Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Perbaikan Genetik Padi Gogo Beras Merah Sumatera Utara melalui Pemuliaan Mutasi Rahmad Setia Budi; Irfan Suliansyah; Yusniwati Yusniwati; Sobrizal Sobrizal
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 15, No 1 (2019): JUNI 2019
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (824.507 KB) | DOI: 10.17146/jair.2019.15.1.4723

Abstract

Padi lokal masih banyak ditemukan dan merupakan aset sumber daya genetik dalam penyediaan varietas unggul yang adaptif, sehingga pengembangannya masih terus diupayakan. Salah satu jenis padi gogo lokal di Sumatera Utara yang banyak ditanam masyarakat adalah padi gogo beras merah, selain memiliki keunggulan baik sebagai makanan pokok maupun fungsi kesehatan bagi tubuh. Varietas lokal biasanya beradaptasi baik pada daerah asalnya dengan rasa nasi dan aroma sesuai selera masyarakat setempat. Namun demikian padi lokal memiliki kekurangan seperti umur dalam, batang tinggi sehingga mudah rebah, tidak responsif terhadap pemupukan dan produksi rendah. Penelitian ini dilaksanakan sejak April 2016 sampai Juni 2017 bertujuan untuk memperbaiki genetik padi beras merah lokal Sumatera Utara (Sigambiri merah) khususnya terkait umur tanaman agar lebih genjah dan postur pendek/semi pendek melalui pemuliaan mutasi (mutasi induksi). Untuk mendapatkan dosis optimum, benih padi diiradiasi dengan sinar gamma Co-60 dosis 0, 100, 200, 300, 400, 500, 600, 700, 800, 900, dan 1000 Gy di Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi-Badan Tenaga Nuklir Nasional (PAIR - BATAN), Jakarta. Penanaman M1 dan M2 dilaksanakan di BPTP Sumatera Utara. Dari hasil pengamatan persentase tumbuh bibit, tinggi tanaman dan panjang akar pada fase pembibitan, dan persentase kehampaan gabah pada tanaman M1 diperoleh dosis iradiasi 200 - 300 Gy merupakan dosis yang efektif dalam menghasilkan keragaman genetik. Hal ini juga terlihat pada populasi tanaman M2 hasil iradiasi 200 Gy menghasilkan jumlah mutasi klorofil yang tergolong luas dengan 8 macam tipe mutasi dari 8 tipe, yaitu albina, xhanta, viridis, tigrina, spotting leaf, alboviridis, marginata, dan striata. Juga menghasilkan keragaman genetik yang luas pada variabel karakter tinggi tanaman, jumlah anakan produktif dan umur panen. Hasil seleksi yang dilakukan pada populasi M2 diperoleh kandidat mutan genjah sebanyak 69 kandidat dengan frekuensi mutasi sebesar 1,09%. Tanaman genjah dan postur pendek (dwarf)/semi-pendek (semidwarf)  terseleksi tentu akan sangat berguna sebagai bahan tanaman awal dalam perbaikan varietas padi beras merah dalam program pemuliaan tanaman ke depan.
Pengaruh pemberian pupuk organik dan air kelapa terhadap pertumbuhan bibit tanaman aren (Arenga pinnata Merr) Febby Prayoga; Rahmad Setia Budi; Fenty Maimunah Simbolon
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 8, No 1 (2020): AGRILAND: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v8i1.2551

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan bibit tanaman aren terhadap pemberian pupuk organik dan air kelapa. Penelitian dilaksanakan di perkebunan Jeruk Lemon, Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya Bumi Lestari, Desa Kutambelin, Tanjung Anom Sumatera Utara dari Maret hingga Juni 2019. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial tiga ulangan serta puk organik dan air kelapa sebagai perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk organik dan air kelapa secara mandiri mampu meningkatkan jumlah daun bibit aren, sedangkan interaksi antara kedua perlakuan belum mampu mempengaruhi pertumbuhan bibit aren. Pemberian pupuk organik  600 g/polibeg, 400 g/polibeg/ dan 200 g/polibeg, yaitu berturut-turut sebesar 21.75%, 11.04%, dan 11.04%. Pemberian air kelapa 300 mL/polibeg, 200 mL/polibeg, dan 100 mL/polibeg mampu meningkatkan jumlah daun bibit aren berturut-turut sebesar 20.82%, 5.05%, dan 5.05%.
Pengaruh cekaman kekeringan terhadap penampilan dan produksi beberapa galur padi asal sigambiri merah pada tanaman M4 Rahmad Setia Budi; Arif Anwar
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 7, No 2 (2019): AGRILAND: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v7i2.2449

