Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

POTENSI LIMBAH PADI SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA Budiman Sudia; Sudarsono Sudarsono; Nanang Endriatno; Samhuddin Samhuddin; Al Ichlas Imran; Aminur Aminur; Prinob Aksar
Dinamika : Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 12, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/djitm.v12i1.14820

Abstract

Potentials  of Rice Waste as Alternative Energy Sources in Southeast Sulawesi Province. The purpose of this study is to analyze the energy potential of rice processing waste (rice straw and rice husk) in the province of Southeast Sulawesi. Grain production data used the results of the Central Statistics Agency of Southeast Sulawesi publication as well as the Central Statistics Agency of the Regency / municipality of Southeast Sulawesi. To determine the pattern of utilization of rice processing waste at the farm level, the research team conducted a survey in several locations that produce rice in Southeast Sulawesi Province. The data used for analysis were grain production in 2010 – 2018. Based on the grain production, rice straw and rice husk production were calculated, then the energy potential of the two rice processing wastes can be determined. The results of the analysis show that the average production of rice straw was 823, 665 tons; rice husk was 119,289 tons, estimated energy potential of rice straw = 9,600GJ / year and rice husk = 1,700 GJ /year
ANALISIS POTENSI ENERGI MATAHARI DIKOTA KENDARI Nanang Endriatno; Sudarsono Sudarsono; Budiman Sudia; Al Ichlas Imran; Aminur Aminur; Prinob Aksar
Dinamika : Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 11, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (789.861 KB) | DOI: 10.33772/djitm.v11i1.9055

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui total intensitas radiasi matahari dan mengetahui presentase radiasi normal dan difusi. Penelitian ini menggunakan dua metode, pertama adalah pendekatan secara teori dan kedua adalah pengukuran langsung. Alat  yang digunakan dalam pengukuran langsung yaitu Solar Power Meter (SPM), untuk mengukur intensitas radiasi total matahari, dan GPS untuk mengetahui koordinat lintang dan bujur serta ketinggian dari permukaan laut . Radiasi matahari dihitung dari pukul 07.00 sampai 17.00. Hasil pengukuran langsung menunjukkan bahwa nilai intensitas radiasi matahari tertinggi pada pukul 12:00  dengan nilai intensitas matahari  870,5 W/m2 dan terendah pada pukul 17:00 dengan nilai intensitas radiasi matahari 79,5 W/m2.  Untuk pendekatan teori diperoleh nilai radiasi matahari tertinggi pada  pukul 12:00  dengan nilai intensitas matahari 953,15 W/m2 dan terendah pada pukul 7:00 dengan nilai intensitas radiasi matahari 143,98 W/m2. Nilai radiasi sorot dan difusi ditentukan dengan  perhitungan teori, dimana besar radiasi sorot tertinggi pada  pukul 12:00  dengan nilai intensitas matahari  835,09 W/m2 dan terendah pada pukul 7:00   dengan nilai intensitas radiasi matahari  82,93 W/m2.  Nilai radiasi difusi tertinggi pada  pukul 12:00  dengan nilai intensitas matahari  118,06 W/m2 dan terendah pada pukul 07:00 nilai intensitas radiasi matahari 61,06 W/m2.  Radiasi sorot memberi 83,5 % intensitas radiasi matahari dan 16,2 % diperoleh dari  radiasi difusi.  Kata Kunci : Energi Matahari, Pengukuran Langsung, Pendekatan Teori.
ANALISIS SPESIFIK KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP DI NII TANASA DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR RENDAH KALOR La Hasanudin; Al Ichlas Imran; Yuspian Gunawan; Ridway Balaka; Budiman Sudia; Agustinus Lolok; Aminur Aminur; Salimin Salimin; Samhudin Samhudin; Prinob Aksar
Dinamika : Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 11, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/djitm.v11i2.10572

