Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil

KARAKTERISTIK CAMPURAN HRS-WC DENGAN MENGGUNAKAN PASIR KUARSA SEBAGAI AGREGAT HALUS I Nyoman Karnata Mataram; I Nyoman Arya Thanaya; I Made Aryawibawa Adiputra
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 24, No. 2, Juli 2020
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JITS.2020.v24.i02.p08

Abstract

Di Provinsi Kalimantan Tengah terdapat beberapa sumber agregat yang digunakan untuk membuat campuran perkerasan jalan. Pasir kuarsa adalah salah satu agregat halus yang jumlahnya cukup banyak ditemui, namun pasir kuarsa belum banyak digunakan pada campuran perkerasan. Pasir kuarsa adalah mineral yang terdiri atas kristal-kristal silika (SiO2) dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama proses pengendapan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan karakteristik campuran perkerasan HRS-WC dengan pasir kuarsa sebagai agregat halus, menganalisis nilai Cantabro dan Indirect Tensile Strength. Dipergunakan agregat kasar batu pecah sedangkan agregat halus dan filler menggunakan pasir kuarsa. Agregat diproporsikan sesuai gradasi ideal, kemudian material dicampur dengan aspal dalam keadaan panas (hot mix) dan dipadatkan dengan 2x50 tumbukan Marshall. Selanjutnya dilakukan uji Marshall, uji Cantabro test, dan Uji Indirect Tensile Strength (ITS). Diperoleh berat jenis Bulk, SSD, Apparent, dan Penyerapan pasir kursa, secara berturut-turut yaitu 2,40; 2,44; 2,51; dan 1,71%. Sedangkan dari pengujian angularitas, sand equivalent, dan kadar lempung diperoleh hasil masing-masing 44,5%; 98,3% dan 0,88%. Hasil uji Marshall campuran perkerasan HRS-WC pada kadar aspal optimum 7.5%, memberi stablilitas 1160,34 kg; flow 3,302 mm; Marshall Quotient 352,0,34 kg/mm; VIM 5,456%; VMA 23,733%; VFA77,027%. Hasil tersebut sudah memenuhi spesifikasi sifat Marshall Direktorat Jenderal Bina Marga, Spesifikasi Umum 2018. Hasil uji Cantabro 0,488% (<16%); dan nilai ITS 650,12kPa.
ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI KABUPATEN JEMBRANA (Studi Kasus : Parkir Tepi Jalan Pasar Umum Negara) Putu Eka Putri Lestari; I Nyoman Karnata Mataram; I Gusti Raka Purbanto
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 20, No. 1, Januari 2016
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.269 KB) | DOI: 10.24843/JITS.2016.v20.i01.p07