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menguji beberapa galur tanaman padi mutan yang tahan terhadap kekeringan dan untuk menilai keragaan beberapa galur padi. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok faktorial yang terdiri dari dua faktor, yaitu faktor galur (G) yang terdiri dari 6 taraf: Sigambiri merah (tetua tanaman) (G1), Inpago 8 (G2), galur 67210 (G3), galur 1877-9-3 (G4), galur 1251-79 (G5), galur 25-3-3 (G6) dan faktor penyiraman (P) yang terdiri dari tiga taraf: disiram 1 hari sekali (P1), disiram 10 hari sekali (P2), disiram 20 hari sekali (P3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa galur-galur padi yang digunakan mampu tumbuh dan beradaptasi dengan baik terhadap cekaman kering karena keragaan pertumbuhan terutama panjang akar dan hasil gabah kering giling tidak berbeda dengan padi tanpa cekaman kekeringan.
Pengaruh pemberian pupuk kandang sapi dan air kelapa terhadap pertumbuhan tanaman aren (Arenga pinnata Merr.) Isnanda Maulina Nasution; Rahmad Setia Budi; Chairani Siregar
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 8, No 1 (2020): AGRILAND: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v8i1.2506

Abstract

Pohon aren atau enau (Arenga pinnata Merr) adalah pohon yang banyak  dijumpai  di  daerah tropis dan merupakan  salah  satu sumberdaya alam yang berkesinambungan karena tersebar luas dan umumnya banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, kerajinan tangan, atap rumah minuman nira, dan gula merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan bibit aren terhadap pemberian pupuk kandang sapi dan air kelapa. Penelitian dilaksanakan di perkebunan Jeruk Lemon, Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Sistem (P4S), Bumi Lestari, Desa Kutambelin,Tanjung anom, Sumatera Utaradari Maret hingga Juni 2019. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dua Faktor dan 3 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah pupuk kandang sapi dan air kelapa yang masing-masing perlakuan terdiri dari 4 taraf. Variabel yang diamati adalah tinggi bibit, jumlah daun, diameter batang dan Klorofil daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis pupuk kandang sapi dan air kelapa yang diberikan hanya berpengaruh nyata terhadap jumlah daun bibit aren dengan bentuk hubunga linier. Hal ini berarti bahwa dibutuhkan peningkatan dosis pemberian pupuk kandang sapi dan air kelapa agar dapat meningkatkan pertumbuhan bibit aren.
Perbandingan pemberian bahan organik terhadap pertumbuhan, produksi tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) dan P tersedia pada tanah subsoil Ultisol Irfan Firmansyah; Chairani Siregar; Rahmad Setia Budi
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 8, No 1 (2020): AGRILAND: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v8i1.2511

