Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Pengaruh Kemampuan Berpikir Formal dalam Menyelesaikan Soal Melalui Membaca dan Menggambar SMRs Kimia Kelas XI IPA dI Kota Gorontalo Laliyo, Lukman A.R.; Nani, Srimukmin; Iyabu, Hendri
Jambura Journal of Educational Chemistry Vol 12, No 2 (2017): Agustus
Publisher : Jambura Journal of Educational Chemistry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.724 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh kemampuan berpikir formal dalam menyelesaikan soal membaca dan menggambar SMRs kimia. Penelitian dilakukan di SMAN 2 Gorontalo, SMAN 3 Gorontalo dan SMAN 4 Gorontalo. Subjek penelitian siswa kelas XI IPA, dengan jumlah populasi sebanyak 483 orang siswa, dan sampel 129 orang siswa diambil secara acak. Pengumpulan data menggunakan instrumen tes CK 17 item soal, tes KBF 24 item soal dan dokumentasi. Desain yang digunakan yaitu non-eksperiment, cross-sectional dan study deskriptif. Penelitian ini menggunakan analisis data , S, %, uji t dan pola MMS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Nilai thitung > ttabel sehingga secara statistik kemampuan berpikir formal siswa memiliki pengaruh terhadap kemampuan menyelesaikan soal melalui membaca dan menggambar SMRs; (2) Siswa yang memiliki kemampuan berpikir formal tinggi (KBF-T) secara umum memiliki kemampuan menyesaikan soal membaca dan menggambar SMRs lebih baik dibandingkan siswa dengan kemampuan berpikir formal sedang (KBF-S) dan kemampuan berpikir formal rendah (KBF-R).
Analisis Kandungan Rhodamin B Pada Saos Tomat Yang Beredar Di Pasar Sentral Kota Gorontalo Dengan Menggunakan Metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) Samosir, Andeston Sumandoli; Bialangi, Nurhayati; Iyabu, Hendri
Jambura Journal of Educational Chemistry Vol 13, No 1 (2018): Februari
Publisher : Jambura Journal of Educational Chemistry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.724 KB)

Abstract

Rhodamin B merupakan zat warna sintetik yang umum digunakan sebagai pewarna tekstil. rhodamin B merupakan zat warna tambahan yang dilarang penggunaannya dalam produk-produk pangan salah satunya pada saos tomat. Rhodamin B dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan, iritasi kulit, iritasi pada mata, iritasi pada saluran pencernaan, keracunan, dan gangguan hati. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah adanya zat rhodamin B yang masih digunakan sebagai pewarna dalam saos tomat. Sampel Saos Tomat diambil Di Pasar Sentral Kota Gorontalo, selanjutnya sampel dianalisis dengan menggunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan zat pewarna rhodamin B pada saos tomat yang ada di Pasar Sentral Kota Gorontalo. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Gorontalo. Dari hasil analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa sampel saos tomat yang ada di pasar sentral kota gorontalo tidak mengandung zat pewarna berbahaya pada makanan yaitu zat warna rhodamin B. Pengujian  kandungan zat warna yang terdapat pada sampel saos tomat yang berada di Pasar Sentral Kota Gorontalo menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan menggunakan eluen  (n-butanol : etil asetat : ammonia) (10 : 4 : 5), maka di dapatlah 7 sampel saos tomat tersebut tidak mengandung zat warna berbahaya rhodamin B. Sampel saos tomat tersebut didapat nilai Rf masingmasing sampel tidak ada  mendekati sejajar dengan nilai Rf sampel rhodamin B standar yakni 0,63 (nilai Rf Rhodamin B Standart), 0,65 (nilai Rf sampel saos tomat D) dan 0,90 (nilai Rf sampel saos tomat F).
Potensi Tanaman Kangkung Air (Ipomoea Aquatica) Sebagai Bioabsorpsi Logam Pb dan Cu Tiro, Lusiani La; Isa, Ishak; Iyabu, Hendri
Jambura Journal of Educational Chemistry Vol 12, No 1 (2017): Februari
Publisher : Jambura Journal of Educational Chemistry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.724 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan melihat potensi tanaman kangkung air (Ipomoea aqutica) sebagai bioabsorpsi logam timbal (Pb) dan tembaga (Cu). Penelitian ini akan dilaksanakan dengan menggunakan percobaan Deskriptif. Perlakuan dalam penelitian ini meliputi masing-masing jenis konsentrasi dan hari setelah penambahan larutan logam Pb(NO3)2 dan Cu(NO3)2. Konsentrasi adalah 2,496 ppm Pb(NO3)2 dan konsentrasi Cu(NO3)2 adalah 11,120 ppm dengan hari yang di tentukkan adalah hari ke 10, 20, 30, 40 dan 50. Diukur menggunakan alat Atomic Absorption Spectroscopi (AAS) dengan tipe Simatzu AA 500 untuk mengetahui kandungan logam Pb dan Cu yang ada pada sampel. Dari pembacaan AAS ini diperoleh bahwa dalam tanaman kangkung air mengabsorpsi logam Pb sebesar 0.342 – 0.678 ppm sedangkan logam Cu sebesar 0.804 – 1.051 ppm, dengan uji awal (tanpa perlakuan) untuk Pb sebesar 0,008 dan Cu sebesar 0,584. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tanaman kangkung air (Ipomoea aquatica) mampu mengabsorpsi logam Pb dan Cu dari media tumbuhnya.
