Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Model Peramalan Produksi Perikanan Laut Komoditas Unggulan NTT Di Kota Kupang Sri Imelda Edo; Wahyuni Fanggi Tasik; Yusuf Kamlasi
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 1, No 1 (2020): November 2020
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.324 KB) | DOI: 10.35726/jvip.v1i1.491

Abstract

NTT memiliki potensi sumberdaya ikan yang sangat beragam jenisnya. Komoditas unggulan yang dimiliki terdiri atas ikan pelagis diantara  tuna dan cakalang, sedangkan ikan demersal seperti kerapu dan jenis lainnya. Hasil proyeksi tentang produksi hasil penangkapan ikan unggulan NTT di berbagai kabupaten dan Kota perlu diketahui oleh pemerintah dalam menentukan arah kebijakan ke depan. Namun model proyeksi terbaik tentang produksi hasil tangkapan ikan di kota dan kabupaten di NTT belum tersedia. Karena itu penelitian ini bertujuan untuk menentukan model peramalan produksi perikanan laut komoditas unggulan NTT di kota Kupang, khususnya ikan tuna, cakalang dan kerapu. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode penelitian matematika terapan. Data utama berupa data sekunder yang diperoleh dari BPS NTT dan dinas perikanan NTT. Sedangkan data pendukung diperoleh dari nelayan di lima pelabuhan penangkapan Ikan di Kota Kupang. Analisi data dilakukan mengikuti prosedur peramalan yaitu Mendefinisikan Tujuan Peramalan, Membuat diagram pencar (Plot Data), Memilih model peramalan yang tepat. Hasil yang diperoleh berupa model peramalan produksi, dan ikan Tuna, cakalang kerapu. model ramalan yang paling mendekati untuk ikan Tuna adalah polinom orde 4 yaitu Y = -35.46x4 + 28590x3 - 9E+08x2 + 1E+12x - 6E+14, ikan Cakalang, polinom orde 5 dengan persamaan y = -22.34x5 + 22513x4 - 9E+08x3 + 2E+12x2 - 2E+15x + 7E+17  dan ikan Kerapu mengikuti fungsi polinom orde 6 dengan persamaan y = 2.351x6 - 28432x5 + 1E+08x4 - 4E+11x3 + 6E+14x2 - 5E+17x + 2E+20.
Kesesuaian Lahan dan Daya Dukung Ekowisata Pantai Oesina Wahyuni Fanggi Tasik; Mikson M. D. Nalle; Alexander Simon Tanody; Sri Imelda Edo
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 2, No 1 (2021): November 2021
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.216 KB) | DOI: 10.35726/jvip.v2i1.568

Abstract

Kawasan ekowisata Oesina telah menjadi salah satu destinasi wisata baru yang cukup diminati oleh warga Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Mengingat bahwa kawasan wisata memiliki luasan yang terbatas sekitar 5,7 hektar  maka dibutuhkan adanya sebuah konsep pengelolaan kawasan ekowisata Oesina yang adaptif untuk keberlangsungan kegiatan ekowisata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian lahan, daya dukung serta nilai ekonomi dari kawasan ekowisata Pantai Oesina. Metode pengumpulan data untuk parameter kesesuaian lahan dan daya dukung kawasan dilakukan melalui observasi lapang dengan mengamati dan melakukan pengukuran insitu pada parameter lingkungan yang diperlukan dalam penelitian ini. Sedangkan untuk parameter nilai ekonomi wisata dilakukan melalui wawancara langsung kepada wisatawan. Penentuan responden dilakukan dengan metode accidental sampling. Responden yang diambil sebanyak 30 orang. Hasil penelitian berdasarkan perhitungan indeks kesesuaian lahan dietahui bahwa kawasan Pantai Oesina masuk ke dalam kelas S1 dengan nilai IKW sebesar 89,30%. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada faktor pembatas yang serius untuk dijadikan sebagai kawasan wisata seperti rekreasi, olahraga pantai, berenang dan berjemur. Demikian juga dengan daya dukung kawasan memperlihatkan bahwa Pantai Oesina memiliki Daya Dukung Kawasan sebesar 84 orang/hari, yang berarti bahwa jumlah pengunjung yang diperbolehkan melakukan kegiatan wisata di wilayah pesisir Pantai Oesina setiap harinya adalah 84 orang. Lebih lanjut, perhitungan analisis nilai ekonomi wisata menunjukkan bahwa kawasan wisata Pantai Oesina memiliki nilai ekonomi wisata sebesar Rp 42.930.856/ha/bulan sehingga dapat diinterpretasikan Pantai Oesina memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata pantai.Kata kunci : Oesina; ekowisata; kesesuai; daya dukung
Jenis Kekeliruan Akibat Menghafal Prosedur Rutin dalam Melakukan Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan Sri Imelda Edo
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 5 No. 3 (2016): September
Publisher : Department of Mathematics Education Program IPI Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/mosharafa.v5i3.410

