Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Analisis Kompetensi Pengelola Agrowisata Berbasis Sapi Perah di KUD Argopuro Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa Timur Nanang Dwi Wahyono; Niswatin Hasanah
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 8, No 2 (2021): JITRO, Mei 2021
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.299 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v8i2.16481

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kompetensi pengelola agroeduwisata sapi perah berbasis masyarakat, menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh pada tingkat kompetensi pengelola agroeduwisata sapi perah berbasis masyarakat, dan menyusun strategi pengembangan pengelolaan agroeduwisata sapi perah berbasis masyarakat di Krucil Kabupaten Probolinggo. Penelitian dilakukan Ex post facto pada bulan Juli sampai Desember 2018. Teknik pengambilan sampel menggunakan sensus sampling dengan jumlah sampel 67 orang. Alat analisis yang digunakan regresi linier berganda. Hasilnya menunjukkan pengelola KUD Argopuro kompeten dalam aspek pengelolaan bidang agroeduwisata, membangun kerjasma, dan pemecahan masalah. Tingkat kompetensi pengelola agroeduwisata sapi perah dipengaruhi faktor-faktor efektivitas penyuluhan, motivasi, dukungan lingkungan, proses belajar, dan karakteristik individu karyawan. Strategi pengembangan agroeduwisata yaitu menyelenggarakan kegiatan penyuluhan yang efektif, peningkatan motivasi, dukungan lingkungan sosial dan informasi, proses belajar media cetak dan elektronik serta penguatan kapasitas individu karyawan pengelola agroeduwisata sapi perah.Kata Kunci: agroeduwisata, koperasi, sapi perah, susuAnalysis of  Competence Of Dairy Cow-Based Agro-Tourism Managers  in KUD Argopuro, Krucil District, Probolinggo Regency, East Java ProvinceABSTRACTThis study was aimed to analyze the level of competence of community-based dairy cattle agro-tourism managers, to analyze the factors that influence the competency level of community-based dairy cattle agro-tourism managers, and developing community-based dairy cattle agro-tourism management strategies in Krucil, Probolinggo Regency. The research is Ex post facto which takes from July to December 2018. The technique of sampling was a census sampling with 67 peoples. The analysis tool used multiple linear regression. The result showed  the manager of KUD Argopuro is competent in the management aspects of agro-tourism, building cooperation and problem solving. The competency level of the dairy cattle agro-tourism management is influenced by factors of effectiveness of counseling, motivation, environmental support and learning processes and individual characteristics of employees. Agro-tourism development strategies, namely organizing effective extension activities, increasing motivation, supporting social and information environments, learning process for print and electronic media as well as strengthening the individual capacity of dairy cow agro-tourism management employees.Keywords: agro-tourism, cooperation, dairy cattle, milk
THE DEVELOPMENT STRATEGY OF NATIVE CHICKEN (AYAM KAMPUNG) INDUSTRY IN JEMBER REGENCY USING SWOT ANALYSIS Nanang Dwi Wahyono; Merry Muspita Dyah Utami
UNEJ e-Proceeding Proceeding of International Conference on Food Sovereignty and Sustainable Agriculture (FoSSA) 2017
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of the study to analyze the strengths, weaknesses, opportunities, and threats (SWOT) todevelop strategy of native chicken (ayam kampung) industry in Jember Regency. The study wasconducted from April to October 2016. The method was descriptive analysis method, usingquestionaires, interviews, and observations. Methods of data analysis using the SWOT analysiswere used to identify the internal environmental factors (strengths and weaknesses) andexternal environmental factors (opportunities and threats) areas, internal-external (IE Matrix),and SWOT Matrix. The result was then drawn in the quadrant analysis of SWOT andinterpreted in the SWOT matrix show the position and alternative strategies that can be run.The result showed that internal identified total score was 0.441 and external identified totalscore was 0.0897. The development strategy native chicken (ayam kampung) by aggressivegrowth strategy in quadrant I. Strategy that can be used is maintaining on going activitieshowever its quantity and quality remains developed. There are five alternative strategiesresulted to develop native chicken (ayam kampung) industry in Jember Regency and thepriority strategy is to optimize the role of agribusiness subsystem.
PROSPEK EKONOMI KEBIJAKAN PEMANFAATAN PRODUKTIVITAS LAHAN TIDUR UNTUK PENGEMBANGAN PORANG DAN JAMUR TIRAM DI JAWA TIMUR Agung Wahyono; Aji Seto Arifianto; Nanang Dwi Wahyono; Hendra Yufit Riskiawan
CAKRAWALA Vol 11, No 2: Desember 2017
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2567.686 KB) | DOI: 10.32781/cakrawala.v11i2.17

