Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP PADA MATERI SEGI EMPAT DITINJAU DARI GENDER Marselia Hellena Tarantein; Carolina Selfisina Ayal; La Moma
Jurnal Pendidikan Matematika Unpatti Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Pendidikan Matematika Unpatti
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jpmunpatti.v3.i1.p28-37

Abstract

Kemampuan komunikasi matematis adalah kemampuan menyampaikan gagasan atau ide matematika, baik secara lisan maupun tulisan dalam menyajikan suatu persoalan atau masalah ke dalam model matematika berupa persamaan, grafik, diagram, ide, gagasan, tabel, dan pernyataan matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VII SMP Kristen YPKPM Ambon yang ditinjau dari perbedaan gender. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian dilakukan di SMP Kristen YPKPM Ambon dengan jumlah subjek penelitan 20 orang dari kelas VIII-4 dan subjek yang dipilih untuk diwawancarai sebanyak 6 siswa yang terdiri dari 3 siswa laki-laki dan 3 siswa perempuan, penetapan subjek dalam penelitian ini dilakukan dengan pertimbangan siswa yang dapat berkomunikasi dengan baik dan pertimbangan guru mata pelajaran. Soal segiempat diberikan untuk melihat kemampuan komunikasi matematis siswa dengan 3 indikator yaitu indikator kemampuan menulis (Written text), indikator kemampuan menggambar (Drawing), dan indikator kemampuan ekspresi matematika (Mathematical Expression). Berdasarkan hasil tes kemampuan komunikasi matematis siswa terdapat 1 siswa perempuan yang memenuhi tiga indikator kemampuan komunikasi matematis, 1 siswa perempuan dan 1 siswa laki-laki yang memenuhi dua indikator kemampuan komunikasi matematis yaitu indikator kemampuan menulis (Written text) dan indikator eksperi matematika (Mathematical Expression), 1 siswa laki-laki yang memenuhi satu indikator kemampuan komunikasi matematis yaitu indikator kemampuan menulis (Written text), serta 2 siswa terdiri dari 1 perempuan dan 1 siswa laki-laki tidak memenuhi tiga indikator kemampuan komunikasi matematis
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN DISCOVERY LEARNING DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER Johanis Stefanus Lakusa; La Moma; Anderson L Palinussa
JUMADIKA Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Magister Pendidikan Matematika (JUMADIKA)
Publisher : Prodi Magister Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Pattimura Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jumadikavol4iss1year2022page17-28

Abstract

Berpikir kritis hendaknya menjadi salah satu aktivitas yang harus dikembangkan dan diajarkan di setiap mata pelajaran, karena kemampuan berpikir kritis bukan bawaan sejak lahir. Kemampuan berpikir kritis dalam penyelesaian masalah matematika hendaknya didukung oleh penggunaan model pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran. Setiap siswa memiliki perbedaan pengetahuan, pengalaman, kemampuan dalam pemecahan masalah. Perbedaan ini dapat juga dikategorikan berdasarkan gender. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kritis matematis siswa antara siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran Discovery Learning (DL) ditinjau dari segi gender. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran, dengan strategi metode campuran bertahap, yaitu tahap pertama adalah mengumpulkan dan menganalsis data kuantitatif kemudian diikuti oleh pengumpulan dan menganalisis data kualitatif. Penelitian ini bertempat di SMA Negeri 6 Ambon. Instrumen tes yang digunakan berupa soal uraian yang disusun berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis matematis menurut Facione. Analisis data yang dilakukan dalam peneitian ini terbagi atas analisis data kuantitatif dan analisis data kualitatif. Analisis data kuantitatif berupa uji normalitas, uji homogenitas, uji hipotesis. Analisa data kualitatif yang dilakukan berdasarkan langkah-langkah yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman yaitu: reduksi Data, penyajian Data, dan penarikan kesimpulan. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis antara siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran PBL dengan siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran DL dan juga tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis siswa berdasarkan gender, dan tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran PBL dan DL dengan gender terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL Frini Dorita Maahury; La Moma; Carolina Selfisina Ayal
Science Map Journal Vol 3 No 1 (2021): Science Map Journal
Publisher : Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jmsvol3issue1pp19-24