Upaya Peningkatan Hasil Belajar dengan Metode Constructive Controversy pada Materi Asam Basa Luawo, Aprilia; Lukum, Astin; Iyabu, Hendri
Jambura Journal of Educational Chemistry Vol 12, No 1 (2017): Februari
Publisher : Jambura Journal of Educational Chemistry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.724 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kegiatan guru, keaktifan siswa dan peningkatan hasil belajar siswa menggunakan metode Constructive Controversy pada materi asam basa bagi siswa kelas XI IPA 4 SMA Negeri 3 Gorontalo tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dua siklus dengan tiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 4 SMA Negeri 3 Gorontalo. Teknik pengumpulan data adalah dengan tes, dan observasi. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode Constructive Controversy dapat meningkatkan kegiatan guru (dari 70,52% pada siklus I menjadi 86,83% pada siklus II), keaktifan siswa meningkat (dari 69% pada siklus I menjadi 89% pada siklus II) dan hasil belajar (pencapaian persentase dimensi pengetahuan meningkat dari 45,16% pada siklus I menjadi 92,86% pada siklus II; persentase dimensi sikap siswa pada kegiatan diskusi meningkat dari 45,16% menjadi 100% pada siklus II dan untuk kegiatan praktikum sebesar 67,74% menjadi 100% pada siklus II; persentase dimensi keterampilan siswa pada kegiatan diskusi sebesar 41,94% menjadi 100% pada siklus II dan untuk kegiatan praktikum sebesar 64,52% menjadi 100% pada siklus II. 
Penerapan Metode Pemecahan Masalah Secara Heuristik Materi Larutan Penyangga Untuk Meningkatkan Keterampilan Metakognisi Siswa Kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 3 Gorontalo Ismail, Siti Hardina; Pikoli, Masrid; Iyabu, Hendri
Jambura Journal of Educational Chemistry Vol 13, No 2 (2018): Agustus
Publisher : Jambura Journal of Educational Chemistry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.724 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan metakognisi siswa materi larutan penyangga melalui metode pemecahan masalah secara heuristik di kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 3 Gorontalo. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 3 Gorontalo yang berjumlah 26 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan observasi. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Data dari penelitian ini diperoleh dari data hasil tes keterampilan metakognisi siswa dan data hasil pengamatan aktivitas guru dan siswa melalui lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode pemecahan masalah secara heuristik dapat meningkatkan keterampilan metakognisi siswa. Keterampilan merencanakan (planning skills) dari 69,42% pada siklus I meningkat menjadi 86,12% pada siklus II. Keterampilan memantau (monitoring skills) dari 60,58% pada siklus I meningkat menjadi 80,96% pada siklus II, sedangkan untuk keterampilan mengevaluasi (evalution skills) dari 51,73% pada siklus I meningkat menjadi 75,19% pada siklus II. Aktivitas guru meningkat dari 62,86% pada siklus I menjadi 81,90% pada siklus II. Aktivitas siswa meningkat dari 63,37% pada siklus I menjadi 77,69% pada siklus II.
