Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search
Journal : Journal of Nonformal Education and Community Empowerment

PERAN ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI (KWT) LARAS ASRI PADA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (STUDI DESKRIPTIF DI DUSUN DALEMAN DESA KADIREJO KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG) Nurmayasari, Destia; Ilyas, Ilyas
Journal of Nonformal Education and Community Empowerment Vol 3 No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peran wanita dalam pertanian termasuk dalam ketahanan pangan dan gizi keluarga. Ketahanan pangan dapat mengembangkan kelembagaan dan pengelolaan usaha pangan bagi wanita tani, sehingga wanita harus pandai mengatur, mengelola penghasilan yang relatif rendah agar mencukupi  kebutuhan keluarga terutama sandang pangan agar mampu memenuhi kebutuhan hidup spirituil dan materiil yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota dan antara keluarga dengan masyarakat dan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peran anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) pada peningkatan kesejahteraan keluarga baik kesejahteraan ekonomi maupun kesejahteraan non ekonomi, dan mendeskripsikan faktor penghambat dan pendukung anggota KWT pada peningkatan kesejahteraan keluarga. Penelitian ini menggunakan  pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subyek penelitian ini berjumlah 8 orang. Keabsahan data yang digunakan triangulasi sumber. Teknik analisis data secara deskriptif kualitatif dengan tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah peran anggota KWT berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan KWT Laras Asri. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain: simpan pinjam dan arisan, beternak ayam dan kambing, budidaya lele, pemanfaatan pekarangan kosong, pelatihan-pelatihan, pengolahan hasil pertanian dan pengolahan hasil peternakan. Anggota KWT Laras Asri tidak meninggalkan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga untuk mengelola rumah tangga dan mengasuh anak. Anggota KWT dapat menyeimbangkan antara tugasnya di KWT dan di rumah tangga. Hasil dari  kegiatan-kegiatan KWTdapat menambah pendapatan keluarga dan peran ganda tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber untuk meningkatkan kesejahteraan diri dan keluarganya. Faktor yang mempengaruhi kesejahteraan keluarga adalah faktor ekonomi dan waktu, sedangkan faktor pendukung yang mempengaruhi peningkatan kesejahteraan keluarga anggota KWT adalah adanya kerjasama yang baik dengan semua anggota KWT, adanya dukungan dari dinas terkait, dan dari semua pihak yang mendukung kegiatan-kegiatan di KWT Laras Asri. The role of women in agriculture, including food security and nutrition in the family. Food security can develop the institutional and food business management for peasant women, so women must be good at organizing, managing a relatively low income in order to provide for the family, especially for clothes and food in order to meet the spiritual and material needs of life decent, devoted to God Almighty, have relationships are harmonious and balanced between members and between the family and the community and environment. The purpose of this study is to describe the role of members of Women Farmers Group on improved family welfare and economic well-being both non-economic welfare, and to describe the factors inhibiting and supporting members of Women Farmers Group on improving the welfare of the family. This study used a qualitative approach with descriptive methods. Data were collected by interview, observation, and documentation. The subjects of this study were 8 people. The validity of the data used source triangulation. Descriptive data analysis techniques with a qualitative phase of data collection, data reduction, presentation and conclusion. The results obtained in this study were the role of Women Farmers Group members play an active role in the activities of Women Farmers Group Laras Asri. Such activities include: savings and loans and gathering, raising chickens and goats, catfish farming, the use of an empty yard, training, processing of agricultural and livestock product processing. Members of Women Farmers Group Laras Asri not leave his duty as a housewife to managing household and parenting child. Members of the Group of Women Farmers balance between his duty and in the household. Revenue from activities of the Group of Women Farmers can supplement the family income and multiple roles can be utilized as a resource to improve the welfare of himself and his family. Factors that affect the welfare of the family is the economic factor and time, while the supporting factors that affect the improvement of the welfare of the family members is the presence of Women Farmers Group good cooperation with all members of Women Farmers Group, the availability of support from related institutions, and the support of all the activities in the Group of Women Farmers Laras Asri.
