Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN DANAU SINGKARAK MELALUI PENGEMBANGAN IKAN BILIH ASAP Deivy Andhika Permata; Delvi Yanti
BULETIN ILMIAH NAGARI MEMBANGUN Vol 1 No 4 (2018)
Publisher : LPPM (Institute for Research and Community Services) Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (797.795 KB) | DOI: 10.25077/buletin ilmiah nagari membangun.v1i4.42

Abstract

One of the main results is the fish bilih Singkarak Lake. Fish Bilih (Mystacoleuseus padangensis) is a worldwide endemic fish found only in Singkarak Lake. Fish quickly experiencing a process of decay compared with other materials including fish bilih man. One way of preserving fish, among others, by way of fumigation. The objectives and specific targets are achieved on KKN-PPM activities: 1. Obtain a method of curing fish bilih as a preservative as well as to add flavor and retain quality bilih fish. 2. The method of packing fish bilih obtain interesting, durable, and hygienic. The method applied activities, can be reached through the approach to the fishermen to grow and increase the motivation for the development of the fish so that the smoke bilih KKN-PPM program is implemented well received. The activities carried out by the method of participative and action in the community of fishermen target group. This activity by students participating in KKN PPM together with partner groups (PNPS) and goverment Nagari Singkarak. Fish bilih result smoke in these activities has a water content of 9.08% fish skin that looks shiny.
Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Danau Singkarak melalui Pengembangan iIkan Bilih Asap Delvi Yanti; Deivy Andhika Permata
Jurnal Pengabdian Warta Andalas Vol 23 No 4 (2016): Warta Pengabdian Andalas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the main results is the fish bilih Singkarak Lake. Fish Bilih (Mystacoleuseus padangensis) is a worldwide endemic fish found only in Singkarak Lake. Fish quickly experiencing a process of decay compared with other materials including fish bilih man. One way of preserving fish, among others, by way of fumigation. The objectives and specific targets are achieved on KKN-PPM activities: 1. obtain a method of curing fish bilih as a preservative as well as to add flavor and retain quality bilih fish. 2. The method of packing fish bilih obtain a unique, modern, durable, and varied and hygienic, and 3. obtain bilih smoked fish in attractive packaging. The method applied activities, can be reached through the approach to the fishermen to grow and increase the motivation for the development of the fish so that the smoke bilih KKN-PPM program is implemented well received. The activities carried out by the method of participative and action in the community of fishermen target group. KKN-PPM followed by 32 students. In this activity has created and delivered two units of smoked fish to a group of Petani Nelayan Pasir Singkarak (PNPS), and the inauguration of the central fish bilih Singkarak Like by subdistrict X Koto Singakarak which was also attended by the Chairman BPKKN Andalas University. This activity by students participating in KKN PPM together with partner groups (PNPS) and goverment Nagari Singkarak. Fish bilih result smoke in these activities has a water content of 9.08% fish skin that looks shiny.
Pemanfaatan Sludge Hasil Ikutan Biogas Dari Kotoran Sapi Untuk Pembuatan Kompos Pada Kelompak Tani Indah Sakato Kenagarian Kasang Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman Delvi Yanti; Santosa Santosa; Eri Gas Ekaputra; Mislaini Mislaini; Omil Charmyn Chatib; Fadli Irsyad
Warta Pengabdian Andalas Vol 23 No 1 (2016): Warta Pengabdian Andalas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk mentransfer pengetahuan dan teknologi pemanfaatan sludge hasil ikutan biogas dari kotoran sapi untuk pembuatan kompos, sehingga petani dapat menyediakan pupuk secara mandiri.Metode yang digunakan dalam mentransfer pengetahuan dan teknologi pemanfaatan sludge hasil ikutan biogas dari kotoran sapi untuk pembuatan kompos adalah penyuluhan dan percontohan atau demonstrasi.Penyuluhan disampaikan menggunakan metode atau sistem Focus Group Discussion (FGD). Percontohan atau demostrasi dilakukan di lokasi pengabdian yang meliputi bagaimana cara atau proses pembuatan kompos (perbandingan banyaknya sludge dengan bahan kompos lain).Hasil kegiatan adalah kelompok tani Indah Sakato telah memahami carapembutan kompos dengan memanfaatan sludge hasil ikutan biogas dari kotoran sapi. Dari hasil percontohan bahan campuran yang terbaik dalam pembuatan kompos untuk sludge hasil ikutan biogas dari kotoran sapi adalah eceng gondok, karena kandungan unsur N, P, dan K yang paling besar dibandingkan dengan bahan yang lain dan juga memenuhi standar kualitas kompos berdasarkan (SNI 19-7030-2004).