Abstract

Upaya peningkatan produksi pertanian melalui ekstensifikasi pertanian bisa dilakukan melalui pemanfaatan lahan tidur. Meskipun secara umum potensi lahan tidur cukup besar, sampai saat ini belum ada informasi akurat mengenai potensi lahan tidur yang ada di kabupaten Ngawi, Madiun dan Nganjuk. Tujuan penelitian adalah untuk: 1) Mengidentifikasi potensi lahan tidur di Kabupaten Ngawi, Madiun, dan Nganjuk untuk budidaya Porang dan Jamur Tiram, 2) Menganalisis usaha tani dan nilai tambah budidaya Porang dan Jamur Tiram, dan 3) Menentukan model pengusahaan dan strategi pengembangan budidaya Porang dan Jamur Tiram pada lahan tidur di lokasi penelitian. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Area lahan tidur di Kabupaten Madiun dan Nganjuk sangat sesuai untuk budidaya Porang dan Jamur Tiram. Sedangkan di Kabupaten Ngawi perlu pemilihan lokasi yang cermat khususnya untuk budidaya porang, 2) Usaha tani Porang dan Jamur tiram sangat menguntungkan secara ekonomi. Nilai tambah akan semakin tinggi dengan melakukan pengolahan Porang dan Jamur Tiram menjadi berbagai jenis produk olahan, 3) Strategi untuk pengembangan budidaya Porang dan Jamur Tiram dapat dilakukan dengan mempertimbangkan aspek budidaya, pascapanen, permodalan, dan pemasaran.
Peran Pemerintah terhadap Pengembangan Penggunaan Pupuk Organik pada Kelompok Tani di Kabupaten Banyuwangi Dina Nursita; Nanang Dwi Wahyono; Rosa Tri Hertamawati
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 21 No 3 (2021): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v21i3.2963

Abstract

Pertanian menjadi salah satu sektor perekonomian di Indonesia. Pemerintah dan petani berperan penting untuk mencapai keberhasilan dan menjaga keamanan pangan, karena di era pandemi covid-19 ini masyarakat lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan tubuh, hal ini dimulai dari pola hidup sehat salah satu nya melalui asupan makanan sehat yang berkaitan dengan pertanian organik. Masyarakat Indonesia, khususnya kalangan menengah kebawah masih bergantung pada beras untuk makanan sehari-hari. Kabupaten Banyuwangi menjadi salah satu Kabupaten di Jawa Timur sebagai penyumbang beras. Petani di Kabupaten Banyuwangi dalam bercocok tanam padi, tentu tidak lepas dari penggunaan pupuk. Penggunaan pupuk kimia oleh petani secara terus-menerus membuat kondisi tanah yang mengalami penurunan karena unsur hara tanah sangat sedikit. Salah satu cara untuk mengembalikan kondisi tanah yang sudah rusak dengan penggunaan pupuk organik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor pendukung pengembangan pupuk organik, strategi prioritas dalam mengembangkan penggunaan pupuk organik, pada kelompok tani di Kabupaten Banyuwangi. Penelitian dilakukan di Kabupaten Banyuwangi di beberapa kecamatan yaitu Glagah, Licin, Kalipuro, Rogojampi, dan Blimbingsari. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai Juni 2021. Metode pengambilan data primer dengan cara membagikan kuisoner kepada responden. Analisis data menggunakan metode SWOT dan Analitycal Hierarchy Process (AHP). Hasil analisis SWOT akan dilanjutkan untuk menentukan strategi prioritas menggunakan AHP. Penentuan strategi pengembangan penggunaan pupuk organik dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor internal dan faktor eksternal. Strategi prioritas yang diperoleh dari metode Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah strategi prioritas yaitu pemerintah memberikan bantuan/hibah sarana dan prasarana terkait pembuatan pupuk organik dengan nilai 0,193
TEKNIK MANAJEMEN PENETASAN TELUR TETAS AYAM KAMPUNG UNGGUL KUB DI KELOMPOK GUMUKMAS JEMBER Niswatin Hasanah; Nanang Dwi Wahyono; Achmad Marzuki
Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.455 KB) | DOI: 10.32503/fillia.v4i1.413