STRATEGI MEMBANGUN SIKAP BERWIRAUSAHA (STUDI PADA HOME INDUSTRY PEMBUATAN TELUR ASIN DI KECAMATAN BREBES) Nurapriliani, Arnita Dian; Ilyas, Ilyas
Journal of Nonformal Education and Community Empowerment Vol 3 No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa Krisis multidimensial yang diawali pada tahun 1997 samapai dengan sekarang mengantarkan Negara Asia terpuruk terutama pada sector ekonomi begitu juga dengan Indonesia, bahkan dalam kasus Indonesia sampai saat ini belum mampu memecahkan problem tersebut. Dalam kondisi Indonesia belum mampu berinovasi dan mampu terobosan – terobosan terbaru dalam bidang ekonomi dengan demikian nilai – nilai kewirausahaan amat sangat dibutuhkan sebagai jalan mengatasi krisis tersebut. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimana proses membangun kewirausahaan bagi pengusaha telur asin, (2) bagaimana strategi membangun sikap kewirausahaan bagi pengusaha telur asin, dan(3) apasaja faktor pendukung dan penghambat membangun sikap kewirausahaan bagi pengusaha telur asin. Penelitian strategi membangun sikap berwirausaha menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan terdiri dari 3 pengelola dan 3 Karyawan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) penyajian data, (4) penarikan kesimpulan/ verifikasi. Teknik yang digunakan untuk pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini adalah Triangulasi sumber. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini: (1) proses yang dilakukan adalah terjadinya inovasi, pemicu, dan pelaksanaan dalam membangun sikap wirausaha (2) strategi membangun sikap wirausaha yaitu jujur, bertanggung jawab, pengambilan resiko, kreatif, dan kemampuan manajerial. (3)Adapun yang menjadi faktor pendukung adalah tersedianya semua alat, bahan yang diperlukan, dan lokasi usaha yang strategis. Sedangkan faktor pengambat diantaranya kurang disiplinnya karyawan dan kekurangan modal. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini: (1) terjadinya proses inovasi, proses pemicu, dan proses pelaksanaan. (2) kurangnya modal yang menghambat para pengusaha dalam mengelola usahanya, (3) faktor pendukung adalah tersediannya semua alat, bahan yang diperlukan, dan lokasi usaha yang strategis. Sedangkan faktor penghambat diantaranya kurang disiplinnya karyawan dan kekurangan modal. Saran – saran yang disampaikan yaitu: (1) Semua pemilik harus mempunyai sikap kreatif, (2) Pemilik harus bertanggung jawab bila mempunyai hutang, (3) Untuk karyawan bekerjanya harus terus disiplin.This research is motivated by the fact that the multidimensional crisis that began in 1997 with the now deliver samapai slumped Asian countries especially in the economic sector as well as Indonesia, even in the case of Indonesia has not been able to solve the problem. In the Indonesian state has not been able to innovate and able to breakthrough - the latest breakthroughs in the field of economics is thus value - the value of entrepreneurship is very much needed as a way to overcome the crisis. The problem in this study were: (1) how to build a process for entrepreneurs entrepreneurship salted egg, (2) how to build strategies for entrepreneurs entrepreneurial attitude salted egg, and (3) anything what enabling and inhibiting factors for entrepreneurs build entrepreneurial attitude salted egg. Research strategy to build a sense of entrepreneurship using descriptive qualitative research methods, data collection is done by interview, observation, and documentation. Informants consisted of 3 managers and 3 employees. The data analysis technique used in this study include: (1) data collection, (2) data reduction, (3) presentation of data, (4) drawing conclusions / verification. The technique used for checking the validity of the data in this study are triangulated sources. The results obtained in this study: (1) the process undertaken is the innovation, triggers, and execution in building an entrepreneurial attitude (2) the strategy of building an entrepreneurial attitude that is honest, responsible, risk-taking, creative, and managerial capabilities. (3) As for the supporting factor is the availability of all tools, materials needed, and strategic business location. While pengambat factors including lack of discipline of employees and lack of capital. Conclusions obtained in this study: (1) the process of innovation, process triggers, and process execution. (2) lack of capital hinder entrepreneurs in managing their business, (3) supporting factor is tersediannya all the tools, materials needed, and strategic business location. While inhibiting factors including lack of discipline of employees and lack of capital. Advice - advice presented are: (1) All owners should have a creative attitude, (2) The owner must be responsible when having debt, (3) For the operation should continue to discipline employees. <w:LsdException Locked=
