Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Peran Solo Bersimfoni dalam Mengimplentasikan Pendidikan Karakter Generasi Z di Kota Surakarta Elvina Murni Alsuci; Yosafat Hermawan Trinugraha; Abdul Rahman
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 12, No. 2 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpka.v12i2.42907

Abstract

Abstrak: Fenomena digitalisasi di era revolusi industri 4.0 menjadikan generasi muda terperosok ke dalam nilai-nilai budaya yang tidak sesuai dengan identitas lokal. Berita-berita hoax yang mengandung unsur radikal, ekstrem, dan intoleran semakin marak dikemas dalam platform digital. Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran Solo Bersimfoni dalam mengimplementasikan pendidikan karakter berbasis local culture kepada generasi Z. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus intrinsik kualitatif. Subjek penelitian yaitu pengurus dan relawan Solo Bersimfoni, serta guru pendamping dan pelajar tim media center dari Sekolah Adipangastuti di Kota Surakarta yang menjadi percontohan dalam penerapan nilai Hasthalaku. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis model interaktif dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa Solo Bersimfoni berperan sebagai agent of change dalam menghidupkan kembali nilai-nilai budaya kearifan lokal yang dinamakan sebagai Hasthalaku. Upaya Solo Bersimfoni dalam menanamkan nilai Hasthalaku pada generasi Z antara lain: (1) turut mendorong regulasi kepemudaan, (2) turut mendorong Gerakan Revolusi Mental, (3) Capacity Building generasi muda, dan (4) meningkatkan literasi digital.
KOMUNITAS JOLI JOLAN MENCEGAH PERILAKU KONSUMTIF MASYARAKAT DI SOLO Sarah Dinar Kurniati; Abdul Rahman; Yosafat Hermawan Trinugraha
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 10 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish-undiksha.v10i2.32285

Abstract

Penggunaan teknologi terus meningkat termasuk promosi online dan pasar digital. Keduanya memudahkan berbelanja menuju perilaku konsumtif. Penelitian ini menggunakan teori Pertukaran Sosial karya Peter Blau untuk membahas komunitas Joli Jolan, yang menawarkan transaksi barang, barter, untuk memperkuat peran sosial dalam mencegah perilaku konsumtif. Tujuan penelitian ini membahas komunitas Joli Jolan sebagai pasar alternatif agar masyarakat tidak berperilaku konsumtif di era digital. Penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus ini melibatkan dua belas informan, termasuk satu pelopor Joli Jolan, empat anggota tetap, dan tujuh pengunjung. Wawancara, observasi dan dokumentasi telah digunakan dalam mengumpulkan data primer dan sekunder, lalu dianalisis dengan reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan. Temuan menegaskan bahwa masyarakat hidup berperilaku konsumtif karena faktor eksternal: pemasaran online, promosi, dan kampanye. Sebagai antitesa baru, komunitas Joli Jolan telah membangkitkan pemasaran konvensional: barter, Food Not Boom, workshop, dan pembagian susu gratis. Pengunjung dan anggota Joli Jolan menikmati suasana kehidupan sosial menyenangkan ini. Mereka menikmati pertukaran barang untuk menghemat uang. Mereka menikmati pembicaraan informal, kesenangan dan makanan gratis dari komunitas Joli Jolan. Mereka juga mengikuti lokakarya untuk memahami perilaku konsumtif dan tata kelola kas keluarga. Anggota Joli Jolan mengapresiasi donasi dari masyarakat dan pengunjung. Dana tersebut kemudian mereka gunakan untuk membina lingkungan masyarakat. Dengan demikian, komunitas Joli Jolan telah menjadi a unique social market yang dipercaya dan berkelanjutan dilakukan oleh dan untuk komunitas.
Persepsi Remaja Putri Cilacap tentang Pernikahan Dini (Sebuah Perspektif Emik dan Etik) Lailatul Munawaroh; Nurhadi Nurhadi; Yosafat Hermawan Trinugraha
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Vol 4, No 4 (2022): Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), May
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1016.606 KB) | DOI: 10.34007/jehss.v4i4.1162

