Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL DAUN PAKOBA MERAH Syzygium sp PADA TIKUS PUTIH Rattus norvegicus YANG DIINDUKSI ALOKSAN Sonia Irniati Rorong; Joke L. Tombuku; Olvie S. Datu; Ferdy A. Karauwan
Majalah INFO Sains Vol 1 No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Kristen Indonesia Tomohon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.236 KB) | DOI: 10.55724/jis.v1i2.15

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas daun Pakoba Merah sebagai antidiabetes dan untuk mengetahui dosis efektif daun Pakoba Merah yang menunjukkan efek antidiabetes terhadap tkus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi aloksan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental (percobaan) di laboratorium. Sebanyak 12 ekor tikus dibagi dalam 4 kelompok dimana setiap kelompok sebanyak 3 ekor tikus. Kelompok I yaitu sebagai kontrol negatif pemberian aloksan 90 mg/kg BB, kelompok II sebagai kontrol positif pemberian aloksan 90 mg/kg BB dan diikuti dengan glibenklamid 0,45 mg/kg BB, kelompok III pemberian aloksan 90 mg/kg BB dan diikuti dengan ekstrak etanol daun Pakoba Merah 150 mg/kg BB, kelompok IV pemberian aloksan 90 mg/kg BB dan diikuti dengan ekstrak etanol daun Pakoba Merah 300 mg/kg BB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol daun Pakoba Merah dapat menurunkan kadar glukosa darah. Dosis 150 mg/kg BB memiliki persentase penurunan kadar glukosa darah pada hari ke 7 dan hari ke 14 masing-masing sebesar 68,10% dan 69,6%. Dosis 300 mg/kg BB memiliki persentase penurunan kadar glukosa darah pada hari ke 7 dan hari ke 14 masing-masing sebesar 30% dan 46,5%. Dosis 150 mg/kg BB lebih efektif sebagai antidiabetes dibandingkan dengan dosis 300 mg/kg BB. Pemberian ekstrak etanol daun Pakoba Merah juga dapat memperbaiki kerusakan sel-sel β-pankreas pada tikus putih yang diinduksi aloksan
PENGARUH PEMBERIAN ETINIL ESTRADIOL TERHADAP PERUBAHAN HISTOLOGI UTERUS TIKUS PUTIH Rattus norvegicus Febrindah E. Tambalean; Joke L. Tombuku; Olvie S. Datu; Vlagia I. Paat
Majalah INFO Sains Vol 2 No 1 (2021): April 2021
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Kristen Indonesia Tomohon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1006.957 KB) | DOI: 10.55724/jis.v2i1.19

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk merupakan masalah yang mengkhawatirkan sehingga usaha untuk menekan jumlah penduduk dilakukan dengan pemakaian kontrasepsi, salah satunya adalah kontrasepsi oral. Salah satu komposisi kontrasepsi oral adalah hormon estrogen, dan yang sering digunakan ialah etinil estradiol. Hormon alami dari etinil estradiol ialah estradiol yang berasal dari ovarium. Pemberian etinil estradiol terhadap uterus menyebabkan perubahan aktivitas dan struktur uterus sehingga perlu dilakukan pengamatan secara langsung untuk melihat perubahan yang terjadi. Pengamatan ini harus dilakukan secara histologi tetapi karena tidak dapat dilakukan pada manusia maka diperlukan hewan uji sebagai model, yaitu hewan uji tikus putih. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati perubahan histologi efek estrogenik dari etinil estradiol pada uterus tikus putih. Hasil pengamatan pengaruh etinil estradiol secara langsung terhadap uterus tikus putih dapat memberikan informasi serta membantu pengembangan etinil estradiol sebagai kontrasepsi oral. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium. Dilakukan pembagian 2 kelompok, yaitu kelompok 1 adalah tikus tanpa pemberian etinil estradiol dan kelompok 2 adalah tikus dengan pemberian etinil estradiol, dengan jumlah keseluruhan tikus percobaan ialah 8 tikus Pengaruh pemberian etinil estradiol terhadap uterus terlihat pada setiap fase siklus estrus tikus, walaupun terlihat sangat jelas pada kelenjar uterus di dua fase yakni fase estrus dan diestrus. Dalam pengamatan terlihat tidak ada peningkatan kelenjar uterus pada fase estrus, padahal kelenjar uterus pada fase ini sangat penting untuk pengeluaran zat yang dibutuhkan dalam kelangsungan dan perkembangan embrio, selain itu berfungsi dalam sintesis selaput lendir untuk transportasi sperma. Sedangkan terjadi peningkatan kelenjar uterus pada fase diestrus setelah pemberian etinil estradiol, padahal fase ini adalah fase istirahat tikus dan tidak ada aktivitas kelamin.
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL AKAR TAKOKAK Solanum torvum Swartz SEBAGAI ANTIINFLAMASI PADA TIKUS PUTIH Rattus norvegicus Heti Y. Maarebia; Joke L. Tombuku; Olvie S. Datu; Selvana S. Tulandi
Majalah INFO Sains Vol 2 No 1 (2021): April 2021
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Kristen Indonesia Tomohon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.623 KB) | DOI: 10.55724/jis.v2i1.23

