Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

MANAJEMEN RISIKO KUALITAS PADA RANTAI PASOK INDUSTRI PENGOLAH HASIL LAUT SKALA MENENGAH Anggrahini, Dewanti; Karningsih, Putu Dana; Yuniasri, Riskyta
SISFO Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Department of Information Systems, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seafood processing industry has become one of strategic clusters that currently is promoted by the government to grow. Nowadays,  many agro-industry companies emerged, ranging in all sizes from small to large scale. Company X, the case study in this research, is the representative of medium scale industry that has exported its product to several countries in Asia. The company faced challenges that include product sensitivity to temperature changing, a wide quality deviation, and the need of food safety guarantee. Becoming more competitive, the company keeps developing efficient performance on their supply chain. For that purpose, this research used quality risk management approach. All activities along the supply chain will be described on supply chain operations references (SCOR) framework, from where the risks were then analyzed through Delphi method. The result showed that there were 41 potential risks, which then evaluated using house of risk (HOR) 1. The HOR has found that 5 of the registered risks were critical and need to be mitigated. Thus, the next step arranged some mitigation strategies which were scored by HOR 2. Finally, 9 mitigation plannings were determined. The strategies are also potentially implemented in the similar industries.
Managing Risk of Lean Manufacturing Concept Implementation Approaching by Delphi and HOR Widiasih, Wiwin; Karningsih, Putu Dana; Ciptomulyono, Udisubakti
IPTEK Journal of Proceedings Series No 1 (2015): 1st International Seminar on Science and Technology (ISST) 2015
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23546026.y2015i1.1132

Abstract

The implementation of Lean Manufacturing (LM) concept was first performed at automotive industries. It is not easy being lean. Lean manufacturing concept implementation will not succeed at the first time. There were things that may have prevented the implementation meeting the objective is considered as risk. It necessary to maintain the risk of LM concept. This research will show the way for managing risk of LM implementation by Delphi and House of Risk method. This research was team up with aerospace industry in Indonesia who has been implementing LM concept. In this research, 19 risks have been identified. The rank of risk agent has been determined.
Lean Manufacturing Approach to Improve Speaker Manufacturing Process Lestari, Nastiti Puji; Karningsih, Putu Dana
IPTEK Journal of Proceedings Series No 1 (2020): The 1st International Conference on Business and Engineering Management (IConBEM)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23546026.y2020i1.11940

Abstract

PT Y is a subsidiary of Y Group which specializes in producing speakers for local and international markets. At present PT Y's orders have not met the expected performance targets. Fulfillment of production orders reached 97.55% of the target of 100%. This is one of the concerns of Y Group that PT Y need to improve themselves because it can result in companies becoming less competitive than competitors. Based on preliminary observations, there was indications of waste, namely defects, downtime, and process delays. The lean tool used for further waste analysis is Lean Assessment Matrix (LAM). The results of the research show that the waste which gives the most significant influences are transportation, waiting and inventory. The root causes of problems between work stations are not ergonomic, do not have preventative maintenance schedules, there are no standards for handling defective products, the layout of the room is not in the direction of material, the carrying capacity of hand trucks is small, and the Outgoing Quantity Check (OQC) processes are not included in the company’s time standards. The proposed improvement recommendations include conducting training to improve product repair skills, relayout of production plant, and making a preventative machine maintenance schedule.
PERBAIKAN PROSES PRODUKSI UKM TUSUK SATE SANANKERTO DENGAN PENDEKATAN LEAN Nani Kurniati; Dewanti Anggrahini; Rindi Kusumawardani; Yudha Prasetyawan; Putu Dana Karningsih; Udisubakti Ciptomulyono; Maria Anityasari; Novi Dwijayanti; Hari Supriyanto; Valiana Gamma Krestanti; Fauzillah Indriani; Inggrit Febriani Sulistiono Putri; Dewinta Cahya Mardiatilla
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 3. Kapasitas Daya Saing UMKM dan BUMDES
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.332 KB) | DOI: 10.18196/ppm.33.230