MANAJEMEN PENYELENGGARAAN PELATIHAN OTOMOTIF DALAM MEMPERSIAPKAN WARGA BELAJAR MEMASUKI DUNIA KERJA DI BLKI SEMARANG Wulandari, Nur Aina Dwi; Ilyas, Ilyas
Journal of Nonformal Education and Community Empowerment Vol 4 No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen penyelenggaraan pelatihan otomotif dalam mempersiapkan warga belajar memasuki dunia kerja dan hambatan-hambatan penyelenggaraan pelatihan otomotif dalam mempersiapkan warga belajar memasuki dunia kerja di BLKI Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Subyek penelitian yaitu Kasi Penyelenggaraan Pelatihan, 2 instruktur dan 3 warga belajar, sementara informan yaitu Kepala BLKI Semarang, Kasubag Tata Usaha, Kasi Program dan Evaluasi serta 1 tim FMD. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis data dengan tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa manajemen penyelenggaraan pelatihan otomotif dalam mempersiapkan warga belajar memasuki dunia kerja meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi. Hambatan yang dialami yaitu hambatan dalam pembelajaran, fasilitas sarana prasarana pelatihan, fokus perhatian, partisipasi warga belajar dan pengawasan para lulusan.This study aimed to describe the management of automotive training in preparing learners to enter the world of work and obstacles automotive training event in preparing learners to enter the workforce in BLKI Semarang. This study used a qualitative approach to data collection through interviews, observation and documentation. The research subject is the Head Operation Training, 2 instructors and 3 residents to learn, while informants BLKI Chief Semarang, Head of Administration, Head of Program and Evaluation as well as one team FMD. The validity of the data using triangulation source. Data analysis techniques to the stage of data collection, data reduction, data presentation and conclusion. The study concluded that the management of automotive training in preparing learners to enter the world of work includes planning, organizing, implementing, monitoring and evaluation. Barriers experienced that barriers to learning, training facility infrastructure, the focus of attention, participation of the learners and supervision of graduate. 
Pembinaan Anak Rentan Tindak Kriminal melalui Kube pada Anak Binaan PSMP Antasena Magelang Soviati, Bella Mulia; Fakhruddin, Fakhruddin; Ilyas, Ilyas
Journal of Nonformal Education and Community Empowerment Vol 1 No 2 (2017): Journal of Nonformal Education and Community Empowerment
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/pls.v1i2.14166

Abstract

This study aims to determine the process of planning and implementation of child counseling vulnerable to criminal acts through productive economic efforts in the assisted children PSMP Antasena Magelang and inhibiting factors of activity. The study used a qualitative approach. Research subjects consisted of 3 participants and 3 coaches, while the informant was activity manager and social worker. Data collection with observation, interviews, and documentation. The validity of the data using source and method triangulation. Data analysis techniques with data collection, data reduction, data presentation, and conclusions. The results show that planning by determining activities, targets, and budget funds tailored to the needs. Implementation in the form of giving of guidance material containing social guidance and productive economic effort. Coaching activities use 70% practice methods, the rest of lectures and discussions. Media coaching tailored to the needs. Inhibiting factors are lack of interest of children, lack of enthusiasm of the community in activities, unpredictable weather as obstacles in the development of oyster mushrooms, as well as falling after-sale price of catfish cultivation so that the capital is reduced.
