Claim Missing Document
Check
Articles

STRATEGI DAN MODEL PENGEMBANGAN WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DI KABUPATEN BENGKALIS PROVINSI RIAU Caska -; Henny Indrawati
Sosiohumaniora Vol 11, No 2 (2009): SOSIOHUMANIORA, JULI 2009
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v11i2.5419

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) strategi pengembangan wajib belajar 12 tahun; (2) posisi pengembangan wajib belajar 12 tahun; dan (3) model pengembangan wajib belajar 12 tahun di Kabupaten Bengkalis. Metode yang digunakan adalah metode survey dengan menggunakan analisis SWOT (Strengths- Weaknesses-Opportunities-Treath). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Terdapat empat strategi pengembangan model wajib belajar 12 tahun, yaitu: a) Strategi Strengths-Opportunities/SO, b) Strategi Strengths-Treath/ST, c) Strategi Weaknesses-Opportunities/WO, dan d) Strategi Weaknesses-Treath/WT; (2) Posisi pengembangan Wajib Belajar 12 tahun Kabupaten Bengkalis pada Posisi Organisasi berada pada Kuadran III (tiga); 3) Model pengembangan Wajib Belajar 12 Tahun di Kabupaten Bengkalis adalah: a) Pembangunan Unit Sekolah Baru berupa SMA/MA/SMK Reguler; b) Pelaksanaan Kegiatan Kelompok Belajar Paket C; c) Pelaksanaan Ujian Persamaan SMA; d) Pembangunan SMA Luar Biasa; dan e) Pembangunan SMA Terbuka.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH MANAJEMEN AGRIBISNIS MELALUI PEMBERIAN HAND OUT PADA MAHASISWA JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS RIAU Almasdi Syahza; Henny Indrawati
Sosiohumaniora Vol 9, No 3 (2007): SOSIOHUMANIORA, NOPEMBER 2007
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v9i3.5572

Abstract

Matakuliah Manajemen Agribisnis bertujuan untuk memperkenalkan gagasan-gagasan dan prinsip dasar manajemen di bidang agribisnis. Penyampaian materi kuliah lebih bersifat monoton, mahasiswa kurang dituntut untuk bersikap aktif di dalam kelas. Akibatnya ketuntasan belajar tidak tercapai. Ketuntasan belajar diukur dengan daya serap rnahasiswa pada setiap akhir proses pembelajaran melalui evaluasi setiap pokok bahasan. Suatu pokok bahasan dikatakan tuntas apabila rata-rata daya serap mahasiswa di atas 75 persen yang ditunjukkan oleh hasil belajar yang diperoleh. Perbaikan pembelajaran dilakukan dengan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Instrumen pembelajaran yang digunakan adalah garis besar program pengajaran (GBPP), silabus, handout, buku ajar, satuan acara perkuliahan (SAP), dan kontrak perkuliahan. Sedangkan instrumen pengumpul data adalah berupa tes tertulis bentuk uraian, kertas kerja (makalah) dan jumlah kehadiran. Prosedur pada PTK terdiri dari 5 tahap setiap siklus, yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, evaluasi, observasi, dan refleksi. Tingkat penguasaan mahasiswa pada siklus I hanya mencapai sebesar 72,5%, pada siklus II meningkat menjadi kriteria sangat baik yakni mencapai 77,5% dan kriteria baik sebesar 22,5%. Secara statistik terjadi perbedaan yang berarti. Arah perbedaan tersebut bersifat positif, artinya perubahan kepada yang lebih tinggi (lebih baik). Tingkat penguasaan mahasiswa terhadap materi yang disajikan dengan memberikan handout menunjukkan hasil yang lebih baik yakni sebanyak 85% mahasiswa memperoleh kriteria baik dan sangat baik, sedangkan yang memperoleh kriteria cukup hanya 15%. Kata kunci: Perbaikan pembelajaran, manajemen agribisnis, handout
UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MATA PELAJARAN EKONOMI DALAM PROSES PEMBELAJARAN Henny Indrawati
Jurnal Pendidikan Vol 4, No 2 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.465 KB) | DOI: 10.31258/jp.4.2.84-95

Abstract

This study aims to: (1) describe the professional competence of Economic’s teachers in thelearning process, and (2) finding the professional competence of Economic’s teachers’ efforts. Thesamples were teachers of Economics and head of public and private high schools in the district MerantiIslands, purposively selected based on school accreditation. Data analysis used descriptive qualitative.The study found: (1) In general, the professional competence of Economic’s teachers in Meranti IslandsRegency were low, (2) There are two efforts made to improve the professional competence ofEconomic’s teachers in Meranti Islands Regency, namely the efforts of teachers and principals efforts.Efforts are made teachers are: follow MGMPs (Subject Teachers Council), following the upgrading /training, attend courses, gain knowledge through mass media or electronics, and professional improvementthrough self study. Efforts are made principals include: conduct supervision, conduct and or assigningteachers to participate in training, provision of adequate education facilities, motivated teachers makescientific work, rewards, and held a school meeting.Key words: professional competence, teachers of Economics, learning process
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TEORI EKONOMI MAKRO LANJUTAN MELALUI PENERAPAN PROJECT BASED LEARNING Henny Indrawati
Jurnal Pendidikan Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.88 KB) | DOI: 10.31258/jp.7.1.17-27

