Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERBEDAAN WAKTU REAKSI VISUAL BERDASARKAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK PADA MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Ni Luh Githa Sumiati; Ni Komang Ayu Juni Antari; Ni Luh Nopi Andayani; I Made Winarsa Ruma
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 8 No 1 (2020): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.338 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2020.v08.i01.p05

Abstract

Waktu reaksi adalah interval antara permulaan stimulus dan inisiasi respon gerakan. Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu reaksi adalah usia, jenis kelamin, penggunaan tangan dominan, intensitas rangsangan, kelelahan, olahraga, dan IMT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan waktu reaksi visual berdasarkan tingkat aktivitas fisik pada mahasiswa kedokteran Universitas Udayana. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional analytic yang dilakukan pada bulan Mei 2019. Total sampel penelitian ini adalah 88 orang yang dibagi menjadi dua kelompok penelitian berdasarkan tingkat aktivitas fisik. Variabel bebas pada penelitian ini adalah tingkat aktivitas fisik dan variabel terikatnya adalah waktu reaksi visual. Hasil penelitian menunjukkan nilai p=0,003 (p<0,05) dengan nilai rerata waktu reaksi visual pada kelompok aktivitas fisik aktif dan kelompok aktivitas fisik kurang aktif masing masing 462,77±50,116 ms dan 513,36±95,757 ms. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan waktu reaksi visual yang signifikan berdasarkan tingkat aktivitas fisik pada mahasiswa kedokteran Universitas Udayana, dimana waktu reaksi visual pada kelompok aktivitas fisik aktif lebih cepat dibandingkan kelompok aktivitas fisik kurang aktif. Kata Kunci: aktivitas fisik, waktu reaksi visual, mahasiswa
HUBUNGAN ANTARA KESEIMBANGAN DAN FLEKSIBILITAS TERHADAP KEMAMPUAN TENDANGAN DOLLYO CHAGI PADA ATLET TAEKWONDO DI DENPASAR Ferdi Alkindi; Made Hendra Satria Nugraha; Ni Komang Ayu Juni Antari; I Made Winarsa Ruma
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 9 No 2 (2021): Majalah Ilimiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MIFI.2021.v09.i02.p06

Abstract

Taekwondo merupakan salah satu jenis beladiri yang diminati masyarakat mulai dari usia dini, remaja, hingga dewasa. Salah satu tendangan yang sering digunakan serta efektif untuk menyerang lawan dalam suatu pertandingan adalah tendangan dollyo chagi. Keseimbangan dan fleksibilitas berperan penting untuk menciptakan tendangan yang optimal dan tepat sasaran. Untuk mengetahui hubungan antara keseimbangan dan fleksibilitas terhadap kemampuan tendangan dollyo chagi pada atlet taekwondo di Denpasar. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang menggunakan desain cross sectional. Penelitian dilaksanakan 4 hari pada 4 dojang di Denpasar. Teknik pengambilan subjek yang dipakai adalah cluster random sampling, dengan total subjek sebanyak 64 orang berusia 12-16 tahun. Berdasarkan uji analisis non parametrik spearman rho didapatkan hubungan yang lemah dan signifikan antara keseimbangan dengan kemampuan tendangan dollyo chagi dengan nilai p=0,034 (p<0,05), dan didapatkan juga hubungan yang sedang dan signifikan antara fleksibilitas dengan kemampuan tendangan dollyo chagi dengan nilai p=0,008 (p<0,05). Uji analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui hubungan keseimbangan dan fleksibilitas dengan kemampuan tendangan dollyo chagi dan didapatkan nilai p=0,001 (p<0,05) dan nilai korelasi (R) sebesar 0,469. Kata kunci: tendangan dollyo chagi, keseimbangan, fleksibilitas.
HUBUNGAN WAIST TO HEIGHT RATIO DAN TEKANAN DARAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR KELAS 4-6 DI DENPASAR TIMUR Ni Kadek Vindy Aprilyanti; Ni Luh Nopi Andayani; I Made Muliarta; I Made Winarsa Ruma
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 10 No 1 (2022): Majalah Ilimiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MIFI.2022.v10.i01.p01