Abstract

Pasar Umum Negara berlokasi di Jalan Ngurah Rai, Kabupaten Jembrana. Sebagai salah satu pusat perdagangan di Kota Negara, kawasan Pasar Umum Negara merupakan salah satu aset berharga yaitu sebagai sumber pendapatan daerah baik pendapatan dari retribusi pasar maupun dari pendapatan parkirnya. Pendapatan ini tentunya akan sangat berperan dalam peningkatan taraf perekonomian di daerah Jembrana, sehingga penataan dan penyediaan fasilitas-fasilitas yang menunjang aktivitas di kawasan Pasar Umum Negara perlu dioptimalkan untuk meningkatkan kinerja dari kawasan itu sendiri salah satunya adalah fasilitas parkir. Oleh sebab itu perlu diadakan suatu penelitian terhadap fasilitas parkir ini untuk mengetahui kondisi perparkiran di Pasar Umum Negara. Dari hasil analisis diperoleh karakteristik on street parkir di Pasar Umum Negara adalah sebagai berikut : untuk sepeda motor volume parkir selama 10 jam survai adalah 1442 kendaraan di Jalan Ngurah Rai dan 197 kendaraan di Jalan Pahlawan, rata-rata lamanya parkir adalah 1,057 kend/jam di Jalan Ngurah Rai dan 1,651 kend/jam di Jalan Pahlawan, akumulasi tertinggi sebesar 185 kendaraan di Jalan Ngurah Rai dan 29 kendaraan di Jalan Pahlawan, kapasitas parkir sebesar 166  di Jalan Ngurah Rai dan 19  di Jalan Pahlawan, indeks parkir tertinggi adalah 1,11 di Jalan Ngurah Rai dan 1,37 di Jalan Pahlawan, tingkat pergantian parkir adalah sebesar 0,87 kend/SRP/jam di Jalan Ngurah Rai dan 0,62 kend/SRP/jam di Jalan Pahlawan. Sementara untuk kendaraan ringan volume parkir selama 10 jam survai adalah 70 kendaraan di Jalan Ngurah Rai dan 53 kendaraan di Jalan Pahlawan, rata-rata lamanya parkir adalah 1,571 kend/jam di Jalan Ngurah Rai dan 2,113 kend/jam di Jalan Pahlawan, akumulasi tertinggi sebesar 14 kendaraan di Jalan Ngurah Rai dan 13 kendaraan di Jalan Pahlawan, kapasitas parkir sebesar 5  di Jalan Ngurah Rai dan 3  di Jalan Pahlawan, indeks parkir tertinggi adalah 2,8 di Jalan Ngurah Rai dan 4,33 di Jalan Pahlawan sedangkan tingkat pergantian parkir adalah sebesar 0,86 kend/SRP/jam di Jalan Ngurah Rai dan 0,88 kend/SRP/jam di Jalan Pahlawan.
ANALISIS KINERJA RUAS JALAN AKIBAT BANGKITAN PERGERAKAN DI PASAR PANDAK GEDE Nyoman Karnata Mataram
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 15, No. 1 Januari 2011
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.81 KB)

Abstract

The rapid development in a region is normally followed by the increasein movement occurred in that region. In Kediri district of Tabanan, the marketactivity has increased trip generation that leads on the traffic conflict. The presenceof Pandak Gede Market has caused traffic problems including road performanceimpairment caused by on street parking, loading and unloading of goods, the streetvendors and pedestrian activity entering and exiting the market. The data used inthis study are primary and secondary data. The primary data included trafficvolume, market trip generation, road inventory, speed, and side friction. Thesecondary data are obtained from Tabanan Central Statistics Agency (BPS)consisting, Tabanan city population and the number of vehicle ownership. Roadperformance analysis is based on the Indonesian Highway Capacity Manual(IHCM) in 1997. In addition the growth factor model is used to predict the roadperformance for the next 10 years.
ANALISIS ANGKUTAN PERSAMPAHAN DI KECAMATAN KUTA Silvia Gabrina T.; A.A. Jaya Wikrama; Nyoman Karnata Mataram; Arya Ngurah Mahadyatmika W.
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 14, No. 2 Juli 2010
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.92 KB)

Abstract

A study was carried out to analyse the daily solid waste generation in thedistrict of Kuta and to determine the number of trips required transporting thewaste to the final disposal site (TPA) in Suwung for the year of 2009, and itsestimation until 2015. Data required for the study was collected from on-sitesurveys and other relevant institutions. The study analysis was based on methodsderived from the Indonesian National Standard (SNI) and US EnvironmentalProtection Agency.The study shows that the district of Kuta generated 272.89 m3 solid waste per dayin 2009. The solid waste transportation to the final disposal site (TPA) in Suwungis carried out using stationary container system/SCS and hauled containersystem/HCS. By maximizing the use of the existing solid waste collection trucksowned by DKP Badung Pangkalan Kuta, i.e. the municipal waste managementinstitution for the Kuta District, the transportation to the TPA requires 34 trips/dayof SCS, supplemented by 2 and 3 trips/day of HCS for container sites at Jl. PuriGerenceng, Tuban and Pasar Kuta Unit II respectively. In case no 3R-policy forsolid waste management is adopted, the solid waste generation in 2015 is predictedto be 501.89 m3/day. Considering that no more solid waste container location isprovided, it would be necessary to increase the number of trips using SCS methodto 67 trips/day.
Analisis Kinerja Ruas Jalan Hayam Wuruk Denpasar Akibat Adanya Parkir Pinggir Jalan Di Depan English first I Nyoman Karnata Mataram; DM Priyantha W; Gerty Yuliet Madona Mambiew
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 18, No. 2, Juli 2014
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.383 KB)