Abstract

 Konsumsi bahan bakar spesifik (SFC) dalam pembangkit listrik tenaga uap sangat penting untuk diketahui karena terkait dengan perbandingan total konsumsi bahan bakar, di mana Pembangkit Listrik Tenaga Uap Nii Tanasa menggunakan bahan bakar batubara terhadap tenaga listrik yang dihasilkan oleh generator listrik. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa efisien pembangkit listrik di industri pembangkit listrik di pembangkit listrik tenaga uap di Nii Tanasa dan juga untuk kemungkinan nilai kalor bahan bakar yang akan digunakan untuk pembakaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis Konsumsi Bahan Bakar Spesifik yang dibutuhkan dalam pembangkit listrik tenaga uap. Metode yang digunakan adalah metode langsung, input yang diperlukan adalah Gross kWh, Net kWh, penggunaan bahan bakar batubara. Jenis bahan bakar yang digunakan adalah lignit rendah kalori. Hasil Konsumsi Bruto pada bulan Januari terlihat 1,08 kg / kWh sedangkan Konsumsi Bahan Bakar Bersih adalah 1,25 kg / kWh. Pada bulan Desember nilai Konsumsi Bahan Bakar Spesifik Bruto adalah 1,04kg / kWh sedangkan jumlah Konsumsi Bahan Bakar Spesifik adalah 1,17kg / kWh. Nilainya relatif tinggi pada kapasitas ≤ 100 MW.Kata Kunci: Specific fuel consumption, Tenaga Uap, batu bara, Listrik, Pembakaran   
STUDI SIFAT MEKANIS MATERIAL KOMPOSIT LIMBAH KERTAS BERPENGUAT SEMEN YANG DILAPISI CAT Abd. Kadir; Prinob Aksar; Burhanuddin Fadri
Dinamika : Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 8, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.618 KB) | DOI: 10.33772/djitm.v8i2.2383

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat mekanis material komposit limbah kertas berpenguat semen yang dilapisi cat dalam pemanfaatan limbah kertas.  Alat dan bahan yang digunakan yaitu alat penekan, cetakan komposit, timbangan digital dan alat bantu lainnya yang dibutuhkan dalam proses pembuatan komposit.  Sedangkan bahan utama dari komposit ialah sampah kertas, semen portland dan cat.  Metode pembuatan komposit yang digunakan yaitu menentukan volume bahan yang akan mengisi cetakan dengan perbandingan 30% sampah kertas dan 70% semen.  Proses pencetakan menggunakan tekanan sebesar 100 kg/cm2, dimana hasil dari pencetakan dilakukan proses pengeringan alami yang dilanjutkan proses pelapisan menggunakan cat yang memiliki sifat elastisitas. Parameter yang diamati yaitu besar kekuatan tarik dan bending material komposit dari masing-masing spesimen yang ditampilkan pada alat uji tarik dan bending. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa  tegangan tarik rata-rata yang dapat diterima material komposit dari limbah kertas berpenguat semen yang dilapisi cat adalah hanya sebesar 0,29 N/mm2 dan besar tegangan bending  rata-rata yang dapat diterima adalah sebesar 0,25 N/mm2. Kata Kunci: Komposit sampah kertas, kekuatan tarik, kekuatan bending
ANALISA PENGARUH UKURAN DIAMETER SERAT TANGKAI SAGU TERHADAP SIFAT MEKANIK PADA MATERIAL KOMPOSIT laode Irfan; Yuspian Gunawan; Prinob Aksar
Enthalpy : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesin Vol 1, No 2 (2016): Enthalpy: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesin
Publisher : Teknik Mesin Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.128 KB) | DOI: 10.55679/enthalpy.v1i2.1777