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi persamaan dan pertidaksamaan linier satu variable dengan menggunakan model pembelajaran Missouri mathematics project pada siswa kelas VII SMP Kristen Kusu-Kusu Sereh Ambon. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII-1 SMP Kristen Kusu-Kusu Sereh Ambon yang berjumlah 12 siswa tahun ajaran 2020/2021. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan kualitatif. untuk mengukur tingkat belajar siswa kelas VII-1 SMP Kristen Kusu-Kusu Sereh Ambon maka analisis yang dipakai adalah analisis data kuantitatif (Kriteria Ketuntasan Minimum) dan data kualitatif (Reduksi data, Pemaparan data dan Penarikan kesimpulan). Hasil temuan pada penelitian ini menunjukan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari tes akhir siklus I dan siklus II. Siklus I siswa mencapai KKM 6 siswa dengan presentase 50% sementara 6 siswa tidak mencapai KKM dengan presentase 50%. Kemudian untuk siklus II siswa mencapai KKM 9 siswa dengan presentase 75% dan siswa tidak mencapai KKM 3 siswa dengan presentase 25%. Dari presentase ketuntasan pada siklus I dan siklus II maka terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 25%. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada materi persamaan dan pertidaksamaan linier satu variable dapat ditingkatkan dengan model pembelajaran Missouri Mathematics Project di kelas VII SMP Kristen Kusu-Kusu Sereh Ambon
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SD NEGERI 40 AMBON PADA MATERI BANGUN DATAR Rachmawati T; Theresia Laurens; La Moma
JUMADIKA Vol 1 No 2 (2019): Jurnal Magister Pendidikan Matematika (JUMADIKA)
Publisher : Prodi Magister Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Pattimura Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.439 KB) | DOI: 10.30598/jumadikavol1iss2year2019page91-101

Abstract

The purpose of this study was to determine the mathematical creative thinking ability of Grade VI students of SD Negeri 40 Ambon on flat material. This type of research is a descriptive study with a qualitative approach. The subjects in this study were fifth grade students of SD Negeri 40 Ambon in semester 2 of 2018/2019 academic year as many as five people. The subject taking technique is done by purposive sampling. Methods of data collection through tests of mathematical creative thinking and interviews. Data analysis techniques refer to the opinion of Miles and L-Luberman, namely the data reduction stage, the data presentation stage, and the conclusion drawing stage. The results showed that the five subjects representing each level of creative thinking ability had different characters in showing indicators of creative thinking ability
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR REFLEKTIF DAN ANALITIK PESERTA DIDIK SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL MODEL PROGRAMME FOR INTERNATIONAL STUDENT ASSESSMENT (PISA) Hasan Bashri Hadimu; Theresia Laurens; La Moma
JUMADIKA Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Magister Pendidikan Matematika (JUMADIKA)
Publisher : Prodi Magister Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Pattimura Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jumadikavol2iss2year2020page46-59

Abstract

During this time, reflective thinking and analytical skills have not been one of the objectives of mathematics and learners have not demonstrated reflective activity and analytic learning. The ability of the students ' reflective thinking and analytics is an important aspect to be examined and developed so that the learner's math learning is more optimal. The study aims to describe the ability of the students ' reflective thinking and analytic of junior high school in solving the Programme for International Student Assessment (PISA) model. This research is a qualitative descriptive study describing the reflective thinking skills and analytical students of junior high school in solving the Programme for International Student Assessment (PISA) model. The subject in this study is a class IX student consisting of three learners with the details of each of the 1 learners with reflective thinking skills, 1 student with analytic thinking skills and 1 student with reflective and analytical thinking skills. The data collection techniques used are tests of reflective thinking and analytical skills as well as interviews. Test Data and interviews are analyzed based on indicators that meet the ability of reflective thinking and analytical thinking skills. Data analysis techniques refer to the Miles and Hiberman concepts which include data reduction, data presentation, and conclusion withdrawal. Data validity techniques use observer persistence, triangulation time and peer checking. The results of the study provide conclusions: 1) Subject 1 meets the indicator of the reflective thinking ability, subject 1 able to the reacting phase, comparing, less in the contemplating phase: 2) Subject 2 meets the analytical thinking ability indicator, subject 2 is capable at would phase, organizing and attributing: 3) Subject 3 meets the indicator of reflective thinking capabilities capable of the reacting, comparing, contemplating and subject 3, organizing and attributing
Pengembangan Alat Model Pembelajaran Inkuiri pada Mata Kuliah Kalkulus Lanjut La Moma; H Tamalene; Widya Putri Ramadhani
Jurnal Padegogik Vol 4 No 1 (2021): Jurnal Padegogik: Februari 2021
Publisher : LPPM Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jpd.v4i1.2466