Abstract

Desa Sanankerto di Malang memiliki hutan bambu yang luas. Potensi alam ini dipergunakan olehmasyarakat sekitar untuk memproduksi produk berbahan dasar bambu, salah satunya adalah produk tersebutadalah tusuk sate. Salah satu usaha kecil yang menghasilkan tusuk sate telah beroperasi selama kurang lebih7 tahun, namun selama ini mengalami kesulitan untuk memenuhi pesanan dari pelanggan. Hal inidisebabkan karena terdapat aktivitas-aktivitas yang tidak efisien sehingga menimbulkan pemborosan waktu.Untuk itu, dipergunakan pendekatan Lean untuk dapat mengindentifikasi aktivitas yang tidak bernilaitambah, mencari sumber penyebab dan kemudian merumuskan rekomendasi untuk dapat mengurangi ataumenghilangkannya. Berdasarkan hasil mapping proses dengan cara observasi, pembuatan Flow ProcessChart dan Value Stream Mapping diketahui masalah yang utama adalah proses pengeringan merupakanwaktu proses yang terpanjang sehingga berpotensi sebagai bottleneck. Selain itu, terdapat masalah seringnyaterjadi kecelakaan kerja dan keseluruhan proses yang dilakukan secara manual. Hasil dari studi inimerekomendasikan agar UKM melakukan perubahan layout, mengembangkan alat bantu untuk proseshandling bahan baku dan meningkatkan keamanan dalam melakukan proses produksi. Pengaplikasian
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS UMKM DENGAN PENDEKATAN MANAJEMEN MANUFAKTUR BERKELANJUTAN Dewanti Anggrahini; Rindi Kusumawardani; Yudha Prasetyawan; Putu Dana Karningsih; Moses Laksono Singgih; Hari Supriyanto; Nani Kurniati; Inggrita Putri Kusuma Wardani; Amelia Santoso; Muhammad Ryan Nur Haq; Sofyan Atsauri; Adji Sepvian Fadillah Budiono
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 3. Kapasitas Daya Saing UMKM dan BUMDES
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.16 KB) | DOI: 10.18196/ppm.33.231

Abstract

Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan sektor strategis yang memberikankontribusi sangat besar pada pendapatan negara. Dua daerah yang memiliki potensi besar dalampengembangan UMKM di Jawa Timur adalah Kabupaten Malang dan Kabupaten Kediri, yang memilikihampir 500.000 UMKM. Kualitas merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan olehUMKM. Secara umum, UMKM memahami bahwa kualitas perlu untuk dijaga dan ditingkatkan, namunsebagian besar UMKM belum memahami bagaimana cara untuk dapat mengimplementasikan pada sistemyang telah berjalan. Berdasarkan analisa kondisi eksisting tersebut, kegiatan pengabdian kepadamasyarakat ini didesain untuk membantu meningkatkan pengetahuan UMKM di Desa Sanankerto,Kabupaten Malang dan Desa Papar Kabupaten Kediri terkait dengan bagaimana meningkatkanproduktivitas dengan pendekatan manajemen berkelanjutan. Berdasarkan data yang terkumpul baik melaluipengamatan di lapangan dan FGD dengan beberapa UMKM, dihasilkan empat jenis modul pelatihan yangterdiri dari Modul 1 Pengembangan Produk dan Voice of Customer, Modul 2 Layout Produksi danPersediaan, Modul 3 Waktu Produksi dan Availabilitas, dan Modul 4 Pemasaran dan Produktivitas. Darihasil pelatihan modul 2 didapatkan rata-rata waktu skenario 2 lebih cepat yaitu 51,76 detik dibandingkanskenario 1 yaitu 138.89 detik. Untuk modul 3 didapatkan hasil skenario 2 lebih cepat yaitu 90,40 detikdibandingkan dengan skenario 1 yaitu 194,88 detik. Dalam jangka panjang, diharapkan terciptapengembangan UMKM secara mandiri.
IDENTIFICATION OF SALT DEVELOPMENT PROBLEM : A PRELIMINARY ON UNDERSTANDING LOCAL SALT PROBLEM IN INDONESIA Iffan Maflahah; Budisantoso Wirjodirdjo; Putu Dana Karningsih
AGROINTEK Vol 14, No 2 (2020)
Publisher : Agroindustrial Technology, University of Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrointek.v14i2.7159