Abstract

This article aims to answer questions about how young women in Cilacap Regency perceive early marriage and marriage in general. To approach this problem, emic and etic concept references are used. The data were collected in a qualitative way through in-depth interviews with 15 participants. The data obtained were then made in the form of a manuscript to obtain a general description of the object of research. The data from the interviews were analyzed using an emic perspective which was then juxtaposed with objective data using an etic perspective. The criteria for informants in this study were young women aged 15-19 years in Cimanggu District, never married or people who were not involved in marriage, had sufficient time and ability to provide information during the research process, and knew about marriage and early marriage. This study concludes that the negative perceptions of young women in Cimanggu District, Cilacap Regency towards early marriage are (1) the quality of marriage, (2) the things that are sacrificed, (3) health risks, and (4) role responsibilities.  
Peran Ibu sebagai Orang Tua Tunggal dalam Mendukung Pendidikan Anak di Masa Pandemi Covid-19 Fitri Qori Imami; Yosafat Hermawan Trinugraha; Abdul Rahman
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Vol 4, No 2 (2021): Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), November
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.055 KB) | DOI: 10.34007/jehss.v4i2.747

Abstract

This research aims to identify and explain the role of mothers as single parents in providing educational support to children during the Covid-19 pandemic. The theory used in this research is structural functional theory by Talcott Parsons. This research method is qualitative with a case study approach. Data collection techniques used were interviews, observation, and documentation with triangulation of sources to test the validity of the data. Data analysis used data analysis from Miles and Huberman. The results show that the role of mothers as single parents in carrying out educational functions can run well, namely by providing educational support to children, especially during the Covid-19 pandemic, namely by accompanying children to study, helping children learn, reminding children to actively participate in classes and do their duties,meet learning facilities, and always provide motivation and advice to children. Single mothers also experience various obstacles, namely that they cannot fully and directly accompany their children when learning from home. In addition, single mothers also find it difficult to provide support to their children on their own, because children are sometimes difficult to manage. This happened because there was no father figure in the family.
Peran Kegiatan Kreasso sebagai Upaya dalam Mempertahankan Kesenian Tradisional di Era Globalisasi Desy Ade Liya; Yuhastina Yuhastina; Yosafat Hermawan Trinugraha
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Vol 4, No 1 (2021): Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), August
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.004 KB) | DOI: 10.34007/jehss.v4i1.593

Abstract

The purpose of this study was to determine the role of Kreasso's activities as an effort to maintain traditional arts in the era of globalization. This research is a qualitative research, with a qualitative descriptive approach. Data analysis used Miles and Huberman analysis which consisted of 3 stages: (1) Data Reduction, (2) Data Display, and (3) Conclusion Drawing/ verification. This study uses the Structural-Functional theory proposed by Alfred Reginald Radcliffe Brown. The results of this study indicate that the existence of Kreasso's activities is able to grow students' dignity and concern for the social environment, especially traditional arts. This is evidenced by the participation of students who play an active role in the structural units of Kreasso's activities. Apart from that, it cannot be separated from the existence of activity actors, such as the Surakarta City Education Office as the person in charge of Kreasso activities; the Kreasso committee which generally consists of several divisions with different functions or roles, the teacher acts as a companion to the students; students act as participants with different assignments depending on the policies and authorities of each school. Each of them finds out how it works according to the function or role according to the position and position that cooperates with one another.
Peran Ganda Buruh Perempuan Peternakan Ayam Petelur dalam Institusi Keluarga Satna Deswandari; Yosafat Hermawan Trinugraha; Yuhastina Yuhastina
Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Vol. 7 No. 2 (2021): Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiis.v7i2.35687