Abstract

Pendahuluan: Obesitas merupakan keadaan patologi akibat dari mengkonsumsi makanan berlebih sehingga terjadi penumpukkan lemak yang berlebihan dan merupakan salah satu faktor risiko terjadinya tekanan darah tinggi atau hipertensi. Hipertensi anak menjadi suatu keadaan yang memprihatinkan karena dapat menyebabkan kerusakan di organ tubuh. Waist to Height Ratio adalah pengukuran antropometrik yang baik digunakan untuk mendeteksi faktor risiko penyakit kardiovaskular pada subjek dengan obesitas jika dibandingkan BMI, waist to hip ratio (WHR), waist circumference karena mampu diaplikasikan tanpa membedakan gender, ras dan etnik tertentu. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu mengetahui hubungan lingkar pinggang dan tekanan darah pada anak sekolah dasar kelas 4-6 di Denpasar Timur.Metode: Rancangan penelitian yang digunakan yaitu observasional analitik, menggunakan metode pendekatan studi cross sectional, serta teknik sampel purposive sampling dalam pengambilan sampel. Sampel berjumlah 67 orang, yang diukur tekanan darahnya dengan tensimeter dan Waist to Height ratio (WHtR) menggunakan rumus lingkar pinggang (cm) dibagi dengan tinggi badan (cm).Hasil: Berdasarkan uji analisis data dengan menggunakan chi-square untuk mengetahui hubungan waist to height ratio dan tekanan darah sistolik dan diastolik diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05).Simpulan: ada hubungan antara waist to height ratio dan tekanan darah pada anak sekolah dasar kelas 4-6 di Denpasar Timur. Kata Kunci: obesitas, tekanan darah, WHtR
Anti-proliperative and Anti-metastatic Agents of Balinese Long Pepper (Piper retrofractum V) Extract in Breast Cancer Made Violin Weda Yani; Varennia Bhargah; I Gede Agus Darsana Palgunadi; Ni Putu Sri Indrani Remitha; I Made Winarsa Ruma
Journal of Health Science and Prevention Vol. 4 No. 1 (2020): JHSP Vol 4 No 1 - 2020
Publisher : State Islamic University of Sunan Ampel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1305.763 KB) | DOI: 10.29080/jhsp.v4i1.258

Abstract

Breast cancer is malignancy that becomes significant health problem in the world. According to WHO data in 2018, there were 2.1 million cases of breast cancer with mortality rate reaching 627,000. Current breast cancer treatments are surgery, radiation therapy, hormonal therapy and chemotherapy. However, these treatments have side effects such as neuropathy, fatigue after undergoing chemotherapy, and alopecia. Natural ingredients are the choice to overcome these weaknesses, one of which is the utilization of piperine in Balinese long pepper (Piper retrofractum Vahl). Piperine can increase the bioavailability of many drugs by increasing absorption from the intestine, suppressing the metabolism of drugs in lung and liver tissue by inhibiting CYP3A4 and P84 glycoprotein P84. Piperine is easily absorbed in the intestine and excreted through urine and feces, causing minimal toxic effects. Piperine in Balinese long pepper is able to reduce breast cancer cell proliferation by 40%. Piperine can also inhibit epidermal growth factor (EGF) by inducing decreased expression of MMP-9 and MMP-13. Piperine will work through inhibition of NF-κB and PKCα phosphorylation and AP-1 activation by interfering extracellular signal-regulated kinase (ERK) signaling pathway (ERK) 1/2, p38 MAPK, and Akt which results in inhibition of migration and metastasis of breast cancer cells.
CORED (CHRONIC-RELAPSING DEPRESSION) PREVENTION: PENDEKATAN NOVEL BERBASIS APLIKASI SELULER PADA PASIEN GANGGUAN DEPRESI Sandra Sandra; Ni Putu Nadia Ramayanti; Made Syanindita Putri Larasati; I Made Siswadi Semadi; I Made Winarsa Ruma; I Wayan Sumardika
Essence of Scientific Medical Journal Vol 18 No 2 (2020): Volume 18 No. 2 (Juli - Desember 2020) Essential: Essence of Scientific Medical
Publisher : Kelompok Ilmiah Hippocrates Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/ESTL.2020.v18.i02.p03