Abstract

Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini ditujukan untuk kelompok ternak ayam kampung Gumukmas di Jember yang saat ini sedang mengembangkan usaha penetasan ayam KUB untuk menyediakan bibit ayam KUB sehingga mencukupi permintaan pasar yang semakin meningkat. Tujuan Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengatasi masalah penurunan daya tetas telur di Kelompok ternak Gumukmas Jember sehingga peternak yang tergabung di Gumukmas dapat meningkatkan daya tetas dan mengetahui manajemen penetasan ayam kampung efisien. Metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah mitra adalah survei dan pendampingan terhadap pihak hatchery Gumukmas Selanjutnya melaksanakan model kegiatan penyuluhan/pelatihan pada pihak mitra dan anggota kelompok ternak ayam kampung Gumukmas. Kegiatan tersebut adalah penyuluhan tentang manajemen teknik penetasan oleh pihak tim Politeknik Negeri Jember untuk mengatasi manajemen penetasan pada kelompok ternak Gumukmas sehingga telus yang menetas akan meningkat. Hasil yang dicapai adalah peningkatan jumlah telur yang menetas. Perbaikan manajemen yang dilakukan selama PPPM meliputi manajemen mesin penetas, manajemen telur tetas sebelum inkubasi, dan manajemen telur tetas selama proses inkubasi. Data hasil selama dilakukan proses pendampingan diperoleh daya tetas sebesar 53,57%, dan mortalitas sebesar 46,43%. Upaya perbaikan manajemen yang telah dilakukan dapat meningkatkan daya tetas sebesar 52,86%
ANALISIS PENDAPATAN PETERNAK USAHA SAPI POTONG DENGAN BERBAGAI POLA TANAM DI KECAMATAN UMBULSARI KABUPATEN JEMBER Nanang Dwi Wahyono; Zaenal Fanani; Noer Soetjipto
Jurnal Nusantara Aplikasi Manajemen Bisnis Vol 3 No 1 (2018): Jurnal NUSAMBA
Publisher : UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.411 KB) | DOI: 10.29407/nusamba.v3i1.12027