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran diameter serat tangkai/pelepah daun sagu terhadap sifat mekanik (kekuatan tarik dan bending) pada material komposit. Dalam penelitian ini pembuatan komposit menggunakan metode hand lay up, Pembuatan spesimen sesuai standar ASTM D 638 – 01 untuk uji tarik dan ASTM D 790-02 untuk uji bending dengan jumlah 5 spesimen setiap perlakuan. Metode yang digunakan dalam analisa data yaitu Analisis data secara grafikal untuk melihat hubungan antara parameter-parameter yang saling berkaitan dan ketergantungan yaitu variasi ukuran diameter serat (0,05 – 0,25 mm, 0,30 – 0,50 mm, dan 0,60 – 1,05 mm) terhadap sifat mekanis (uji tarik dan bending).Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan uji tarik yang memiliki kekuatan maksimum terdapat pada ukuran diameter serat 0,05 mm sampai 0,25 mm dengan nilai kekuatan tarik sebesar 48,000 N/mm2, sedangkan untuk perlakuan uji bending yang memiliki kekuatan maksimum terdapat pula pada ukuran diameter serat 0,05 mm sampai 0,25 mm dengan nilai kekuatan bending sebesar 90,234 N/mm2. Kata kunci : Komposit, Tangkai Sagu, Ukuran Diameter, Kekuatan tarik, kekuatan bending. 
Pemberdayaan Petani Nilam Desa Puasana Kabupaten Konawe Selatan Melalui Intervensi Teknologi Penyulingan Nilam Sederhana Edward Ngii; Sudarsono Sudarsono; Prinob Aksar; Agustan Agustan; Achmad Nur Aliansyah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Terapan Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Vokasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpmit.v4i2.28889

Abstract

Desa Puasana adalah salah satu desa di Provinsi Sulawesi Tenggara yang terletak di daerah pesisir pantai. Sebagian besar masyarakat desa membudidayakan tanaman nilam untuk diolah menjadi minyak atsiri yang cukup mahal di pasaran. Permasalahan yang dihadapi oleh petani nilam saat ini yaitu adanya ketergantungan pada pemilik alat penyulingan yang jaraknya hampir 10 km dari lokasi desa, sehingga petani membutuhkan biaya tambahan untuk membawa hasil panen nilam agar di suling menjadi minyak atsiri. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan membuat teknologi penyulingan nilam sederhana serta menyelenggarakan penyuluhan dan pelatihan tentang alat penyulingan sederhana tersebut, sehingga para petani memiliki pengetahuan cara membuat dan mengoperasikan alat penyulingan nilam sederhana secara mandiri. Tujuan program pengabdian ini adalah memberdayakan masyarakat petani nilam desan Puasana dalam memanfaatkan teknologi tepat guna untuk mengurangi ketergantungan pada alat penyulingan dilapangan serta menekan biaya transportasi pada proses penyulingan nilam menjadi minyak atsiri. Metode pemberdayaan petani nilam menggunakan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) yang menekankan pada keterlibatan masyarakat petani nilam dalam keseluruhan kegiatan dari proses pembuatan alat penyulingan sederhana sampai dengan penggunaannya. Dari program yang telah dilaksanakan, diperoleh hasil bahwa 90% petani nilam desa Puasana telah mengetahui cara membuat dan memproduksi minyak atsiri dari alat penyulingan nilam sederhana. Hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan bahwa minyak atsiri dapat diproduksi dari alat penyulingan nilam sederhana meskipun pemisahan minyak dan air masih dilakukan secara manual. Petani mengharapkan adanya keberlanjutai program pengadian untuk penyempurnaan alat dan pemeliharaannya. 
Forklift Portable dengan Kapasitas Angkut 100 kg Robin; La Hasanudin; Prinob Aksar
Piston: Jurnal Teknologi Vol 7 No 1 (2022): Juni 2022 (Edisi Reborn)
Publisher : Program Pendidikan Vokasi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (832.952 KB) | DOI: 10.55679/pistonjt.v7i1.24

Abstract

With the development of many industrial warehouses, ranging from warehouses with small capacities to very large indicators, it can become economic and business development in Indonesia. In line with these conditions, the need for tools to increase the size of the large plays an important role in helping the process of moving and arranging the goods produced in the warehouse. The carrier is a set of equipment capable of transferring lifting materials, materials, results, or units of production from one stage of production to another stage of production or from one department to another. This tool is a tool specifically designed to transport, organize and move materials/goods. This tool can also shorten time and make work easier, especially in community businesses such as building shops and grocery store warehouses that require the function of this tool. The manufacture of portable forklifts that are made can facilitate the process of transporting goods from the warehouse to the point of sale. The weight of the goods that can be lifted or transported is 50 kg the lowest and 100 kg the highest according to the capacity of the equipment we make.
Kajian Intensitas Radiasi Matahari Bulanan Untuk Pemanfaatan Energi Surya di Sulawesi Tenggara Nanang Endriatno; Sudarsono Sudarsono; Budiman Sudia; Al Ichlas Imran; Aminur Aminur; Prinob Aksar; Salimin Salimin
Jurnal Fokus Elektroda : Energi Listrik, Telekomunikasi, Komputer, Elektronika dan Kendali) Vol 7, No 1 (2022): Jurnal Elektroda Vol 7 No 1
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jfe.v7i1.23117