Abstract

Takokak merupakan salah satu tanaman yang telah lama digunakan sebagai obat tradisional di Indonesia salah satunya sebagai antiiflamasi. Penelitian ini bertujuan : untuk mengetahui efektivitas dari ekstrak akar takokak pada penyembuhan inflamasi. Diduga bahwa pemberian dosis ekstrak akar takokak berpengaruh terhadap udem. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah dengan variabel terikat adalah volume udem dan variabel bebasnya adalah dosis ekstrak akar takokak 10%, 20% dan 40%, masing-masing perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa volume udem rata-rata terbesar terjadi pada jam kedua dan kemudian berangsur-angsur menurun sampai jam keduabelas. Pengamatan terhadap persen penghambatan antiinflamasi pada jam keduabelas menunjukkan bahwa uji dosis 10% memberikan efek penghambatan udem sebesar 33,81%, uji dosis 20% memberikan efek penghambatan udem sebesar 71,12%, dan uji dosis 40% memberikan efek penghambatan udem yang maksimal yaitu sebesar 88,23%.
Identifikasi Formalin Pada Ikan Teri Kering Yang Beredar Di Pasar Tradisional Girian Dan Winenet Di Kota Bitung Rafika Madonsa; Olvie S. Datu; Amal R. Ginting; Silvana L. Tumbel; Joke Luise Tombuku
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.095 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i2.107

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi ada tidaknya kandungan formalin pada ikan teri-teri kering yang beredar di pasar tradisional di Kota Bitung. Jenis penelitian ini yaitu uji laboratorium untuk mengetahui kandungan formalin melalui pereaksi Schiff, pereaksi KMnO4 0,1 N, dan test kit formalin. Sampel yang digunakan adalah 3 sampel Ikan teri kering yang dijual dipasar winenet dan girian di Kota Bitung. Hasil identifikasi kandungan formalin pada ikan teri yang dijual di pasar tradisional dikota Bitung yakni pasar winenet dan girian dengan menggunakan pereaksi KMnO4 dan Schiff positif mengandung formalin dan menggunakan teskit negatif.
Evaluasi Tingkat Pengetahuan Dan Kepatuhan Penggunaan Obat Pada Pasien Hipertensi Di Puskesmas Tinoor Kota Tomohon Desiana Tileng; Olvie S. Datu; Nerni O. Potalangi; Sonny Untu
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.425 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i2.121

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat pengetahuan dan kepatuhan penggunaan obat pada pasien hipertensi di Puskesmas Tinoor. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis observasional dengan rancangan cross sectional dan evaluasi melalui kuesioner/angket untuk mengukur tingkat pengetahuan dan kuesioner MMAS-8 untuk mengukur kepatuhan. Hasil penelitian yang diperoleh untuk tingkat pengetahuan termasuk kategori baik sebesar 87,66%, temasuk kategori cukup sebesar 3,90%, dan termasuk kategori kurang sebesar 8,44%, sedangkan hasil untuk kepatuhan sebesar 29,87% termasuk kepatuhan tinggi, termasuk kepatuhan sedang sebesar 37,66%, dan termasuk kepatuhan rendah sebesar 32,47%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat pengetahuan penggunaan obat pada pasien hipertensi di Puskesmas Tinoor termasuk kategori baik dan tingkat kepatuhan penggunaan obat pada pasien hipertensi di Puskesmas Tinoor berada pada kepatuhan sedang.