ANALISIS ASPEK-ASPEK KEORGANISASIAN UNIT KEGIATAN MAHASISWA BIDANG KEAGAMAAN ISLAM DI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Ratriana, Ramdhan Dwi; Ilyas, Ilyas
Journal of Nonformal Education and Community Empowerment Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Idealnya kegiatan sebuah lembaga kemahasiswaan, organisasi keagamaan mampu mentransformasikan nilai pada setiap kegiatanya. Kegiatan-kegiatan organisasi kampus tidak selamanya berjalan mulus, karena terjadi masalah pada aspek-aspek keorganisasian salah satunya adalah faktor kekurangan anggota. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aspek-aspek keorganisasian yang ada pada unit kegiatan mahasiswa bidang keagamaan Islam. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dimana analisis data yang digunakan adalah Constant Comparative yang berarti membandingkan data satu dengan data lainya, baik data yang didapat melalui metode Observasi, Wawancara ataupun Dokumentasi. Subjek penelitian ini memiliki 9 orang, dimana 5 subjek merupakan data utama, 2 mahasiswa lainya dari fungsionaris sebagai data pembanding, ditambah pembina FUMMI dan Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan sebagai informan. Teknik keabsahan yang digunakan adalah teknik trianggulasi sumber data dan metode yang memakai teknik perpanjangan keikutsertaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Unit Kegiatan Mahasiswa Keagamaan Islam Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES dapat dikatakan kurang aktif, intensitas komunikasi dan pemahaman mahasiswa terhadap FUMMI minim menimbulkan interpretasi mahasiswa yang beragam pada FUMMI sehingga berdampak pada kehadiran mahasiswa yang rendah, menyebabkan partisipasi mahasiswa untuk menjadi fungsionaris FUMMI rendah.Ideally the activities of an institution of Student Affairs, religious organization capable of transforming value on every their programe. Organization of campus activities is not always a smooth ride, because there was a problem on organizational aspects, one of which was a factor in the lack of members. This study aims to describe the organizational aspects of the religious student activity units of Islam. This research is qualitative research, which analyses the data used is the Comparative means Constant comparing data one with other data, whether the data were obtained through the method of observation, Interview and documentation. The subject of this research have 9 people, where the main subject is 5 data, 2 other students from functionaries as data comparison, plus the Builder FUMMI and Dean of Student Affairs as Areas informants. The validity of the technique used is the technique of triangular data sources and methods of engineering prolongation of participation. Research results show that Islamic religious Student activity units Faculty of education UNNES can be said to be less active, the intensity of the communication and the understanding of students of minimal student's interpretation raises FUMMI mixed on FUMMI so impact on the low student attendance, led to the participation of the students to be functionaries FUMMI low.
IMPLEMENTASI PROGRAM BALAI PELAYANAN SOSIAL PADA ANAK PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL DI SALATIGA Musfiroh, Tursina Intan; Ilyas, Ilyas
Journal of Nonformal Education and Community Empowerment Vol 5 No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini mendeskripsikan perencanaan program, pelaksanaan, dan kendala yang dihadapi dalam implementasi program di Balai Pelayanan Sosial Asuhan Anak Woro Wiloso Salatiga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian Kepala Balai Woro Wiloso, Kasi Bimbingan Sosial, Pembimbing Sosial, Kasubbag TU, dan 4 anak asuh. Keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi teori, data dan metode. Teknik analisis data menggunakan tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan perencanaan program pendidikan formal, nonformal, dan informal adalah mengidentifikasi kebutuhan dengan mencari sasaran yaitu anak yatim, piatu, yatim piatu, dan anak terlantar yang kondisi ekonominya kurang mampu. Pelaksanaan programnya dengan memasukkan anak asuh ke sekolah-sekolah di lingkup Salatiga, memberi bimbingan agama dan sosial, memberikan keterampilan dan pelatihan seperti kursus menjahit, komputer, tambahan pelajaran/les, tari, dan kegiatan olah raga. Kendala yang dihadapi adalah pengaruh pola pikir dan kemampuan yang kurang berkembang bagi penerima manfaat akibat dari latar belakang kondisi ekonomi yang kurang mampu dari keluarganya, kadang ada anak yang masih bolos atau meninggalkan kelas tanpa izin, serta masih ada anak yang malas tidak mengikuti kegiatan. Abstract: This study aimed to describe the program planning, program implementation and obstacles encountered in the implementation of the program at the Center for Social Services Childcare Woro Wiloso Salatiga. This study used a qualitative approach. Techniques of data collection was done by interview, observation, and documentation. Head of research subjects Woro Wiloso, Head of Social Guidance, Social Counselor, TU Head, and four foster children. The validity of the data used is triangulasi theory, data, and methods. The data analysis technique is descriptive qualitative phase of data collection, data reduction, presentation, and drawing conclusions. The results showed the planning program of formal education, nonformal and informal is to identify the need to look for targets, namely orphans, orphans, orphans and neglected children who are less able economic conditions. Implementation of the program of formal education, nonformal and informal is to include foster children to schools that the scope of Salatiga, giving religious and social guidance, provide skills and training such as sewing, computers, additional lessons/tutoring, dance, and sports activities. Constraints faced is the influence idea and less developed ability for beneficiaries as a result of the background of the economic conditions that are less capable than his family, sometimes there are children who are truant or leaving class without permission, there are still children lazy who do not follow the activities. 