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TANI MELALUI PENGEMBANGAN IKAN ASAP DAN PENGGUNAAN ASAP CAIR UNTUK MENAMBAH CITA RASA DAN KUALITAS IKAN OLAHAN Delviyanti Delviyanti; Deivy Andhika Permata
Jurnal Pengabdian Warta Andalas Vol 24 No 4 (2017): Warta Pengabdian Andalas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan merupakan salah satu komodi unggulan bidang pertanian di Nagari Tarung-tarung. Hampir setiap keluarga mempunyai kolam untuk budidaya ikan, dengan luas ± 2 ha/ keluarga dan panen rata-rata ± 2 ton/lahan. Selama ini masyarakat pembudidaya ikan Nagari Tarung-tarung menjual ikan dalam keadaan mentah (ikan segar). Dalam pemasaran hasil panen, hal yang menjadi masalah utama bagi masyarakat yaitu saat umur panen ikan sudah layak tetapi harga jual ikan di pasaran turun, hal yang pasti terjadi yaitu masyarakat mengalami kerugian, bahkan hasil panen tidak mampu menutupi biaya produksi. Salah satu upaya untuk membantu memecahkan masalah yang dialami oleh masyarakat pembudidaya ikan di Nagari Tarung-tarung Kecamatan Rao adalah memvariasikan penjualan ikan segar dengan ikan olahan. Sementara pada proses penyimpan menerapkan cara-cara pengemasan yang unik, modern, tahan lama, dan higienis sehingga konsumen tertarik dengan ikan asap dan ikan olahan tersebut. Tujuan yang hendak dicapai pada kegiatan KKN-PPM: 1) Memperoleh metode pengolahan ikan segar menjadi produk olahan ikan (bakso, naugget, dan kerupuk); 2) Memperoleh metode pengemasan produk olahan ikan yang unik, modern, tahan lama, dan higienis; 3) Memperoleh produk olahan ikan (bakso, naugget, dan kerupuk) dalam kemasan yang siap untuk dipasarkan sehingga masyarakat memperoleh keuntungan dan dapat meningkatkan pendapatannya; dan 4) Terbentuknya sentra produk olahan ikan (bakso, naugget, dan kerupuk) yang berkelanjutan. Metode kegiatan yang akan diterapkan, dapat ditempuh melalui pendekatan pada masyarakat pembudidaya ikan untuk menumbuhkan dan meningkatkan motivasi untuk pengembangan produk olahan ikan sehingga Program KKN-PPM yang akan diterapkan dapat diterima dengan baik. Kegiatan dilakukan dengan metode partisifatif dan aksi pada kelompok masyrakat sasaran. Jadi pelaksanaan program KKN-PPM dilakukan dengan melibatkan masyarakat setempat dan mahasiswa menjadi fasilitator. Metode yang akan dilakukan adalah penyuluhan, praktek pembuatan produk ikan olahan, penyuluhan, dan pendampingan. Kegiatan yang dilakukan meliputi: 1). Penerjunan mahasiswa ke lokasi KKN-PPM; 2). Lokakarya rencana program; 3). Penyuluhan, pelatihan, pendampingan, dan praktek pembuatan produk ikan olahan (bakso, nugget, dan kerupuk) pada kelompok sasaran; 4). Penyuluhan, pelatihan, pendampingan, dan praktek pengemasan produk ikan olahan pada kelompok sasaran. Kegiatan KKN-PPM ini diikuti oleh 30 orang mahasiswa yang berasal dari disiplin ilmu yang beragam. Kegiatan yang telah dilakukan adalah pembekalan, pelatihan, dan sosialisasi program kepada masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa peserta KKN-PPM bersama-sama dengan kelompok mitra adalah kelompok pembudidaya ikan Sejahtera Bersama dan perangkat nagari Tarung-tarung. Hasil yang telah dicapai pada kegiatan ini yaitu masyarakat telah memperoleh metode pengolahan dan pengemasan produk olahan ikan. Dari hasil uji-t berpasangan, secara statistik ada perbedaan yang bermakna antara rata-rata soft skill mahasiswa sebelum dengan sudah pelaksanaan kegiatan KKN-PPM, dengan nilai sig.(2-tailed) sebesar 0.000 < 0,05 level of significant (α).
Sosialisasi dan Pelatihan Pengolahan Sampah Organik Menjadi Eco-Enzyme Delvi Yanti; Rahmi Awalina
Warta Pengabdian Andalas Vol 28 No 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jwa.28.2.84-90.2021

