Ni Wayan Septarini
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Bali Dental Journal

Hubungan Antara Gigi Impaksi Molar Ketiga Dengan Kejadian Karies Molar Kedua Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Usia Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Komang Ngurah Arya Arisetiadi; Louise Cinthia Hutomo; Ni Wayan Septarini
Bali Dental Journal Vol. 1 No. 1 (2017): January 2017
Publisher : School of Dentistry Faculty of Medicine Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51559/bdj.v1i1.9

Abstract

Impaksi merupakan suatu keadaan patologis di mana gigi tidak dapat erupsi karena pertumbuhannya terhalang hingga mengakibatkan gigi tidak dapat keluar atau tumbuh secara normal. Kondisi ini dapat terjadi karena tidak tersedianya ruangan yang cukup pada rahang dan angulasi yang tidak benar dari gigi tersebut, letaknya yang tidak normal juga menyebabkan adanya celah di antara gigi sebelahnya yang bisa menjadi tempat terselipnya makanan atau bakteri, sehingga susah untuk dibersihkan. Sisa makanan yang terselip tersebut akan membusuk dan menyebabkan rasa sakit juga bisa menyebabkan karies pada gigi molar kedua. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara gigi impaksi molar ketiga dengan kejadian karies molar kedua pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana tahun 2016. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu simple random sampling, sampel penelitian mengambil 84 responden mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana angkatan 2013, jenis penelitian yaitu penelitian observasional dengan rancangan cross sectional analitik. Penelitian ini menunjukkan bahwa kasus gigi impaksi molar ketiga dengan kejadian karies molar kedua paling banyak dialami pada laki-laki sebanyak 17 (40.5%) berusia 21 dan 22 tahun 24 (30.8%). Kasus gigi impaksi molar ketiga dengan kejadian karies molar kedua paling banyak dialami pada laki-laki sebanyak 17 (40.5%) berusia 21 dan 22 tahun 24 (30.8%). Untuk mencegah timbulnya karies yang terjadi pada gigi molar kedua bagian distal maka dianjurkan melakukan tindakan pencabutan atau bedah gigi impaksi molar ketiga (odontektomi) dilanjutkan perawatan gigi yang mengalami karies.
Hubungan antara plak gigi dengan risiko karies gigi pada siswa kelas 4-6 di SD Negeri 4 Sanur Kadek Ayu Riska Iswari; Putu Ratna Kusumadewi Giri; Ni Wayan Septarini
Bali Dental Journal Vol. 1 No. 2 (2017): June 2017
Publisher : School of Dentistry Faculty of Medicine Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51559/bdj.v1i2.14

Abstract

ABSTRAK: Karies gigi merupakan penyakit multifaktorial dan merupakan penyakit gigi dan mulut dengan prevalensi dan morbiditas yang sangat tinggi. Faktor pencetus terjadinya karies gigi dan faktor risiko yang paling penting dalam proses demineralisasi gigi adalah produksi asam oleh plak gigi. Tindakan preventif dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut dapat dilakukan melalui kontrol plak sebagai prosedur utama untuk mengetahui faktor risiko karies gigi pada anak. Identifikasi Plak dapat dilakukan baik dengan skrining plak langsung pada permukaan gigi atau dengan menggunakan disclosing agent. Kontrol plak dengan menggunakan disclosing agent mudah dilakukan karena mampu secara efektif mengidentifikasi plak patologis dan menilai tingkat risiko karies gigi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara plak gigi dengan risiko karies gigi pada anak-anak kelas 4-6 di SD Negeri 4 Sanur. Metode penelitian: Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Subyek penelitian adalah 107 siswa kelas 4-6 yang bersekolah di SD Negeri 4 Sanur dan dipilih menjadi sampel. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan systematic random sampling. Pengukuran skor plak gigi menggunakan indeks plak O’Leary. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil: hasil penelitian mengenai hubungan plak gigi dengan risiko karies gigi, didapatkan nilai p=0,042 (p<0,05) dengan nilai OR = 2,46 (95% CI = 1,02-5,91). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara plak gigi dengan risiko karies gigi pada siswa kelas 4-6 di SD Negeri 4 Sanur. Semakin matang plak yang ada dipermukaan gigi apabila dibiarkan dalam jangka waktu yang lama akan meningkatkan risiko terjadinya karies gigi.
Prevalensi dan determinan pencabutan gigi permanen di Poliklinik Gigi dan Mulut Puskesmas Klungkung I tahun 2015 Komang Hendra Supradnyana; Louise Cinthia Hutomo; Ni Wayan Septarini
Bali Dental Journal Vol. 3 No. 1 (2019): January 2019
Publisher : School of Dentistry Faculty of Medicine Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51559/bdj.v3i1.134

Abstract

Introduction: Tooth extraction is a routine action performed by a dentist for years. The cause of tooth extraction is different for each region and is influenced by the local culture. In general, the causes of tooth extraction are dental caries, periodontal diseases, fracture, impacted teeth or malposition, orthodontic care, persistence, prosthesis condition, dental supernumerary and preparation of patients who will undergo radiotherapy. This study was conducted to determine prevalence and determinant of primary tooth extraction in Poliklinik Gigi dan Mulut Puskesmas Klungkung I. Method: This study is a descriptive study with cross sectional approach in Dental Clinic Primary Health Care Klungkung I. This study used secondary data from detailed dental care report on 2015, in a total of 114 teeth extracted with 103 teeth of them included the inclusion criteria. Result: The results are based on age, with the age group 46-55 years is the highest. By sex, women are more than men (50.5%). Based on residence, the subjects in rural area are more frequent than in the urban area with 68%. The most common causes of permanent tooth extraction are periodontal disease with 55 teeth of 103 teeth (53.4%) followed by caries 23 teeth (22.3%), retained dental roots 22 teeth (21.4%), and periapical abscess 3 teeth (2.9%). Conclusion: The main reason of primary tooth extraction is periodontal disease.