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengambarkan peran dan beban kerja ganda serta mengetahui konstruksi sosial perempuan yang sudah berkeluarga terhadap pilihannya menjadi buruh perempuan di PT Rehobat. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi kasus. Lokasi penelitian adalah peternakan ayam petelur PT Rehobat berada di Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal. Metode observasi, wawancara dan dokumentasi digunakan dalam pengambilan data. Validitas data dengan triangulasi sumber dan analisis data dengan analisis kualitatif model interaktif Miles dan Hubberman. Penelitian ini menjelaskan peran dan beban kerja ganda yang dimiliki buruh perempuan meliputi peran dalam keluarga, bekerja, dan lingkungan rumah atau masyarakat. Adapun hasil penelitian menunjukan bahwa ibu rumah tangga yang memutuskan bekerja menjadi buruh peternakan melalui tiga proses yaitu eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi di mana proses tersebut menunjukan konstruksi penerimaan terhadap buruh perempuan peternakan yang menjalankan peran ganda. Proses tersebut proses dialektika sesuai dengan teori Konstruksi Sosial Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Sebuah penerimaan yang sebenarnya secara tak langsung masih menggambarkan ketidaksetaraan gender.
Modal Sosial Komunitas Anak Bawang dalam Melestarikan Permainan Tradisional Anak Di Kota Surakarta Ayuning Khuratul Jannah Warang; Yosafat Hermawan Trinugraha; Nurhadi Nurhadi
Jurnal Neo Societal Vol 6, No 3 (2021): Edisi Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.186 KB) | DOI: 10.52423/jns.v6i3.19723

Abstract

Permainan tradisional merupakan permainan yang diturunkan secara turun temurun dari nenek moyang yang menggunakan alat-alat sederhana dengan unsur budaya sebagai sarana hiburan. Di era sekarang eksistensi permainan tradisional menurun dibandingkan dengan tahun 1990-an akibat perkembangan teknologi canggih. Anak-anak cenderung memainkan permainan modern yang ada di gawai dan tidak banyak anak zaman sekarang yang mengenal permainan tradisional. Komunitas Anak Bawang hadir untuk melakukan upaya pelestarian permainan tradisional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui modal sosial Komunitas Anak Bawang dalam melestarikan permainan tradisional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pemilihan informan dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu pengambilan data informan dengan kriteria tertentu. Kriteria tersebut yakni pengurus/anggota komunitas, pengurus/anggota yang masih aktif, serta pihak yang telah melakukan kerjasama dengan komunitas. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat modal sosial berupa kepercayaan, jaringan sosial dan norma sosial. Serta modal sosial berkaitan dengan upaya pelestarian permainan tradisional
PERAN PENDIDIKAN NON FORMAL UNTUK MEMBANTU SISWA DROP OUT DALAM MENYELESAIKAN SEKOLAHNYA Probo Astikaningtyas; Abdul Rahman; Yosafat Hermawan Trinugraha
Jurnal Al-Fatih Vol 5 No 2 (2022): Al-Fatih: Jurnal Pendidikan dan Keislaman Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2022
Publisher : STIT Al-Ittihadiyah Labuhanbatu Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to find out the strategies adopted by non-formal educational institutions in developing educational programs for dropout students, as well as to find out what are the supporting and inhibiting factors in developing educational programs for school dropouts. This study uses a case study research design with qualitative research methods. The data collection through observation, interviews, and documentation. The validity of the data was tested using source triangulation. Test the validity of the data using an interactive analysis model from Miles & Hubbermas through the stages of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. From this study, it is known that PPAP Seroja non-formal educational institutions have several strategies in developing educational programs for dropout students, namely, especially affordable education costs and facilities for underprivileged students. In the process there are several obstacles faced, especially the low enthusiasm of students to learn. The success of the development of non-formal education is supported by several factors, but the most influential factor is the presence of volunteers as educators or teachers.
Pelestarian Batik Tulis Lasem di Kalangan Perajin Batik Lasem di Desa Babagan Kabupaten Rembang Laila Fatimatul Inayah; Yosafat Hermawan Trinugraha; Nurhadi Nurhadi
Equilibrium: Jurnal Pendidikan Vol 11, No 1 (2023): EQUILIBRIUM : JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1384.621 KB) | DOI: 10.26618/equilibrium.v11i1.9824