Abstract

Waste that is not managed properly can cause the environment to become dirty and cause silting of the river which results in flooding. The amount of waste production is in line with the large number of residents, the higher the population growth rate, the higher and the rate of waste production. Waste management cannot only be done downstream, but also starts from upstream. Many programs have been carried out in waste management, one of which is a waste bank. The waste bank program encourages people to do sorting before depositing inorganic waste in the waste bank. Inorganic waste that can be recycled, such as plastic bottles used for mineral water, can be economically valuable by being put in a tube in a waste bank, while organic waste such as vegetable and fruit residues can be further processed into eco-enzymes. This activity aims to transfer knowledge and technology for processing organic waste into eco-enzymes, so that the community can participate in preserving the earth. The method of activities carried out was counseling and demonstration. This activity achieved the target in accordance with the objectives; this can be seen from the participation and enthusiasm of the community during the activity.
ANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN KOMODITAS KOPI ARABIKA DI KABUPATEN SOLOK Feri Arlius; Moh. Agita Tjandra; Delvi Yanti
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 21, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.948 KB) | DOI: 10.25077/jtpa.21.1.70-78.2017

Abstract

Kopi arabika merupakan jenis kopi dengan cita rasa terbaik dan komoditi unggulan yang memiliki nilai ekonomi relatif tinggi di pasar dunia. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kopi arabika terbaik dunia, tetapi Indonesia bukanlah negara penghasil terbesar di dunia. Kabupaten Solok memiliki ketinggian tempat atau elevasi antara 329 – 1.458 mdpl yang mana pada ketinggian tersebut tanaman kopi arabika dapat tumbuh dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi lahan untuk pengembangan kopi arabika di Kabupaten Solok. Dalam mengidentifikasi lahan untuk kopi arabika dilakukan analisis ketersediaan lahan dan kesesuaian lahan menurut struktur FAO (1976) yang mana hanya lahan kelas S1 (sangat sesuai) dan S2 (cukup sesuai) saja yang direkomendasikan. Luas lahan tersedia yang diperoleh cukup luas yaitu 101.059,79 ha (30,55 %) dari luas Kabupaten Solok. Luas kesesuaian lahan untuk pengembangan kopi arabika berdasarkan lahan tersedia yaitu seluas 84.943,22 ha (84,05 %), dengan asumsi produktifitas kopi arabika 1 ton/ha/tahun Kabupaten Solok bisa menghasilkan kopi arabika sekitar 84.943,22 ton/tahun. Luas kesesuaian lahan akan bertambah 3.447,94 ha (3,41 %) jika diberikan konservasi terasering pada kelerengan, sehingga luas kesesuaian lahan untuk pengembangan kopi arabika di Kabupaten Solok menjadi 88.391,16 ha (87,46 %) dari lahan tersedia.
PENDAYAGUNAAN IRIGASI AIR TANAH MENUNJANG BUDIDAYA PERTANIAN SECARA PRODUKTIF PADA LAHAN TADAH HUJAN Delvi Yanti; Fadli Nizam Pratama
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 19, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.105 KB) | DOI: 10.25077/jtpa.19.2.10-17.2015

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi pendayagunaan irigasi air tanah dangkal secara produktif menunjang budidaya pertanian pada lahan tadah hujan. Lokasi penelitian adalah lahan pertanian (sawah) di Nagari Singkarak Kecamatan X Koto Singkarak Kabupaten Solok. Penelitian dilakukan dengan rancangbangun irigasi air tanah, analisis kebutuhan air irigasi dengan crop wat, dan analisis kelayakan finansial. Berdasarkan hasil analisis dari 24 perencanaan waktu tanam dalam satu tahun, 21 periode waktu tanam layak secara finansial, dan 3 periode yang tidak layak yaitu Mei periode 2, Juni periode 1 dan Agustus periode 1. Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, maka waktu tanam dalam satu tahun direkomendasikan dimulai dari November 2, Maret 2 dan waktu tanam yang ketiga Juli 2.Kata kunci : irigasi air tanah, lahan tadah hujan, kebutuhan air irigasi
ANALISIS SPASIAL KONVERSI LAHAN PERTANIAN KOTA PADANG TAHUN 2003-2012 Delvi Yanti; Feri Arlius
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 18, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.793 KB) | DOI: 10.25077/jtpa.18.1.25- 33.2014

