Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) DALAM MATERI DAN SOAL PADA BUKU PELAJARAN BAHASA INDONESIA SMA TERBITAN KEMENDIKBUD RI Miftakhul Huda; Eko Purnomo; Desy Anggraini; Dinda Hapsari Prameswari
Prasi: Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajarannya Vol. 16 No. 02 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.269 KB) | DOI: 10.23887/prasi.v16i02.40671

Abstract

ABSTRAK Buku teks pelajaran merupakan salah satu unsur penting dalam terlaksananya pembelajaran. Tingkat soal dan materi mempengaruhi peserta didik dalam berpikir. Tujuan penelitian ini adalah memetakan Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam materi dan soal yang ada di dalam buku pelajaran Bahasa Indonesia SMA yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah buku pelajaran bahasa Indonesia siswa jenjang SMA terbitan Kemendikbud. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah materi-materi dan soal-soal yang mengandung unsur HOTS yang terdapat dalam buku pelajaran Bahasa Indonesia terbitan Kemendikbud. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak, dokumentasi dan dilanjutkan dengan teknik catat. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis interaktif yang kemudian dilanjutkan dengan content analysis.  Hasil kajian ini menunjukkan level HOTS yang ditemukan dalam soal dan materi buku pelajaran bahasa Indonesia SMA Kemendikbud pada level C4, C5, dan C6. Adapun materi kelas X dan XI didominasi oleh HOTS yaitu pada tingkat C4 dan kelas XII didominasi HOTS tingkat C6. Adapun soal HOTS dalam buku pelajaran bahasa Indonesia SMA adalah kelas X terdapat 42 soal HOTS, kelas XI terdapat 9 soal HOTS, dan XII terdapat 22 soal HOTS. Kelas X dan XI didominasi oleh C4 dan kelas XII didominasi oleh C6. Soal dan materi yang mengandung HOTS dapat membiasakan siswa untuk berpikir secara kritis. Berdasarkan hal tersebut buku terbitan Kemendikbud layak untuk dijadikan sebagai buku penunjang dalam pembelajaran, tetapi masih perlu ditingkatkan jumlah soal dan materi yang berorientasi HOTS.Kata kunci: buku teks pelajaran; Higher Order Thinking Skills; materi; soal; tingkat berpikir ABSTRACTTextbooks are one of the important elements in the implementation of learning. The level of questions and materials affect students in thinking. The purpose of this study was to map Higher Order Thinking Skills (HOTS) in the materials and questions contained in high school Indonesian language textbooks published by the Ministry of Education and Culture. This research is a qualitative descriptive study. The source of the data in this study is the Indonesian language textbook for high school students published by the Ministry of Education and Culture. The data collected in this study are materials and questions that contain elements of Higher Order Thinking Skills contained in Indonesian language textbooks published by the Ministry of Education and Culture. Data collection in this study used library techniques, listening techniques, and note-taking techniques. The data analysis technique used in this research is interactive analysis. Class X and XI are dominated by HOTS at level C4 and class XII is dominated by HOTS at C6 level. The HOTS questions in the Indonesian language textbooks for high school (SMA) level are that in class X there are 42 HOTS questions, in class XI there are 9 HOTS questions, and in XII there are 22 HOTS questions. Class X and XI are dominated by C4 and class XII is dominated by C6. Questions and materials containing HOTS can familiarize students to think critically. Based on this, the books published by the Ministry of Education and Culture deserve to be used as supporting books in learning, but still need to increase the number of questions and materials that are HOTS-oriented.Keywords : textbooks; Higher Order Thinking Skills; material; questions
ANALISIS GEJALA BAHASA PADA SURAT DINAS DI KANTOR DESA PENGKOL NGUTER SUKOHARJO [Analysis of Language Symptoms in Service Letters in The Village Office Of Pengkol Nguter Sukoharjo] Desy Anggraini; Yakub Nasucha
TOTOBUANG Vol. 9 No. 2 (2021): TOTOBUANG: EDISI DESEMBER 2021
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/ttbng.v9i2.305

Abstract

Official letters are one of the written languages used in government agencies or organizations. Official letters sometimes do not pay attention to the correct grammatical rules. This study aims to analyze the language phenomena in official letters of the Pengkol Village Office, Nguter, Sukoharjo. This research is qualitative research using descriptive method. The data used in this study are language phenomena contained in the official lettesr of the Pengkol Village Office. The source of data in this research is an official letter made by employees of the Pengkol Village Office. The data collection technique used is the literature review, listening, and note-taking. The data analysis technique used is qualitative technique. The results of this study indicate that the language phenomena found in official letters of the Pengkol Village Head Office are interference, hypercorrection, pleonasm, and contamination. Out of the four forms of those phenomena, the most frequesnt is hypercorrection, while the least is interference. Surat dinas merupakan salah satu bahasa tulis yang digunakan dalam instansi pemerintah atau organisasi. Dalam surat dinas terkdang tidak memperhatikan penulisan yang sesuai dengan kaidah penggunaan bahasa yang benar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gejala bahasa yang ada dalam penulisan surat dinas di Kantor Desa Pengkol, Nguter, Sukoharjo. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu gejala bahasa yang terdapat dalam surat dinas Kantor Desa Pengkol. Adapun sumber data dalam penenlitian ini adalah surat dinas yang dibuat oleh pegawai Kantor Desa Pengkol.  Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik pustaka, simak, dan catat. Adapun teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gejala bahasa yang ditemukan dalam penulisan surat dinas Kantor Kepala Desa Pengkol, yaitu gejala interferensi, gejala hiperkorek, pleonasme, dan kontaminasi. Dari keempat bentuk gejala tersebut, gejala bahasa yang sering mucul adalah bentuk gejala bahasa hiperkorek, sedangkan yang paling sedikit yaitu bentuk gejala bahasa interferensi.
Analisis Kesalahan Gaya Bahasa pada Iklan Produk Minuman di Televisi Rizky Aziska Putrianasari; Delvia Anggita Pradana; Desy Anggraini; Sri Waljinah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang Sosial Ekonomi dan Psikologi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.253 KB)