Implementasi Pendidikan Karakter di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Homeschooling Primagama Semarang Azahra, Luthvia Rizkiyanti; Ilyas, Ilyas
Journal of Nonformal Education and Community Empowerment Vol 3 No 1 (2019): Journal of Nonformal Education and Community Empowerment
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/pls.v3i1.23921

Abstract

The purpose of this study describes the process and constraints and more value in the implementation of character education. This research method using a qualitative approach with a descriptive method, data collection technique is done by interview, observation, and documentation. The data validity technique uses source triangulation and method triangulation. Data analysis techniques use data collection, data reduction, data presentation, and conclusions. The results of the research show that there are three stages of the implementation process, which are adjusted to the needs, the implementation of the integrated implementation of subjects and extracurricular self-development activities and the evaluation is done when the learning takes place and the end of learning. The inhibiting factors include the absence of written planning in extracurricular, changing psychological conditions and non-reuse of citizens' behavior forms. Supporting factors include parental support and outside cooperation, its value is the change of behavior to be better.
PERAN ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI (KWT) LARAS ASRI PADA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (STUDI DESKRIPTIF DI DUSUN DALEMAN DESA KADIREJO KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG) Nurmayasari, Destia; Ilyas, Ilyas
Journal of Nonformal Education and Community Empowerment Vol 3 No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peran wanita dalam pertanian termasuk dalam ketahanan pangan dan gizi keluarga. Ketahanan pangan dapat mengembangkan kelembagaan dan pengelolaan usaha pangan bagi wanita tani, sehingga wanita harus pandai mengatur, mengelola penghasilan yang relatif rendah agar mencukupi  kebutuhan keluarga terutama sandang pangan agar mampu memenuhi kebutuhan hidup spirituil dan materiil yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota dan antara keluarga dengan masyarakat dan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peran anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) pada peningkatan kesejahteraan keluarga baik kesejahteraan ekonomi maupun kesejahteraan non ekonomi, dan mendeskripsikan faktor penghambat dan pendukung anggota KWT pada peningkatan kesejahteraan keluarga. Penelitian ini menggunakan  pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subyek penelitian ini berjumlah 8 orang. Keabsahan data yang digunakan triangulasi sumber. Teknik analisis data secara deskriptif kualitatif dengan tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah peran anggota KWT berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan KWT Laras Asri. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain: simpan pinjam dan arisan, beternak ayam dan kambing, budidaya lele, pemanfaatan pekarangan kosong, pelatihan-pelatihan, pengolahan hasil pertanian dan pengolahan hasil peternakan. Anggota KWT Laras Asri tidak meninggalkan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga untuk mengelola rumah tangga dan mengasuh anak. Anggota KWT dapat menyeimbangkan antara tugasnya di KWT dan di rumah tangga. Hasil dari  kegiatan-kegiatan KWTdapat menambah pendapatan keluarga dan peran ganda tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber untuk meningkatkan kesejahteraan diri dan keluarganya. Faktor yang mempengaruhi kesejahteraan keluarga adalah faktor ekonomi dan waktu, sedangkan faktor pendukung yang mempengaruhi peningkatan kesejahteraan keluarga anggota KWT adalah adanya kerjasama yang baik dengan semua anggota KWT, adanya dukungan dari dinas terkait, dan dari semua pihak yang mendukung kegiatan-kegiatan di KWT Laras Asri. The role of women in agriculture, including food security and nutrition in the family. Food security can develop the institutional and food business management for peasant women, so women must be good at organizing, managing a relatively low income in order to provide for the family, especially for clothes and food in order to meet the spiritual and material needs of life decent, devoted to God Almighty, have relationships are harmonious and balanced between members and between the family and the community and environment. The purpose of this study is to describe the role of members of Women Farmers Group on improved family welfare and economic well-being both non-economic welfare, and to describe the factors inhibiting and supporting members of Women Farmers Group on improving the welfare of the family. This study used a qualitative approach with descriptive methods. Data were collected by interview, observation, and documentation. The subjects of this study were 8 people. The validity of the data used source triangulation. Descriptive data analysis techniques with a qualitative phase of data collection, data reduction, presentation and conclusion. The results obtained in this study were the role of Women Farmers Group members play an active role in the activities of Women Farmers Group Laras Asri. Such activities include: savings and loans and gathering, raising chickens and goats, catfish farming, the use of an empty yard, training, processing of agricultural and livestock product processing. Members of Women Farmers Group Laras Asri not leave his duty as a housewife to managing household and parenting child. Members of the Group of Women Farmers balance between his duty and in the household. Revenue from activities of the Group of Women Farmers can supplement the family income and multiple roles can be utilized as a resource to improve the welfare of himself and his family. Factors that affect the welfare of the family is the economic factor and time, while the supporting factors that affect the improvement of the welfare of the family members is the presence of Women Farmers Group good cooperation with all members of Women Farmers Group, the availability of support from related institutions, and the support of all the activities in the Group of Women Farmers Laras Asri.
