Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : PAWIYATAN

Kreatifitas Guru Paud Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Sopiah, Cucu
PAWIYATAN Vol 21, No 1 (2014)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kreativitas Guru PAUD sebagai faktor penting dalam pembelajaran pada PAUD mempengaruhi proses pembelajaran. Berbagai faktor dan bagaimana perkembangan kreatifitas itu terbentukagar kreativitas guru dapat ditingkatkan perlu dikaji. Metoda penelitian kualitatf memberikan analisis mendalam terhadap terbentuknya kreativitas guru dan pengkajian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor tersebut antara lain faktor internal dan eksternal dari Guru PAUD, adapun yang menjadi aspek kreatifitas Guru PAUD dalam kegiatan pembelajaran adalah fluency, flexibility, originality, dan redifination. Semua aspek tersebut ikut mempengaruhi bagaimana kreativitas Guru PAUD dalam kegiatan proses belajar mengajar. Keterbukaan seorang guru PAUD harus lebih terbuka dengan pengetahuan yang baru, agar dapat mengetahui informasi-informasi terbaru yang dapat diaplikasikan untuk KBM, selain itu Guru PAUD juga harus memiliki keyakinan diri yang baik pada setiap karyanya yang menjadikan Guru PAUD lebih percaya diri pada hasil yang dia buat sendiri, kemampuan bereksplorasi juga diperlukan agar dapat memperoleh prodak yang baru dalam KBM dengan membuat hasil karya yang baru dalam bentuk media, metode dan cara penanganan pada anak saat proses KBM, penghargaan psikologis yang diberikan kepala sekolah dan lingkungan diperlukan bagi Guru PAUD agar dapat meningkatkan kreativitasnya dalam KBM, selain itu pemberian waktu dan dorongan yang penuh untuk bereksplorasi dengan berimajinasi sangat diperlukan untuk Guru PAUD agar dapat menghasilkan ide dan gagasan baru dalam KBM.Kata Kunci : Kreativitas Guru, Kegiatan belajar Mengajar
UPAYA MENURUNKAN INTENSI TURNOVERMELALUI PENINGKATAN MOTIVASI INTRINSIK PADA GURU PAUD Kusbiantari, Dyah
PAWIYATAN Vol 20, No 1 (2013)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Munculnya intensi turnover pada guru PAUD terlihat dari banyaknya peristiwa guru PAUD keluar masuk dari pekerjaannya, sebagai pemegang peran kunci dalam pendidikan anak usia dini, peran guru PAUD  sangat dibutuhkan. Namun adanya peristiwa guru PAUD keluar dari pekerjaannya menimbulkan dampak yang besar pada anak didik dan juga lembaga tempat ia bekerja. Salah satu upaya menghindari terjadinya turnover pada guru PAUD dilakukan dengan menumbuhkan motivasi intrisik pada guru PAUD. Motivasi intrinsik dapat dapat menurunkan timbulnya intensi turnover pada guru PAUD karena motivasi intrinsik yang tinggi dapat mendorong seseorang untuk bertahan di tempatnya bekerja. Seseorang yang memiliki panggilan jiwa sebagai guru akan cenderung memiliki motivasi intrinsik lebih tinggi untuk mempertahankan profesinya sebagai guru PAUD. Kata kunci : Motivasi intrinsik, intensi turnover, guru, PAUD.
UPAYA MENURUNKAN INTENSI TURNOVERMELALUI PENINGKATAN MOTIVASI INTRINSIK PADA GURU PAUD Kusbiantari, Dyah
PAWIYATAN Vol 20 No 1 (2013)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Munculnya intensi turnover pada guru PAUD terlihat dari banyaknya peristiwa guru PAUD keluar masuk dari pekerjaannya, sebagai pemegang peran kunci dalam pendidikan anak usia dini, peran guru PAUD  sangat dibutuhkan. Namun adanya peristiwa guru PAUD keluar dari pekerjaannya menimbulkan dampak yang besar pada anak didik dan juga lembaga tempat ia bekerja. Salah satu upaya menghindari terjadinya turnover pada guru PAUD dilakukan dengan menumbuhkan motivasi intrisik pada guru PAUD. Motivasi intrinsik dapat dapat menurunkan timbulnya intensi turnover pada guru PAUD karena motivasi intrinsik yang tinggi dapat mendorong seseorang untuk bertahan di tempatnya bekerja. Seseorang yang memiliki panggilan jiwa sebagai guru akan cenderung memiliki motivasi intrinsik lebih tinggi untuk mempertahankan profesinya sebagai guru PAUD. Kata kunci : Motivasi intrinsik, intensi turnover, guru, PAUD.