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui luas lahan pertanian (sawah) Kota Padang yang telah dikonversi menjadi lahan non pertanian dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2012. Analisis data tahun 2003 – 2012 menggunakan data spasial (peta). Setelah diketahui luas lahan pertanian (sawah) Kota Padang yang telah terkonversi menjadi lahan non pertanian dari tahun 2003 – 2012, maka dilakukan perhitungan untuk mengetahui berapa persentase (%) yang terkonversi menjadi lahan terbangun (pemukiman) dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya. Total luas lahan pertanian (sawah) kota Padang yang telah terkonversi menjadi lahan non pertanian dari tahun 2003-2012 adalah 1.605,418766 ha. Total luas lahan pertanian (sawah) kota Padang yang telah terkonversi menjadi lahan terbangun (pemukiman) dari tahun 2003-2012 adalah 1,217.998614 ha atau 75,87 % dari total lahan pertanian (sawah) yang telah terkonversi.
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI SALIBU DAERAH SUMATERA BARAT Rahmi Awalina; Delvi Yanti; Fadli Irsyad
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 25, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.25.1.90-95.2021

Abstract

Pada budidaya padi salibu ada beberapa faktor yang berpengaruh antara lain; 1) tinggi pemotongan batang sisa panen, 2) varietas, 3) kondisi air tanah setelah panen, dan 4) pemupukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi produksi padi salibu pada daerah Sumatera Barat. Pengumpulan data dilakukan melalui metode survai dan pengamatan langsung di lapangan. Pengamatan dilakukan terhadap kondisi air tanah setelah panen, tinggi pemotongan batang padi sisa panen, varietas, dan produksi lahan. Lokasi penelitian adalah beberapa daerah di Propinsi Sumatera Barat yang diambil secara acak. Data hasil pengamatan dianalisis sidik ragamnya yaitu one way anova dengan post test uji Duncan  pada taraf α = 0.05.  Hasil yang diperoleh pada penelitian ini yaitu waktu panen dan tinggi potongan batang padi sisa panen berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan padi salibu. Kondisi air tanah pada saat panen berpengaruh pada produksi lahan. Kadar air yang optimum saat panen adalah kondisi lembab.
ANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN PERKEBUNAN DI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG Delvi Yanti; Feri Arlius; Waldi Nurmansyah
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 19, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.032 KB) | DOI: 10.25077/jtpa.19.1.15-26.2015

Abstract

Pemanfaatan lahan tertinggal merupakan salah satu upaya untuk mengatasi penurunan produktifitas lahan. Lahan tertinggal memiliki peluang yang besar untuk dapat dimanfaatkan, terutama dalam kegiatan perkebunan.  Salah satu daerah di Kota Padang yang sudah banyak mengalami perubahan lahan dan berpotensi menjadi lahan tertinggal adalah di Kecamatan Bungus Teluk Tabung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian lahan untuk dikembangkan menjadi lahan perkebunan di Kecamatan Bungus Teluk Kabung. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh lahan yang tersedia di Kecamatan Bungus Teluk Kabung memiliki luas 3.004,81 ha atau 31,35% dari total luas Kecamatan Bungus Teluk Kabung. Lahan tersedia ini merupakan lahan yang berpotensi untuk ditanami durian, kakao, dan karet, yaitu perkebunan campuran, lahan terbuka, dan semak/belukar. Setelah dilakukan analisis kesesuaian lahan, Kelurahan Bungus Barat, Bungus Timur, Bungus Selatan, dan Teluk Kabung Utara sangat sesuai (S1) ditanami durian, kakao, dan karet, karena keempat daerah ini rata–rata memiliki kategori sangat sesuai pada lahan yang tersedia lebih dari 56%. Sementara itu, di Kelurahan Teluk Kabung Tengah dan Teluk Kabung Selatan, tanaman kakao tidak direkomendasikan karena curah hujan yang tinggi dan kurang sesuai di daerah ini. Tanaman yang direkomendasikan di daerah ini adalah durian dan karet karena lebih dari 77% dari luas lahan yang tersedia di Kelurahan Teluk Kabung Tengah dan Teluk Kabung Selatan sesuai (S2) untuk tanaman durian dan karet.Kata kunci: Bungus Teluk Kabung, Kesesuaian Lahan, Tanaman Perkebunan