Official letters are one of the written languages used in government agencies or organizations. Official letters sometimes do not pay attention to the correct grammatical rules. This study aims to analyze the language phenomena in official letters of the Pengkol Village Office, Nguter, Sukoharjo. This research is qualitative research using descriptive method. The data used in this study are language phenomena contained in the official lettesr of the Pengkol Village Office. The source of data in this research is an official letter made by employees of the Pengkol Village Office. The data collection technique used is the literature review, listening, and note-taking. The data analysis technique used is qualitative technique. The results of this study indicate that the language phenomena found in official letters of the Pengkol Village Head Office are interference, hypercorrection, pleonasm, and contamination. Out of the four forms of those phenomena, the most frequesnt is hypercorrection, while the least is interference. Surat dinas merupakan salah satu bahasa tulis yang digunakan dalam instansi pemerintah atau organisasi. Dalam surat dinas terkdang tidak memperhatikan penulisan yang sesuai dengan kaidah penggunaan bahasa yang benar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gejala bahasa yang ada dalam penulisan surat dinas di Kantor Desa Pengkol, Nguter, Sukoharjo. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu gejala bahasa yang terdapat dalam surat dinas Kantor Desa Pengkol. Adapun sumber data dalam penenlitian ini adalah surat dinas yang dibuat oleh pegawai Kantor Desa Pengkol. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik pustaka, simak, dan catat. Adapun teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gejala bahasa yang ditemukan dalam penulisan surat dinas Kantor Kepala Desa Pengkol, yaitu gejala interferensi, gejala hiperkorek, pleonasme, dan kontaminasi. Dari keempat bentuk gejala tersebut, gejala bahasa yang sering mucul adalah bentuk gejala bahasa hiperkorek, sedangkan yang paling sedikit yaitu bentuk gejala bahasa interferensi.