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1)Menganalisis Biaya usahatani dengan Sapi potong pada berbagai macam pola tanam, 2) Menganalisis Penerimaan usahatani dengan Sapi potong pada berbagai macam pola tanam, 3) Menganalisis Pendapatan usahatani dengan Sapi potong pada berbagai macam pola tanam, 4) Menganalisis Imbangan penerimaan dan biaya usahatani dengan Sapi potong pada berbagai macam pola tanam. Penelitian ini dilakukan diKecamatan Umbulsari Kabupaten Jember, yang dimulai tanggal 16 Juni 2016 sampai dengan 28 September 2016. Teknik kerangka sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling cluster dua tingkat (Two Stage Cluster Sampling). Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, maka penentuan sampel dan lokasi penelitian dilakukan secara purposive. Sampling. Model analisis yang digunakan adalah analisis biaya dan pendapatan usahatani tanaman dan usaha sapi potong . Hasil penelitian adalah sebagai berikut : 1)Pola tanam 5 yaitu tanaman tebu dengan usaha sapi potong biaya paling tinggi dibandingkan dengan pola tanam lainnya yaitu per hektar per ekor adalah Rp 96.750.000,- untuk usahatani dan Rp 10.865.000,- untuk usaha sapi potong sehingga total biaya usahatani tanaman dan usaha sapi potong sebesar Rp 107.615.000,-, hal ini dikarenakan pada usahatani tebu memerlukan biaya yang tinggi karena biaya produksi memerlukan dana yang besar seperti pengolahan lahan, sewa tanah dan pupuk an organic, 2) Pola tanam 5 yaitu tanaman tebu dengan usaha sapi potong penerimaan paling tinggi yaitu penerimaan dari hasil pola tanam 5 per hektar sebesar 110.450.000,- dan usaha sapi potong per satuan ternak sebesar Rp 14.900.000,-sehingga jumlah penerimaan sebesar Rp 125.350.000,-, 3) Pendapatan dari hasil usahatani pola tanam 5 sebesar Rp 13.700.000,- dan usaha sapi potong pembibitan per satuan ternak sebesar Rp 4.035.000,- sehingga jumlah pendapatan Rp 17.735.000,- yang merupakan pendapatan paling tinggi, 5) Tingkat imbangan penerimaan dan biaya pada pola tanam 4 sebebsar 1,82 merupakan paling tinggi.
Development Strategy for Organic Fertilizers in Farmers Groups Banyuwangi Indonesia Nanang Dwi Wahyono; Tanti Kustiari; Niswatin Hasanah
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 9, No 2 (2022): JITRO, May 2022
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.966 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v9i2.21359

Abstract

The purpose of this study was to determine the factors that influence the strategy and development of the use of organic fertilizers in Banyuwangi Regency to make the land healthier. This research was conducted in April-June 2021 in Banyuwangi Regency. The population in this study came from 5 farmer groups in Banyuwangi Regency, amounting to 350 people. The data used in the form of primary and secondary data. Primary data was obtained from the distribution of questionnaires, while the secondary data sources were obtained from the Agriculture and Food Service of Banyuwangi Regency The data obtained were analyzed using AHP (Analytical Hierarchy Process) and CSI (Customer Satisfaction Index). The results of this study indicate that 1) The priority of the strategy for developing organic fertilizer in the Banyuwangi Regency is the role of the government in supporting all activities related to organic fertilizer. 2) Farmers are satisfied with the current performance of the Banyuwangi Regency Agriculture and Food Service with a satisfaction value of 80.79%.
Analisis Aspek Pengembangan Usaha Bunga Telang Celup : Studi Kasus di SMK PP Negeri 1 Tegalampel Bondowoso Ahmad Bahrul Munir; Sri Sundari; Nanang Dwi Wahyono
Jurnal Manajemen Agribisnis dan Agroindustri Vol 2 No 2 (2022): December
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jmaa.v2i2.64