Abstract

Penelitian ini bertujuan meningkatkan motivasi belajar mahasiswa melalui penerapan ProjectBased Learning pada mata kuliah Teori Ekonomi Makro Lanjutan. Penelitian dilaksanakan di FKIPUniversitas Riau Jurusan Pendidikan IPS Program Studi Pendidikan Ekonomi. Subjek penelitian adalahmahasiswa semester 5 konsentrasi Koperasi Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Riauyang mengikuti mata kuliah Teori Ekonomi Makro Lanjutan pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2015/2016. Keseluruhan mahasiswa berjumlah 28 orang, yang terdiri 18 (64 persen) mahasiswa perempuandan 10 (36 persen) mahasiswa laki-laki. Penelitian dilaksanakan sebanyak tiga siklus. Masing-masingsiklus meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menemukan bahwadengan menerapkan model PjBL dalam proses pembelajaran pada mata kuliah Teori Ekonomi MakroLanjutan, dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Dengan meningkatnya motivasi belajarmahasiswa, menyebabkan daya serap mahasiswa terhadap materi pembelajaran juga meningkat. Ada 21orang mahasiswa (71 persen) yang memiliki motivasi tinggi dan sangat tinggi, serta 23 orang mahasiswa(82 persen) yang memperoleh nilai lebih dari 70. Artinya target penelitian telah tercapai, sehingga modelpembelajaran PjBL dikatakan berhasil meningkatkan motivasi belajar mahasiswa.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KREATIF PRODUKTIF (MPKP) UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRODUKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH PENGANTAR BISNIS Henny Indrawati
Jurnal Pendidikan Vol 5, No 1 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.346 KB) | DOI: 10.31258/jp.5.1.1-12

Abstract

This study aims to improve student learning creativity andproductivity through the application of Creative Productive Learning Model in theIntroductory Business class. The experiment was conducted at EconomicEducation Program, the Faculty of Teacher Education University of Riau. Thesubjects were students of the first semester of Economic Education ProgramUniversity of Riau who follow classes in Introductory Business in AcademicSemester 2013/2014. The number of students 35 people, consisting of 27 (77percent) female students, and 8 (23 percent) male students. The experiment wasconducted in three cycles; each cycle includes the stages of planning,implementation, observation and reflection. The results found that byimplementing Creative Productive Learning Model, it can increase the creativityand productivity of learning. Through increasing creativity and productivity ofstudent learning, the absorptive capacity of students is also increasing. There were34 students (97 percent) who scored more than 70. It means that research targets have been achieved, even more, so that productive creative learning model issuccessful.Keywords:Creative productive learning model, Introductory Business,creativity and productivity of learning
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA MATA KULIAH MATEMATIKA EKONOMI Henny Indrawati
Jurnal Pendidikan Vol 4, No 1 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.201 KB) | DOI: 10.31258/jp.4.1.1-10

Abstract

This study aims to improve student learning outcomes through the application of TGT learning models in Mathematical Economics course. The experiment was conducted at Economic Education Program, the Faculty of Teachers’Training of Education, Riau University. Subjects were students of the second semester of Economic Education Program attending in Mathematical Economics in Academic Semester 2011/2012, totaling 36 students, consisting of 28 (78 percent) female students and 8 male students (22 percent). The research was conducted in three cycles, each cycle includes the planning, implementation, observation and reflection. The results found that the implementation of TGT learning in Mathematical Economics can improve student learning outcomes. Using TGT as a learning model for improving student learning outcomes will be effective if supported by the following: the ability of lectures to create lesson plans based on the TGT model, and the involvement of students in proportion to the activity in the learning process. Keywords: Teams Games Tournament (TGT), Mathematical Economics, Learning Outcomes
OPTIMALISASI HASIL BELAJAR EKONOMI KOPERASI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) MELALUI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DI KOTA PEKANBARU Caska '; Henny Indrawati
Jurnal Pendidikan Vol 5, No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.375 KB) | DOI: 10.31258/jp.5.2.68-78