Abstract

Penelitian ini berfungsi Untuk mengetahui gaya bahasa yang ambigupada produk ikaln minuman di televisi dan untuk mengetahui maknayang terkandung dalam iklan produk minuman di televisi. penelitimenggunakan teori gaya bahasa dari Gorys Keraf dan Tarigan.Penelitian ini menggunakan metode penelitian diskriptif kualitatif.Jenis data yang di pakai dalam penyusunan penelitian ini adalahsumber data bertulis dan foto dokumentasi. Penelitian ini dilakukandengan cara mencari, mengumpukan, mengolah dan menganalisidata hasil penelitian tersebut. Subjek penelitian ini adalah sloganiklan produk minuman yang ditayangkan ditelevisi. Tekikpengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Temuanpenelitin dilapangan berupa slogan iklan yang mengguankan gayabahsa ambugu dan makna yang terkandung dalam iklan tersebut.Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti dapat menyimpulkanbahwa diketahui dari tujuh slogan mengandung gaya bahasa yangambigu. Hasil analisi tersebut terdiri dari enam gaya bahasahiperbola dan satu gaya bahasa personifikasi. Satu sloganmengandung unsur internal dan eksternal wacana. Hal ini dilakukanuntuk menimbulkan efek penguatan makna produk atau memberi efeklebih dalam mempengaruhi alam bawah sadar produk iklanminuman. Gaya bahasa hiperbola dan personifikasi yang memilikikemampuan persuasi untuk mempengaruhi konsumen, agar maumembeli produk yang dipromosikan
Pendampingan Penguatan Literasi Digital di SD Muhammadiyah Program Khusus Baturan dan SD Muhammadiyah Plus Malangjiwan Laili Etika Rahmawati; Harun Joko Prayitno; Agus Budi Wahyudi; Dini Restiyanti Pratiwi; Dipa Nugraha; Melati Beauty; Eko Purnomo; Tiara Surya Madani; Laily Rahmatika; Desy Anggraini; Riyani Eka Arnumasari; Dhimas Arsyad Arrajiv; Winda Dwi Lestari
Warta LPM WARTA LPM, Vol. 25, No. 4, Oktober 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (801.764 KB) | DOI: 10.23917/warta.v25i4.617

Abstract

Digital literacy must be instilled as early as possible, starting at least formally from elementary schools (SD). However, digital literacy learning in elementary schools has not been implemented effectively. Some schools still encounter obstacles, one of which is caused by the limitation and availability of digital literacy devices or media in schools. This obstacle was also experienced by the Muhammadiyah Special Program Elementary School of Baturan and the Muhammadiyah Plus Elementary School Malangjiwan. Basic digital literacy skills, such as using a common word processor like Microsoft Word, have not been fully mastered by students, whilst these skills are very important for them to master in this digital era. This community service was carried out by providing direct assistance to students to use Microsoft Word. The stages in this activity were starting from observation, pre-test, to post-test in using Microsoft Word. The hands-on mentoring method allowed students to learn to recognize and use Microsoft Word. This community service shows that there has been an increase in students’ competence in understanding Microsoft Word through the given activities, students have real experience to use word processor, and students' digital literacy improve. It is expected that in the future, students who already have the initial ability to use word processor from the results of this community service program, will improve their skills more and the school can support it by continuing this kind of activity through a digital literacy enhancement program.
Analisis Kesalahan Gaya Bahasa pada Iklan Produk Minuman di Televisi Rizky Aziska Putrianasari; Delvia Anggita Pradana; Desy Anggraini; Sri Waljinah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang Sosial Ekonomi dan Psikologi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berfungsi Untuk mengetahui gaya bahasa yang ambigupada produk ikaln minuman di televisi dan untuk mengetahui maknayang terkandung dalam iklan produk minuman di televisi. penelitimenggunakan teori gaya bahasa dari Gorys Keraf dan Tarigan.Penelitian ini menggunakan metode penelitian diskriptif kualitatif.Jenis data yang di pakai dalam penyusunan penelitian ini adalahsumber data bertulis dan foto dokumentasi. Penelitian ini dilakukandengan cara mencari, mengumpukan, mengolah dan menganalisidata hasil penelitian tersebut. Subjek penelitian ini adalah sloganiklan produk minuman yang ditayangkan ditelevisi. Tekikpengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Temuanpenelitin dilapangan berupa slogan iklan yang mengguankan gayabahsa ambugu dan makna yang terkandung dalam iklan tersebut.Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti dapat menyimpulkanbahwa diketahui dari tujuh slogan mengandung gaya bahasa yangambigu. Hasil analisi tersebut terdiri dari enam gaya bahasahiperbola dan satu gaya bahasa personifikasi. Satu sloganmengandung unsur internal dan eksternal wacana. Hal ini dilakukanuntuk menimbulkan efek penguatan makna produk atau memberi efeklebih dalam mempengaruhi alam bawah sadar produk iklanminuman. Gaya bahasa hiperbola dan personifikasi yang memilikikemampuan persuasi untuk mempengaruhi konsumen, agar maumembeli produk yang dipromosikan