Abstract

Tanaman bunga telang (Clitoria ternatea L) merupakan salah satu komoditas pertanian yang berpotensi untuk dikembangkan. SMK Negeri 1 PP Kabupaten Bondowoso merupakan lembaga pendidikan yang saat ini sedang mengembangkan potensi tanaman bunga telang menjadi produk bunga telang celup. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengembangan model bisnis produk bunga celup telang. Sampel dalam penelitian ini adalah responden ahli yang memiliki kemampuan dan kapabilitas dalam memberikan penilaian terhadap aspek pengembangan produk. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif dengan menganalisis Business Model Canvas dan menghitung expert judgment dengan menghitung perbandingan multiparticipant (geomean). Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat 6 aspek pengembangan bisnis pada blok mitra kunci, 3 aspek pengembangan bisnis pada blok aktivitas utama, 5 aspek pengembangan bisnis pada blok sumber daya utama, 4 aspek pengembangan bisnis pada nilai. blok proposisi, 4 aspek pengembangan bisnis pada blok hubungan pelanggan, 5 aspek pengembangan bisnis pada blok saluran, 5 aspek pengembangan bisnis pada blok segmen pelanggan, 3 aspek pengembangan bisnis pada blok struktur biaya, dan 4 aspek pengembangan bisnis di blok aliran pendapatan
Preferensi Konsumen Terhadap Atribut Beras Topi Tani Produksi Gapoktan Mitra Tani Sejati Di Kecamatan Silo Kabupaten Jember: Consumer Preferences for the Attributes of Topi Tani Rice Produced by Gapoktan Mitra Tani Sejati in Silo, Jember District Dian Novita Mayasari; Nanang Dwi Wahyono; Rizal Rizal
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 23 No 2 (2023): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v23i2.4035

Abstract

Beras merupakan salah satu produk pertanian yang saat ini banyak diproduksi karena melihat peluang yang tinggi akan kebutuhan masyarakat terhadap beras sebagai makanan pokok. Banyaknya produsen yang memproduksi beras dalam kemasan menyebabkan preferensi konsumen menjadi sangat penting karena referensi konsumen dapat menjadi informasi dasar dalam merancang sebuah produk yang akan diproduksi dan dipasarkan kepada konsumen. Pentingnya mengetahui bagaimana preferensi konsumen terhadap produk beras perlu dilakukan oleh gabungan kelompok tani Mitra Tani Sejati Kecamatan Silo Kabupaten Jember yang merupakan produsen beras kemasan merk Topi Tani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana preferensi masyarakat terhadap produk beras Topi Tani. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis konjoin untuk menganalisis data yang telah diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen beras atau petani adalah perempuan, berusia produktif (25-55 tahun), berpendidikan setingkat SMA atau di atasnya, berasal dari Kecamatan Silo, memiliki pendapatan yang rendah, dan wiraswasta. Adapun atribut di dalam beras yang menjadi preferensi konsumen dalam membeli produk beras Topi Tani diurutkan dari yang terpenting adalah harga, kemasan, warna dan kepulenan.
Bumi Luhur Farmer Group is one of the farmer groups that supports environmentally friendly agriculture and is the only farmer group that develops a semi-organic rice business in Wonosari Village under the name "BERAS MAPAN 05" according to its seed variet: Agribusiness Development Strategy for Semi-Organic Rice "Beras Mapan 05" produced by Bumi Luhur Farmer Group Wonosari Village, Puger District, Jember Regency Hafiya Fitrah Nuralita; Nanang Dwi Wahyono; Tanti Kustiari
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 23 No 2 (2023): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v23i2.4036

Abstract

Bumi Luhur Farmer Group is one of the farmer groups that supports environmentally friendly agriculture and is the only farmer group that develops a semi-organic rice business in Wonosari Village under the name "BERAS MAPAN 05" according to its seed variety, namely MAPAN 05 hybrid rice seeds. In developing the semi-organic rice business, Bumi Luhur farmer groups face several obstacles that hinder the development of semi-organic rice business, so it is necessary to provide recommendations for alternative semi-organic rice business development strategies "BERAS MAPAN 05". In supporting the sustainability of semi-organic rice production "BERAS MAPAN 05" there needs to be guidelines to describe the development and implementation strategy. Therefore, it is considered necessary to conduct research as an effort to formulate and design a semi-organic rice development strategy model which is analyzed using Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats (SWOT) and concluded with Quantitative QSPM analysis. The results of the study obtained alternative strategies and the priority of the strategy is to optimize organic rice production through optimal utilization of production inputs and skills possessed by farmers to meet market prospects and increasing demand with the highest TAS value of 5.56