Abstract

Kedelai merupakan salah satu sumber protein nabati dan komoditas pertanian penting Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan pemberian bahan organik terhadap pertumbuhan, produksi tanaman kedelai, dan P tersedia tanah subsoil Ultisol. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara, Medan Johor. Ketinggian tempat ± 25 mdpl, dengan topografi datar. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan 2 faktor perlakuan yang diteliti yaitu perbandingan bahan organik dan varietas yang diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemberian perbandingan bahan organik 3 kg/polibeg kompos jerami padi + 2 kg/polibeg kompos kotoran sapi + 5 kg tanah mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman dan produksi kedelai serta kandungan P-tersedia tanah subsoil Ultisol. Varietas kedelai yang mampu tumbuh dan produksi lebih baik adalah varietas Deja 1 dibandingan varietas Anjasmoro dan Dega 1. Interaksi perlakuan antara perbandingan bahan organik 3.5 kg/polibeg kompos jerami padi + 1.5 kg/polibeg kompos kotoran sapi + 5 kg tanah dengan varieta Deja 1 mampu meningkatkan jumlah polong kedelai, sedangkan interaksi perlakuan antara perbandingan bahan organik 3.5 kg/polibeg kompos jerami padi + 1.5 kg/polibeg kompos kotoran sapi + 5 kg tanah dengan varietas Dega 1 mampu meningkatkan kandungan P-tersedia tanah subsoil Ultisol.
Effectiveness of using g-learning in online lectures for students during the Covid-19 pandemic B Budianto; Rahmad Setia Budi; Pandu Prabowo Warsodirejo
International Journal for Educational and Vocational Studies Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ijevs.v4i2.7282

Abstract

This study aims to determine whether G-Suite (Google Learning Application) is effective in student online lectures and can provide a good and efficient academic atmosphere during the Covid-19 pandemic. The research approach uses quantitative with a quasi-experimental type. The data collection technique was carried out through the distribution of online surveys to all students of the Biology Education Study Program, Faculty of Teachers Training and Education, North Sumatra Islamic University (UISU) who learned to use the G-Suite during the Covid-19 pandemic. Based on the calculation results obtained that t-count of 2,901. After being consulted with the t-table at a significance level of 5% and db 68 of 1.990, it turns out that the t-count is greater than the t-table (2.901 > 1.990) so that Ho which reads there is no difference in student outcomes between groups of students taught using the G-Suite and groups of students who were taught without using the G-Suite media have been successfully rejected. Thus, Ha, which reads that there is a significant difference in lecture learning outcomes between groups of students who are taught using G-Suite media and groups of students who are taught without using G-Suite media.
Pengaruh Pemberian Air dan Beberapa Jenis Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merril) Iswanto Iswanto; Nurhayati Nurhayati; Rahmad Setia Budi
Daun: Jurnal Ilmiah Pertanian dan Kehutanan Vol 8 No 2 (2021): Daun: Jurnal Ilmiah Pertanian dan Kehutanan
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/daun.v8i2.3007

Abstract

This research was conducted in the greenhouse of the Faculty of Agriculture, Islamic University of North Sumatra, Gedung Johor Village, Medan Johor District, Medan City, North Sumatra Province with an altitude of 25 meters above sea level and flat topography. This study was carried out from February to April 2021. This study aims to determine the growth and production of the comparison of water and organic fertilizer application of rice husk, roasted rice husk, straw, market vegetable waste on soybeans (Glycine max). This study used a factorial randomized block design (RBD) with two factors, namely:The water supply factor consists of 3 stages (volume), namely: P1 = watering: 1 day 1 watering (1000 ml of water), P2 = watering: 3 days 1 watering (1000 ml of water), P3 = watering: 6 days 1 time watering (1000 ml of water), Organic Fertilizer Provision Factor Consists of 4 Stages (Dosage) Namely: O1 = Rice Husk (20 tons/ha) = 100 g/polybag, O2 = Roasted rice husk(20ton/ha) )= 100g/polybag, O3 = Straw (20 tons/ha) = 100 g/polybag O4 = Organic fertilizer market vegetable waste (20 tons/ha) = 100 g/polybag, height plants, leaf area, number of branches, root length, flowerage, root nodules, root volume, crown base weight, canopy dry weight, production weight. The results can be seen that the effect of giving water has a very significant effect on the average root length, root nodules, volume on the growth and production of soybean plants and the effect of giving organic fertilizers has a very significant effect on the average root length, volume on growth and production of soybean plants.
Uji Komposisi Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Pertumbuhan Eksplan Pisang Barangan (Musa paradisiaca L.) Pada Media MS Secara in vitro Rahmad Setia Budi
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 3, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v3i1.2475

