Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : PUCUK : Jurnal Ilmu Tanaman

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merill) DENGAN PEMBERIAN BERBAGAI JENIS PUPUK ORGANIK CAIR DAN LIMBAH KULIT KOPI Zul Fadli; Parwito Parwito; Eny Rolenti Togatorop
PUCUK : Jurnal Ilmu Tanaman Vol 1 No 1 (2021): Juni
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ratu Samban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3154.142 KB)

Abstract

This study aims to examine the effect of several types of liquid organic fertilizers and coffee husk waste on soybean growth and yield. The study used a factorial randomized block design, where the differences in the dosage of coffee fruit skin waste (L) as the first factor were: L0 control, L1 50 g, L2 100 g, and L3 150 g. Liquid organic fertilizer as the second factor, namely: P1 200 ml cow urine, 200 ml rice washing water P2, and P3 200 ml Moringa leaves. The results showed that the treatment of coffee fruit skin waste at a dose of 150 g per plant had a very significant effect on plant height at all ages, leaf number 14 DAS, and flowering age. In the liquid organic fertilizer treatment, it showed that the liquid organic fertilizer, washing water, rice, dose 200 ml per plant, had a significant effect on the number of productive branches. The waste of 150 g of coffee fruit skin and liquid organic fertilizer from washing rice produced the best growth rates and yields in soybean plants. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh beberapa jenis pupuk organik cair dan limbah kulit buah kopi terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai. Penelitian menggunakan rancangan faktorial acak kelompok, dimana perbedaan dosis limbah kulit buah kopi (L) sebagai faktor pertama yaitu : L0 kontrol, L1 50 g, L2 100 g, dan L3 150 g. Pupuk organik cair sebagai faktor kedua yaitu : P1 urin sapi 200 ml, P2 air cucian beras 200 ml, dan P3 daun kelor 200 ml. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan limbah kulit buah kopi dengan dosis 150 g per tanaman berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada semua umur, jumlah daun 14 HST, dan umur berbunga. Pada perlakuan pupuk organik cair menunjukkan pupuk organik cair air cucian beras dosis 200 ml per tanaman berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang produktif. Limbah kulit buah kopi 150 g dan pupuk organik cair berasal dari cucian beras menghasilkan rata-rata pertumbuhan dan hasil terbaik pada tanaman kedelai.
KERAGAAN LIMA VARIETAS SORGUM (Sorghum bicolor L.) Ellananggar Agustian; Parwito Parwito; Dia Novita Sari
PUCUK : Jurnal Ilmu Tanaman Vol 1 No 1 (2021): Juni
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ratu Samban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2187.461 KB)

Abstract

Sorghum (Sorghum bicolor L.) is a popular alternative plant as raw material for the bioethanol industry. Sorghum plants have the potential to be developed in Indonesia as an alternative resource, new renewable energy raw materials and their stems and leaves can be used as a potential source of animal feed. This research was conducted from February to June 2020. Located in the experimental garden of the Faculty of Agriculture, Ratu Samban Argamakmur University, North Bengkulu Regency, the research objective was to determine the best growth and yield of varieties among the five varieties of sorghum. This research method used a randomized block design (RBD) with one factor, namely, sorghum varieties. Sorghum varieties had a very significant effect on plant height variables of all ages, number of leaves at all ages, leaf width 40 DAS, stem diameter 40 DAS, leaf area 40 DAS, and weight 1000 seeds. In general, the best variety was achieved by the Numbu variety, almost all observations showed that Numbu provided excellent growth in the observation of plant height, leaf length, dry panicle weight and others showed super 2 showed the highest value on stem diameter observations, and kawali on observations. Leaf area and super 1 showed the highest value in the observation of leaf width at the age of 40 days and 45 days after which the highest number was obtained.
PENGARUH MULSA JERAMI DAN BIOCHAR SEKAM PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI HITAM Riza Komala Sari; Parwito Parwito; Hesti Pujiwati
PUCUK : Jurnal Ilmu Tanaman Vol 1 No 2 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ratu Samban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2496.115 KB)