Abstract

Data potensi matahari dapat membantu dalam perancangan panel surya, alat pengering dan teknologi lain yang memanfaatan energi matahari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui intensitas radiasi total matahari tahunan dan rata-rata tiap bulan di Provinsi Sulawesi Tenggara. Metode yang digunakan adalah  pembuatan peta batas kabupaten dengan software google earth pro, kemudian berdasar peta batas tersebut  dibuat peta koordinat dengan menggunakan software QGIS, kemudian memilih koordinat  pada tiap kabupaten untuk menentukan intensitas radiasi matahari berdasarkan data yang diambil dari database online National Aeronautics and Space Administration (NASA). Data radiasi matahari yang diambil merupakan rata  rata radiasi selama 22 tahun dari Januari sampai Desember.  Lokasi yang dianalisis di Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu; Kabupaten Buton, Buton Utara, Konawe Selatan, Konawe, Kolaka Utara, dan Kota Kendari.  Hasil analisis menunjukkan intensitas radiasi matahari pada tiap Kabupaten yaitu:  intensitas rata-rata tiap bulannya  mempunyai pola yang berbeda,  yaitu maksimum pada bulan maret yaitu 228.8 W/m2 dan oktober 274.2 W/m2 terjadi pada kabupaten Buton.  Untuk nilai radiasi rata-rata maksimum 22 tahun terdapat pada Kabupaten buton  yaitu 228,7 W/m2 dan minimum pada Kabupaten Kolaka Utara yaitu 207,3. W/m2. Sementara kabupaten lain, Buton Utara: 21.1 W/m2 , Konawe Selatan 221.1 W/m2, Kendari 211.8 W/m2, Konawe 207.8 W/m2, Kolaka Utara 207.3 W/m2.
Pembuatan Alat Pemeras santan Kelapa Dengan Metode Hidrolik Guna Mengatasi Kelangkaan Minyak Sawit (Crude Palm Oil-CPO) Bagi Pengrajin Minyak Kelapa Tradisional Di Desa Puasana Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Abd Kadir; R Balaka; Yuspian Gunawan; Prinob Aksar; Rinova Sisworo R; Samhuddin Samhuddin; Mansur Mansur
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Terapan Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Vokasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpmit.v5i1.43357

Abstract

Tujuan diselenggarakannya Program Kemitraan Masyaakat Intenal UHO tentang Pembuatan Alat Pemeras Santan Kelapa Dengan Metode Hidrolik ialah sebagai media untuk memberikan solusi sekaligus edukasi kepada masyarakat tentang Teknologi Tepat Guna (TTG). Kelapa merupakan sala satu tanaman perkebunan yang banyak ditanam oleh masyarakat atau penduduk di Sulawesi Tenggara, dimana tanaman kelapa ini banyak dimanfaatkan oleh masyarakat mulai dari daun, batang dan buah kelapa, yang dapat dibuat menjadi minyak kelapa secara tradisional. Alat atau teknologi yang digunakan dalam pengolahan buah kelapa menjadi minyak sangat mempengaruhi kualitas maupun kuantitas poduksi yang dihasilkan. Desa Puasana Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan yang merupakan salah satu daerah di Sulawesi Tenggara yang menjadi sentral dalam pengolahan buah kelapa menjadi minyak Tradisional. Metode pendekatan yang digunakan untuk merealisasikan program ini adalah Sosialisasi Pembuatan Alat Pemeras Santan Secara Hidrolik serta uji coba di lokasi pengolahan minyak kelapa tradisional, sehingga dalam pembuatan minyak kelapa tradisional yang dilakukan oleh para pengrajin minyak kelapa tradisonal dapat berjalan secara efektif dan efisien dan hasil produksi yang diharapkan dapat tercapai.