Abstract

Kawasan Hayam Wuruk Denpasar merupakan kawasan dengan guna lahan campuran di Kota Denpasar. Meningkatnya jumlah penduduk berdampak pada perubahan tata guna lahan yang sangat cepat dan tidak teratur. Kegiatan pertokoan berbaur dengan tempat studi dan permukiman tanpa mengikuti standar jelas seperti kurangnya lahan parkir sehingga badan jalan terpakai sebagai tempat parkir dan lebar efektif jalan berkurang. Lokasi penelitian ini adalah di Jalan Hayam Wuruk di depan English First. Tujuan penelitian adalah (1) menganalisis karakteristik parkir pinggir Jalan Hayam Wuruk Denpasar, (2) menganalisis kinerja operasional ruas Jalan Hayam Wuruk Denpasar akibat adanya parkir pinggir jalan. Data yang diperlukan dalam studi ini meliputi data primer: data inventarisasi parkir, data patroli parkir, volume lalu lintas, inventarisasi jalan, kecepatan tempuh, dan hambatan samping. Data sekunder didapat dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Denpasar, yaitu jumlah penduduk Kota Denpasar. Analisis kinerja ruas jalan berpedoman pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997. Diperoleh (1) Karakteristik parkir pinggir jalan tertinggi untuk kendaraan ringan adalah sebagai berikut: Akumulasi parkir mencapai 20 kendaraan/jam, Volume parkir sebanyak 109 kendaraan/6 jam, Rata-rata lama parkir sebelumnya 0,586 jam/kendaraan, Tingkat pergantian parkir sebesar 1,30 kendaraan/SRP/jam, kapasitas parkir adalah 23 SRP/jam, Indeks parkir 1,07 yang berarti melebihi daya tampung atau petak parkir. (2) kinerja ruas Jalan Hayam Wuruk Denpasar saat adanya parkir pinggir jalan dengan volume lalu lintas tertinggi terjadi pada pukul 16.15- 17.15 yaitu sebesar 1164,5 smp/jam saat hari kerja kapasitas jalan 2113,056 smp/jam, derajat kejenuhan 0,45, kecepatan hasil survai 21,63 km/jam dengan tingkat pelayanan F. (3) kinerja ruas Jalan Hayam Wuruk Denpasar saat tidak ada parkir pinggir jalan dengan volume lalu lintas tertinggi terjadi pada pukul 16.15-17.15 yaitu sebesar 1087,65 smp/jam saat hari kerja kapasitas jalan 2136,024 smp/jam, derajat kejenuhan 0,51, kecepatan hasil survai 45 km/jam dengan tingkat pelayanan C.
EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus Jalan Raya Tuban–Jalan Satria–Jalan Raya Kuta) I Nyoman Widana Negara; I Nyoman Karnata Mataram
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 21, No. 1, Januari 2017
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1051.375 KB) | DOI: 10.24843/JITS.2017.v21.i01.p07