Abstract

Berdasarkan pengalaman penulis sebelumnya ketika mengajar matakuliah matematika dasar pada jurusan TPH Politani Kupang, mahasiswa selalu mengalami kesulitan dalam operasi bilangan pecahan. Karena itu pada saat proses pembelajaran, pengajar terpaksa harus kembali memberikan penanaman konsep bilangan pecahan. Kondisi ini menarik perhatian penulis untuk mengidentifikasi jenis-jenis kekeliruan mahasiswa baru jurusan TPH Politani Kupang tahun 2015 dalam melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan dan faktor penyebabnya. Proses investigasi ini dilakukan melalui metode penelitian kualitatif. Data dikumpulkan melalui tes tertulis dan wawancara. Hasilnya adalah; 5% mahasiswa langsung menjumlahkan bagian Pembilang dengan pembilang dan Penyebut dengan penyebut dari dua bilangan pecahan yang berbeda penyebut. 3% mahasiswa langsung menjumlahkan penyebut yang berbeda dari dua bilangan pecahan yang pembilangnya sama. 83% mahasiswa menyamakan penyebut dari bilangan pecahan dengan menggunakan KPK tetapi mereka lupa cara merubah pembilang apabila penyebutnya berubah. 5% mahasiswa menyelesaikan soal dengan menggunakan rumus, namun mereka menggunakan rumus operasi perkalian pada operasi pengurangan. Sisahnya 4% mahasiswa menjawab benar dengan cara menyamakan penyebut dengan menggunakan KPK. Sementara hasil wawancara menunjukan bahwa dominan mahasiswa merupakan tamatan SMK dan berasal dari kabupaten yang tersebar diseluruh wilayah propinsi NTT. Mereka hanya mengenal dua cara melakukan operasi pecahan yaitu menyamakan penyebut dengan KPK dan mengunakan rumus. Kedua cara ini memiliki algoritma baku yang harus mereka hafal. Mereka tidak memahami apapun dibalik langkah demi langkah dalam algoritma tersebut. Dengan demikian semua jenis kekeliruan di atas merupakan akibat dari menghafal prosedur rutin yang mereka pelajari pada jenjang pendidikan sebelumnya.
Lintasan Pembelajaran Pecahan Menggunakan Matematika Realistik Konteks Permainan Tradisional SIKI DOKA Sri Imelda Edo; Damianus Dao Samo
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 6 No. 3 (2017): September
Publisher : Department of Mathematics Education Program IPI Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/mosharafa.v6i3.454

Abstract

Materi pecahan merupakan salah satu materi matematika yang rumit. Kerumitan pecahan tidak saja dialami oleh siswa, tetapi juga mahasiswa dan guru. Penyebabnya adalah penguasaan konsep pecahan yang rendah. Karena guru pada jenjang pendidikan Dasar memperkenalkan pecahan dengan metode ceramah dan langsung memberi contoh soal kemudian siswa mengerjakan soal latihan. Guru mengajarkan algoritma rutin dalam mengerjakan soal, Edo. I.S (2016). Metode ini dipraktekan secara turun temurun. Karena itu siswa merasa jenuh dan tidak tertarik belajar. Elly Risman (2008) mengatakan bahwa,” Ada tiga cara penyampaian yang efektif bagi anak, yakni dengan bermain, bernyanyi, dan bercerita. Sementara Pendekatan pembelajaran yang berlandaskan pada filosofi bahwa matematika merupakan aktivitas Insani adalah pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik. Karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana desain pembelajaran pecahan dengan menggunakan pendekatan Matematika Realistik Konteks Permainan Siki Doka (taplak). Adapun metode penelitian yang digunakan adalah Desain Riset yang dilaksanakan di SDN. Angkasa Kupang dan SDK. Kristen Tunas Bangsa Kupang pada siswa kelas III. Hasilnya adalah siswa sangat antusias dan menikmati seluruh aktivitas pembelajaran karena mereka belajar melalui kegiatan bermain, menggambar, mewarnai, menggunting dan menyusun kertas origami yang berwarna warni. Siswa bukan saja telah memahami konsep pecahan sederhana, membandingkan pecahan sederhana, dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan pecahan sederhana tetapi juga mereka sudah terlibat dalam aktivitas yang berhubungan dengan konsep penjumlahan dan kelipatan pecahan. Fraction is one of hard subject of mathematics. Fractional complexity is not only experienced by students, but also students and teachers. They found difficulty to solve any mathematics problems related to fractions due to weak of fraction concept and disappointed learning method. Because teachers in elementary taught them using lecture method through routine algorithm. Teacher began the lessons by given short explanation, then some routine examples provided on students’ textbook. In the end of the lesson's students did some exercise, Edo.I. S (2016). Therefore, students bored to follow all of learning process. Whereas Elly Risman (2008) said that there are three effective ways to teach children i.e. by playing, singing and storytelling. While Mathematics learning approach which assume that mathematics as human activity is Realistic Mathematics Education (RME). Therefore, this study aimed to design simple fraction learning trajectory using RME approach through traditional game namely siki Doka as a context. The Research method used in this research is Design Research which conducted in SDN Angkasa Kupang and SDK. Tunas Bangsa Kupang in the third-grade students. The result showed that students were very enthusiastic and enjoy all the learning activities because they learned while playing, drawing, Coloring, cutting and arrange colorful origami paper. Students not only understand the concept of simple fractions, compare simple fractions, and solve problems related to simple fractions as well they are already involved in the activities to find the concept of fractional addition and its multiples.