekerti baik dan memiliki nilai etika yang baik juga yaitu 37 orang (60,7%) dan berdasarkan uji stastistik Chi Square Tests didapatkan nilai signifikasi p= 0,02 yang berarti H0 ditolak atau ada hubungan antara pendidikan budi pekerti dengan nilai moral, norma dan etika.
EFEKTIFITAS METODE SCL (COLLABORATIVE LEARNING) MODEL JIGSAW PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN TK.II DI STIKES WILLIAM BOOTH SURABAYA Hendro Djoko Tjahjono
Jurnal Keperawatan Vol 5 No 2 (2016): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.163 KB)

Abstract

Proses belajar mengajar merupakan suatu aktifitas yang dilakukan secara bersama oleh dosen dan mahasiswa. Strategi dan metode pengajaran yang digunakan sangatlah bervariasi dan beragam jumlahnya. Adanya pergeseran dan perubahan paradigma pengajaran dari Teacher Centered Learning (TCL) menjadi Student Centered Learning (SCL) sangat memberi arti bagi dunia pendidikan. Salahsatu metode yang dapat digunakan dalam SCL adalah collaborative learning model jig-saw. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas metode SCL pada mahasiswa S1 Keperawatan Tk.II di Stikes William Booth Surabaya. Design yang digunakan adalah quasi-eksperimen dengan one group pre-post test design. Sampel penelitian sebanyak 26 orang dengan tehnik sampling purposive sampling. Instrument yang digunakan berupa kuesioner evaluasi pembelajaran yang berisi sejumlah pertanyaan sesuai topik materi. Hasil penelitian menunjukkan nilai evaluasi sebelum diterapkan model jig-saw sebagian besar mahasiswa memperoleh nilai D sebanyak 9 orang (35%), sedangkan sesudah menggunakan model jig-saw sebagian besar nilainya adalah A yaitu 17 orang (65%). Berdasarkan hasil uji Wilcoxon didapatkan p=0,00 dimana metode collaborative model jig-saw ini efektif dalam meningkatkan evaluasi belajar mahasiswa. Oleh karena itu, dipandang perlu untuk menindaklanjuti pengembangan strategi belajar yang berorientasi pada mahasiswa ini pada semua program studi dan mata kuliah yang ada di Stikes William Booth Surabaya.
PENGARUH TERAPI MUSIK KERONCONG TERHADAP TINGKAT INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI WERDA USIA ANUGRAH SURABAYA Pandeirot M Nancye; Hendro Djoko Tjahjono
Jurnal Keperawatan Vol 6 No 2 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1108.47 KB)

Abstract

Terapi musik adalah keahlian menggunakan musik atau elemen musik oleh seorang terapis untukmeningkatkan, mempertahankan, dan mengembalikan kesehataan mental, fisik, emosional dan spiritual salah satunya adalah dengan menggunakan terapi musik jenis keroncong yang bersifat nyaman, menenangkan, membuat rileks, berstruktur dan universal sehingga dapat membawa lansia semakin cepat untuk memulai tidur. Design dalam penelitian ini menggunakan pra eksperimen (one group pre-post test design) dengan sampel anggota dan pengurus Panti Werdha Usia Anugrahsebanyak 20 responden. Pengambilan data dengan cara mengobservasi lama tidur responden sebelumdilakukan terapi musik keroncong selama 1 minggu, kemudian mengobservasi lagi lama tidur responden dengan dilakukan terapi musik keroncong (10-30 menit sebelum tidur) selama 1 minggu. Dari hasil penelitian, sebelum dilakukan terapi musik keroncong didapatkan responden yang paling banyak yaitu insomnia berpotensi sebanyak 17 orang (85%) dan setelah dilakukan terapi paling banyak yaitu insomnia berpotensi sebanyak 12 orang (60%). Data yang terkumpul kemudian di analisa dan dilakukan perhitungan dengan menggunakan uji Wilcoxon dengan nilai p =0,04 dimana H0 ditolak, berarti ada pengaruh terapi musik keroncong terhadap tingkat insomnia pada lansia. Hal ini disebabkan karena responden yang mengikuti penelitian dapat kooperatif dan meyakini terapi musik keroncong mampu menurunkan tingkat insomnia pada lansia sehingga mempengaruhi sikap dan praktik dalam terapi musik keroncong.
PENYULUHAN TENTANG COVID -19 DAN DIABETES MELLITUS : KEEP CPMMUNITY SAFE BAGI MASYARAKAT LUCNAB BARANGAY BAGUIO CITY -PHLIPPINES wijar Prasetyo; Hendro Djoko Tjahjono; Siska Christianingsih
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.095 KB) | DOI: 10.47560/pengabmas.v2i1.278