Abstract

Permasalahan kemacetan lalu lintas di kawasan wisata Kuta, Kabupaten Badung sudah menjadi keseharian kota, salah satu titik simpul kemacaten  adalah simpang APILL (Traffic Light) Jl. Raya Tuban–Jl. Satria-Jl. Raya Kuta yang menghubungkan Bandar Udara Ngurah Rai dengan daerah pariwisata Kuta. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja simpang existing dan alternatif pemecah yang memberikan kinerja simpang yang lebih baik. Data primer  terdiri dari data volume lalu lintas, geometri simpang, sinyal dan hambatan samping diperoleh dengan survai langsung dilapangan, sedangkan data sekunder berupa data jumlah penduduk dari instansi pemerintah. Rancangan penelitian menggunakan teknik perbandingan (comparative) dengan 3 (tiga) skenario/ perlakuan  yaitu a) Skenario-1: kinerja simpang existing (do nothing), b) Skenario-2: resetting APILL menggunakan teknik program tunggal dan c) Skenario-3: resetting dengan menggunakan teknik Multi Program, sedangkan metode analisis kinerja persimpangan APILL mengacu pada Departemen Pekerjaan Umum (DPU,1997). Hasil analisis menunjukkan pada Skenario-1 (do nothing) kinerja simpang pada tingkat pelayanan F akibat waktu siklus dan alokasi waktu hijau tidak tepat (unsuitable), dibandingkan Skenario-2 kinerja persimpangan meningkat menjadi tingkat pelayanan E, secara kualitatif  Skenario-2 lebih baik dengan indikator penurunan rata-rata tundaan mencapai 22% sampai dengan 118% terhadap perlakuan-1. Sementara hasil analisis Skenario-3 jauh lebih baik dibandingkan dengan Skenario-1 dan Skenario-2 menawarkan kinerja persimpangan yang sangat baik karena  relatif mampu mengikuti variasi arus lalu lintas jam-jaman dan harian.
ANALISIS KINERJA DERMAGA TERHADAP PERTUMBUHAN PENGGUNA JASA TRANSPORTASI LAUT DI PELABUHAN PADANGBAI-BALI Teuku Muhammad Fachrurrazi; Nyoman Budiartha RM; I Nyoman Karnata Mataram
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 17, No. 2, Juli 2013
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.197 KB)

Abstract

Arus pertumbuhan pengunjung ke Bali dengan menggunakan moda transportasi laut mengalami peningkatan. Rata-rata persentase peningkatan kendaraaan 8,37% dan peningkatan pengguna jasa penyeberangan sebesar 11,84%. Penelitian ini menganalisis kinerja dermaga hanya berdasarkan nilai Berth Occupancy Ratio (BOR). Nilai BOR merupakan perbandingan antara waktu penggunaan dermaga dengan waktu yang tersedia (dermaga siap operasi) dalam periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam prosentase. Hasil analisis awal pelabuhan Padangbai  menunjukkan bahwa pada tahun 2011 pertumbuhan penumpang sebesar 9,71 %, pertumbuhan barang sebesar 12,09 %, pertumbuhan kendaraan sebesar 4,95 % , pertumbuhan kunjungan kapal sebesar 6,2 % dan nilai Berth Occupancy Ratio (BOR) sebesar 55,8 %. Seharusnya Pelabuhan Padangbai minimal harus sudah memiliki 2 dermaga yang siap dioperasikan. Dengan menggunakan metode time series dan pola trend di analisa dengan menggunakan prediksi yang mengikuti model regresi (Regresi Linier, Regresi Kuadrat, Regresi Eksponensial dan Regresi Logaritma) diperoleh prediksikan bahwa pertumbuhan penumpang: n 10 (2021) = 4.508.001,64, n 15 (2026) = 7.666.452,25, n 20 (2031) = 13.037.814,72. Pertumbuhan barang: n 10 (2021) = 4.536.525,02, n 15 (2026) = 7.442.161,31, n 20 (2031) = 12.208.852,53. Pertumbuhan kendaraan: n 10 (2021) = 257.059,07, n 15 (2026) = 207.241,17, n 20 = 283.423,27. Pertumbuhan kunjungan kapal: n 10 (2021) = 23.702,30, n 15 (2026) = 36.274,45, n 20 (2031) = 51.868,10. Selain itu dapat diprediksikan pula  pada tahun 2021 nilai BOR pada Pelabuhan Padangbai sebesar 167,27 %, pada tahun 2026 nilai BORnya sebesar 255,99 % dan pada tahun 2031 Nilai BORnya sebesar 366.05 %. Berdasarkan hasil prediksi nilai BORnya maka pelabuhan padangbai seharusnya pada tahun 2012 seharusnya telah memiliki 3 sampai dengan 4 buah dermaga siap beroperasi, dan pada 2013 harus sudah memiliki 5 dermaga yang siap beroperasi dan dari tahun 2014 hingga 2031 dermaga di Pelabuhan Padangbai seharusnya sudah minimal melmiliki 6 dermaga yang siap beroperasi.
PEMULIHAN KEKUATAN TARIK BELAH BETON DENGAN VARIASI DURASI PERAWATAN PASCA BAKAR A.A. Gede Sutapa; I G.N. Oka Suputra; Karnata Mataram
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 15, No. 2 Juli 2011
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.078 KB)

