Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

REKAYASA BAHAN MAKANAN DARI SINGKONG DALAM MENSEJAHTERAKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA Pasca Dwi Putra; Lisyanto Lisyanto; Adek Cerah Kurnia Azis; Andri Zainal
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 25, No 3 (2019): JULI - SEPTEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v25i3.15396

Abstract

Singkong merupakan sumber karbohidrat bagi manusia setelah padi. Banyak masyarakat khususnya pedesaan yang memanfaatkan singkong sebagai sumber karbohidrat yang dikonsumsi setiap hari. Disamping itu, singkong banyak dijadikan olahan berupa keripik dan produk lainnya. Salah satunya di Kabupaten Labuhan Batu Utara Provinsi Sumatera Utara yang merupakan daerah dengan luas wilayah sebagian besar merupakan daerah pertanian dan perkebunan. Adapun produk olahan singkong yang dihasilkan didaerah ini berupa keripik singkong. Terdapat beberapa masalah yang dihadapi mitra berkaitan dengan produk olahan singkong ini seperti pemasaran yang hanya dilakukan didaerah sekitar, variasi produk yang terbatas berupa keripik singkong yang merupakan produk yang sudah banyak dikenal dan dikonsumsi oleh orang banyak serta kemasan dar produk yang masih sederhana dan kurang memiliki nilai jual. Adapun metode dalam menyelesaikan permasalahan ini berupa pendampingan terhadap mitra baik dari segi kewirausahaan, variasi produk, maupun desain kemasan produk. Hasil dari kegiatan ini berupa rekayasa bahan baku dan variasi produk lain selain keripik singkong sehingga menghasilkan produk yang inovasi dan kreatif dibandingkan dengan daerah lain. Selain itu, pemasaran tidak hanya dilakukan didaerah sekitar saja tetapi luar daerah melalui pemasaran lewat market place sehingga produk lebih dikenal secara luas. Kemasan yang lebih menarik membuat produk dari singkong ini lebih memiliki nilai ekonomi yang lebih besar.Kata Kunci: Kewirausahaan; Market Place; Variasi Produk; Rekayasa Bahan Makanan.AbstractCassava is a source of carbohydrates for humans after rice. Many communities, especially rural areas, use cassava as a source of carbohydrates consumed every day. Besides that, cassava is often made into processed in the form of chips and other products. One of them is in Labuhan Batu Utara Regency, North Sumatra Province which is an area with an area of mostly agricultural and plantation areas. The processed cassava products produced in this area are cassava chips. There are several problems faced by partners related to cassava processed products such as marketing which is only done in the surrounding area, limited product variation in the form of cassava chips which is a product that is widely known and consumed by many people and packaging of products that are still simple and have little value selling. The method of solving this problem is in the form of assistance to partners in terms of entrepreneurship, product variation, and product packaging design. The results of this activity are in the form of engineering raw materials and variations of other products besides cassava chips so as to produce innovative and creative products compared to other regions. In addition, marketing is not only done in the surrounding area but outside the region through marketing through market places so that the product is more widely known. More attractive packaging makes cassava products have more economic value.Keywords: Entrepreneurship, Marketplace, Product Variation, Food Engineering. 
RENOVASI FISIK DAN PENANAMAN 3000 POHON MANGROVE OLEH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. PERTAMINA (PERSERO) MOR I – DUMAI DI DESA WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PANGKALAN SESAI KECAMATAN DUMAI BARAT KOTA MADYA DUMAI Adek Cerah Kurnia Azis; Mesra Mesra; Muslim Muslim
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 24, No 3 (2018): JULI - SEPTEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v24i3.11624

Abstract

AbstrakKegiatan yang dilakukan oleh Corporate Social Reponsibility (CSR) PT. Pertamina (Persero) MOR-1 Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Dumai yakninya renovasi fisik bangunan dan pelestarian hutan mangrove dengan melakukan penanaman 3000 pohon mangrove di Desa Desa Wisata Kampung Nelayan Kelurahan Pangkalan Sesai, Kecamatan Dumai Barat, Kota Madya Dumai. Hal ini bertujuanuntuk perbaikan konstruksi bangunan yang rusak dan pembangunan kembali bangunan-bangunan yang tidak layak pakai, sehingga fasilitas bangunan yang ada di desa ini menjadi lebih baik. Berikutnya penanaman 3000 pohon mangrove dengan tujuan untuk melestarikan ekosistem mangrove, hewan laut,peminimalisiran abrasi, kembalinya burung-burung bersarang ke tepi pantai pesisir, pengantisipasian gelombang bencana tsunami menjadi lebih minimalist, dan menjadikan desa ekowisata mangrove yang asri. Metode pelaksanaan kegiatan ini yaitu dengan melakukan perbaikan, rehabilitasi, edukasi,sosialisasi, pelatihan, dan pengaplikasian, yaitu dengan capaian yang telah dihasilkan pada kegiatan ini. 1) renovasi fisik fasilitas umum di kawasan wisata desa kampung nelayan, dapat di kategorikan pada peningkatan membaik dengan persentase mencapai pada 75% dalam perubahan fisik bangunan yangada di kawasan wisata desa kampung nelayan, selanjutnya untuk kegiatan penanaman 3000 pohon mangrove mengalami peningkatan jumlah pertumbuhan mangrove kepada kategori membaik, dengan capaian persentase 78%. Kegitan ini tentunya memberikan kontribusi yang sangat berarti bagiperkembangan Desa Wisata Kampung Nelayan menjadi lebih baik lagi dengan kondisi fasilitas yang lebih baik dan pelestaraian hutan mangrove lebih berkontribusi terhadap lingkungan sekitarnya.Kata Kunci: Renovsi Fisik, Penanaman 3000, Mangrove, Kampung Nelayan,CSR Pertamina, DumaiAbstractActivities carried out by Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Pertamina (Persero) MOR-1 Dumai Fuel Oil Terminal (TBBM) believes that the physical renovation of the building and the preservation of mangrove forests is by planting 3000 mangroves in the Village of the Village of Fishermen's Village,Pangkalan Sesai Village, Dumai Barat District, City of Dumai. This aims to improve the construction of damaged buildings and rebuild buildings that are not suitable for use, so that the building facilities in this village are better. Next, planting 3,000 mangrove trees with the aim of preserving mangroveecosystems, marine animals, minimizing abrasion, returning birds nesting to the coastline of the coast, anticipating the tsunami disaster to become more minimalist, and making the village a beautiful mangrove ecotourism. The method of implementing this activity is by making improvements,rehabilitation, education, socialization, training, and application, namely with the achievements that have been generated in this activity. 1) physical renovation of public facilities in the fishing village village tourism area, can be categorized as improving improvement with the percentage reaching 75% in the physical changes in the existing buildings in the fishing village villages, then for the planting of 3000 mangrove trees experienced an increase in mangrove growth to the improved category, with a percentage achievement of 78%. This activity certainly contributes significantly to the development of the Fishermen Village Tourism Village to be even better with better facility conditions and thepreservation of mangrove forests contributes more to the surrounding environment.Keywords: Physical renovation, 3000 planting, mangrove, fisherman village, CSR Pertamina, Dumai