Abstract

The purpose of this study was to find out the effort Batik Lasem artist in Babagan village to preserving and maintaining the Lasem batik industry. This study was designed using desriptive qualitative research methods. This study used four samples of artisans namely Batik “Sekar Kencana”, Batik “Kidang Mas”, Batik “Sumber Rejeki” dan  Batik “Sekar Mulyo”. In this study, research data analysis technique uses three component are data reduction, data presentation, and conclusion. The results of this study found that the Batik Lasem artisans in Babagan village still produce and maintain the authencity of Batik Tulis Lasem as did Batik “Sekar Kencana” dan Batik “Kidang Mas”. Beside that, the artisans also made a modification and innovation of Batik tulis Lasem to keep up with the market demand. Other than, artisans of Batik tulis Lasem have used social mediato sell their batik fabrics and as an effort to intoduce Batik tulis Lasem to wider audience. Based on the result, artisans as a agent has a reciprocal relationship with the  social structure in production and reproduction their action in accordance with the theory of structuration. Where the structure as a rule makes artisans still create authentic Batik Lasem to maintain sustainability. But, it also creates a new structure as a “outcome” the reproduction of their action which makes Batik Tulis Lasem  more diverse  and to introduced more widely using social media.
Community Participation in the Development of Krajan Cultural Market as Local Wisdom-Based Tourism Adi Nur Setiawan; Yosafat Hermawan Trinugraha; Dwi Astutik
At-Tarbawi: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Kebudayaan Vol 10 No 1 (2023): At-Tarbawi: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Kebudayaan
Publisher : the Faculty of Education and Teacher Training of the Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/tarbawi.v10i2.5970

Abstract

Abstract This study aims to analyze community participation related to the development of the Krajan Cultural Market, as a tourism based on local wisdom. This participation includes the community in Manyarejo Village, Plupuh District, Sragen Regency. The method that researchers use in this study is a qualitative method. The results of this study include the potential of ancient fossils, regional arts as local wisdom including the Buto Balung dance, the Rempeg Balung Buto dance, the art of stringed music made of bamboo, and the klotekan with the name gejog lesung. This study discusses forms of community participation to take advantage of existing potential through the Krajan Cultural Market, using Jim Ife's thoughts on Participation, Jim Ife's Participation through a participatory democracy approach, this approach has four characteristics including decentralization, accountability, education, and obligations. The parties that play a role in the development of the Krajan Cultural Market are the managers as the main stakeholders, the Manyarejo Village government, artists, traders, cultural administrators, and tourists. Keywords: participation, Tourism, and Local wisdom Abstrak Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis tentang partisipasi masyarakat yang berkaitan dengan pengembangan Pasar Budaya Krajan, sebagai sebuah pariwisata yang berbasis kearifan lokal yang dimiliki. Partisipasi tersebut meliputi masyarakat yang ada di Desa Manyarejo, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini ialah metode kualitatif. Hasil dari penelitian ini meliputi potensi fosil purbakala, kesenian daerah sebagai kearifan lokal diantaranya tari Balung Buto, tari Rempeg Balung Buto, kesenian musik gambus yang terbuat dari bambu, dan klotekan dengan nama gejog lesung. Penelitian ini membahas terkait bentuk partisipasi masyarakat untuk memanfaatkan potensi yang ada melalui Pasar Budaya Krajan, menggunakan pemikiran Jim Ife mengenai Partisipasi, Partisipasi Jim Ife melalui pendekatan demokrasi partisipatif, pendekatan ini memiliki empat karakteristik diantaranya desentralisasi, akuntabilitas, pendidikan, dan kewajiban. Pihak-pihak yang berperan dalam pengembangan Pasar Budaya Krajan ialah pengelola sebagai stakholder utama, pemerintah Desa Manyarejo, Pelaku kesenian, pedagang, pamong budaya, maupun para wisatawan. Kata Kunci: Partisipasi, Pariwisata, dan Kearifan Lokal