Abstract

Salt is a strategic commodity that needs to be maintained. The salt problem has not resolved, so it is necessary to find the right solution for salt development. The study was carried out in Sampang Regency as a salt-producing area which was proposed for salt approval and formulated a policy for salt development. The research method used is the DPSIR method (Driving Power /; Pressure; State; Impact; Response). The main problems with developing salt are the impartiality of local salt prices, the supply chain system, changes in pond function, climate uncertainty, and inadequate infrastructure. Efforts must be made to develop salt are the modernization of the production process, controlled of salt price regulations, market search, improvement of human resources and structuring of supporting facilities for salt production should be carried out.
IMPLEMENTASI KONSEP LEAN PADA AKTIVITAS PEMELIHARAAN PT. PJB UP GRESIK Gede Bima Nugraha; Putu Dana Karningsih; Hari Supriyanto
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.06 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.1535

Abstract

PT. PJB UP Gresik merupakan pembangkit energi listrik yang berada di Gresik, Jawa Timur. PT. PJB UP Gresik berusaha mencapai peningkatan kesiapan, keandalan, dan efisiensi yang merupakan target utama dari proses unit pembangkitan, dengan perencanaan dan pengendalian pemeliharaan yang disebut dengan Work Planning & Control (WP&C). Walaupun PT. PJB UP Gresik telah menggunakan sistem WP&C, kegiatan pemeliharaan pembangkit yang dilakukan masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan pengukuran performansi model Overall Measure of Maintenance Performance, hanya beberapa faktor indikator perhitungan yang telah memenuhi target, yaitu Overdue tasks, Degree of scheduling, Evaluation of preventive maintenance and predicitve maintenance dan Emergency man-hours. Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk meningkatkan efisiensi aktivitas pemeliharaan yang salah satunya dengan mengurangi pemborosan atau waste. Penelitian ini diterapkan konsep Lean performansi model Overall Measure of Maintenance Performance, Value Stream Maintenance Mapping (VSMM) dan Risiko. Model performansi digunakan untuk mengukur aktivitas awal perawatan dan menggunakan konsep lean untuk mendeteksi waste. Waste yang terdeteksi dikaitkan dengan risiko kegagalan unit pembangkit
Pengelolaan Risiko pada Updating Computer Integrated Manufacturing (CIM) di Perusahaan Pakan Ternak Wiwin Widiasih; Putu Dana Karningsih
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.742 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i1.2818

Abstract

Risiko adalah kemungkinan terjadinya penyimpangan dari harapan yang dapat menimbulkan kerugian. Pengelolaan risiko yang baik akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Sama dengan pelaksanaan proyek-proyek yang lain, maka updating CIM di perusahaan ini tidak tertutup kemungkinan terjadinya risiko. Maka peneliti akan menerapkan manajemen risiko untuk updating CIM. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran potensi risiko yang muncul ketika melakukan updating pada CIM dan memberikan rekomendasi penanganan risiko untuk proyek serupa di masa akan datang. Pengelolaan risiko dilakukan dengan mengadopsi framework ISO 31000:2009. Pada penelitian ini, konsep implementasi sistem/updating CIM mengadopsi konsep Meyfroidt sebagai kerangka kerja untuk mengidentifikasi risiko. Identifikasi risiko dilakukan dengan berdasarkan pada aktivitas, kemudian risiko yang telah teridentifikasi diklasifikasikan ke dalam empat aspek risiko yaitu technical, human resources, organization and control, dan financial. Risiko yang paling banyak muncul adalah aspek human resources. Penanganan risiko dilakukan dengan mencari hubungan keterkaitan sebab akibat antar risiko ekstrim. Dalam updating CIM selanjutnya, perusahaan perlu memperhatikan aspek human resources karena risiko yang diidentifikasi banyak disebabkan karena kurangnya kompetensi SDM. Selain itu memperhatikan permasalahan dalam hal ketidakakuratan engineering design, koordinasi antar anggota tim, pengiriman alat/mesin oleh supplier, dan kecelakaan kerja.
Penerapan Lean Manufacturing Untuk Mereduksi waste di PT ARISU Farah Widyan Hazmi; Putu Dana Karningsih
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.394 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.1777