STRATEGI MEMBANGUN SIKAP BERWIRAUSAHA (STUDI PADA HOME INDUSTRY PEMBUATAN TELUR ASIN DI KECAMATAN BREBES) Nurapriliani, Arnita Dian; Ilyas, Ilyas
Journal of Nonformal Education and Community Empowerment Vol 3 No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa Krisis multidimensial yang diawali pada tahun 1997 samapai dengan sekarang mengantarkan Negara Asia terpuruk terutama pada sector ekonomi begitu juga dengan Indonesia, bahkan dalam kasus Indonesia sampai saat ini belum mampu memecahkan problem tersebut. Dalam kondisi Indonesia belum mampu berinovasi dan mampu terobosan – terobosan terbaru dalam bidang ekonomi dengan demikian nilai – nilai kewirausahaan amat sangat dibutuhkan sebagai jalan mengatasi krisis tersebut. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimana proses membangun kewirausahaan bagi pengusaha telur asin, (2) bagaimana strategi membangun sikap kewirausahaan bagi pengusaha telur asin, dan(3) apasaja faktor pendukung dan penghambat membangun sikap kewirausahaan bagi pengusaha telur asin. Penelitian strategi membangun sikap berwirausaha menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan terdiri dari 3 pengelola dan 3 Karyawan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) penyajian data, (4) penarikan kesimpulan/ verifikasi. Teknik yang digunakan untuk pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini adalah Triangulasi sumber. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini: (1) proses yang dilakukan adalah terjadinya inovasi, pemicu, dan pelaksanaan dalam membangun sikap wirausaha (2) strategi membangun sikap wirausaha yaitu jujur, bertanggung jawab, pengambilan resiko, kreatif, dan kemampuan manajerial. (3)Adapun yang menjadi faktor pendukung adalah tersedianya semua alat, bahan yang diperlukan, dan lokasi usaha yang strategis. Sedangkan faktor pengambat diantaranya kurang disiplinnya karyawan dan kekurangan modal. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini: (1) terjadinya proses inovasi, proses pemicu, dan proses pelaksanaan. (2) kurangnya modal yang menghambat para pengusaha dalam mengelola usahanya, (3) faktor pendukung adalah tersediannya semua alat, bahan yang diperlukan, dan lokasi usaha yang strategis. Sedangkan faktor penghambat diantaranya kurang disiplinnya karyawan dan kekurangan modal. Saran – saran yang disampaikan yaitu: (1) Semua pemilik harus mempunyai sikap kreatif, (2) Pemilik harus bertanggung jawab bila mempunyai hutang, (3) Untuk karyawan bekerjanya harus terus disiplin.This research is motivated by the fact that the multidimensional crisis that began in 1997 with the now deliver samapai slumped Asian countries especially in the economic sector as well as Indonesia, even in the case of Indonesia has not been able to solve the problem. In the Indonesian state has not been able to innovate and able to breakthrough - the latest breakthroughs in the field of economics is thus value - the value of entrepreneurship is very much needed as a way to overcome the crisis. The problem in this study were: (1) how to build a process for entrepreneurs entrepreneurship salted egg, (2) how to build strategies for entrepreneurs entrepreneurial attitude salted egg, and (3) anything what enabling and inhibiting factors for entrepreneurs build entrepreneurial attitude salted egg. Research strategy to build a sense of entrepreneurship using descriptive qualitative research methods, data collection is done by interview, observation, and documentation. Informants consisted of 3 managers and 3 employees. The data analysis technique used in this study include: (1) data collection, (2) data reduction, (3) presentation of data, (4) drawing conclusions / verification. The technique used for checking the validity of the data in this study are triangulated sources. The results obtained in this study: (1) the process undertaken is the innovation, triggers, and execution in building an entrepreneurial attitude (2) the strategy of building an entrepreneurial attitude