MENANGANI / COPING STRESS PADA PENDIDIK PAUD SAAT AKREDITASI Cucu Sopiah, Dyah Kusbiantari, Marini,
PAWIYATAN Vol 21 No 2 (2014)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Upaya untuk mengenali dan mendeteksi serta mengevaluasi kelayakan diri dari suatu lembaga PAUD, maka dilakukan diakreditasi. Dalam pelaksanaan akreditasi terlihat tanda-tanda stress yang dialami para pendidik maupun pengelola lembaga PAUDcara untuk mengurangi dan menghilangkan stresnya atau biasa disebut dengan coping stress. Copingyang digunakan yaitu emotion-focused coping dan problem-focused coping. Emotion-focused coping digunakan untuk mengatur respon emosional terhadap stres yang dilakukan melalui dua pendekatan yaitu perilaku dan kognitif.  Kata Kunci : Penanganan Stress, Akreditasi.
Kreatifitas Guru Paud Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Sopiah, Cucu
PAWIYATAN Vol 21 No 1 (2014)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kreativitas Guru PAUD sebagai faktor penting dalam pembelajaran pada PAUD mempengaruhi proses pembelajaran. Berbagai faktor dan bagaimana perkembangan kreatifitas itu terbentukagar kreativitas guru dapat ditingkatkan perlu dikaji. Metoda penelitian kualitatf memberikan analisis mendalam terhadap terbentuknya kreativitas guru dan pengkajian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor tersebut antara lain faktor internal dan eksternal dari Guru PAUD, adapun yang menjadi aspek kreatifitas Guru PAUD dalam kegiatan pembelajaran adalah fluency, flexibility, originality, dan redifination. Semua aspek tersebut ikut mempengaruhi bagaimana kreativitas Guru PAUD dalam kegiatan proses belajar mengajar. Keterbukaan seorang guru PAUD harus lebih terbuka dengan pengetahuan yang baru, agar dapat mengetahui informasi-informasi terbaru yang dapat diaplikasikan untuk KBM, selain itu Guru PAUD juga harus memiliki keyakinan diri yang baik pada setiap karyanya yang menjadikan Guru PAUD lebih percaya diri pada hasil yang dia buat sendiri, kemampuan bereksplorasi juga diperlukan agar dapat memperoleh prodak yang baru dalam KBM dengan membuat hasil karya yang baru dalam bentuk media, metode dan cara penanganan pada anak saat proses KBM, penghargaan psikologis yang diberikan kepala sekolah dan lingkungan diperlukan bagi Guru PAUD agar dapat meningkatkan kreativitasnya dalam KBM, selain itu pemberian waktu dan dorongan yang penuh untuk bereksplorasi dengan berimajinasi sangat diperlukan untuk Guru PAUD agar dapat menghasilkan ide dan gagasan baru dalam KBM.Kata Kunci : Kreativitas Guru, Kegiatan belajar Mengajar
Penerapan Kegiatan Bermain Dalam Kurikulum Kreatif Di Kelompok Bermain Bukit Aksara Semarang Cucu Sopiah, Marini, Dyah Kusbiantari,
PAWIYATAN Vol 22 No 3 (2015)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usia dini merupakan masa yang tepat untuk mengembangkan kreativitas anak. Pengembangan kreativitas pada anak usia dini adalah melalui bermain. Pada kenyataannya banyak lembaga  PAUD yang belum  menyelenggarakan kegiatan bermain kreatif. Kegiatan di lembaga PAUD pada umumnya masih terpaku pada kegiatan duduk, diam, mendengarkan penjelasan guru, dan menulis. Kondisi tersebut sangat tidak mendukung perkembangan kreativitas anak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan  bagaimana   penerapan kegiatan bermain dalam kurikulum kreatif untuk anak di Kelompok Bermain Bukit Aksara Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  penerapan kegiatan bermain dalam kurikulum kreatif untuk anak di Kelompok Bermain Bukit Aksara Semarang dilakukan secara terencana untuk mencapai tujuan pendidikan. Berbagai aspek yang direncanakan   diantaranya  tempat,  media, dan bentuk kegiatan bermain yang akan dilakukan. Ketiga aspek tersebut direncanakan secara bervariasi. Kegiatan bermain dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang dapat merangsang rasa ingin tahu anak.  Pelaksanaan kegiatan bermain sesuai rencana, namun tetap fleksibel dan menghargai perbedaan anak secara individu. Penilaian dilakukan dengan memahami bahwa setiap anak memiliki irama perkembangan masing-masing, sehingga setiap perkembangan diakui dan tercatat dalam laporan perkembangan anak.  Pada akhirnya,  diperlukan  guru yang kreatif untuk menciptakan kegiatan bermain kreatif, sehingga pada akhirnya dapat membentuk anak yang kreatif..Kata Kunci:   Bermain, Kurikulum, Kreatif, Kelompok Bermain