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui: 1) pola PBL; 2) hasil belajar Ekonomi Koperasi;dan 3) pengaruh pola PBL terhadap hasil belajar. Metode yang digunakan adalah medode deskriptif.Populasi adalah Sekolah Menengah Atas di Kota Pekanbaru dengan teknik random samplingproposional. Hasil penelitian: 1) Pola PBL sudah diterapkan dalam Ekonomi Koperasi di Kota Pekanbarudalam katagori cukup; 2) Hasil belajar ekonomi koperasi dalam katagori cukup dan baik; dan 3) PolaPBL berpengaruh positif terhadap hasil belajar Ekonomi dan Koperasi. Elastisitas pola PBL terhadaphasil belajar Ekonomi dan Koperasi sebesar 0,143. Ini berarti bahwa setiap kenaikan pola PBL sebesarsatu persen maka akan menaikan hasil belajar Ekonomi dan Koperasi sebesar 0,143% dengan asumsiceteris paribus.Kata Kunci: Problem Based Learning, hasil belajar
MODEL CONTROVERSIAL ISSUES UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATAKULIAH EKONOMI PEMBANGUNAN Henny Indrawati
Jurnal Pendidikan Vol 2, No 1 (2011)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.287 KB) | DOI: 10.31258/jp.2.1.%p

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui aktivitas belajar mahasiswa denganmenerapkan model Isu Kontroversial (controversial issues); dan (2) mengetahui hasil belajar mahasiswadengan menerapkan model Isu Kontroversial (controversial issues). Penelitian dilakukan padamahasiswa yang mengambil mata kuliah Ekonomi Pembangunan semester genap 2007/2008 padaprogram studi PPKn FKIP Universitas Riau, yang berjumlah 55 orang. Desain dan metode penelitianmenggunakan pola penelitian tindakan kelas (classroom action research). Prosedur penelitian tindakankelas ini yaitu (1) perencanaan (planning); (2) pelaksanaan tindakan kelas (action); (3) observasi(observation); dan (4) refleksi (reflection).Berdasarkan hasil observasi pada siklus I, kemampuan dosen dalam menerapkan model pembelajaranisu kontroversial (controversial issues) kurang baik. Aktivitas belajar yang dilakukan mahasiswaberada pada kategori kurang baik, sehingga hasil belajar yang diperoleh juga berada pada kategoricukup. Pada siklus II, kemampuan dosen dalam menerapkan model pembelajaran isu kontroversial(controversial issues) sudah sangat baik. Aktivitas belajar mahasiswa meningkat baik dari pertemuanpertama, hingga pertemuan terakhir pada siklus II, sehingga hasil belajar yang dicapai mahasiswa jugalebih baik dibandingkan dengan hasil belajar pada siklus I.
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA TEPUNG SAGU DI KECAMATAN TEBING TINGGI BARAT KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI Irma Nurhayati; Sumarno Sumarno; Henny Indrawati
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol 3, No 2 (2016): Wisuda Oktober 2016
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract : The purpose of this study is to analyze the business development strategy of corn starch in Tebing Tinggi Barat District of Meranti Regency. This study was conducted in Tebing Tinggi Barat District of Meranti Regency. The sample is corn starch business owners in the district of Tebing Tinggi Barat. The total sample of this study is four factories. The data collected by obseravation and interview. The data analyz technique using SWOT analysis to established a table of Internal Factor Analysis Summary (IFAS) and Eksternal Factor Analysis Summary EFAS. The results showed that the corn starch business in the District of Tebing Tinggi Barat Meranti Regency has a strength and a large market opportunity. Enterprises of the corn starch should maintain and enhance the strength to take the market opportunities that exist. The strategy that should be implemented by businesses corn starch is SO strategy known as an aggressive strategy. The aggressive strategy is using strength to take advantage the opportunities. Keywords : SWOT Analysis, Business Strategy, Corn Starch.
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA IPS KELAS XI SMA YLPI PEKANBARU T.Suhaila T.Suhaila; Henny Indrawati; Hardisem Syabrus
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol 5: Edisi 2 Juli-Desember 2018
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: This research purpose to determine whether there is significant influence either simultaneously or partial between independence learning and readiness learning result on the economic lesson of XI IPS student’s class of YLPI high school Pekanbaru. Population in this research is students on XI IPS class which amount 41 people, sampling in thus population using the technique until saturated that is where the entire population become sample that amount to 41 people. Data in this research is primary data and secondary data. The data collection method is through inquiries and documentation, data analysis method in this research consist of a quantitative analysis descriptive, analysis of regressing doubled linear and analysis of coefficient determination test (R2). Research result showing that independence learning are influential on the learning result of students with significant value 0,000 < 0,005, readiness learning are significant influential with significant value 0,000 < 0,005. In simultaneously the are influental significant between learning independence and readiness learning with learning result it is showned by significant value 0,000 < 0,005. Mean while coefficient determination value (R2) 0,713 it is mean explain variabel ability of independence learning and readiness learning in explain learning outcomes result variabel amount to 71,3% while the rest 28,7% influences by another free variable which is not been discussed in this research.Keyword: Learning Independence, Learning Readiness, Learning outcomes