Studi Tentang Metode Merzerisasi Terhadap Perolehan Total Yield Lignoselulosa Kunusa, Wiwin Rewini; Iyabu, Hendri
Jambura Journal of Educational Chemistry Vol 12, No 2 (2017): Agustus
Publisher : Jambura Journal of Educational Chemistry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.724 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi NaOH dan suhu dalam proses dewaxing, delignifikasi dan dehemiselulosa terhadapo total yield yang diperoleh pada sampel limbah tongkol jagung. Hasil yang diperoleh pada proses dewaxing dihasilkan yield sebanyak 45,12 gr. Total yield yang dihasilkan setelah proses de-hemiselulosa pada konsentrasi NaOH 4% memiliki total yield tertinggi yakni 5.2275 gr. Semakin tinggi konsentrasi NaOH, maka total yield yang dihasilkan semakin rendah masing-masing 6% sebesar 4.4228 gr, 8% = 4.2321 gr, 10% = 4.3516, 12% = 4.1606, 14% = 3.7778 gr dan konsentrasi NaOH 17% sebanyak 4.3572 gr. Total yield yang dihasilkan setelah proses delignifikasi dan bleaching pada konsentrasi NaOH 4% memiliki total yield tertinggi yakni 5.2275 gr. Semakin tinggi konsentrasi NaOH, maka total yield yang dihasilkan semakin rendah masing-masing 6% sebesar 4.4228 gr, 8% = 4.2321 gr, 10% = 4.3516, 12% = 4.1606, 14% = 3.7778 gr dan konsentrasi NaOH 17% sebanyak 4.3572 gr. Proses mercerisasi menghilangkan lignin dan hemiselulosa juga menyebabkan fibrilasi dan kerusakan serat menjadi serat-serat kecil, meningkatkan luas permukaan sehingga efektif untuk proses adsorpsi dibanding serat yang tidak diaktivasi.
Pengaruh Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Ikatan Kimia Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bangkurung Kabupaten Banggai Kepulauan Nurpatima, Nurpatima; Paputungan, Mardjan; Iyabu, Hendri
Jambura Journal of Educational Chemistry Vol 11, No 1 (2016): Februari
Publisher : Jambura Journal of Educational Chemistry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.724 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) terhadap hasil belajar ikatan kimia pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Bangkurung Kabupaten Banggai Kepulauan. Sampel berjumlah 59 siswa yang tersebar didua kelas, yaitu kelas  eksperimen sebanyak 29 siswa dan kelas kontrol sebanyak 30 siswa. Kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dan kelas kontrol menggunakan metode ceramah. Pengumpulan data menggunakan tes sebagai instrumen yaitu tes materi ikatan kimia. Hasil uji validitas tes menunjukkan 20 soal valid semua dan hasil reliabilitas tes menunjukkan tingkat reliabilitas tinggi yaitu 0,788. Data penelitian diperoleh dari tes kemampuan awal (Pre-Test) dan tes hasil belajar (Post-Test).  Analisis data dilakukan menggunakan uji t untuk menguji hipotesis penelitian. Hasil analisis data untuk hasil belajar menunjukkan bahwa dalam taraf signifikan 0,05 dengan dk = 57 diperoleh nilai thitung > ttabel atau 7,815 > 2,003. H0 berada pada daerah penolakan atau dengan kata lain menerima H1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) terhadap hasil belajar ikatan kimia siswa kelas X SMA Negeri 1 Bangkurng Kabupaten Banggai Kepulauan.
Pengaruh Aktivator HCl dan H3PO4 terhadap Karakteristik (Morfologi Pori) Arang Aktif Tempurung Kelapa serta Uji Adsorpsi pada Logam Timbal (Pb) Verayana, Verayana; Paputungan, Mardjan; Iyabu, Hendri
Jambura Journal of Educational Chemistry Vol 13, No 1 (2018): Februari
Publisher : Jambura Journal of Educational Chemistry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.724 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas arang, morofologi permukaan pori, kandungan senyawa oksida, dan daya adsorpsi arang aktif tempurung kelapa tanpa aktivasi kimia dengan arang aktif tempurung kelapa yang menggunakan aktivator HCl dan H3PO4. Metode yang digunakan untuk menghasilkan arang aktif adalah karbonisasi dan aktivasi. Karbonisasi dilakukan melalui proses pembakaran tak sempurna, sedangkan aktivasi dengan menggunakan cara kimia yaitu dengan merendam arang dengan larutan asam klorida 3 N dan asam phospat 3 N. Arang aktif yang dihasilkan dikarakterisasi dengan Scanning Electron Mycroscopy (SEM) untuk mengetahui morfologi permukaan pori dan X-Ray Fluoresensi (XRF) untuk mengetahui kandungan senyawa oksida pada arang. Arang aktif yang dihasilkan diuji daya adsorpsinya terhadap logam timbal (Pb) dengan menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas arang tempurung kelapa tanpa aktivasi dan arang aktif menggunakan aktivasi kimia memiliki kadar air berkisar antara 2,5-6,5% dan kadar abu 8,5-10%. Hal ini telah memenuhi persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI 06 –3730-1995) yaitu kadar air maksimum 15% dan kadar abu maksimum 10%. Hasil analisa SEM menunjukkan morfologi pori arang aktif tempurung kelapa dengan menggunakan aktivasi kimia memiliki rongga pori yang lebih besar dibanding rongga pori arang tempurung kelapa tanpa aktivasi. Hasil analisa XR-F menunjukkan senyawa oksida arang tempurung kelapa tanpa aktivasi dengan arang arang aktif diaktivasi H3PO4 memiliki komposisi senyawa oksida presentase terbesar yang sama secara berturut-turut adalah Na2O, Fe2O3, MgO, K2O, CaO, sedangkan pada arang tempurung diaktivasi HCl terjadi perubahan komposisi kimia presentase terbesar secara berturut-turut yaitu MgO, Fe2O3, SiO2, CaO, K2O, dan senyawa penyusun lainnya hanya dengan persentase yang kecil. Hasil uji daya adsorpsi menunjukkan prestase arang aktif tempurung kelapa dengan aktivator H3PO4 adalah 92,926%, aktivator HCl adalah 77,813%, dan arang tempurung tanpa aktivasi adalah 59,485%.