Abstract

Penyakit Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit gangguan metabolisme yang ditandai peningkatan kadar gula darah oleh karena insufisiensi fungsi insulin. Pada pasien diabetes melitus seringnya mengalami masalah kesehatan lain seperti kegemukan, penyakit jantung dan penyakit ginjal yang semakin memperberat masalah kesehatannya terutama jika terpapar covid 19 yang pada akhirnya dapat menyebabkan terjadinya kematian. Kebutuhan akan informasi yang menguatkan dan memberikan penyegaran akan pengetahuan yang dimiliki sangat dibutuhkan agar selama menjalani kehidupan di masa pandemic ini agar tetap sehat. Metode yang digunakan dalam kegiatan Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan metode penyuluhan dan diskusi. Kegiatan ini dilakukan dengan media zoom dengan jumlah keseluruhan peserta kegiatan yaitu berjumlah 145 orang walaupun pada awalnya ditargetkan sebanyak 175 orang. Hasil dari kegiatan ini masyarakat Lucnab Baranghay, Baguio City, Philipina menyampaikan 80% merasa sangat puas dan 20 % puas dengan kegiatan penyuluhan ini. Hasil ini didapatkan melalui kuesioner setelah kegiatan ini berlangsung. Hal ini dapat diketahui dengan antusiasme dari peserta untuk menanyakan terkait pola hidup yang sehat. Pada pasien dengan diabetes melitus harus memiliki perilaku yang sehat dan rajin berolahraga demi menjaga stamina tubuh dan mengikuti pengobatan yang dilakukan selama ini. Kegiatan penyuluhan pada pasien dengan penyerta tidak hanya diabetes melitus sangat diperlukan untuk memberikan informasi, menguatkan pemahaman dan menginformasikan informasi yang terupdate terkait bagiamana covid 19 dapat mempengaruhi pasien khususnya dengan penyakit penyerta.
HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PENDERITA TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS PAKIS KOTA SURABAYA Aristina Halawa; Hendro Djoko Tjahjono; Alwi Hasan
Bahasa Indonesia Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v11i2.394

Abstract

Tuberkolosis (TBC) merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman Mycobakterium Tuberkulosis. Penyakit Tuberkulosis ini akan berdampak pada harga diri penderitanya. Apabila harga diri penderita Tuberkulosis tersebut kurang baik, maka akan berdampak juga pada kecemasan penderita Tuberkulosis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan harga diri dengan tingkat kecemasan penderita tuberculosis.Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 35 orang pasien tuberculosis di Puskesmas Pakis Surabaya sedangkan besar sampel 32 orang dipilih dengan menggunakan Purpose sampling. Instrument yang digunakan yaiu Kuisioner RSES (Rosenerg Self Esteem Scale) untuk mengukur variabel harga diri dan Kuisioner Zung Self-Rating Anxiety Scale (SAS/SRAS) untuk mengukur variabel kecemasan. Analisis data menggunakan Spearman Rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien tuberculosis memiliki harga diri tinggi sebanyak 29 orang (90.6%) dan yang memiliki kecemasan rendah sebanyak 28 orang (87.5%). Hasil penelitian yang menggunakan uji statistic Spearman Rho menunjukkan adanya hubungan harga diri dengan tingkat kecemasan pada penderita tuberculosis dengan nilai p= 0,000. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, pentingnya pendidikan terhadap pemahaman pada suatu hal yang menyebabkan seseorang menjadi percaya diri terhdap dirinya sehingga menyebabkan harga diri tinggi yang kemudian akan berdampak pada kecemasan ringan pada penderita.