Abstract

PT ARISU merupakan perusahaan job order yang menghasilkan packaging dalam bentuk lembaran, roll dan tube. PT ARISU berusaha untuk selalu meningkatkan keunggulannya agar dapat bersaing. Peningkatan keunggulan ini dilakukan dengan salah satu caranya adalah dengan meminimasi waste (pemborosan). Selama proses produksi terjadi adanya pemborosan antara lain inappropriate processing, unnecessary inventory, waiting dan defect. Lean Manufacturing merupakan pendekatan yang bertujuan untuk meminimasi pemborosan yang terjadi pada aliran proses produksi. Pemborosan tersebut akan dicari akar penyebabnya menggunakan root cause analysis. Setelah diketahui akar penyebabnya maka dilakukan perhitungan risk rating menggunakan analisa resiko untuk mengetahui akar penyebab yang paling berpotensial. Kemudian dilakukan pemilihan alternatif usulan perbaikan dengan empat alternatif usulan perbaikan yang dapat dipilih antara lain adanya tanda atau label peringatan pada setiap station, pelatihan mengenai autonomous maintenance, pembuatan mesin harian yang terjadwal dan adanya red taggimg. Pada pemilihan usulan alternatif perbaikan didapatkan usulan alternatif perbaikan terbaik adalah menyelenggarakan pelatihan autonomous maintenance dan pembuatan mesin harian yang terjadwal.
EVALUASI PERFORMANSI DAN STRATEGI PERBAIKAN PADA LINI PRODUKSI PRESS FORMING DI PT DIRGANTARA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN LEAN ASSESSMENT DAN LEAN MANUFACTURING Imandio Wicaksono; Putu Dana Karningsih
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.5 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.25444

Abstract

PT Dirgantara Indonesia merupakan industri pesawat terbang yang telah mengimplementasikan konsep lean manufacturing sejak tahun 2013. Namun, masih terdapat permasalahan pada proses produksinya, diantaranya adalah tidak tercapainya target SQCDP (Safety, Quality, Cost, Delivery & People) dan lead time produksi yang tinggi. Permasalahan tersebut menunjukkan bahwa implementasi lean manucaturing belum sesuai dengan rencana, sehingga perlu untuk dilakukan penilaian (lean assessment) dan perbaikan terhadap implementasi lean manufacturing tersebut. Dalam Tugas Akhir ini, lean assessment dilakukan dengan cara kuantitatif dan kualitatif. Dimensi yang diukur adalah efektivitas waktu, kualitas, proses, biaya, sumber daya manusia, pengiriman, pelanggan dan inventory. Setelah dilakukan pengukuran nilai leanness setiap dimensi digambarkan value stream mapping dan activity classification serta ditentukan dimensi dan waste kritis dengan borda count method. Kemudian dilakukan analisa penyebab waste kritis, analisa dampak permasalahan, penyusunan rekomendasi perbaikan, dan perhitungan nilai NPV untuk alternatif perbaikan terpilih. Berdasarkan hasil lean assessment, diketahui 3 dimensi kritis yaitu sumber daya manusia, pengiriman, dan efektivitas waktu. Value stream mapping yang diperoleh menunjukkan value added time sebesar 2.512 menit dari production lead time sebesar 18.844 menit. Output dari metode borda menunjukkan bahwa waiting, motion, dan transportation merupakan waste kritis.  Untuk meminimasi pemborosan tersebut, perlu dilakukan penentuan jumlah mesin, operator, dan material handling yang optimal serta perhitungan jumlah sampling pada proses inspeksi.