Karakterisasi Biobriket dari Eceng Gondok (eichornia crassipes) Sebagai Bahan Bakar Alternatif Balong, Sulsitiawati; Isa, Ishak; Iyabu, Hendri
Jambura Journal of Educational Chemistry Vol 11, No 2 (2016): Agustus
Publisher : Jambura Journal of Educational Chemistry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.724 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan tanaman eceng gondok (Eichornia crassipes) sebagai bahan bakar alternatif.Tahapan penelitian meliputi pembuatan biobriket yaitu pengeringan, karbonasi, dan pencetakan. Karakterisasi biobriket meliputi uji proksimasi yakni kadar air, kadar abu, kadar senyawa volatil, kadar karbon terikat dan nilai kalor. Dari hasil uji proksimasi menunjukkan bahwa briket dari eceng gondok memperoleh rata-rata 12,233% untuk kadar air, rata-rata 18,315% untuk kadar abu,  rata-rata 50,900% untuk kadar senyawa volatil, rata-rata 18, 552% untuk kadar karbon terikat, serta 3725,072-4181,943 kal/g dengan rata-rata 4049,097 kal/g untuk nilai kalor yang diperoleh dari briket arang eceng gondok.
Pengaruh Penambahan KH2PO4 Pada Pembuatan Elektroda Selektif Ion Fosfat sebagai Pengganti Metode Spektrofotometri Dalam Penentuan Fosfat Iyabu, Hendri; Duengo, Suleman
Jurnal Entropi VOL 08, NO 01, 2013
Publisher : Jurnal Entropi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.895 KB)

Abstract

Fosfat terdapat dalam air alam atau air limbah sebagai senyawa ortofosfat, polifosfat dan fosfat organik. Setiap senyawa tersebut terdapat dalam bentuk terlarut, tersuspensi atau terikat di dalam sel organisme dalam air. Dalam air limbah senyawa fosfat dapat berasal dari limbah penduduk, industri dan pertanian. Fosfat merupakan salah satu senyawa yang dibutuhkan oleh bakteri maupun tanaman, bila kadar fosfat sangat rendah (dibawah 0,01 ppm), maka pertumbuhan tanaman akan terganggu, bila kadar fosfat serta nutrient lainnya tinggi, maka pertumbuhan tanaman dan ganggang sulit dikendalikan, adapun nilai ambang batas (NAB) yang diizinkan adalah 0,2 ppm (PP. No 82 tahun 2001). Pengendalian dan pengawasan fosfat menjadi sangat penting, mengingat pentingnya fosfat bagi tanaman. Penentuan fosfat biasanya dilakukan dengan metode spektrofotometri dengan menggunakan asam aksorbat, SnCl2, atau dengan vanadomolibdat. (Greenberg, 1992). Namun metode tersebut memerlukan tahapan analisis yang kompleks, bahan pereaksi yang banyak dan mahal serta tidak dapat digunakan untuk analisa lapangan (in situ). Kendala ini dapat diatasi dengan metode potensiometri menggunakan elektroda selektif ion (ESI) karena tahapan analisisnya sederhana, cepat dan relatif murah serta dapat digunakan untuk analisa lapangan (Covington, 2006). Dalam penelitian ini dilakukan optimasi penambahan larutan dopan KH2PO4: 5, 10 dan 15 mL dengan tujuan untuk mendapatkan faktor Nernst 50-60 mV/dek. Karakteristik sifat dasar ESI yang dipelajari meliputi: faktor Nernst, rentang konsentrasi pengukuran, batas deteksi, waktu respon, usia pemakaian. Elektroda tipe kawat terlapis yang dihasilkan memiliki karakteristik faktor Nernst sebesar 59,05 mV/dekade, kisaran konsentrasi pengukurannya 10-3-10-1 dan batas deteksi 73.92 ppm