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Gangguan depresi merupakan salah satu gangguan mood yang dapat berdampak serius bagi kehidupan seseorang, baik dalam kesehatan maupun fungsinya dalam masyarakat. Gangguan ini juga memiliki risiko kekambuhan sehingga dapat berdampak pada depresi kronis. Maka dari itu, diperlukan suatu pendekatan terapi untuk mengurangi beban tersebut dan meningkatkan kualitas hidup pasien yang sebelumnya didiagnosis dengan gangguan depresi. Implementasi aplikasi seluler dapat menjadi pilihan untuk memitigasi hal tersebut. Studi ini bertujuan untuk meninjau pendekatan terapi aplikasi seluler untuk mencegah progresi dan kekambuhan pada gejala depresi. Pembahasan: Upaya untuk mencegah progresi dan kekambuhan dari gangguan depresi dapat dilakukan melalui aplikasi seluler CORED (Chronic-Relapsing Depression) Prevention yang berfokus pada: (1) Follow Up, (2) Bantuan manajemen waktu, (3) Pelatihan meditasi dan mindfulness, dan (4) Layanan Group-Therapy. Intervensi pada empat hal tersebut memiliki efek klinis yang baik untuk mencegah rekurensi pada pasien gangguan depresi. Selain itu, mengingat akan tingginya risiko kekambuhan pada depresi, maka aplikasi ini dilengkapi dengan Patient Health Questionnaire-9 (PHQ-9) sebagai alat skrining untuk mendeteksi warning sign di mana pasien harus kembali menjalankan terapi dalam lingkup klinis. Simpulan: Penggunaan aplikasi, dengan berpedoman pada prinsip-prinsip yang tepat, diharapkan dapat memberikan efek yang maksimal serta dapat bersifat efektif baik dari segi waktu maupun biaya. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk meneliti implementasi aplikasi yang lebih terintegrasi untuk menilai efektivitas dari penggunaan aplikasi seluler sebagai pencegah kekambuhan dan depresi kronis pada pasien gangguan depresi.
EFEKTIVITAS JUS BUAH SEBAGAI TERAPI KOMPLEMENTER TERHADAP TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI : A SYSTEMATIC REVIEW OF RANDOMIZED CONTROLLED TRIALS Bayu Mahendra; I Wayan Surudarma; Desak Made Wihandani; I Made Winarsa Ruma
E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 9 (2022): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hypertension treatment can be helped through complementary therapies, one of which is fruit juices. This study aimed to systematically review the evidence from various study regarding the effect of fruit juices on blood pressure in hypertensive patients and the types of fruit juices that are proven to be effective in reducing hypertension.This study is systematic review. Literature searching was conducted in four electronic databases, namely CINAHL, EMBASE, Pubmed, and Sciencedirect with the phrase fruit juices AND (hypertension OR blood pressure). Studies obtained from searching will be selected based on a screening title and abstract, eligibility criteria, and assesment risk of bias. The results of the study obtained 21 final studies with RCT research designs that passed the screening with complete eligibility criteria. However, the studies with valid results only amounted to 8 studies. These data show that as many as 5 studies prove fruit juices can reduce blood pressure in hypertensive patients and 3 other studies have stated the opposite. Thus, it can be concluded that there is strong evidence that fruit juices has a significant effect on reducing blood pressure in hypertensive patients. Fruit juices that have been shown to be effective are orange juice and queen garnet plum juice
KEJADIAN FLAT FOOT PADA ANAK OVERWEIGHT DAN OBESITAS DI KOTA DENPASAR Luh Made Sintya Paramasti; M. Widnyana; Ni Luh Putu Gita Karunia Saraswati; I Made Winarsa Ruma
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 11 No 1 (2023): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor and Profession of Physiotherapy Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MIFI.2023.v11.i01.p16

Abstract

Pendahuluan: Flat foot (pes planus) adalah kondisi lengkungan pada Medial Longitudinal Arch (MLA) akan tampak menghilang dan ditandai dengan bentuk telapak kaki yang rata pada saat weight bearing maupun non-weight bearing. Flat foot adalah salah satu abnormalitas yang terjadi di ekstrimitas bawah pada anak umur 7-9 tahun. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya flat foot, salah satu faktornya yaitu pembebanan yang berlebihan pada inner plantar foot akibat Indeks Massa Tubuh (IMT) overweight dan obesitas. Metode: Penelitian ini menggunakan jenis metode observasional analitik dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel penelitian berjumlah 62 sampel berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian ini menggunakan satu bebas yaitu IMT overweight dan obesitas serta satu variabel terikat yaitu flat foot. Hasil: Metodei analisis data untuk mencari hubungan antara kedua variabel yang digunakan adalahi uji chi-square. Diperoleh hasil analisi p=0,039 (p<0,05) dan didapatkannprevalensi paling tinggi IMT overweight sebanyak 37 orang (59,7%) dan flat foot sebanyak 49 orang (79%). Simpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungani yang signifikan antara IMT overweight dan obesitas dengan flat foot pada anak usia 7-9 tahun di Kota Denpasar. Kata Kunci: indeks massa tubuh, IMT, obesitas, overweight, flat foot