Abstract

Research on the post-fire concrete immersed in the water expects that its strength can be recovered with a simple and inexpensive ways. By reactivating hydration process, the concrete’s strength can be recovered regardless of the age of the post-fire concrete. The time needed to improve the post-fire concrete strength depends on the immersed time duration in the water. This research is carried out to determine the relationship between the immersed time duration in the water and the level of concrete strength recovery. The average of split tensile strength of concrete post-fire at a temperature of +800 °C is of 31.707% or it is decreased by 68,393%. The splitting tensile strength of post-fire concrete after being immerse in the water during 7, 14 and 28 days are of 64,808%, 67,908% and 56,494% of standard concrete respectively, or decreased by 35,192%, 32.092% and 43.506% respectively. Soaking for 14 days provides the level of recovery of splitting tensile strength of concrete post-fire at its optimum. Soaking longer tends to reduce the recovery rate of tensile strength of concrete post-fire.
KAJIAN DURABILITAS CAMPURAN PERKERASAN ASPAL YANG TERENDAM AIR LAUT DAN AIR TAWAR I Nyoman Karnata Mataram; I Nyoman Arya Thanaya; Yemina Welimince
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 25 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 25 No. 2, Juli 2021
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JITS.2021.v25.i02.p05

Abstract

Jalan didaerah pesisir pantai bisa tergenang oleh air laut atau air tawar pada saat laut pasang atau pada saat musim hujan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh air laut dan air tawar terhadap durabilitas perkerasan aspal khususnya campuran AC-WC. Penelitian ini diawali dengan pengujian agregat dan aspal yang digunakan, lalu pembuatan benda uji untuk menentukan Kadar Aspal Optimum (KAO) kemudian dilanjutkan dengan pembuatan benda uji tanpa rendaman yang dibandingkan hasil pengujiannya dengan perendaman yang dilakukan selama 24, 48, dan 72 jam. Hasil pengujian menunjukkan bahwa air laut lebih merusak daripada air tawar, dimana nilai tiap pengujian makin menurun seiring dengan lamanya durasi perendaman yang dilakukan. Diperoleh KAO 6,75%; stabilitas tanpa rendaman 2367,40 kg; untuk perendaman masing-masing 24 jam, 48 jam, dan 72 jam dalam air laut diperoleh stabilitas berturut-turut 2226,48 kg, 2163,36 kg, 2088,76 kg; dan stabilitas pada perendaman dengan air tawar 2272,38 kg, 2186,31 kg, dan 2157,62 kg. Untuk Pengujian Marshall sisa tanpa rendaman 93,08%, untuk perendaman pada air laut selama masing-masing 24 jam, 48 jam, dan 72 jam diperoleh 86,86%, 82,76%; dan 74,73% dan 89,14%, 86,33%, 84,13% pada air tawar. Untuk Pengujian Cantabro diperoleh nilai tanpa rendaman 1,37%, untuk perendaman pada air laut selama 24 jam, 48 jam, dan 72 jam diperoleh 2,16%, 3,16%, 6,20%; dan 1,73%, 2,59%, 3,25% pada air tawar. Untuk Pengujian Indirect Tensile Strength (ITS) diperoleh nilai tanpa rendaman 251,09 kPa; untuk perendaman pada air laut selama 24 jam, 48 jam, dan 72 jam diperoleh 195,85 kPa, 160,70 kPa, 115,50 kPa; dan 236,02 kPa, 180,78 kPa, 155,67 kPa pada air tawar