Abstract

Perbanyakan konvensional pisang secara umum melalui anakan (sucker) dan belahan bonggol (corm), namun bibit yang dihasilkan dengan cara ini menghasilkan sedikit anakan dan membutuhkan waktu relatif lama,  pertumbuhan tidak seragam sehingga penanaman skala besar akan sulit dilakukan. Perbanyakan melalui kultur jaringan pada pisang barangan telah dilakukan, hingga diperoleh bibit bermutu baik (seragam dan bebas patogen) dalam jumlah lebih banyak dan cepat. Keberhasilan menginisiasi pembentukan kalus dan tunas merupakan langkah awal untuk menghasilkan planlet dengan multiplikasi yang tinggi. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium kultur jaringan  UPT. Balai Benih Induk Gedung Johor Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh beberapa konsentrasi ZPT: (1). NAA (Naphthaleneacetic acid) dan BAP (Benzylamino purin) terhadap pertumbuhan eksplan pisang barangan secara kultur in vitro. (2). BA (Benzyl Adenin)  dan IBA (Indole Butyric Acid). Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh konsentrasi NAA dan BAP; BA dan IBA terhadap pertumbuhan dan perkembangan eksplan tampak terutama dimulai pada minggu ke-2 setelah aplikasi hingga minggu ke-12. Konsentrasi BAP dan kombinasi konsentrasi NAA dan BAP serta konsentrasi BA dn IBA dan interaksinya tidak berpengaruh nyata terhadap persentase tumbuh, jumlah tunas, panjang tunas, dan bobot tunas
APLIKASI MESIN PENCACAH RUMPUT DENGAN VARIASI PISAU POTONG UNTUK PAKAN TERNAK KAMBING DI DESA KOLAM KECAMATAN PERCUT SEI TUAN Suhardi Napid; Abdul Haris Nasution; Rahmad Setia Budi
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK) SEMNASTEK UISU 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.658 KB)

Abstract

Peternak kambing masih mengalami suatu kendala dalam penyediaan pakan ternak sebagai sumber protein. Bagi peternak yang memiliki kambing dengan jumlah banyak harus menyediakan rumput dalam jumlah yang cukup banyak pula untuk dirajang sebagai bahan pakan ternak, oleh karenanya diperlukan tenaga dan waktu yang lebih banyak. Hingga kini peternak kambing masih menggunakan proses pencacah rumput secara konvensional dengan menggunakan sabit untuk memotong/merajang rumput. Solusi pemecahan masalah yang dihadapi adalah membuat mesin teknologi tepat guna sebagai mesin alternatif (dua mesin menggunakan tuas sebagai penghubung). Dengan penerapan mesin pencacah  rumput alternatif, diperoleh potongan rumput yang lebih kecil dan baik sekali untuk diberikan sebagai pakan ternak. Sebagai penggerak utama pencacah rumput ini adalah dinamo motor listrik daya 800 watt 1250 rpm dan mesin bahan bakar bensin 2 hp dengan 2420 rpm. Jika lokasi tersedia sumber arus listrik dapat menggunakan dinamo motor listrik. Jika kondisi tempat ternak tidak ada sumber listrik bisa menggunakan mesin bahan bakar bensin dengan menggeser tuas. Alternatif pencacah rumput dengan konsekuensi dapat meningkatkan kapasitas produksi pakan ternak. Peralihan fungsi sabit sebagai alat pencacah rumput ke pencacahan rumput menggunakan mesin akan menjamin waktu yang cepat dan peningkatan kapasitas produksi yang terbukti berhasil di kelompok ternak sapi Kesuma. Hasil pengamatan dengan mesin bahan bakar bensin untuk pencacahan rumput diperoleh   ukuran panjang rumput  (1 – 2) cm atau dengan UPr 1.3 cm sedangkan dinamo motor listrik (2 – 3) cm atau dengan UPr 2.8 cm masing-masing memakai pisau rajangan tiga mata pisau ganda. Diharapkan mesin alternatif  yang dibuat dapat bermanfaat bagi peternak kambing yang  memberikan kemudahan dalam hal penyediaan pakan ternak dan idealnya baik bagi proses pencernaan dengan ukuran rajangan rumput yang lebih kecil bagi hewan ternak kambing.