Abstract

Peningkatan produktivitas kedelai dapat dilakukan dengan cara pengelolaan tanaman secara intensifikasi pada lahan kering terutama menggunakan mulsa organik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan ketebalan mulsa jerami padi dan dosis biochar sekam padi serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai yang terbaik. Penelitian dilaksanakan di lahan milik petani yang berada di Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara, pada bulan Maret sampai Juni 2020. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok lengkap dengan pola faktorial. Ada dua faktor yang diuji, faktor pertama adalah biochar yang terdiri atas empat dosis (D), yaitu : D0 = tanpa biochar sekam padi, D1 = 2 ton/ha biochar sekam padi, D2 = 4 ton/ha biochar sekam padi, dan D3 = 6 ton/ha biochar sekam padi, Faktor kedua adalah mulsa jerami, sebagai berikut P0 = tanpa mulsa jerami padi, P1 = mulsa jerami padi ketebalan 4 cm, P2 = mulsa jerami padi ketebalan 6 cm, dan P3 = mulsa jerami padi ketebalan 8 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tanpa mulsa jerami padi memberikan tinggi tanaman tertinggi sampai 5 MST. Semua interaksi mulsa jerami padi dan biochar sekam padi memberikan nilai bobot 100 biji tertinggi kecuali pada ketebalan 6 cm dan 8 cm yang memberikan nilai rendah.
PENGARUH PENGGUNAAN MULSA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KENTANG (Solanum tuberosum) DI DATARAN TINGGI Eny Rolenti Togatorop; Dia Novita Sari; Susi Handayani; Parwito Parwito; Edi Susilo; Andreani Kinata
PUCUK : Jurnal Ilmu Tanaman Vol 2 No 2 (2022): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ratu Samban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/pucuk.v2i2.89

Abstract

Salah satu kendala budidaya kentang di dataran tinggi adalah suhu yang cukup rendah. Suhu yang terlalu rendah akan menghambat pembentukan umbi kentang. Penggunaan mulsa dapat menjadi solusi untuk memodifikasi suhu dan lingkungan tumbuh agar sesuai bagi perkembangan tanaman kentang. Penelitian bertujuan untuk menunjukkan respon pertumbuhan dan hasil kentang terhadap pemberian mulsa. Penelitian dilakukan di dataran tinggi Bengkulu dengan ketinggian 1000 m dpl menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktor tunggal dengan tiga ulangan. Penelitian menggunakan umbi kentang dengan perlakuan mulsa plastik hitam perak, mulsa jerami padi dan tanpa mulsa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan mulsa plastik hitam perak memberikan hasil tertinggi pada tinggi tanaman, diameter batang, dan diameter umbi. Penggunaan mulsa jerami dan mulsa plastik hitam perak menunjukkan pertumbuhan dan hasil yang lebih tinggi dibandingkan tanpa mulsa pada jumlah cabang, jumlah daun, panjang umbi, jumlah umbi per tanaman dan bobot umbi per tanaman. Kata kunci: kentang, modifikasi, produksi, tanah, umbi
IDENTIFIKASI KERAGAMAN MORFOLOGI PISANG KEPOK TOLERAN KEKERINGAN HASIL KOLEKSI DI JAWA TIMUR Yully Hospy; Parwito Parwito
PUCUK : Jurnal Ilmu Tanaman Vol 2 No 2 (2022): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ratu Samban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/pucuk.v2i2.184

Abstract

Pisang merupakan komoditi tanaman yang dapat dikembangkan di lahan kering karena memiliki perakaran rapat dengan batang sukulen sehingga dapat menahan air. Kultivar Kepok memiliki kemampuan adaptasi yang lebih baik terhadap kekeringan dan bernilai ekonomis tinggi dibanding dengan kultivar lainnya. Karakterisasi dan identifikasi morfologi dilakukan untuk mengetahui pola diversitas genetik sebagai dasar pengelokkan sehingga diketahui hubungan kekebatan dalam populasi pisang Kepok yang telah dikoleksi. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari dan menganalisis keragaman dan kekerabatan antara masing-masing klon tanaman pisang Kepok hasil koleksi di Jawa Timur berdasarkan analisis morfologi. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang yang terletak di desa Jati Kerto, Kecamatan Kromengan Kabupaten Malang, pada bulan September 2008 sampai September 2009. Pisang Kepok yang diteliti berjumlah 87 klon (Kepok merah, Kepok putih, Australia, Krepek Merah, Krepek Putih, Mondar, Mondar Kuning, Krepek dan Kripik Merah) dan berasal dari lima kabupaten (Malang, Blitar, Kediri, Madura, Lumajang dan Banyuwangi). Pengamatan morfologi dilakukan menggunakan karakter vegetatif (kualitatif dan kuantitatif) dan dianalisis menggunakan clustering UPGMA. Analisis karakter morfologi yang dilakukan menunjukkan bahwa klon pisang Kepok hasil koleksi di Jawa Timur memiliki variasi genetik yang disebabkan oleh cekaman kekeringan.