Abstract

This study aims to develop learning tools that are relevant to the characteristics of students in the Mathematics Education Study Program. The development of the tools in this study used the Inquiry learning model in advanced calculus courses. Given the current situation in which the world and even Indonesia are being hit by the COVID-19 pandemic, all learning activities are carried out offline or online (in a network). These learning tools are designed to be used in online and offline learning situations. This type of research is development research, namely product development in the form of learning tools. There are 3 learning tools developed, namely Teaching Materials (BA), Student Worksheets (LKM) and Semester Learning Plans (RPS) which will be used in the teaching and learning process. The resulting learning tools are expected to help students in the learning process to improve their critical thinking, creative and problem-solving skills. The development of this learning tool consists of several phases, namely: (1) Difine, (2) Design, (3) Develop. This research has reached the definition and design stage.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW Maria Foustina Perada Lalu; Theresia Laurens; La Moma
Science Map Journal Vol 4 No 2 (2022): Science Map Journal
Publisher : Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jmsvol4issue2pp61-66

Abstract

This research is motivated by the learning results of learners on the material of building flat side space that is still low. This research was conducted to improve learners' learning outcomes on flat-sided room building materials through jigsaw-type cooperative learning models in class VIII SMP Negeri 9 Kei Kecil. This type of research is a class action study (PTK) consisting of two cycles with each cycle consisting of two meetings. The subjects in this study were class VIII learners with a sample of 15 learners. The data collection techniques in this study are observations and tests. Cycle I results in as much as 60% of learners reach KKM and do not meet the classic completion of 65%. The results of cycle II showed an increase of 86.67% of learners reaching KKM and fulfilling classical completion of 65%. Based on the results obtained, it can be concluded that using a jigsaw-type cooperative learning model can improve the learning outcomes of students of class VIII of SMP Negeri 9 Kei Kecil
PELATIHAN PENYUSUNAN SOAL HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) BAGI GURU SMP DI KECAMATAN TEHORU Novalin Calasin Huwaa; La Moma; Fentje Sapulette
PAKEM : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): Pakem : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/pakem.2.2.176-181

Abstract

This community service activity aims to train junior high school teachers in Tehoru sub-district to prepare Higher Order Thinking Skills (HOTS) questions. To find out the results of the training carried out, junior high school teachers in the Tehoru sub-district about preparing HOTS questions were given a questionnaire about their knowledge of preparing HOTS questions before and after attending the training. With training in the preparation of HOTS questions, teachers have understood how to prepare HOTS questions correctly. This can be seen from the results of the presentations of teachers in the training and changes in the results of the questionnaire scores before and after attending the training. The number of teachers who were hesitant and unable to prepare HOTS questions before the training was 16 people (88.9%). After attending the training, the number of teachers who have been able to compose HOTS questions is 18 people (100%)
ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI TURUNAN FUNGSI ALJABAR DENGAN PROSEDUR NEWMAN Indriyani Belnard; La Moma; Christina M Laamena
Jurnal Pendidikan Matematika Unpatti Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Pendidikan Matematika Unpatti
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jpmunpatti.v3.i2.p58-65

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal turunan fungsi aljabar dan factor penyebab siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal turunan fungsi aljabar. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Kartika XIII-1 Ambon.Teknik analisis data dilakukan dengan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 3 subjek yang diwawancarai dalam penelitian. Data hasil wawancara digunakan sebagai perbandingan data hasiltes. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) jenis kesalahan siswa yang dilakukan dalam menyelesaikan soal turunan fungsi aljabar: a) kesalahan memahami (comprehension error), b) kesalahan transformasi (transformation error), c) kesalahan kemampuan proses (process skill error), d) kesalahan penulisan jawaban akhir (enconding error). 2) faktor-faktor yang menyebabkan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal turunan fungsi aljabar yaitu faktor Internal, dimana kesalahan yang dilakukan berasal dari siswa sendiri, karena kurangnya kemampuan dasar siswa dalam proses pembelajaran yang mengakibatkan siswa tertinggal pada materi yang diajarkan guru sehingga siswa merasa soal yang diberikan sanga sulit
PENGARUH METODE DARING TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI KOORDINAT KARTESIUS Wisye Parinussa; La Moma; Novalin C Huwaa
Jurnal Pendidikan Matematika Unpatti Vol 3 No 3 (2022): Jurnal Pendidikan Matematika Unpatti
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jpmunpatti.v3.i3.p88-92

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode daring terhadap hasil belajar materi Koordinat Kartesius. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, dengan bentuk causal design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP PGRI 1 Ambon yang juga merupakan sampel penelitian ini. Instrument yang digunakan yaitu berupa angket dan tes hasil belajar siswa yang berupa pernyataan-pernyataan untuk angket dan soal uraian untuk tes akhir. Analisis yang digunakan yaitu analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh metode daring terhadap hasil belajar pada materi Koordinat Kartesius. Hal ini ditunjukkan pada hasil perhitungan yaitu nilai hitung tabel (3,49 < 3,94) maka diterima dan 1 ditolak