that is honest, responsible, risk-taking, creative, and managerial capabilities. (3) As for the supporting factor is the availability of all tools, materials needed, and strategic business location. While pengambat factors including lack of discipline of employees and lack of capital. Conclusions obtained in this study: (1) the process of innovation, process triggers, and process execution. (2) lack of capital hinder entrepreneurs in managing their business, (3) supporting factor is tersediannya all the tools, materials needed, and strategic business location. While inhibiting factors including lack of discipline of employees and lack of capital. Advice - advice presented are: (1) All owners should have a creative attitude, (2) The owner must be responsible when having debt, (3) For the operation should continue to discipline employees. <w:LsdException Locked=
ANALISIS ASPEK-ASPEK KEORGANISASIAN UNIT KEGIATAN MAHASISWA BIDANG KEAGAMAAN ISLAM DI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Ratriana, Ramdhan Dwi; Ilyas, Ilyas
Journal of Nonformal Education and Community Empowerment Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Idealnya kegiatan sebuah lembaga kemahasiswaan, organisasi keagamaan mampu mentransformasikan nilai pada setiap kegiatanya. Kegiatan-kegiatan organisasi kampus tidak selamanya berjalan mulus, karena terjadi masalah pada aspek-aspek keorganisasian salah satunya adalah faktor kekurangan anggota. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aspek-aspek keorganisasian yang ada pada unit kegiatan mahasiswa bidang keagamaan Islam. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dimana analisis data yang digunakan adalah Constant Comparative yang berarti membandingkan data satu dengan data lainya, baik data yang didapat melalui metode Observasi, Wawancara ataupun Dokumentasi. Subjek penelitian ini memiliki 9 orang, dimana 5 subjek merupakan data utama, 2 mahasiswa lainya dari fungsionaris sebagai data pembanding, ditambah pembina FUMMI dan Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan sebagai informan. Teknik keabsahan yang digunakan adalah teknik trianggulasi sumber data dan metode yang memakai teknik perpanjangan keikutsertaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Unit Kegiatan Mahasiswa Keagamaan Islam Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES dapat dikatakan kurang aktif, intensitas komunikasi dan pemahaman mahasiswa terhadap FUMMI minim menimbulkan interpretasi mahasiswa yang beragam pada FUMMI sehingga berdampak pada kehadiran mahasiswa yang rendah, menyebabkan partisipasi mahasiswa untuk menjadi fungsionaris FUMMI rendah.Ideally the activities of an institution of Student Affairs, religious organization capable of transforming value on every their programe. Organization of campus activities is not always a smooth ride, because there was a problem on organizational aspects, one of which was a factor in the lack of members. This study aims to describe the organizational aspects of the religious student activity units of Islam. This research is qualitative research, which analyses the data used is the Comparative means Constant comparing data one with other data, whether the data were obtained through the method of observation, Interview and documentation. The subject of this research have 9 people, where the main subject is 5 data, 2 other students from functionaries as data comparison, plus the Builder FUMMI and Dean of Student Affairs as Areas informants. The validity of the technique used is the technique of triangular data sources and methods of engineering prolongation of participation. Research results show that Islamic religious Student activity units Faculty of education UNNES can be said to be less active, the intensity of the communication and the understanding of students of minimal student's interpretation raises FUMMI mixed on FUMMI so impact on the low student attendance, led to the participation of the students to be functionaries FUMMI low.